Part 1
Apakah Dia?
“bagai
ujung dunia yang tidak bertepi,aku terbawa seperti daun yang mengikuti tarian
angin lebih jauh dan semakin dalam lagi,ketika hatiku tidak bertepi pada
seseorang saat itu itu aku akan merasakan sakit.cinta terkadang membuatku tidak
mengerti”
kata-kata ini seperti mutiara cinta bagiku dan
selalu menjadi yang utama yang kuingat bahkan hari-hariku tetap saja seperti
yang kemarin tanpa ada perubahan.walaupun aku tahu tubuhku sudah lelah tetap
saja aku memaksanya bekerja dan demi hidup tanpa uluran tangan orang lain.tidak
satupun yang tahu tentang diriku.tinggal dilingkungan yang tidak begitu bagus
dan bisa aku katakan kehidupan moral yang bebas. setiap malam ketika aku pulang
dari kerja pukul 2 malam pemandangan yang sudah menjadi tidak asing lagi
bagiku,memang rumah bersusun ini merupakan tempat yang disewakan bagi para
mahasiswa,setiap aku berjalan di lorong gelap,melewati setiap kamar suara wanita dan pria yang sedang melakukan
hubungan seks diluar nikah,selama dua tahun harus mendengar hal-hal seperti ini
sudah menjadi hal yang lumrah bagiku.aku bahkan tidak bermaksud untuk pindah
dan karena selain kamarku berada di
lantai paling atas hanya dua kamar yang terisi sehingga membuatku sedikit
nyaman tinggal ditempat ini tidak seperti lantai bawah yang sudah menjadi
tempat mesum bebas,walaupun ada saja yang menaiki lantai 5 memasuki kamar-kamar
kosong yang belum terisi dan untuk mengantisipasi hal itu aku meminta kunci
duplikat kepada pemilik rumah susun ini yang hanya datang setahun sekali dan
itupun untuk menagih pembayaran kamar sewa.aku mengunci pintu yang terhubung
dengan lantai 5 agar tidak satupun pasangan yang mengotori lantai 5 ini.kamar
yang satunya lagi milik seorang wanita yang bekerja di klab malam dan juga
salah satu mahasiswi di universitas yang berada tepat di samping sekolahku aku
hanya bisa melihatnya di pagi hari dan seringkali berangkat bersamanya.tempat
ini cukup terkenal khususnya para mahasiswa yang lebih senang dengan kebebasan
dan itu juga yang membuatku sering diejek di dikelas.
Seperti yang pernah aku katakan,tidak ada satupun
yang tahu tentang diriku,keluarga dan mengapa aku harus menjauh dari rumah dan
ini semua aku lakukan karena aku ingin meraih sesuatu yang selalu aku
impikan,menikmati detik demi detik setiap kehidupan dunia yang seperti panggung
pertunjukan manusia untuk melakoni perannya masing-masing,bukan karena
keluargaku yang kurang mampu justru keluarga lebih dari mampu bahkan mereka
sendiri tidak tahu apa yang aku lakukan yang mereka tahu sekarang saat ini
adalah aku berada di sebuah asrama menjalankan pendidikan,terkurung dalam
bangunan dan untuk itu mereka tidak ingin repot mencari atau rindu kepadaku.aku
bahkan tidak memikirkannya menurutku usia 17 tahun dan sebentar lagi akan
melanjutkan kuliah itu sudah cukup dewasa bagiku untuk menjalani hidup apa yang
aku inginkan.
Tidak pernah terpikirkan olehku bagaimana wajah ayah
ketika marah mengetahui apa yang aku jalani,itu aku lakukan karena termasuk
dalam kategori ibu tiri serta saudara perempuan tiriku begitu memaksakan
kehendaknya untuk memasukkanku ke asrama dan itu semua katanya demi
kebaikanku.! Kekesalanku aku tutupi dibalik senyuman indahku tapi dibalik
semuanya itu aku bahagia karena harus menjauh dari keluarga baru yang tidak aku
senangi,ketika menatap foto ibu yang meninggal ketika usiaku 15 tahun
kesedihanku menghilang karena aku yakin disetiap langkahku ibu hadir dan
menhapus kenangan burukku selama 3 tahun hidup tidak bahagia dengan keluarga
baru ayah,memang mereka tidak menyiksaku seperti cerita dalam dongeng,tetapi
karena mereka menari-nari diatas kerja keras ayah.
Ayahku masih terlalu muda dengan usianya saat ini 40
tahun,ibu dan Ayah menikah diusia muda dan aku terlahir setahun setelah
pernikahan mereka memang ayahku cukup menarik sebagai duda dan banyak
wanita yang menginginkan dan itu semua
terjadi ketika ayahku bertemu tante Rasti serta Andin putrinya yang yang 2
tahun lebih tua dariku dan saat ini
Andin pindah universitas samping sekolahku,sering kali aku melihatnya
membawa mobil FD Putih yang sebenarnya milikku tapi aku itu tidak membuatku iri,memang ayah tidak tahu
aku dimana dan sedang apa tapi mendengar ayah baik-baik saja di negeri sakura
sana aku merasa lega,ayah harus pindah di jepang karena perusahaan membutuhkan
dia dan aku bersyukur ayah saat ini mencapai jabatan wakil direktur
perusahaan,mengingat ayah dulunya hanya pegawai biasa.perlahan sukses sampai
saat ini.
Ayah bukan orang yang jahat yang tidak memberikanku
uang setiap bulan.tapi inilah aku yang ingin merasakan bagaimana sulitnya
menjalani hidup.ayah selalu mengirimkan uang kepadaku setiap bulannya tanpa
sepengetahuan istrinya dan bagiku uang itu jumlahnya cukup besar untuk aku
habiskan selama sebulan,maka dari itu uang itu tidak pernah aku gunakan,tetapi
mengetahui hal itu ayah akan memarahiku ketika ia tahu uang yang ada
direkeningku tidak pernah berkurang sedikitpun terkadang terpaksa aku harus
melakukan penarikan dengan jumlah besar dan menyimpangnya direkening
pribadiku.aku tidak tahu mengapa ? tetapi aku menikmatinya.
Hari ini aku harus kembali kerumah tempat dimana
istri serta saudara tiriku tinggal setiap bulan aku datang kesini berhubung
ayah selalu menyediakan waktunya walau sehari untuk menjengukku jauh-jauh
datang melihat sendiri keadaan kami,seperti dalam cerita di TV tante Rasti
harus mengambil perannya memperhatikan dan menyayangiku didepan ayah,begitupun
sebaliknya andin yg tidak pernah menghiraukan aku,kini mendekapku memelukku
didepan ayah,bagi ayah mungkin kami adalah keluarga yang begitu bahagia dan
sempurna di dunia ini.bahkan mungkin malaikatpun akan iri melihat kami,tetapi
itu semua hanya acting tingkat tinggi yang dilakoni pemain non profesional dan tanpa skill dan benar-benar whaaaa…!!!.peran itu
tidak akan berguna jika sehabis mengantar ayah kebandara semuanya akan kembali
seperti semula.
“ arha “ (panggil andin) aku sudah tahu apa yang
akan dikatakannya kali ini aku menyodorkan kotak kecil yang diberikan Ayah
kepadaku.
“kali ini ayah memberimu apa?”
andin segera
membuka kotak kecil itu,dan aku sendiripun tidak tahu apa yang ayah berikan
kepadaku.
“hanya gelang”
katanya ikut membuka hadiah yang ayah juga berikan
kepadanya dan kali ini ia membandingkan dengan apa yang diberikan ayah
kepadanya.
“lihat arha,ayah membelikanku kalung yang begitu
indah dengan permata indah”
(pamer andin) tapi itu tidak membuatku merasa kecewa
sedikitpun,hanya melihat ayah itu sudah lebih dari cukup bagiku.
Kali ini tante Rasti menghampiriku,aku belum
terbiasa memanggilnya ibu kecuali didepan ayah,ia menyuruhku untuk kerumah
terlebih dahulu sebelum kembali keasrama lagi.
Mungkin ada sesuatu yang ingin di beritahukan
kepadaku,karena setelah mengantar ayah biasanya dia menyuruh pak rosman supir
yang ayah pekerjakan ketika aku masih kecil mengantarku kembali keasrama lebih
cepat. Ada sedikit kebahagian tersendiri bagiku kembali kerumah memandangi
kamarku yang tidak bertuan,mengunjungi kamar ibu dan ayah mengingat sedikit
kenangan bersama mereka.tante Rasti masuk dikamar ibu
“ bagaimana kegiatan di asrama? Kalau aku lihat, aku
rasa kamu baik-baik saja”
Katanya duduk disampingku.
“ aku merasa senang dan bahagia berada di sana “ (Ucapku
berbohong) aku tidak bisa bayangkan bagaimana reaksi mereka kalau tahu aku
sebenarnya tidak pernah masuk asrama dan hanya melanjutkan jenjang menengahku
di Negeri.aku anggap ini kebodohan dari mereka yang sama sekali tidak ingin
tahu apa yang aku lakukan sekarang dan ini sangat membantuku.
“ lain kali katakan kepada ayahmu untuk segera
membuatnya membagi warisannya,kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi? Bisa
saja ayahmu disana memiliki isteri lagi atau bisa hal-hal buruk bisa terjadi
dalam perjalanannya”
Kali ini aku benar-benar tidak tahan dengan apa yang
dikatakannya kepadaku tentang ayah.
“ayah tidak akan berbuat seperti itu,tante
seakan-akan ingin membuat ayah celaka yah?” (Kataku berdiri)
“ hei arha,ini demi kebaikanmu juga.”Lanjutnya
“ selama ini aku selalu diam dengan apa yang tante
lakukan tapi kali ini tante membawa nama ayah bahkan aku selalu menuruti kata
tante,sama sekali aku tidak tertarik dengan apa yang tante lakukan dengan uang
ayah,dan tante benar-benar diluar batas”
Aku mengambil tas bermaksud akan pergi,tiba-tiba
andin datang tapi kali ini andin hanya diam aku memarahi ibunya.
“ tante sudah menikmati semuanya,aku tidak keberatan
karena sebagai istri ayah,tante juga punya haknya sendiri,jadi arha mohon agar
tante tidak ikut campur urusanku atau menyebut tentang harta didepanku”
Aku memandang pada mereka,aku yakin kali ini mereka
tidak bisa mengatakan apapun,dengan langkah cepat aku keluar dari rumah
tersebut,tiba-tiba dari balik pintu gerbang pak Rosman serta pembantu yang
mengasuhku sejak kecil menghampiriku.
“nona arha,”(kata bibi ina memelukku) aku tahu kali
ini bibi sangat sedih,aku tersenyum dan mencoba menghiburnya
“ bibi tambah cantik dan lebih muda tanpaku,” (kataku)
“non,bibi mohon kembali lagi kerumah ini dan tinggal
bersama kami ”katanya,kini pak rosman mendekatiku.
“ benar non,nyonya rasti serta Andin setiap hari
mengadakan pesta dirumah,seandainya nona arha kembali kerumah mereka tidak akan
macam-macam”jelas pak rosman menunduk.
sungguh terpukul rasanya mendengar kejujuran mereka
berdua yang sudah bertahun-tahun melayani keluargaku,aku tidak bisa berbuat
apa-apa saat ini,yang terpikir olehku hanya kehidupan berjalan sesuai dengan
yang aku inginkan.jam restoran hampir terbuka dengan diantar pak rosman aku
turun di lorong kecil,pak rosman juga tahu kalau aku tidak tinggal
diasrama,dengan dibantu bibi serta pak rosman yang mengaku sebagai orangtua
angkat disekolah,aku tahu resiko yang harus aku hadapi jika pihak sekolah tahu
tentang apa yang aku lakukan,seminggu sekali mereka datang mengunjungiku
dirumah susun sekedar membawakanku makanan kesukaan yang sering dibuatkan bibi
kepadaku.
Aku begitu bersyukur karena pekerjaanku sebagai pelayan
direstoran bintang elit seperti ini,setiap hari melayani para orang
kaya,pejabat tinggi dari berbagai kalangan elit,para pengusaha yang hanya
datang menikmati satu kerang berukuran tiga jari dengan harga yang hampir sama
dengan harga sepatu dengan biaya yang cukup membuatku terkagum.tapi dibalik itu
aku tidak pernah menyesal dengan gaji yang lumayan bagiku,aku sungguh
menyukainya.tidak terasa karena kesibukan melayani para tamu jam menunjukkan
pukul 2 malam sudah waktunya bagiku untuk bergegas pulang mengerjakan pekerjaan
rumah yang belum aku selesaikan ditambah lagi besok disekolah akan diadakan
ujian beasiswa murid prestasi.untungnya aku tidak pernah pulang sendiri
ditengah malam seperti ini,arfan yang juga teman kerjaku selalu mengantarku
pulang akhir-akhir ini,aku terus memperhatikan arfan yang berjalan mengambil
motornya helm yang sering aku pinjam untuk digunakan bahkan diberikannya
kepadaku.beberapa menit kemudian aku sudah tiba didepan rumah susun.
“ terima kasih,pulanglah “kataku berbalik tapi arfan turun dari motornya menghampiriku.
jangan menolak,kali ini aku harus mengantarmu
naik”katanya menatap keatas
“sebaiknya tidak,”kataku tetap saja arfan
mengikutiku.
“dasar keras kepala,baiklah tapi sebelum itu gunakan
ini”aku memakaikan earphone kepadanya.
“mengapa menggunakan earphone segala.”tanyanya mengikuti
langkahku
“pakai saja,nanti akan aku jelaskan”kataku menaiki
tangga.
Aku tidak tahu apa reaksi arfan melihat kondisi
seperti ini,tapi aku yakin dia percaya padaku walaupun aku tinggal dilingkungan
rusak seperti ini sepanjang menaiki tangga melewati setiap kamar pemandangan
aku suguhkan kepada arfan tidak lama aku sudah sampai kelantai 5.aku tahu apa
yang akan dikatakan arfan,nafasnya begitu sesak menaiki tangga ataukah melihat
hal semacam tadi.
“haaa,tempat apa ini,apakah tempat ini disebut
sarang seks”
“terserah apa katamu,tapi jangan pernah berpikir
macam-macam tentangku,aku disini karena menurutku tempat ini harganya lebih
terjangkau”kataku tiba didepan kamar.
“aku tahu tapi mungkin aku akan sering mengantarmu
naik” katanya
“dasar seharusnya aku melarangmu untuk mengantarku
naik”kataku mendorongnya pulang
“baiklah putri kecil,selamat malam aku akan
membangunkanmu lebih cepat agar tidak terlambat masuk sekolah”
Aku menarik nafas dalam-dalam melempar tubuhku
ketempat tidur agar bisa istirahat dan melanjutkan aktivitas sekolah
besok,dulunya aku selalu menggunakan alarm tapi terkadang aku lupa menghidupkannya
dan untungnya arfan selalu menelpon pagi-pagi buta sekedar membangunkanku,harus
aku akui arfan begitu baik dan perhatian padaku tapi jika aku memiliki perasaan
yang khusus kepadanya itupun karena aku menganggapnya sahabat,aku keluar kamar
masih hal biasa yang sudah aku lakukan menikmati sarapan rotiku sambil
berjalan.
“ pagi arha “ sapa seorang wanita dari belakangku
“ kakak “ kataku berhenti menunggunya agar kami
berdua bisa jalan bersama
“aku punya sesuatu untukmu” wanita itu mengerluakan
botol kecil berisi air aku seringnya memanggilnya kakak karena dia sangat baik
padaku.sebelum menerima pemberian kak dina aku memandang curiga padanya dan dia
tiba-tiba tertawa padaku.
“ ini hanya minuman tonik untuk membuatmu lebih
segar dan tidak membuatmu lelah,lihat dirimu dibalik seragam abu-abu ini,kamu
begitu cantik tapi itu tidak terlihat karena wajahmu yang kusam seperti ini.”
Katanya menyodorkan kepadaku
“baiklah kak, aku harus segera berangkat lebih awal”
aku berlari menuruni tangga
Aku harus tiba lebih pagi,mungkin minuman yang
diberikan kak dina kepadaku memang manjur,aku lebih bersemangat hari ini.
“pagi arha,bagaimana persiapanmu ikut ujian
beasiswa?” Tanya kinan menbuyarkan kalimat-kalimat yang aku hafal,kinan
satu-satunya teman yang mau dekat denganku.
“pukul berapa sekarang,?mengapa guru yang disiplin
itu belum juga datang” tanyaku memperhatikan meja kosong yang biasanya
ditempati pak jono duduk dengan tatapan tajam kepada kami
“pak jono hari ini tidak masuk”kata kinan
“kenapa?”tanyaku bingung karena barukali ini pak
jono yang terkenal tidak pernah terlambat maupun absen dari mengajarnya kini
tidak bisa menjalankan tugasnya hari ini.mendengar kabar itu aku segera
beranjak dari tempat duduk menuju perpustakaan aku sedikit senang pak jono
tidak hadir untuk 2 jam kedepan,cukup bagiku untuk mengerjakan tugas sosiologi
merangkum sejarah Indonesia.
“walau pak jono tidak masuk tapi ada guru
pengganti…”kata kinan
“guru pengganti,katakan kepadanya aku sakit dan
dirawat di UKS”aku berlari dengan beberapa buku ditanganku. Allah benar-benar
menolongku.sebelum masuk aku ditanya terlebih dahulu oleh petugas perpustakaan
karena aku cukup mengenalnya dia mengizinkanku masuk.memang terlalu pagi
perpustakaan masih sangat sepi.aku duduk ditempat yang sudah menjadi
langgananku tapi ditempat itu juga sudah diisi lebih dulu oleh salah satu siswa
yang tertidur lelap.
“apa-apaan orang ini? Datang keperpustakaan bukannya
belajar tetapi tidur”ucapku dalam hati duduk
tepat didepannya karena hanya tempat ini yang membuatku nyaman dan
untungnya dia tidur sehingga tidak mengangguku sama sekali.satu jam menulis
tidak terasa dan akhirnya selesai aku berdiri merenggankan tanganku,tatapan
aneh melayang didepanku siswa laki-laki yang tadinya tertidur bangun
memperhatikan aku dengan kedua tangan terangkat.aku kembali menatap dengan
sindiran,mengambil buku-buku dan keluar dari perpustakaan kembali
keruangan.hampir saja aku terlambat untuk pelajaran sosiologi,ibu wana menyuruh
kami mengumpulkan tugas rangkuman.aku yang sudah mengerjakannya baru beberapa
menit lalu kini kehilangan tugas sosiologi aku pamit sejenak untuk mencari
diluar apakah terjatuh atau aku lupa mengambilnya di perpustakaan tetapi belum
juga kutemukan dengan tangan kosong aku kembali keruangan.
“jangan bilang kamu menghilangkannya atau tidak
mengerjakannya arha?” Tanya ibu wana menghampiriku berbagai alasan aku
lontarkan bahkan kinan juga ikut berbohong tetapi ibu wana sama sekali tidak
menerima toleransi.baru kali ini aku menerima hukuman berdiri didepan kelas
selama 2 jam.tidak tahu datang dari mana tiba-tiba siswa yang aku temui
diperpustakaan masuk tanpa izin menghampiriku menyodorkan kertas yang berisi
tugas rangkuman milikku.aku tidak tahu kenapa semua siswa perempuan yang berada
dikelasku yang tadinya tenang kini menjerit berteriak memanggil namanya.aku
bahkan tidak tahu siapa dia,jurusan dan kelas berapa dia sehingga begitu
popular dikalangan siswa perempuan yang tergila-gila padanya.ibu wana
menenangkan kelas dan aku kembali duduk.
“hei kinan,siapa laki-laki itu?” bisikku
“bodoh,dia arkam jangan bilang kamu tidak
mengenalnya?” kata kinan hanya memperhatikan mimic wajahku yang penasaran.
“wajar saja tidak tahu,kamu kebanyakan menghabiskan
waktu diperpustakaan”
“sebaiknya katakan kepadaku!” kataku lagi
“dia siswa pindahan dari Amerika,reputasinya cukup
terkenal disana,tubuhnya yang tinggi, seorang model dan entah rumor apa dia di kembalikan ke indonesia
oleh keluarganya.dan arkam juga pemain biola yang cukup handal.bahkan banyak
tawaran produser dan sutradara yang kini siap diterimanya sebagai artis.baru
sebulan di Indonesia sudah menjadi ikon the best di pemberitaan.”jelas kinan
“waww..bahkan akupun tidak tahu tentang ini semua”kataku
sedikit kagum.kinan memukul meja
“terlalu banyak pesaing untuk mendekati pria
terkenal sepertinya” kinan menunduk lesuh.
Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi
disekolah saat ini,istirahat waktuku hanya di habiskan diperpustakaan sehingga
semua info tentang sekolah aku dapatkan dari kinan.baru kali ini aku makan
tertarik menikmati makan siangku dikantin sekolah dan benar saja sepanjang
siswa yang berdiri,berjalan,makan,baik di kantin maupun toilet banyak yang
membicarakannya.siswa perempuan banyak yang mengiriminya hadiah kecuali aku
yang kurang tertarik dengan hal semacam itu menghabiskan waktu membicarakan
orang yang tidak penting.jam istirahat ini aku keperpustakaan hanya dengan begini
aku bisa belajar dengan serius seperti biasa aku harus duduk ditempat yang
sudah menjadi favoritku,meja paling pojok dihalangi oleh beberapa rak
buku.tidak satupun yang mau duduk ditempat itu kecuali aku selain itu menjadi
tempat yang nyaman bagiku untuk mengingat pelajaran.keasyikan membaca buku
bahkan aku tidak sadar seseorang datang duduk didepanku lalu berbaring.mungkin
tempat ini bukan hanya aku yang akan sering mengunjunginya tapi siswa yang
cukup popular yang hanya datang sekedar untuk tidur.aku tidak mempedulikannya
selama dia tidak melakukan hal-hal yang mengangguku ataupun sebaliknya karena
yang aku tahu pria popular pasti lebih sombong akan kata-katanya.daripada
terjadi sesuatu yang membuatku tersingkir dari tempat ini sebaiknya aku diam
saja.itu terjadi setiap hari entah aku yang datang lebih dulu atau dia dan
selama 3 minggu ini juga pak jono tidak masuk mengajar dan yang aku dengar
anaknya sedang dirawat dirumah sakit sehingga dia tidak bisa meninggalkannya
anaknya.aku terdorong ingin tahu dan mencari informasi alamat pak jono diruang
tata usaha dan rumah sakit mana tempat anaknya dirawat.usai sekolah aku dan
kinan menuju rumah sakit kami mendapati pak jono yang menangis memohon sesuatu
kepada dokter.aku menghampiri pak jono setelah dokter yang pergi menanyakan apa
yang terjadi,awalnya pak jono tidak ingin memberitahu tetapi setelah beberapa
kali kami mendesaknya akhirnya pak jono memberitahu tentang kesulitan biaya
yang tidak cukup membiayai operasi putrinya.gaji yang cukup sebagai guru dan
membiayai 3 anaknya yang melanjutkan kuliah ditambah biaya operasi yang cukup
tinggi.
Kinan yang terus bercerita padaku tidak aku hiraukan
memikirkan putri pak jono yang harus segera di operasi.
“ayolah arha,jangan murung seperti itu,walaupun kita
ingin membantu pak jono mendapatkan 50 juta dalam 2 hari itu tidak mungkinkan.”
“aku harus kesuatu tempat,pulanglah lebih
dulu”kataku
“arha aku ikut” kinan berlari menghampiriku tapi
dengan sikap keras kepala kinan dia mengandeng tanganku.
“kembali kerumah sakit” ujar kinan heran
“jangan banyak Tanya?”kataku kembali masuk menuju
ruang administrasi,saat ini kinan heran melihatku itu tergambar dari wajahnya
yang terus berkerut didepanku
Setelah membayar biaya operasi untuk putri pak jono
dan memberitahu mereka agar tidak memberitahukannya tentang orang yang telah
membayarkannya.aku melangkah keluar menaiki bus diikuti kinan yang terus
bertanya kepadaku
“ hei arha jawab!” ujar kinan membuatku bahuku
terasa sakit akibat dipukulnya
“lain kali aku jelaskan,aku harus kerja
sekarang”kataku walaupun kinan sedikit memaksa
Apa yang terjadi kemarin,pasti akan sedikit berbeda
dengan hari ini tapi bagiku sama saja,seminggu berlalu pak jono mulai
mengajar,hari ini sekolah begitu ramai karena hari ini adalah pekan olahraga
dan seni sekolah kami,tidak ada satupun keahlian dibidang olahraga yang aku
senangi,maka dari itu aku hanya ditunjuk sebagai panitia penyiapan sedangkan
kinan sebagai anggota cheer di tim basket. kali ini sekolah kami menjadi tuan
rumah,hari ini pembukaan pekan olahraga dan seni, sama sekali aku tidak
tertarik untuk ikut berdiri diaula mendengarkan sambutan-sambutan.aku
memutuskan keperpustakaan tapi kali ini siswa popular itu tidak ada,mungkin dia
ikut menghadiri pembukaan.baru saja duduk kinan datang menarik tanganku
memaksaku ikut pembukaan.
“ arkam akan tampil pada pembukaan nanti,kamu harus
lihat ?”katanya terus menarik keluar perpustakaan.
mungkin kali ini aku harus menyaksikannya sendiri
barangkali aku akan menjadi pengemarnya.dari atas sana arkam berdiri memainkan
gitarnya sambil menyanyikan lirik Bruno mars just the way you are.tampaknya
semua siswa wanita disekolah ini mengenal dan terpesona padanya.bahkan aula
semakin penuh bagai lautan wanita yang memperebutkan satu pria diatas
panggung.apa memang benar apa yang dikatakan kinan tentangku bahwa aku tidak
pernah merasa senang akan sesuatu bahkan untuk terpesona pada sosok nomor satu
dan idola serta terkeren disekolah ini sama sekali tidak membuatku tidak
tergugah sedikit pun.aku hanya melipat kedua tanganku.
“apa yang hebat darinya,tukang tidur” kataku
melangkah keluar
“arha,kamu tidak seru dehh” kinan mendorongku aku
hanya tersenyum melihat kekesalannya.masih tersenyum mengingat wajah kinan,pak
jono menghampiriku memanggilku keruangannya.
“bagaimana dengan putri bapak?”Tanyaku
“lebih baik dari yang kemarin,dia sudah bisa
tersenyum dan berdiri membantu sedikit ibunya didapur”jelas pak jono
“ini berkat seseorang,aku harus berterima kasih
kepadamu tapi bapak begitu malu mendapatkan bantuan darimu” ujar pak jono
mungkin ia sudah tahu tentang aku yang membantunya.
“maaf pak,kalau putrinya tidak segera dioperasi bisa
berakibat fatal dengan kondisinya”kataku
“tapi tetap saja bapak begitu malu,aku akan segera
membayarmu dengan cepat arha”katanya aku tidak bisa mengatakan apa-apa karena
kalau aku banyak bicara akan menimbulkan kecurigaan.pak jono memutuskan untuk
bertemu orangtuaku usai sekolah.setelah bertemu dengan pak jono aku menelpon
pak rosman agar kami bisa bertemu dirumah bibi ina.
Masih cukup lama untuk menunggu jam sekolah usai
selama seminggu ini kegiatan mengajar diliburkan untuk focus pada pekan
olahraga dan seni sekolah sebagai panitia penyiapan kegiatan aku tidak begitu
sibuk menyiapkan perlengkapan setelah usai aku harus merapikannya kembali.hari
ini pertandingan pertama adalah futsal yang dilaksanakan digedung olahraga
sekolah dan lagi aku menghabiskan waktuku di perpustakaan yang awalnya tidak
dibuka tapi karena menunjukkan wajah kasihan ke pak rusdi pengelola
perpustakaan akhirnya aku diizinkan dan pak rusdi kali ini memberikanku kunci
lain agar aku bisa bebas masuk perpustakaan kapan saja walaupun itu hari libur.
Agar tidak satupun yang masuk aku menutup dari
dalam,seseorang datang mendorong pintu dan masuk begitu saja,aku bisa menebak
siapa dia.?siswa popular atau aku biasanya menyebutnya tukang tidur.mungkin
aktifitasnya diluar sana yang sibuk bahkan untuk tidurpun dia tidak sempat
kecuali disekolah jam istirahat seperti ini ia pergunakan baik-baik.tanpa
mengatakan apa-apa aku ketempatku mengambil beberapa buku memenuhi meja agar
laki-laki itu tidak datang ditempatku.aku duduk lebih dulu dia datang dari arah
berlawanan memperhatikanku sibuk menghamburkan buku diatas meja,dia kini bicara
padaku tetapi menyuruhku memindahkan buku-buku dan pindah kemeja
lain.sebenarnya aku tidak lemah tapi kali ini aku mengalah aku memperhatikan
tatapannya sejenak menarik nafas menahan kata-kata yang siap aku tumpahkan.terpaksa
aku pindah walaupun kesal aku tidak ingin mencari masalah dengannya terima
kasihpun tidak pernah aku katakan setelah ia mengembalikan tugas rangkumanku
yang tertinggal.suara dering hp panggilan kinan yang menyuruhku kelapangan
karena pak rahman guru olahraga memanggilku membantunya di lapangan.aku
mendekati pangeran tidur untuk membangunkannya perlahan aku menepuk bahunya.dia
terbangun memperhatikanku.
“sebaiknya kamu cari tempat lain untuk tidur,aku
harus menguncinya kembali”jelasku menunggunya berdiri.ia belum mengatakan apa-apa
lalu beranjak keluar lebih dulu.
“julukan tukang tidur sedikit tidak pantas
baginya,atau aku harus memberinya julukan yang lebih terhormat yaitu si
pangeran tidur”ucapku dalam hati berpikir sambil tersenyum kecil melangkah kegedung
olahraga.
aku begitu tidak menyukai hal ini menjadi menjadi
pelayan sementara bagi para pemain futsal aku tahu ini semua gara-gara
sekumpulan pria yang sering melayangkan ejekannya memanggilku gadis misterius
dan aneh mereka senang hati merekomendasikanku kepada pak rahman untuk melayani
mereka.sungguh baiknya aku ini membiarkan mereka menertawaiku.sampai selesai
pertandingan mereka menyuruhku memungut pakaian mereka dan dibawa keruang
cuci,seandainya bukan pak rahman yang menyuruhku mereka tidak akan aku ampuni
sekarang kekesalanku aku bawa sampai keruang cuci baju mereka aku injak-injak
seolah itu adalah mereka aku mengepal kedua tanganku seakan uratku akan keluar
siap menghajar mereka.
Kekesalanku hilang begitu cepat jika aku tidak
melihat mereka untuk beberapa saat saja.
Baru saja kata-kata itu keluar dari bibirku mereka
datang dari arah depan,musuh yang siap menerkan siapa saja,bahkan aku sudah
siap dengan pedangku yang berlembar untuk aku hunuskan kepada mereka.
“hay arha,bagaimana kalau kita merayakan kemenangan
tim sekolah atas kemenangan ini dirumah bersusunmu itu.”kata hendra dengan tawa
hantunya.
“mungkin saja kami akan mendapatkan pelayanan
darimu”tambahnya tertawa
justru tawa mereka merasuk dalam jari-jariku
mengangkatnya dan menampar wajah hendra.aku pergi begitu saja,aku benar-benar
tidak tahan akan ejekan mereka.tiba-tiba hendra menarik pergelangan tanganku
memuntahkan amarah malunya harus menampar hendra didepan para teman-temannya
memang itu sedikit memalukannya setidaknya ini membalas perlakuannya kepadaku.
“dasar wanita gila”katanya
“kamu yang gila” sambil terus menarik tanganku
berulang kali aku terus berusaha melepas genggaman yang begitu menyakitkan.
“hendra hentikan”sahut seseorang melepas tangan hendra,
“apa kamu tidak malu memperlakukan wanita seperti
ini !” serunya aku tidak menyangka pangeran tidur itu sedikit menolongku.
“gadis aneh ini malah sudah membuatku malu
arkam.”katanya menunjuk tepat diwajahku.
“pergilah..! ibu desi menunggumu distudio “
tambahnya
Aku begitu senang dia pergi dengan wajah
kekalahan,dan aku membawa wajah kemenanganku yang siap aku pamerkan ke kinan
tanpa mengucapkan sepatah katapun bahkan untuk berterima kasih aku terlebih
dahulu memikirkan karena dia Cuma kebetulan lewat justru terima kasih itu tidak
pantas aku ucapkan kepadanya.beberapa langkah darinya aku berbalik dia
meneriakiku.
“hey” ikut berjalan di sampingku,dia mungkin
mengharapkan aku mengucapkan terima kasih kepadanya
“terima kasih waktu itu kamu mengembalikan tugas
yang aku jatuhkan walaupun terlambat,dan terima kasih untuk hari ini”kataku
bergegas pergi menjauh darinya.
Aku mendatangi kinan di kantin sekolah yang
baru-baru beristirahat dari latihan cheersnya.“aku dengar dari anak-anak kamu
menampar hendra yah?”mengerutkan dahinya kepadaku.
“aku tahu,lihat saja mereka…” kataku memperhatikan
sekitarku yang lainnya sudah asyik membicarakanku.
“terserah mereka mengatakan apa,aku Cuma membela
diri” kataku duduk disamping kinan menikmati minumannya yang aku rebut begitu
saja.
“apa kamu senang melihatku menderita arha,”menjitak
kepalaku meraih minumanya kembali.
“kinan,karena kamu satu-satunya temanku bisa aku
meminta pertolongan kepadamu”kataku memasang wajah serius.
“ada apa?”
“aku ingin mengajakmu makam malam,”ujarku kinan
belum memberi jawaban dia tampak bingung.
“hari ini aku ulang tahun,tidak satupun yang tahu bahkan kamu sebagai temanku tidak tahu,aku
berharap ada orang yang mau mengucapkan selain ayah” kataku menunduk,kinan
memelukku minta maaf dan menerima ajakanku,aku hanya mengajaknya kepesta kecil
di rumah bibi ina.
Usai sekolah dan kegiatan aku menunggu pak Rosman
karena hari ini aku ikut bersamanya membawanya kerumah bibi ina.sambil terus
memandangi pintu kantor menunggu pak rosman keluar tanpa sadar seseorang
berdiri didekatku.
“selamat ulang tahun”ucapnya aku menyampingkan
wajahku agar bisa melihat pria yang mengucapkannya,aku tersenyum sinis seraya
menjauh darinya.
“ada apa dengan pangeran tidur itu “ bisikku pelan
“ bagaimana kamu tahu?”
“kebetulan aku mendengarnya saat kamu
membicarakannya kepada temanmu” jelasnya
“owhh begitu,baik aku harus pergi” baru melangkah
dia memanggil namaku
“hey arha,apa kamu tidak mengenalku,”menyodorkan
salaman kepadaku,agak aneh pria sekeren,tampan dan paling diidolakan semua siswa perempuan disekolah mau memberikanku
salamannya.
“kamu satu-satunya siswa yang sama sekali tidak
menghiraukan aku,semuanya ingin dekat,perhatian kepadaku tapi kamu…..” jelasnya
Aku tersenyum sejenak,aku bahkan muak apa yang dikatakannya.
“sudah selesai??”kataku pamit pergi,bukannya aku
bersikap sombong atau menolak untuk berkenalan karena benar-benar aku tidak
tertarik untuk berurusan dengannya.Apa yang dipikirkannya aku harap bukanlah
sesuatu yang mengangguku,yang aku fokuskan saat ini adalah pertemuan bibi dan pak rosman yang mengaku orang tua
angkatku bagaimana aku menjelaskan tentang uang itu.ingin berbuat baik tapi aku
membawa diriku dalam kekhawatiran,cepat atau lambat pasti pihak sekolah akan
tahu tentangku.tapi kali ini pertemuan mereka dengan pak jono sesuai yang aku
harapkan pak rosman mengatakan apa yang sudah ku beritahu.perasaan lega
bercampur senang tidak bisa terjelaskan begitu saja,hari ini aku izin untuk
tidak masuk kerja bibi ingin sekali merayakan ulang tahunku walaupun tidak
meriah tapi cukup sudah membuatku bahagia apalagi kehadiran keluarga bibi dan
pak rosman.kinan yang juga tidak tahu apa-apa tentangku datang lebih awal
membantu bibi.
“ boleh aku bertanya sesuatu kepadamu,ini tentang
ayah kandungmu ! apa dia tidak datang “ kata kinan
“ayah baru saja menghubungiku lewat webcam,dia juga
merayakan ulang tahunku bersama teman-temannya.aku cukup senang walau dia tidak
datang.ayah begitu peduli padaku” jelasku
Tiba-tiba tante Rasti dan andin datang aku tidak
menyangka mereka akan kesini,kali ini tante rasti menghampiriku dengan wajah
merah menampar wajahku.
“ apa yang kamu lakukan arha,kamu berani membodohiku
selama ini,bersekolah dan tinggal diasrama tapi kamu memasukkan dirimu
disekolah lain tanpa sepengetahuanku dan ayahmu “ ujar tante rasti lalu
menunjuk bibi dan pak rosman.
“kalian berdua mengaku sebagai orang tua angkat
arha,kalian tahu resiko yang akan kalian dapatkan”mengeluarkan amplop kepada mereka
“mulai sekarang kalian berdua aku pecat”katanya,aku
memungut amplop yang dilemparkan tante rasti,bibi mulai menangis aku tahu apa
yang dirasakan bibi jika ia dipecat,hanya pekerjaan ini yang membantunya menyekolahkan
anak-anaknya
“kinan,bawa bibi masuk”kataku mendatangi tante
mengembalikan amplop yang berisi gaji bibi dan pak rosman.
“ apa tante lupa ? kalau tante ini tidak punya hak
memecat mereka berdua “
“aku akan melaporkan ini kepada ayahmu,lihat saja ?”
“ tante ingin melaporkanku kepada ayah,silahkan
tante ! “Tiba-tiba andin datang mendorongku.
“ jangan membentak ibuku,” andin yang tidak banyak
bicara kini membuatku benar-benar marah lalu menamparku untuk kedua kalinya.aku
mengusir mereka dari tempat bibi.aku segera pergi karena malam ini kinan akan
menginap ditempatku.aku membuat kinan bingung dia tidak berani bertanya padaku
saat aku menangis dipelukannya.setelah merasa baik aku menceritakan semua
tentangku kepada kinan,aku mempercayainya melebihi kepercayaanku kepada tante
rasti maupun andin.kinan bisa membuatku bisa tertawa setelah menangis,membuatku
bersemangat saat teman-teman mengejekku harus akui kinan adalah wanita yang
sangat ceria dan bisa membuat siapa saja melupakan kesedihannya.
Keesokan hari tanpa sepengetahuanku ayah datang
kesekolah bersama tante rasti,entah aku diskor atau dikeluarkan dari sekolah
itu tergantung keputusan kepala sekolah dan pernyataan ayah,aku bahkan ragu
ayah selalu menuruti kata tante rasti.jika aku benar-benar dikirim keasrama
dengan pengawasannya,aku benar-benar bisa gila terkurung disana.menunggu ayah
diruang kepala sekolah tanganku tidak bisa diam mencabuti bunga disamping pintu
kepala sekolah,ayah akhirnya keluar setelah beberapa lama dari wajahnya aku
bisa tahu dia kecewa kepadaku.selama ini ayah tidak pernah memarahiku karena
aku benar-benar menjadi gadis yang penurut dimatanya.ayah menghampiriku
menyuruh tante rasti pulang terlebih dahulu.ayah memegang kepalaku mengajakku
berkeliling sekolah dan sesuatu pasti ingin disampaikannya kepadaku.
“maaf ayah!”
“seharusnya aku yang minta maaf,tidak berada
disampingmu diusia seperti ini pasti cukup sulit bagimu hidup dengan mereka”
“aku siap dimarahi oleh ayah”
“kalau ayah marah sudah aku lakukan sejak dulu”ujar
ayah tersenyum padaku
“jadi,ayah sudah tahu sebelumnya aku tidak berada
diasrama?”
“ tentu,pak rosman memberitahuku,kecuali tempat yang
kamu tinggali saat ini,!”
“ rumah susun itu memang tidak pantas aku tinggali
dengan umur seperti ini,tapi tempat itu lebih nyaman bagiku aku tidak pernah
diganggu oleh mereka?”jelasku
“ayah percaya kamu bisa menjaga dirimu nak,tapi kali
ini ayah harus marah padamu?”lanjut ayah aku melepaskan tanganku dari ayah.
“memang apa yang aku lakukan!”
“karena seseorang memberitahuku bahwa kamu bekerja
disebuah restoran sebagai pelayan”
“apa itu salah,ayah bisa lihat sendiri aku bisa mendapat beasisiswa berprestasi,nilai
yang bagus ayah terlalu khawatir”
“ayah tidak bisa melihatmu kerja keras diusia
seperti ini,ayah bisa membiayaimu lebih dari yang kamu butuhkan…bisa-bisa ibu
akan memarahi diatas sana “
“tapi ibu mendukungku,”aku melambai pelan diwajah
ayah”
“aku benar-benar bangga padamu,sifat itu sama persis
denganku waktu muda,dan wajahmu yang anggun ini persis ibumu”ayah memelukku
lalu pamit pulang.
Rasanya begitu lega mendengar ayah mendukung apa
yang aku lakukan,aku tidak perlu khawatir tentang tante rasti dan sebaliknya
tante rasti yang kena marah oleh ayah memecat bibi dan pak rosman
seenaknya.urusan dirumah tidak lagi menjadi beban pikiranku.hal aneh terjadi
hari ini,siswa yang tadinya menjauh dariku kini mulai menyapaku satu
persatu,rumor tentangku mungkin sudah tersebar lebih cepat kecuali hendra dan
teman-temannya mereka masih belum berubah menertawaiku dan mengerjaiku.hari ini
dia dan teman-temannya sengaja menunggu dibalik pintu kelas,setiap hari ada
saja ulah mereka tapi kali ini aku menyumpahi mereka kalah dipertandingan
futsal dan benar saja itu terjadi,mereka menghampiri pak rahman dengan wajah
kecewa sedangkan aku benar-benar ingin tertawa didepan mereka. Aku yang begitu
senang mereka kalah lalu datang menghampiriku diruang ganti yang sedang
membereskan seragam yang berantakan.
“kami kalah semua karena kamu ?” bentak hendra
memandang kesal kepadaku
“apa yang aku lakukan sehingga kalian bisa
kalah?tidak ada !!” kataku berdiri melotot tajam padanya.
“sebelum pertandingan, kamu menyumpahi kami,dan
lihat,(menunjuk satu persatu wajah kekalahan yang begitu aku nikmati) kami
kalah menaruh malu dan ini semua karena kamu”.hendra mendorongku hingga menabrak
dinding.aku benar-benar tidak bisa menahannya sekarang.
“ada apa denganmu? Selama ini yang mengganggu siapa?
Kamu ! siapa yang sering ikut campur dengan apa yang aku lakukan ? kamu ! siapa
yang sering mengerjaiku? Kamu !” sambil menunjuk wajahnya pelan-pelan aku
melangkah maju membuatnya mundur perlahan.mereka yang baru melihatku marah
terdiam,hendra menyuruh teman-temannya keluar menunggu didepan pintu untuk
menjaga agar tidak ada yang masuk.hendra tidak bisa berkata apa-apa aku masih
menunggu apa yang dikatakan kepadaku.
“jawab hendra..! apa ada sesuatu yang membuatmu
benci kepadaku ! katakan hendra ada apa denganmu?” aku berteriak diwajahnya.
Sekian kalinya aku dapat membuat hendra terdiam
tanpa bisa berbuat apa-apa,aku mulai bosan menunggu lalu pergi,dia meraih
tanganku, yang aku inginkan dia mengatakan maaf padaku, malah bukan yang aku
harapkan dia langsung saja menarikku dan memelukku,aku berusaha melepasnya.
“arha aku mohon,aku saat ini………..!!” bisiknya pelan
membiarkan tubuhku dipeluk olehnya,tidak kusangka pria yang paling
menjengkelkan disekolah bisa selemah ini hanya mendengar gertakanku atau justru
bukan hal semacam itu yang membuatnya sedih.bertanya pun aku tidak mau kecuali
menyuruhnya meminta maaf padaku.baru saja ingin pergi hendra memanggilku
kembali.
“ maaf “ pelannya
“aku wanita yang pemaaf jadi baiklah maafmu aku
terima tapi……….??” Aku berbalik aku ingin memberi syarat padanya.
“aku ingin kamu minta maaf padaku didepan semua
siswa yang ada disekolah ini”dengan langkah puas aku pergi aku tidak yakin pria
seperti dia punya nyali seperti itu.saat membuka pintu siswa laki-laki
mengerumuni pintu.mereka terlihat penasaran apa yang hendra lakukan
kepadaku.tanpa menghiraukan mereka,aku menemui kinan untuk menceritakan apa
yang terjadi,karena aku ingin sekali tertawa terbahak-bahak menceritakan
kejadian lucu seperti ini.
“apa kamu tidak merasakan sesuatu??” Tanya kinan
“aku merasakannya,perasaan puas melihat
wajahnya”kataku masih tertawa
“bukan itu yang aku maksud,hendra bisa saja menyukaimu!”kinan
menatapku tersenyum,semakin membuat tawaku tidak tertahan tiba-tiba seseorang
menepuk bahuku duduk disampingku
“ bisa aku bergabung dengan kalian,apa yang kalian
bicarakan?” katanya tersenyum
“arkam,”
kinan mengalihkan perhatiannya kepada arkam dan
semakin banyak siswa wanita mendekati meja bahkan kinan tidak menghiraukanku.aku
keluar dari kerumunan.sedikit kesal aku menuju perpustakaan yang terkunci
tetapi bagiku dengan bebas aku bisa masuk karena kunci duplikat ada
padaku,seseorang dengan buru-buru mendorong pintu perpustakaan lalu menutupnya.
“hey,”sapanya
Aku tidak begitu menghiraukannya,berdua didalam
perpustakaan seperti ini pasti membuat fans-fans arkam menunggu diluar apalagi
jika tahu aku bersamanya.”anjing mengonggong kafilah tetap berlalu” selama aku
tetap pada pendirianku.tujuannya ketempat ini pastinya untuk tidur.tiba-tiba
saja muncul didepanku mengalihkan keseriusanku membaca teori sastra
“ apa ada sesuatu yang aneh diwajahku,jika tidak ada
pergilah dari hadapanku karena masih banyak bangku kosong bisa menampung
tidurmu itu”kataku kembali membaca tetap saja pria itu masih berada dihadapanku
mengelengkan kepalanya.
“mengapa kamu tidak tertarik padaku,semua siswa
perempuan yang ada disekolah ini berlomba mendekatiku?” katanya menunggu pernyataannya
.
“apa bagimu aku tidak menarik?”
“hmmmm….”aku berdiri dari kursi
“perlukah alasan…?? Alasan untuk membuang sisa
hidupku meneriaki seorang pria sepertimu tergila-gila akan penampilan yang
keren,menjerit saat berada di atas panggung,menangis histeris saat menyanyikan
lagu yang indah.mata terbelalak saat dirimu berjalan di red carpet,kamera senantiasa
mengeksposmu,perlukah aku tahu semua itu,aku dan mereka yang ada diluar sana
berbeda.” Ujarku lalu pindah kemeja lain.hpku kembali berbunyi kinan dengan
suara terburu menyuruhku keluar dari perpustakaan.
“sesuatu akan terjadi”kata kinan dengan nafas
terkejar dia menarikku dan berlari menuju kegedung kesenian.
Aku tidak tahu apa yang terjadi,tapi dengan cepat
gedung kesenian sudah dipenuhi para siswa dari kelas 1 sampai kelas 3.kinan
masih menarikku maju ke depan walaupun penuh sesak.dari atas panggung berdiri
seseorang yang aku kenal memegang microfon,aku tersenyum sinis
“ ternyata dia punya nyali yang besar “ kataku tidak
sabar apa yang akan dikatakannya,sepertinya dia tipe pria yang memenuhi
janji,dia bisa menerima syaratku untuk mengatakan maaf kepadaku didepan banyak
orang.
“hmmmm pertama-tama aku ingin meminta maaf kepada
arha karena selama ini aku sering menganggunya tanpa alasan,sebenarnya bukan
tanpa alasan Karena memang aku memiliki alasan itu” ujarnya menatapku dan
sekarang pandangan orang-orang mengarah kepadaku.
“aku rasa hendra benar-benar menyukaimu” bisik kinan
menyenggolku
“hmm,,arha please listen my song for you” lanjutnya
memainkan gitar bersama bandnya.gesekan gitar,drum yang dan piano yang berirama
indah dan lagu yang dinyanyikan hendra
“aku
jatuh cinta by roulette”
Awalnya
kutak mengerti apa yang sedang kurasakan
Segalanya
berubah dan rasa rindu itupun ada
Sejak kau
hadir disetiap malam di tidurku
Aku tahu sesuatu
sedang terjadi padaku
Sudah
sekian lama kualami pedih putus cinta
Dan mulia
terbiasa hidup sendiri tanpa asmara
Dan
hadirmu membawa cinta sembuhkan lukaku
Kau
berbeda dari yang kukira
Reff
Aku jatuh
cinta kepada dirinya
Sungguh-sungguh
cinta..
Ohhh apa
adanya
Tak
pernah kuragu namun tetap selalu menunggu
Sungguh
aku jatuh cinta kepadanya
Ohhhhhh..
Coba…
Coba
dengarkan apa yang kini aku katakan
Yang
selama ini sungguh telah lama terpendam
Aku tak
percaya..
Membuatku
tak perdaya tuk ungkapkan apa yang aku rasa
Suara tepuk tangan menutup lagu yang dinyanyikan hendra,dia
melompat dari atas panggung tepat dihadapanku.
“ karena alasan ini,aku memiliki perasan padamu aku
tidak tahu! kamu membuatku tidak bisa berpikir,kamu selalu ada dibenakku dan
alasan inilah aku mulai menyadari bahwa aku mencintaimu” ujarnya memandangku.
Hal yang tidak pernah aku alami seumur
hidupku,perasaan yang begitu sulit ini mulai lemah, hendra pria yang sering
membuatku kesal mengatakan hal tak terduga didepanku secar tiba-tiba jika
memikirkannya baru beberapa menit yang lalu dia masih membuatku kesal,didepan
semua siswa dan perhatian semua siswa mengarah padaku.sorak suara mereka yang
berteriak untuk aku menerimanya walaupun ada kontra yang tidak jelas.ingin
menjauh dari tempat itupun aku tidak bisa tubuhku bergetar karena aku tidak
tahu harus melakukan apa?.yang ada dibenakku saat itu jika hendra ingin
membalas dendam dengan mempermalukanku didepan mereka.keringat membasahi
tubuhku begitu sesak dan panasnya tempat itu,aku mundur mendorong orang-orang
yang menghalangiku jalan,masih terdengar jelas hendra meminta maaf dan
mengatakan kata-kata itu berulang kali.aku melarikan diri saat itu kemudian
menyendiri untuk menjernihkan pikiranku.aku pulang lebih awal berjalan
menyusuri jalan memasuki hutan kota yang tidak terlalu jauh dari sekolah.tidak
ada lagi tempat yang bisa aku datangi.saat aku ingin berteriak sendiri dan
bersembunyi dan meluapkan pada pohon beringin yang besar dan kokoh ,saat aku
berteriak disana,selalu saja ada daun yang berjatuhan lalu burung-burung yang pergi
meninggalkan sarangnya karena mendengar teriakanku saat itu pula kesedihanku
hilang,alam-alam benar-benar menyerap kesedihanku.
Sejak tadi kinan terus menghubungiku,dia memintaku
segera menemuinya ditempat yang sering kami kunjungi untuk makan siang,aku
harus menemui kinan sebelum dia marah dan memukul bahuku.
“ hendra terus mencarimu,mengapa kamu tiba-tiba
menghilang?” ujar kinan mendekatkan wajahnya,agar aku segera memberitahu apa
yang aku rasakan.
“ini membuatku bingung,seperti ditimpa bom
Hiroshima!”kataku terus memegang kepalaku sendiri.
“benar juga !sebelumnya kamu tidak pernah berhadapan
dengan pria manapun.dan……bagaimana perasaanmu
padanya?”kinan menyenggolku membuatku hampir terjatuh dari kursi.
“tidak merasakan apa-apa kecuali terkejut dengan
perkataannya.aku bahkan tidak percaya”ujarku berpikir
“yach ampun,kamu ini bagaimana bisa tidak merasakan
apa-apa?”
“hei,jangan memaksa begitu aku Cuma benar-benar,ahhhhh
yaaaa merasa heran”
“dasar,apa aku perlu mengajarimu,agar perasaan itu
ada”kata kinan
“apa perlu perasaan itu diajarkan,kamu sendiri yang
bilang padaku kalau perasaan itu secara alami bisa tumbuh bagai pohon jika
ingin ia tumbuh subur dan indah dengan dedaunannya yang rimbun maka kamu harus
memupuknya dengan baik agar mendapatkan hasil yang memuaskan..”jelasku,kinan
hanya mengelengkan kepalanya.
“arassooo ‘(bahasa korea yang artinya)”baik”’sepertinya
kamu sudah mendapatkan ilmu yang aku ajarkan,aku akan pergi dulu”kinan berdiri
lalu pamit pergi.
Kata-kataku sendiri dan apa yang dikatakan kinan
muncul secara langsung dipikiranku,aku memegangi dadaku berkata “kalau kita
menyukai seseorang jantung terus berdebar,tidak akan bisa bernafas jika
memikirkannya,semuanya terasa indah,apa itu benar?” aku bahkan tidak merasakan
apapun jika ini membutuhkan waktu akan kucoba merasakannya biarpun lambat atau
bahkan lebih cepat aku tidak bisa menduga.selama ini yang aku tahu hanya
memikirkan kehidupan orang lain,apa yang aku kerjakan,dan apa yang akan aku
lakukan jika esok tiba?.
Aku kehilangan semangat, ditempat kerjapun aku tidak
konsentrasi beberapa kali aku ditegur manajer restoran karena mengecewakan tamu
dan meminta izin beristirahat sejenak.aku merebahkan punggungku dikursi agar
mendapatkan posisi tidur agar aku dapat melanjutkan kerja Karena malam masih
begitu panjang,tubuhku yang tadinya kedinginan berubah hangat,aku membuka mata
sosok arfan yang menyelimutiku dengan selimut.
“hei,”kataku bangun meluruskan tubuhku
“sepertinya kamu kelelahan,bagaimana kalau meminta
izin agar kamu bisa pulang”katanya membereskan tasku.
“aku lebih baik sekarang,kemarin aku sudah minta
izin mana mungkin hari ini aku tidak masuk lagi”
“kita harus kembali kerja sebelum manajer memarahi
kita lagi” kataku berdiri
“baiklah, bagaimana jika besok aku mengunjungimu
disekolah”ujarnya
“hmmm,aku akan senang jika kamu datang”kataku pergi
Tamu terus mememuhi restoran,sudah hal biasa bagiku
menghadapi situasi kewalahan seperti ini,tapi sesuatu terjadi beberapa staff sejak
tadi mondar-mandir berbisik,tiba-tiba saja kami semua dikumpulkan,dan manajer
menyuruh kami memberi tahu para tamu untuk segera keluar restoran,bunyi sirine
kebakaran sudah terdengar, suasana panic memenuhi ruangan.dapur yang berada
dilantai 3 terbakar akibat kebocoran gas,walau apinya belum menyebar aku
diperintahkan dilantai pertama,pihak kebakaran berlari mencapai lantai tersebut
sedangkan dilantai 4 ruangan telah dikosongkan lebih cepat.aku benar-benar
merasa panik kemudian aku menghampiri manajer yang marah kepada salah satu
staff yang ada dilantai 3 dan ternyata masih ada satu orang yang belum
diselamatkan.begitu saja aku mendapatkan keberanian,aku berlari kelantai 3
seorang gadis kecil terjebak dibawa meja.aku membantunya berdiri dia begitu
lemah sangat susah membawanya,aku sendiri hampir mati menghirup asap api yang
menyengat.seseorang tiba-tiba menarik tangan memegangi pundakku
“arha,apa yang kamu lakukan”katanya,aku tidak
menyangka orang yang ada disampingku adalah arkam tanpa banyak Tanya aku
mengikutinya dan pertolongan dari petugas pemadam yang lambat segera
membantuku,aku dan dia segera dibawa kerumah sakit yang sama,aku hanya mendapat
luka bakar dipergelangan tanganku,sedangkan gadis kecil yang terbaring
disampingku masih tidak sadarkan diri.
“bagaimana lenganmu?”Tanya arfan sejak tadi
menemaniku.
“aku baik-baik saja”kataku memperhatikan arkam yang
terus berada di samping anak perempuan itu.
“apa kamu mengenal laki-laki itu?”Tanya arfan
“iyaa,dia satu sekolah denganku,mengapa dia ada
disini?”tanyaku kembali
“gadis kecil itu adiknya,”katanya singkat,arkam
menghampiriku yang masih terbaring mengucapkan terima kasih.
“sebaiknya aku pulang”kataku turun dari tempat tidur
“sebaiknya aku mengantarmu pulang”kata arkam meraih
tas yang ada dibahuku membawanya.arfan mengambil tasku kembali
“sebaiknya anda menemani adik anda disini,lebih baik
jika aku yang mengantarnya kembali”tambah arfan membantuku berjalan.
Malam berputar sangat cepat,pagi tiba lebih awal dan
akupun harus berangkat sekolah,hari ini merupakan hari terakhir di adakannya
pekan olahraga dan seni,kali ini tugasku untuk penutupun begitu penting.acara
penutupan kali ini lebih meriah dari tahun kemarin begitu semangatnya tanganku
yang terkena luka bakar terasa lebih baik.salah satu cara untuk menghindari
hendra seharian beberapa kali menghampiriku.seharian ini kinan juga begitu
sibuk dengan gladi dancenya,sampai makan siang ini aku tetap bersembunyi dari
hendra yang terus mencariku,walau aku tidak akan bisa menghindar dia
menghampiriku dikantin.
“bagaimana kabarmu,aku dengar kamu mendapat
kecelakaan ditempat kerja”katanya
“seperti yang kamu lihat aku baik-baik saja,apa kamu
datang ingin mengangguku?”ujarku
“ akukan sudah minta maaf,apa kamu begitu membenciku?”
“aku tidak membencimu,hanya saja wajahmu itu sedikit
mengerikan”
“ aku akan menunggu “tiba-dia menatapku,kata
tersirat yang penuh arti,dia benar-benar serius mengatakanya.
“aku akan menunggu sampai kamu bisa menerima”ujarnya pergi yang begitu saja menghilangkan
selera makanku sampai melempar sendok yang aku gunakan.
“walaupun dia sudah meminta maaf sampai sekarang
wajahnya masih mengerikan”
“siapa yang wajahnya mengerikannya?”seseorang
tiba-tiba datang dari belakangku,
“bagaimana lukamu?”tanyanya duduk disampingku
“aku baik”singkatku kemudian dia mengeluarkan
bungkusan kecil dari tasnya
“ini dari adikku putri,katanya dia ingin bertemu
lagi denganmu dan mengucapkan terima kasih langsung kepada penolongnya”memberikannya
kepadaku.
“apa ini”
“aku juga tidak tahu itu apa,dia sangat marah kalau
aku mengintip hadiahnya,”ujar arkam,bungkusan kecil berisi boneka kecil dari
tanah liat yang bentuknya tidak begitu bagus,karena ini dibuat sendiri oleh
adiknya bagaimanapun aku harus menghargainya.
“aku akan tampil diacara penutupan nanti,aku harap
kamu datang menonton kami”lalu pergi.
Aku tersenyum sendiri,dua pria pupoler berusaha
mengerjaiku hari ini,makanan yang aku pesan belum tersentuh sedikitpun,aku
benar-benar kehilangan nafsu untuk menikmati makananku,hanya memesan lalu
meninggalkannya, kembali kegedung seni merampungkan segalanya,wartawan dari
berbagai media ikut menghadiri acara sekolah kami,semua ini karena keartisan
arkam begitu popular.kedatangan arfanpun membuatku terkejut.
“perlu bantuan!”katanya membereskan pakaian yang
akan digunakan saat tampil sebentar lagi.
“sepertinya aku membuatmu repot.”kataku bantuannya
benar-benar membuatku tertolong
“aku penasaran dengan aktor muda dari sekolahmu”ujar
arfan
“arha,ibu selfi menyuruhmu keruang ganti tempat
hendra dan teman-temannya”sahut santi,walau sedikit berat aku harus menuruti
kata ibu selfi sebagai guru seni dialah yang berperan penting dalam
pertunjukkan nanti.
Saat tiba diruang ganti aku membantu mereka
merapikan baju yang akan digunakan,mengatur cara penampilan mereka yang akan
tampil sebanyak 3 kali. mereka akan tampil pertama.semuanya sudah selesai ruang
ganti yang tadinya sibuk dan ramai kembali sepi,kecuali arkam yang masih sibuk
memilih baju karena tidak lagi dibutuhkan aku memutuskan keluar memeriksa
persiapan yang lain.
“arha,apa kamu bisa membantuku”katanya aku
menghampirinya
“ada apa”
“aku sulit memilih baju yang pantas”
“jangan perhatikan penampilanmu,aku rasa jika
menggunakan kaos biasa dan jeans,semua gadis tetap akan menjerit padamu” kataku
meraih kaos oblong berwarna putih dan kemeja biru sebagai luarannya.
“ini pantas untukmu,pakai yang ini jika tidak suka
aku sudah melakukan yang terbaik dengan memberimu saran”kataku melangkah,
“hei tunggu dulu” arkam meraih tanganku dan berdiri,tiba-tiba
kursi yang diduduki arkam tidak seimbang sehingga kaki kursi terpeleset.aku
ikut terjatuh menimpa tubuhnya.entah apa yang terjadi aku berusaha berdiri
kembali dan tiba-tiba saja kursi yang aku pegang terjatuh kepalaku terbentur
dikepala arkam,sangat jelas melihat wajahnya dari jarak seperti ini.tatapannya
membuatku tidak bisa bergerak,tangan kiriku masih digenggamnya,begitu sulit
menjauh dari pandangannya.tangan arkam melingkar di punggungku dan
tersenyum.respect aku terkejut dan berteriak menghindari tubuh arkam,luka bakar
yang ada ditangan kananku berdarah akibat terbentur kursi,arkam membuka bajunya
mengikatkannya ketanganku.
“apa kamu baik-baik saja”katanya berdiri meraih
kotak obat mengobati lukaku.
“biar aku yang membersihkan darahnya”kataku meraih
obat merah yang dipegang arkam tapi dia kembali mengambilnya dari tanganku.
“apa kamu bisa mengobatinya hanya dengan menggunakan
tangan kiri yang lemah itu”.aku hanya bisa diam dia mengobati lukaku
membersihkan darahnya membalutkan perban kembali.
“apa kamu baik-baik saja”kataku memperhatikan
kepalanya yang benjol gara-gara benturan kepalaku serta sudut bibirnya yang
terluka saat aku panik menekan wajahnya tanganku tidak sengaja memukul wajahnya
dan mengenai bibirnya.
“sudahlah,ini tidak apa-apa.reputasiku tidak akan
hancur dengan bibir terluka seperti ini”.
“ayo berdiri sebelum ada yang melihat kita melantai
seperti ini ” dia membantuku berdiri dan tiba-tiba itu terjadi kembali saat
arkam memegangi bahuku untuk berdiri kembali kakiku yang menumpu untuk berdiri
tiba keseleo,hingga tubuhku berbaring dilantai,tubuh arkam menindihku wajahnya
lebih dekat menyentuh hidungku.aku tidak bisa melakukan apa-apa,jiwaku
meninggalkanku sulit mengerakkan seluruh tubuhku karenanya,seperti perintah
dalam hatiku.
“hari ini benar-benar diluar dugaanku,semuanya serba
kebetulankan!”arkam tersenyum,nafasnya memasuki pori-pori kulitku dia
mendekatkan wajahnya menyampingkan wajahnya kesamping telingaku.
“ lain kali aku ingin terjebak di saat seperti
ini,tapi semua orang memperhatikan kita”
Begitu terkejutnya aku mendorong tubuh arkam,semua
siswa berdiri didepan pintu memperhatikan kami,disudut ini ingin rasanya aku
mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuhku dan berlari dari hadapan
mereka,itu tidak bisa aku lakukan pintu masuk dipenuhi siswa perempuan yang
siap menghunuskan pedang padaku.
“arhaa……..” teriakan yang benar-benar menusuk
telingaku.
“gadis penggoda”
“apa yang kamu lakukan pada arkam”
“mana mungkin arkam mencium gadis aneh seperti itu”
“apa yang menarik darinya.”
“aku benar-benar tidak tahan”
Kemarahan berkumpul menjadi bola besar yang siap di
lemparkan kepadaku,
“sebaiknya kalian keluar aku harus bersiap-siap”
ujar arkam menyuruh satu-persatu dari mereka pergi lalu menutup pintu dan hanya
membiarkan aku bersamanya.
“jangan pergi”katanya saat aku ingin membuka pintu
dan keluar
“jika kamu keluar sekarang,perempuan-perempuan yang
ada disekolah ini akan menangkapmu dan merobek-robek baju,karena kamu telah
dianggap mengambilnya pangeran mereka”.aku berbalik berubah kesal padanya.
“pangeran katamu,iyaaa pangeran tidur……!!! aku tidak
tahu ingin menyalahkan siapa? mengapa kamu harus terkenal dan sepopuler
ini,membuatku tidak bisa berpikir apa yang akan aku lakukan sekarang”bentakku
“aku punya punya ide,jika gadis-gadis itu tidak
ingin menganggumu”.katanya menghampiriku
“semoga saja masuk akal?”kataku
“kita umumkan kepada mereka,jika kita berdua
mempunyai hubungan”
“apa katamu..?? ini benar-benar lebih parah dari
yang aku bayangkan”kataku melangkah sambil memikirikan apa yang apa yang akan
terjadi padaku jika keluar nanti.aku kembali mundur dari pintu .
“apa yang harus aku lakukan pengeran bodoh!!”aku
berteriak padanya dia membuatku bingung tidak pernah aku rasakan perasaan
seperti ini,pikranku kalut dan tidak bisa bertindak dengan jernih.
“apa kamu bingung akan keadaan yang baru saja
terjadi”kini laki-laki itu menatapku.
“apa yang harus aku
bingungkan?”aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“kita akan keluar bersama.”
“jangan memerintahku..”aku melanjutkan langkah.
Sedikit membingungkan bagiku,kejadian ini mengubah
apa yang membeku dalam darahku.kadang terbersik tanpa sedikit ingin
mengalaminya.apa yang aku rasakan saat ini sama persis dengan tanda yang
diberikan kinan kepadaku.benar saja baru menginjakkan kaki diruang kesenian
tatapan kebencian menhujaniku.kinan berlari menghampiriku.
“apa yang terjadi ? baru saja aku mendengar rumor
jahat mengenaimu”kata kinan menjauhkanku dari kerumunan .
“ini hanya salah paham,jangan memandangku seperti
itu”kataku pada kinan melayangkan pandangan yang siap menangkap kebohonganku.
“apakah orang-orang itu akan membunuhku ahhhhhhhh”kataku
terus memegang kepalaku berpikir tentang apa yang akan terjadi.
Menghindari kekesalan mungkin bukan jalan
satu-satunya,yang aku tahu Cuma bersembunyi dari ucapan orang-orang tentangku
dan apa yang terjadi besok lebih parah dari saat ini,mungkin saja ada siswa
perempuan yang ingin menarik rambutku atau memukul wajahku dan mungkin saja
mereka akan menggantungku di tiang basket.
“apa yang kamu pikirkan?”sapa arfan
“bukan apa-apa,”dari kejauhan kinan datang
menghampiriku dan memperkenalkan mereka berdua,dari dulu aku ingin
mempertemukan kinan dengan arfan dan tentu saja masing-masing dari mereka
saling memuji melalui tatapan mata tidak cukup lama mereka berbicara dan arfan
harus kembali keuniversitasnya.
“dia begitu indah”ujar kinan memperhatikan arfan
dari kejauhan.
“kali ini giliranmu yang memberiku makan
siang,bagaimana kalau makan siangnya kita ke beachfun”.
“makan dipondok tepi pantai,,sepertinya menyenangkan
sudah lama kita tidak menikmati kepiting lezat tempat itu”ujar kinan memegang
perutnya sambil membayangkan kelezatannya.
“haaaaa”tiba-tiba kinan mengeluh dengan nafas
panjang.aku menarik tangan kinan yang tadinya semangat kini membuka dompetnya.
“ada apa?”tanyaku lalu dia menunjukkan sisa akhir
uangnya
“aku bahkan tidak memiliki uang untuk
mentraktirmu”kembali memasukkan dompetnya ketas.
Tiba-tiba suara ramai menghampiri kami,mereka hendra
dan teman-temannya serta arkam menghampiri kami.
“mendengar kalian menyebut makanan kami semua jadi
lapar” kata hendra
“bagaimana kalau kita semua pergi bersama ke beachfun bersama-sama”tambah hendra.
“sepertinya menyenangkan,tapi sebagai gantinya
kalian semua yang membayar makanan kami”ujar kinan
“baiklah ayo kita pergi,”tiba-tiba arkam mendekati
mendorongku untuk berjalan dan merangkul bahuku.
“hari ini kau tidak bawa uang,aku rasa kamu
mengerti”bisiknya
“hei lepaskan”kataku menjauh dan berjalan lebih dulu
Masih menggunakan seragam SMA kami menuju beachfun
salah satu tempat makan yang sangat indah di kota ini,terpaksa aku dan kinan
ikut dengan mobil milik hendra awalnya aku tidak ingin ikut tetapi kinan terus
memaksaku.setelah beberapa menit kami tiba,tetapi suasananya cukup ramai dari
biasanya.tidak berapa lama arkam pergi karena sesuatu hal,begitu juga dengan
aku harus kembali ketempat kerja rapat restoran yang untuk sementara ini
akan ditutup untuk renovasi ulang.
Part
2
Mulai
merasakan
Semua berlalu begitu cepat,kehidupan disekolah
sedikit berubah dan juga diriku,aku merasakan perasaan yang tidak biasa yang
aku rasakan,dia mengubah apa yang ada didalam hatiku,setiap hari memperhatikan
dia saat dekat dia membuatku tidak bisa bernafas,dan ini pertama kalinya aku
memiliki perasaan ini tapi aku hanya bisa jadi pengemar tersembunyi baginya dan
itu terjadi begitu saja.
Sekolah hampir sepi,aku merapikan perpustakaan
sendiri. tiba-tiba terdengar suara seseorang memainkan alat musik.tanganku
berhenti dan mencari asal suara tersebut sekolah hampir gelap langkah kaki
menuntunku pada suaranya dan ayunan langkahku terhenti pada ruangan yang
disinari sedikit cahaya.dia berdiri menutup matanya,mengesekkkan biolanya
menikmati setiap nada rambatan gesek biolanya.aku berdiri sejuta kagum padanya
cukup lama aku seperti terbawa dengan music yang dimainkannya dan perasaan ini
semakin kuat mengikat.aku menyukainya benar-benar menyukainya tapi aku berharap
ini tidak akan menyakitkanku dari awal inilah aku menyukainya.
Untuk mengatakan apa-apapun aku tidak bisa bila
didekatnya,apa yang terjadi padaku diluar jangkauanku untuk menghilangkan
perasaan ini.setiap hari melihat arkam memperhatikannya,aku benar-benar gila
dibuatnya.semua yang aku rasakan aku lukiskan dalam tulisanku.tapi hari ini dan
aku tidak melihatnya begitupun hari selanjutnya dan itu berlangsung selama
seminggu dia tidak datang kesekolah.walau begitu aku tahu dia mempunyai
kesibukan diluar sana sebagai perhatian orang-orang dengan keartisannya dan aku
hanya bisa melihatnya di search pencarian youtube melihatnya menerima
wawancara,menjadi model anak siswa laki-laki terpopuler dan dia mendapat
julukannya pria terkeren dan memiliki wajah yang bisa membuat semua wanita
terpesona dengannya.dia cukup terkenal,bisa melihatnya di balik layar saja
cukup bisa membuatku tersenyum dan perasaan yang belum aku rasakan yaitu rasa
cemburu jika melihatnya dengan seorang wanita yang selalu bersamanya dan sudah
dibicarakan oleh semua orang bahwa mereka memiliki hubungan.aku cukup senang
walau hanya melihatnya.mungkin perasaan ini sesaat saja timbul dalam
diriku,sekedar perasaan kagum pengemar kepada idolanya.
Siang ini aku harus kembali kerumah karena ayah
sudah datang untuk menjengukku,sekalian
aku mengajak kinan kami menunggu pak rosman menjemput kami didepan
gerbang sekolah.hendra dan teman-temannya menghampiri kami.
“kalian punya waktu”kata dani drummer disekolah
kami,akhir-akhir ini ia mendekati kinan karena dia menyukainya.
“kami akan kerumah arha.” Ujar kinan
“kebetulan,apa kami bisa ikut berkunjung?” Tanya
hendra aku tidak bisa menolak karena mereka begitu memohon padaku.tiba-tiba
arfan datang
“sepertinya akan ada pesta?”katanya ikut menawarkan
diri ikut dengan kami.
Tak lama kami tiba dan ayah baru-baru tiba dari
bandara aku memperkenalkannya pada ayah.aku sedikit bangga mereka pertama kali
mengunjungi kediamanku yang sebenarnya dan mengajak mereka berkeliling rumah.
“rumah ini begitu indah seperti istana betul-betul
rancangan yang bagus”puji arfan.
Aku setuju dengan arfan karena rumah ini ibuku yang
mendesain interiornya sehingga sesuai dengan keinginan ibu dan ayah.
“karena kalian semua sudah ada disini,bagaimana jika
kita mengadakan pesta kecil-kecilan siswa SMA,sudah lama aku tidak berkumpul
dan merasakan jiwa semangat mudaku muncul”jelas ayah yang cepat akrab dengan
teman-temanku.
“paman, pesta lebih identik jika ada makanan.”usul
kinan
“benar,apa perlu kami mengundang teman-teman yang
lain”tambah dani membuat.aku tidak bisa mengatakan apa-apa karena ayah malah
setuju dengan usulan mereka bahkan aku sendiri tidak dihiraukannya dan menyuruh
bibi memesan catering dan menyiapkan minuman untuk mereka.
“ayah seharusnya istirahat,aku melakukan kesalahan
membawa mereka kesini”
“apa ayah terlihat lelah bagimu”ujar ayah memegangi
pipiku”ayah senang melihat kamu memiliki teman yang menyayangi bisa ada untukmu
tidak seperti ayah yang jarang untukmu karena mementingkan pekerjaan”.
“ayah…..(aku memeluk ayah) aku tidak protes dengan
ayah justru aku senang ayah bisa seperti yang diinginkan ibu menjadi sukses dan
nomor satu”
“maafkan ayah arha”
“setiap hari aku bisa melihat ayah di
youtube.pengusaha Intelektual dan keren ayah memang hebat” kataku tersenyum
Satu persatu teman sekelas berdatangan,pesta
mendadak yang tidak pernah terpikirkan olehku menjadi lebih meriah,sekarang aku
benar-benar merasakan semua perasaan kebersamaan bisa tersenyum dan berbagi
cerita kepada mereka mengenal kembali nama-nama mereka yang dulunya tidak aku
kenal karena dikelas aku tidak bisa bersosialisasi dengan mereka dengan
baik.aku mendapatkan kebersamaaan mereka yaitu perasaan menghargai.tiba
disekolah bagiku lebih menyenangkan bisa berkumpul dengan mereka sekarang bukan
hanya kinan yang mau berteman denganku tetapi seluruh teman sekelasku.perlahan
rumor tentangku dengan arkam mulai menghilang ini lebih baik bagiku karena
disaat seperti ini perasaanku sudah lengkap.
Usai sekolah kami masih berkumpul membicarakan apa
yang akan dilakukan akhir pekan besok.aku Cuma bisa mendengar usulan mereka
satu persatu
“bagaimana jika mendaki”?” usul kinan
“pantai lebih baik kita bisa berlayar,menyelam dan
berenang!”tambah susi
“cuaca akhir-akhir ini begitu panas,kulitku bisa
terbakar”tambah dea
“bagaimana kalau memancing,aku tahu tempat yang baru
dibuka dan kita bisa menikmati hasil pancingan kita sendiri”tambah stefen,dia
adalah ketua kelas kami.
“kepermandian air terjun saja”tambah uki
Berbagai usulan untuk akhir pekan besok belum
diputuskan mereka masih memikirkan akan kemana?.tiba-tiba hendra dan
teman-teman yang selalu bersamanya dan tidak terpisahkan menambahkan satu
usulan lagi.
“bagaimana jika berkemah?aku tahu tempat yang
bagus,kalian bisa melakukan semuanya,air terjun berenang bahkan memancing”ujar
hendra sejak tadi memperhatikan pembicaraan kami.
Semuanya diam dan berpikir dan akhirnya menyetujui
membagi tugas apa yang akan dibawa untuk berkemah besok.
“pasti lebih menyenangkan jika hendra ikut mereka
akan bernyanyi sepanjang malam untuk kami”ujar dea
Karena selain arkam,hendra dan bandnya disukai satu
sekolah,mereka adalah bintang sekolah dan selalu menjadi pusat perhatian jika
tampil disetiap acara sekolah terutama hendra yang memang memiliki penampilan
yang keren.sampai saat ini aku belum memberi jawaban kepada hendra,dia selalu
berusaha untuk memberikan perhatiannya
padaku.aku menyukainya tetapi menyukainya sebagai seorang teman dan lagi dia
tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hatiku dan sampai dimana dia bisa
merobohkan pertahananku kepadanya dia berusaha membuatku menyukainya sedikit
demi sedikit dan aku menghargai usahanya dan perubahan dirinya setelah 2 tahun
menyiksaku disekolah dengan ejekannya sehingga banyak siswa yang menjauhiku dan
disaat ini juga dialah yang mengembalikan rasa kebersamaan diantara
teman-temanku.
“bagaimana kalau kita mengundang arkam?”ujar susi
yang pernah menyatakan perasaanya kepada arkam dan ditolak didepan umum.bisa
dikatakan susi adalah siswa perempuan yang paling cantik disekolah.semua orang
tertarik padanya aku bahkan tidak menyangka arkam akan menolaknya.
“kamu ingin mengatakan perasaanmu lagi,jangan
membuat malu seperti itu”ujar kinan
“aku tahu,”desah susi kembali duduk.walau dia
cerewet tapi dia sangat baik tidak seperti kebanyakan wanita yang ada disekolah
memperebutkan sesuatu yang tidak penting.
“dia begitu sibuk dan jarang datang sekolah karena
banyak tawaran yang datang padanya aku hanya bisa melihatnya di Tv”tambah dea
“aku dengar arkam akan kembali kesekolah,itu
diputuskannya untuk focus pada ujian akhir sekolah yang akan berlangsung 5
bulan lagi”jelas susi
“seperti kamu banyak tahu mengenai tentanggnya”Tanya
kinan yang sudah bersiap pulang
“tentu saja,dia tidak pernah lepas dari pemberitaan
dan wanita yang sering bersamanya sudah
resmi menjadi kekasihnya.sungguh mengecewakan”ujar susi menutup pembicaraannya
lalu pamit pulang dan besok kami akan bertemu lagi.
Semuanya telah pergi kecuali aku dan hendra,aku
membiarkannya mengantarku pulang kembali kerumah susun awalnya ia heran setelah
aku menjelaskan kepadanya semua tentangku dia baru mengerti apa yang terjadi.
“maafkan aku karena dimasa lalu hari-hari sekolah
menjadi neraka karena ulahku”ujar hendra sambil menyetir mobilnya.
“itu benar-benar menganggu”jelasku tersenyum
tiba-tiba hendra berbicara serius padaku.
“apa kamu menyukai seseorang,sehingga sulit untukmu
menerimaku”ujarnya memandangiku.
“sulit bagiku untuk menyukaimu secepat ini,jika ini
lebih baik bagiku untuk sekedar menjadi teman yang berlangsung lama daripada
menjalin hubungan yang bisa merusak kebersamaan kita”jelasku tersenyum.
“aku juga berpikir begitu,teman untuk selamanya.tapi
tidak salahkan aku tetap berusaha sebelum menyesal setidaknya aku pernah
menyukai gadis yang sering kujahili disekolah”(mobil hendra berhenti tepat
didepan rumah bersusun)
“jika kamu mau bersabar,mungkin aku akan
menyukaimu”(aku tersenyum turun dari mobilnya).
“arha,mengapa sikap dewasamu ini membuatku seperti
kita berada jauh dalam tingkatan umur padahal usiamu baru 17 tahun”tambah
hendra.
“benarkah aku tidak pantas seperti itu!”
“seharusnya itu tidak pantas,seperti umurmu lebih
tua dibandingkan dengan teman-temanmu”ujarnya pergi.
Sebelum pulang aku terlebih dulu mengunjungi pusat perbelanjaan membeli makanan untuk
besok sampai tidak menyadari 3 keranjang telah penuh.“apa ini tidak terlalu
boros”pikirku dalam hati melihat barang yang sudah memenuhki keranjang lalu
kemudian membayarnya.Begitu kesulitan harus membawanya sehingga aku harus
menunggu taksi.seseorang yang baru keluar dari dalam toko menyapaku dan dia
tidak asing lagi bagiku.
“kamu membeli semua ini untuk 1 bulan kedepan
yahh”ujarnya memerika satu persatu isi kantong plastic yang berisi makanan
kecil.
“tentu saja bukan”
“naiklah kemobil,aku akan mengantarmu”katanya
mengangkat barang-barangku kebagasi mobil menyuruhku naik.
“mengapa kamu ada disini?”tanyaku
“aku Cuma kebetulan lewat disini dan merasa haus,”
“aku mengira karena kesibukanmu untuk singgah
ditempat ini kamu harus menyuruh manajermu atau setidaknya ada sopir yang
menemanimu membelinya”jelasku.
“setidaknya manajerku saat ini sedang kewalahan
mencariku karena harus berkeliaran sendiri,aku tidak bisa membayangkan wajahnya
“ arkam tertawa membayangkan wajah manajernya.
“kemarin kamu mengadakan pesta.! Mengapa tidak
mengundangku?”
“hendra sudah menghubungimu tapi yang menjawabnya
manajernya katanya kamu ada diluar kota dan pemotretan di pantai”
“benarkah,seharian dipantai membuatku kulitku
terbakar,memiliki tubuh dan penampilan seperti ini membuat banyak panggilan
kerja untukku”
“sudah puas memuji dirimu?”kataku
“karena hanya kamu yang tidak tertarik makanya aku
memamerkannya.”ujarnya lalu merebut ponsel yang ada ditanganku.
“lain kali jika ada sesuatu yang memungkinkan aku
ada,hubungi aku.”katanya memasukkan nomornya di ponselku menaruh namanya
sendiri diponselku.
“pangeran”ujarku sinis.
“jangan sampai kamu mengubahnya,aku akan terus
memeriksa ponselmu setiap saat.(membelokkan mobilnya kearah yang aku tunjukkan)
apa kamu tinggal dilingkungan seperti ini?”lanjutnya memandangi teliti sekitar
gedung itu.
Aku menyuruhnya cepat pergi,aku tidak menyangka akan
bertemu dengannya secara kebetulan sedikit mengobati perasaanku setelah beberapa lama tidak melihatnya
disekolah.hampir gelap aku harus mengangkut sedikit demi sedikit.sungguh
membuat seluruh tubuhku kelelahan dan kantong terakhir yang aku bawa,tiba-tiba
seluruh lampu padam aku melanjutkan langkahku beberapa orang laki-laki sudah
berdiri di hadapanku.
“kami bisa membantumu”katanya merebut kantong dari
tanganku,pria itu adalah andi aku sering melihatnya disini bersama dengan
teman-temannya.mereka mencoba mengangguku tidak biasanya mereka seperti ini
padaku.
“apa kalian mabuk?”kataku tidak tahan pada mereka
yang berani menyentuhku.
“kami tidak mabuk,hanya ingin ditemani malam
ini”mereka tertawa aku berusaha menghindar dari mereka tetapi perlawananku
tidakklah cukup.
Aku mulai lelah memberontak,bahkan berteriak tidak
satupun yang mendengarku aku yang tidak biasa menangis dan ketakutan harus
merasakannya kali ini.
“apa yang kalian lakukan”tiba-tiba dari dalam
kegelapan arkam yang memukulkan balok kepada mereka hingga mereka jatuh tidak
sadarkan diri.
“lebih mudah mengalahkan orang mabuk seperti mereka
(arkam menghampiriku menutupi tubuhku dengan kemejanya) kamu tidak apa-apa(
membawaku kekamar ).
“malam ini jangan menginap disini,aku akan membawamu
ketempatku”katanya meraih koper yang ada diatas lemari memasukkan semua
pakaianku kedalamnya,aku tidak bisa berkata apa-apa karena kejadian tadi masih
terbayangkan padaku jika arkam tidak datang menolongku aku akan menjadi wanita
seperti apa.
“tinggalkan tempat ini,besok aku akan kembali
mengambil sebagian barangmu,untuk malam ini cukup bawa pakaianmu mengapa
memilih tinggal dilingkungan buruk seperti ini? Orang tuamu cukup kaya mengapa
membiarkanmu hidup seperti ini”berbagai pertanyaan yang belum bisa aku
jawab.aku menunggu arkam dimobil yang mengambil barang-barangku dan untuk
sementara dia menbawaku keapartemennya,karena begitu lelahnya aku tidak menyadari
pagi menjelang dan tertidur di tempatnya sedangkan arkam pergi setelah
mengantarku dia hanya meninggalkan catatan kecil dimeja memberitahukan kode
pintunya.
Waktu menunjukkan pukul 8 kinan menelponku lebih
pagi karena menunggu kedatanganku,aku lupa hari ini akan ikut dengan mereka
berkemah.setibanya tempat kami berkumpul bus yang sejak menanti dan semuanya
sudah berkumpul dan mendapatkan kursi.aku masih mencari tempat duduk,dari
belakang hendra menawarkan tempat duduk padaku.
“apa yang terjadi,wajahmu kusut dan matamu
bengkak”memperhatikan wajahku.
“tidak apa-apa”merebahkan punggungku,ponselku sejak
tadi berdering dan tidak sempat mengangkatnya karena terburu-buru.arkam terus
menghubungi dan mengangkatnya berbisik.dia begitu marah aku pergi tanpa
memberitahunya.
“apakah pangeran harus bersikap seperti ini”bisikku
mematikan panggilannya setelah memberi tahu kemana aku akan pergi.hampir satu
dua jam menempuh perjalanan kami akhirnya tiba di tempat yang dituju
pemandangannya begitu indah,semuanya bekerja sama mendirikan tenda,menyiapkan
makan siang, mencari kayu bakar untuk acara api unggun malam nanti.semuanya
berjalan seperti yang diharapkan.selesai menunaikan shalat dan makan malam
bersama kami berkumpul mengelilingi api
unggun mendengarkan mereka menceritakan lelucon dan hendra membuat semuanya
menjerit karena mendengar nyanyiannya.tidak disangka arkam muncul secara tiba-tiba
didepan kami membuat suasana semakin ramai.
“apa yang dilakukannya disini”bisikku berusaha
bersembunyi dari jarak pandanngya
“siapa memberitahunya kami ada disini?”kata susi
berdiri mendekati arkam
“hei arha,aku sudah memberimu nomorku mengapa tidak
menghubungiku dan tidak memberitahuku kalian mengadakan acara hebat ini”ujarnya
duduk disamping hendra mengambil gitar dan menyanyikan lagu kepada mereka .
Pesona arkam membuat semua terdecap kagum semua mata
membayangkan dirinya masing-masing jika bisa menjadi kekasih arkam.usai
mememarkan keahliannya arkam menghampiriku dan duduk disampingku.suara canda
dan tawa menambah kemeriahan perkemahan ini.aku sendiri tidak begitu menikmati
karena keberadaan arkam disampingku membuatku gugup dan tidak bisa melakukan
apa-apa,nafasku terasa sesak aku bergegas pergi masuk ketenda.melegakan nafasku
menghirup lebih banyak udara.perasaanku tidak menentu berada dekat
dengannya.berkali-kali aku menghirup dan menghembuskan nafasku agar detak
jantungku kembali normal suara langkah menghampiri dan membuka tenda.
“apa kamu baik-baik saja”ujar arkam masuk
“hanya sedikit mengantuk (ujarku berbohong meraih
selimut) sebaiknya kamu pulang”
“terima kasih membiarkanku menginap ditempatmu,dan
malam setelah mengantarku mengapa kamu bisa berada ditempat itu”tanyaku
pertanyaan yang sudah aku siapkan sejak kemarin.
“kamu melupakan satu kantong makananmu,aku pikir
membawanya selagi masih ingat.ehmmm aku juga ikut dalam acara ini,tentunya
seseorang harus rela berbagi tenda denganku”katanya
“tendaku masih cukup luas untukmu”sahut hendra
datang tiba-tiba
“baguslah aku bisa beristirahat sekarang”arkam
keluar dari tenda
“tidak sopan mengunjugi seorang wanita ditenda jika
dia sendirian”tambah hendra pergi bersama dengan arkam.
Malam begitu larut,kinan dan dea sudah tertidur
pulas disampingku aku belum bisa memejamkan mata,perhatian arkam masih teringat
dalam benakku.berbaring terlalu lama tanpa bisa tertidur membuat kepalaku
sakit.aku membuka tenda mengambil beberapa kayu menyalakan kembali api yang
hampir padam.meraih gitar sekedar hanya memegangnya karena aku tidak tahu cara
memainkannya.
“tidak bisa tidur?”sapa hendra menghampiriku
“iyaaa,,malam terasa panjang ohh iyaaa mau
mengajarkanku memainkan alat ini”kataku dan wajah bahagia hendra duduk lebih
dekat disampingku.membimbing jari-jariku.
“ternyata sulit,aku kira memainkan gitar begitu
mudah”
“aku akan mengajarkanmu sampai kamu bisa” hendra
lalu duduk dibelakangku seperti umumnya orang yang diajarkan bermain gitar dia
membimbing jariku dan tangan satunya memetikkan suara gitar.
“aku cukup cepat belajar memainkanya”ujarku
“pacaran disaat semua orang tertidur lelap,kalian
memanfaatkannnya dengan baik? ( arkam tiba-tiba muncul) ini juga termasuk tidak
sopan”sahutnya.
“dia hanya mengajarkan cara memainkan alat
ini,”jelasku menaruh kembali
“mengapa kamu tiba-tiba ada disini,aku mengira
kesibukanmu didunia hiburan tidak memperbolehkanmu bahkan sampai bersantai”
ujar hendra
“aku sedikit bebas sampai ujian akhir sekolah
selesai,”jelasnya
“sebaiknya aku masuk ketenda,” ujarku beranjak
meninggalkan mereka
Setidaknya malam ini aku bisa tertidur,mereka berdua
membicarakan tentang siapa akupun tidak ingin tahu.
“arha bangun,”ujar kinan mengoyang-goyangkan
tubuhku.
“kami semua akan pergi berenang di air terjun.”
“aku tidak tertarik,pergilah “kataku menyelimuti
seluruh tubuhku dengan selimut.
“ayolah arha,”kinan memaksa.
“aku masih mengantuk,kalian pergi saja dulu aku akan
menyusul”
“ok,,jangan terlalu lama menyusulnya karena kita
akan mengambil gambar”ujar kinan meninggalkan tenda sedangkan dea dan susi
masih merapikan barang-barangnya mendengar mereka membicarakan arkam.
“sayang sekali kita tidak bisa melihat arkam membuka
bajunya”ujar dea
“mengapa ada pria sekeren dia!!?tambahnya pergi
setelah tertawa membayangkan arkam.
Aku kembali melanjutkan tidur,kesadaranku hampir
masuk dalam dunia mimpi tiba-tiba suara memanggilku dari luar tenda.
“ hei bangunlah.. “ (ujarnya membuka tenda) aku
membuka mata memperhatikan seorang yang menganggu tidur,dia melotot senyum
padaku memperhatikan ekspresi wajahku yang kusam karena belum mencuci muka.
“apa yang kamu lakukan disini,aku kira pagi-pagi
sekali kamu sudah meninggalkan lokasi perkemahan” kataku duduk tepat
dihadapannya.
“kepalaku pusing memikirkan kalian semua
bersenang-senang tanpaku” ujarnya ikut duduk didepanku menyilangkan kedua
kakinya menarik nafas dalam-dalam baru kali ini aku melihatnya mendesah pasti
sesuatu terjadi padanya.
“apa yang terjadi”tanyaku memperhatikan wajahnya
yang menunduk menatap kosong.tanpa menjawab dia hanya tersenyum mengeleng-gelengkan
kepalanya menarik tanganku berdiri.
“ayo kita susul mereka..!”katanya tersenyum,aku
masih memperhatikan wajahnya yang berubah sedih disaat bersamaan dan aku tahu
ia tidak bisa memnyembunyikan apa yang terjadi pada dirinya,.
Part 3
Kejadian ini bukan dia ?
Musim kemarau panjang berakhir,menjelang semester
pertama kami siswa senior kelas 3 mulai sibuk mempersiapkan lebih awal mental
mereka, untuk menghadapi ujian nasional akan digelar 4 bulan lagi,bagi mereka
yang tidak mengalaminya mungkin masih begitu cukup lama tapi bagi kami itu
sudah diujung tanduk pendidikan kami,usai sekolah tidak begitu saja berakhir,
para siswa diwajibkan untuk ikut bimbingan belajar serta menambah waktu belajar
mereka,terutama aku karena universitas yang akan kukunjungi berada di luar
samudra.menyebarang laut sehingga aku harus menaikkan lebih tinggi nilaiku
untuk diterima diuniversitas Columbia
university Amerika serikat.malah rencana anehku muncul ketika menonton
salah satu drama korea good of study.
“camp belajar?” kata mereka kompak secara bersamaan
mereka memandangiku.
“ide yang bagus,tapi ini terlalu cepat
pelaksaanaannya,bagaimana jika camp belajar kita laksanakan seminggu sebelum
pelaksanaan ujian tiba”tambah hendra,semuanya saling memandang,aku bahkan tidak
yakin jika mereka akan setuju.
“aku ikut saja,tapi apa bisa semua kelas ikut dan
kita beritahu rencana ini”dea berdiri dari kursinya.
“tentu tidak boleh,hanya untuk kelas kita saja”
lanjut stefen mencatat satu persatu usulan.
“aku hanya ingin menghabiskan malam bersama arkam”
ujar dea sedikit kecewa,
sengaja aku mengusulkan hal semacam ini khusus hanya
kelas kami,aku tidak ingin karena arkam berada disini,bisa-bisa akan menganggu
kosentrasi mereka jika arkam ikut.kasus berbeda sudah seminggu aku tinggal
diapartemen arkam,selama seminggu itu pula aku mencari tempat yang disewakan
dan sama sekali belum menemukannya,hari ini aku harus mendapatkannya,selain
membuat arkam kesusahan dia harus rela menginap dirumah temannya,jika belum
menemukannya dengan terpaksa aku harus kembali kerumah untuk sementara
waktu.Ayah melarangku untuk mencari kerja,kali ini aku memang setuju dengan
ayah karena selain tidak menganggu aku juga bisa kosentrasi dengan
sekolahku.malam makin larut aku juga belum menemukan tempat yang akan aku
tinggali,dengan langkah malas aku menaiki tangga menuju kamar apartement,ingin
sekali aku sampai dan merebahkan tubuhku ditambah lagi besok aku harus
menyiapkan barangku untuk kembali kerumah.
Saat memasuki kamar,lampu sudah menyala suasana
kamar sedikit panas,karena AC sudah dimatikan sejak tadi,bau alcohol terhirup
jelas aku menyalakan AC kembali mengatu suhunya.
“apa yang terjadi?”bisikku pelan
“apa arkam datang atau seseorang sudah masuk
kedalam”kataku was-was berjalan pelan ketempat tidur dan menyalakan lampu,aku
sungguh terkejut melihat arkam duduk samping tempat tidur,memeluk selimut yang
berantakan,sebotol minuman keras yang hampir setengah ditangannya,aku menarik
tubuhnya ketempat tidur membuang ketempat sampah minuman haram itu,arkam masih
sadar terus mengomel menyebut nama ibu dan ayahnya,sesekali ia tersenyum lalu
kembali menangis,aku memeriksa tubuhnya selain mabuk arkam juga deman,tanpa
ragu aku membuka pakaian tebal yang terbalut ditubuhnya,melepaskan sepatu dan
kaos kakinya,mengambilkan air es untuk menurunkan demannya.sekujur tubuhnya
luka dan memar dibagian pipinya.aku tidak tahu mungkin dia berkelahi dengan
seseorang.
“apa yang terjadi denganmu?”pekikku dalam
memperhatikan wajahnya yang terbalut masalah,sepanjang malam aku tetap terjaga
hanya untuknya,untung saja besok hari minggu.waktu menunjukkan pukul 3 aku
berdiri memeriksa kembali suhu badan arkam yang sudah stabil dia juga sudah
tertidur nyenyak sebelum demannya turun dia terus mendesah dalam tidurnya entah
apa yang dipikirkannya hingga masalahnya terbawa dalam mimpinya.aku berdiri
dari kursi menutup pintu agar arkam bisa tertidur lebih lelap,sofa empuk sudah
menunggu tubuhku untuk beristirahat.
Xxx
“bagaimana sekolahmu” Tanyanya.arkam yang melamun
melihat keluar jendela tersadar,makanan yang hampir habis di piringnya kembali
disuapkan kepada laki-laki sekarat terbaring lemah sejak 3 bulan lalu Karena
penyakit strokenya,tapi dia masih tetap bisa bicara walau tidak bisa
mengerakkan seluruh anggota tubuhnya.arkam menyuapi makanan suapan terakhir
kepada ayahnya sambil tersenyum.
“sekolahku baik-baik saja dan ayah tahu aku membawa
berita gembira untuk ayah?”kata arkam meletakkan piring yang sudah kosong
kembali kemeja
“aku menjadi aktor pemeran utama dalam sebuah film
dan sebentar lagi film itu akan selesai dan aku bisa membawa ayah kerumah sakit
yang lebih nyaman agar ayah cepat sembuh”jelasnya sambil membantu ayahnya
meneguk air.
“ayah cukup senang mendengarnya,jangan lalai dari
sekolahmu karena sebentar lagi kamu akan ujian” katanya walau dia ingin sekali
memegangi pundak anaknya.
“setelah film ini selesai aku akan mengurangi jadwal
jobku sampai ujian selesai,jadi ayah tidak usah memikirkan hal sepele seperti
ini,yang ayah pikirkan sekarang harus sembuh dan kita bisa kembali
bersama”kataku menyelimuti ayah
“bagaimana kabar ibumu?”Tanya ayah arkam seketika
arka terdiam tanpa bisa menjawab perkataan ayahnya.
“aku tidak tahu,”cetusnya berjalan kearah pintu.
“aku harus pergi ayah,”lanjutnya tanpa bisa melihat
wajah ayahnya yang masih sangat mengharapkan wanita yang menyakiti dirinya dan
anaknya kembali datang menjenguk mantan suaminya yang sakit yang tidak bisa
melakukan apa-apa,hingga ibunya tega meninggalkan mereka bersama laki-laki yang
lebih kaya.itu tidak bisa berlangsung lama sampai akhirnya ibunya diceraikan
secara sepihak oleh laki-laki yang membawanya.saat ini walau arkam marah ia
juga tidak bisa membiarkan ibunya yang kini lebih senang keluar bersama
teman-temannya dan pulang dengan keadaan mabuk.tiada hari tanpa minuman yang
hanya bisa menghiburnya.
Malam itu setelah mengunjungi ayahnya,arkam menuju
kerumah ibunya,pemandangan yang sudah tidak lazim ibunya terbaring
disofa,lipstick merahnya berantakan,bau asap rokok serta alcohol begitu menyengatkan
untuk saja putri adiknya tidak tahu kalau dia mengunjungi ibunya,jika dia ikut
arkam tidak sanggup memperlihatkan kepada adiknya keadaan menyedihkan ibunya.
“putraku datang mengunjungiku”dia berusaha berdiri
dari sofa,
“aku tidak akan datang jika saja ayah tidak
memaksaku “gumannya pelan menelan kepedihan
Suara tawa ibunya meringis,
“ayahmu yang payah itu,laki-laki yang hanya bisa
bergantung pada anaknya yang sukses”
“jangan mengatakan sesuatu yang tidak ingin aku
dengar tentang ayah”bentakku menaruh kantongan plastic yang berisi makanan.
“ayahmu payah,hahahahaha”ibunya menjatuhkan dirinya
kesofa,pikirannya tidak waras dalam keadaan mabuk arkam sedikit menahan
emosinya.dia tidak bisa kembali kerumahnya dengan keadaan labil yang ada
pikirannya bagaimana cara menghilangkan emosi yang sudah menumpuk setinggi
gunung itu.dia menghentikan mobilnya dibar teman-temannya sudah lama
menunggunya.malam itu masalah begitu saja lenyap,sedikit demi sedikit,satu
gelas,dua gelas dan dia yang tidak biasanya minum sudah jatuh lebih dulu,walau
sedikit memaksa dia masih saja berusaha menghabiskan sebotol lagi.
Xxx
Aku tersentak kaget,aku benar-benar bangun terlambat
bahkan untuk shalat shubuh aku tidak melaksanakannya,waktu menunjukkan pukul
10,kepalaku pusing karena harus terbangun tiba-tiba,tapi ada yang terasa aneh
aku menciup bau sedap,bau mie goreng dengan telur mata sapi,aku biasa
membuatnya sehingga aku tahu semua baunya.aku menuju dapur arkam terbaring
dimeja makan aku menghampirinya memeriksa suhu tubuhnya.
“apa kamu yang memasaknya? “kataku pelan memperhatikan
dua porsi mie goreng yang sudah dingin dan mengembang,baru ingin menyentuh
kepalanya arkam terbangun.
“kamu sudah bangun ?”tanyanya memperbaiki duduknya
menyuruhku duduk didekatnya.
“maaf,”singkatku
“aku memasaknya terlalu pagi,sebaiknya kita memesan
makanan diluar saja”baru ingin meraih handphonenya aku cepat-cepat menarik
piring dan menikmati makanan yang susah payah dibuatnya.
“tidak apa-apa,makanan ini juga tidak
buruk”gumanku,dia hanya tersenyum dan ikut duduk menikmati mie goreng yang
kalau jujur rasanya sedikit hambar,aku hanya ingin mengharagai usahanya.
“hari ini aku sudah harus pindah,untuk sementara aku
akan tinggal dirumahku bersama tante rasti sampai menemukan tempat tinggal baru”jelasku
lagi,arkam hanya mengangguk,aku tidah berani bertanya lebih banyak apa yang
terjadi dengannya hingga ia mencoba minuman haram itu.
“terima kasih”singkatnya kembali melemparkan
senyumnya padaku.
“sebaiknya kamu istirahat saja dulu,jangan keluar
sebelum pusing dikepalamu hilang,aku akan keluar sebentar!”kataku
berdiri,tiba-tiba dia meraih tanganku.
“aku minta maaf soal kejadian malam tadi,aku
benar-benar tidak tahu apa yang akan aku lalukan,hanya itu yang bisa membuatku
tenang.”ujarnya.aku kembali duduk menunggu ia menceritakan beban yang menganggu
pikirannya.
“aku tidak tahan dengan semua yang terjadi
padaku”arkam sedikit demi sedikit menceritakan tentang keluarganya aku
mendengarnya,merasakan apa yang dia rasakan,tangannya masih memegangi lenganku,tanpa
sadar aku menghapus air matanya menyentuh pipinya pelan.aku bahkan tidak
percaya aku bisa melihat pria yang dikenal luas oleh public,begitu populernya
dia menumpahkan kesedihannya
didepanku.tiba-tiba langkah kaki terdengar jelas,gadis yang sering aku lihat di
TV bersama arkam,dia adalah kekasih arkam.
“arkam”teriaknya menghampiri arkam.
“mengapa tidak mengangkat handphonemu,atau
setidaknya menghubungiku”kata gadis itu,mengeser tempat dudukku.
“mana rudi?” Tanya arkam mencari manajernya dia
ingin membatalkan acaranya disalah satu stasion TV.
“Rudi menunggu didepan”ujarnya,wanda itulah nama
gadis yang berada disisi arkam.
Tidak ingin berlama-lama dan menganggu mereka,aku
pamit keluar menjauh untuk sementara waktu sebelum kembali membawa
barang-barangku,karena jika sekarang aku membawanya,wanda akan salah paham
tentangku.saat menuruni tangga satu pesan masuk dihandphoneku,pesan singkat
dari arkam yang meminta maaf dan akan memberi tahu jika wanda sudah pergi.
Aku masih menggunakan pakaianku yang kemarin,tubuhku
juga tidak terasa nyaman karena belum mandi,bau mulut yang aku hembuskan
ditanganku tidak begitu sedap dihirup,aku memasuki salah toko baju dan
membelinya, meminjam kamar mandi toko.aku kembali segar dan merasa ini adalah
diriku yang sebenarnya.dengan memakai dress pendek berwarna coklat,rambut yang
biasanya aku ikat berantakan ku biarkan terurai.
“apa yang akan aku lakukan hari ini?”ucapku dalam
hati berhenti sejenak memperhatikan mobil bus yang lewat. Aku tidak punya
tujuan entah kemana kakiku akan membawaku.sampailah aku di salah satu pusat
perbelanjaan,kakiku membawaku masuk kebioskop.beberapa kali menonton tidak
terasa malam sudah tiba aku dengan gelisah menunggu arkam
menghubungiku,berjam-jam aku menghabiskan waktu dibioskop menunggu malam tiba,sampai saat ini arkam
masih tidak menghubungiku atau setidaknya dia mengirim sms.mungkin saja wanda
akan menjaganya malam ini.aku putuskan kehotel untuk menginap handphoneku
berdering pesan singkat dari arkam.
Km dimana
sekarang??
arkam
Dengan lincah aku membalasnya smsnya.
Aku
dihotel,bagaimana keadaanmu?
Arha
Aku baik-baik
saja,maf wanda baru saja pulang,kamu dihotel mana?aku akan kesana menjemputmu.
Arkam
Aku sudah
pesan kamar,malam ini aku menginap dihotel dulu.
Arha
Besok sekolah
bagaimana dengan seragammu?
Arkam
Baru ingin membalas sms kembali masuk dari arkam
Pagi nanti aku
akan membawakan seragammu,kita berangkat bersama,!
Tidurlah,kirimi
saja aku nama hotel dan nomor kamarnya,sampai bertemu besok.
Arkam
Aku meletakkan handphone dikasur,hari ini
benar-benar aku kelelahan.baru ingin menutup mata handphoneku kembali
berdering.
Selamat
malam,tidurlah dengan nyenyak,gunakan selimut jangan lupa,
Mmmmm ;0
Arkam
Aku tersenyum membaca pesan arkam,membayangkan
diriku yang tidak punya tempat tinggal membuatku merasa bodoh didepannya.aku
harus kembali kerumah besok,aku terlalu banyak menyusahkan arkam.
&&&
“arha,aku dengar kamu sudah tidak tinggal dirumah
susun itu lagi,!”ujar kinan membuyarkan lamunanku yang sejak tadi hanya
mengaduk jus buah yang aku pesan.aku hanya mengangguk.
“bagaimana jika nanti aku menemanimu mencari
tempat,!” kata kinan membuatku sedikit lega.
“benarkah,!! Hari ini jika belum menemukan tempat
aku akan kembali kerumah tempat tante rasti” keluhku
“menyebut nama ibu tirimu saja,kamu sepertinya
kehilangan selera makanmu,”tambah kinan,
“benar,lihat saja aku mataku sampai bengkak seperti
ini memikirkannya,”kataku
“aku dengar dari anak-anak,katanya kamu berangkat
bareng arkam yah,”guman kinan melototiku.
“hmm,karena aku tinggal diapartementnya untuk sementara
waktu”jelasku,kinan menarik kursinya lebih dekat,aku tahu dari wajahnya beribu
pertanyaan akan dihujaninya padaku.
“jangan berpikir macam-macam,”kataku berdiri setelah
menjelaskan padanya.
“ayo kita keperpustakaan”ajakku menarik kinan yang
bingung dengan sikap blak-blakanku.
“bagaimana dengan hendra ? apa kamu sudah memberikan
jawabanmu?”Tanya kinan lagi kami berdua masih membicarakannya,tetapi tidak jauh
dari tempat kami membicarakannya ternyata hendra mendengar pembicaraan kami.
“ aku tidak menyukainya,aku belum merasakan perasaan
itu untukknya.”
“jalani saja dulu,siapa tahu perasaan itu muncul.!”
“entahlah,aku belum memikirkannya”kataku berpikir
“bagaimana dengan arkam,hmmm kalian akhir-akhir ini
sudah dekat,”
“sama sekali tidak,jika memang iya,wanda juga sudah
ada disampingnya”tambahku kembali melangkah.
Usai sekolah dan makan siang aku kembali
kekelas,hari ini bimbingan belajar tambahan untuk mengambil barang-barangku
diapartement arkam juga tidak sempat,seharian aku belum pernah melihat
hendra,baru memikirkannya aku berpapasan dengannya di depan perpustakaan.aku
menatapnya sejenak dan tersenyum dan mengucapkan kata-kata yang sama.
“bisa kita bicara?”
“sebaiknya kamu dulu?”ujar arkam
“sebelumnya maaf……..?”belum selesai ucapanku hendra
menepuk bahuku dan tersenyum.
“aku akan menunggu,jika kamu belum bisa
menerimaku”pelannya melangkah pergi.dia sudah tahu apa yang akan aku bicarakan
padanya.
“hendra,”teriakku berlari mendekatinya.
“aku Cuma tidak ingin merasa canggung,akhir-akhir
ini kamu menjauhiku”jelasku benar-benar bersalah padanya,selesai mengatakan itu
dia hanya tersenyum lagi memegangi kepalaku dan pergi.
Saat berjalan tanpa semangat yang terlihat,arkam yang
sudah berdiri didepannya menanyakan apa yang terjadi pada hendra.
“lihat wajahmu itu,sungguh memalukan laki-laki nomor
1 disekolah ini terlihat menyedihkan,!apa yang terjadi?”Tanya arkam menyuruh
hendra duduk.
“aku ditolak”singkatnya menunduk.tiba-tiba tawa
arkam pecah
“siapa yang menolakmu?aku dengar sejarahmu disekolah
ini tercatat tidak ada satupun wanita yang berani menolakmu”tegas arkam
“itu dulu,sebelum kamu pindah kesekolah
ini,popularitasku nomor 2 setelahmu”ujarnya
“siapa wanita yang berani menolakmu??” lanjut arkam
melipat kedua tangannya,
“arha”jawabnya singkat membuat arkam tersentak
kaget.
Part 3
Hadiah dari ayah.
Seminggu dalam atap yang sama membuat rekor penting
bagiku,aku arha yang sehari saja melihat wajah andin dan tante rasti membuatku
tidak bisa berlama-lama,kabar baiknya hari ini kinan menemukan tempat yang
cocok untukku,hari ini ayah datang aku sudah menunggunya selama sejam
dibandara,dari jauh sosok ayah muncul bagiku ayahlah laki-laki paling
hebat,paling keren,paling gagah diseluruh dunia,style ayah tidak kalah dari
anak muda sekarang.aku memeluknya ayah mencium kedua pipiku orang-orang yang
memperhatikan kami tidak aku hiraukan.
“apa ayah lelah?”kataku mengandeng tangannya menuju
mobil,pak rosman juga sejak tadi menunggu tuannya datang.
“melihat wajahmu,lelah ayah lenyap seketika”katanya
membiarkan putrinya lebih dulu masuk kedalam mobil.
“aku dengar dari ibumu,kamu sudah pulang
kerumah?”Tanya ayah
“hanya sementara,aku akan kerumah kinan untuk
melihat tempat tinggal baruku”jelasku
“ayah jangan khawatir,aku baik-baik saja”jelasku
lagi berusaha membuat ayah yakin tentangku,
“sebelum pulang ayah akan mengajakmu makan siang
dulu lalu aku ingin membawamu kesuatu tempat,”ujar ayah
“besok saja,ayah juga masih lelah sebaiknya kita
pulang”kataku tetapi ayah tetap saja tidak mendengarku,selesai makan siang pak
rosman membawa kami kesalah satu perumahan yang aku dengar baru saja selesai
pembangunannya,mobil berhenti tepat didepan rumah kecil tapi indah dan berkesan
mewah,tanpa bertanya apa-apa aku mengikuti ayah masuk,pekarangan rumah yang
cukup,saat masuk kedalam kami disambut ruang tamu yang masih kosong,tidak
terlalu besar memang tapi sungguh rancangan yang tidak aku duga,seperti yang
aku inginkan.ayah menyodorkanku kunci.
“rumah ini sekarang milikmu”katanya,hampir aku tidak
percaya yang ayah katakan
“bagaimana non arha,aku yang menemukan tempat ini
atas usul bapak,dan menata ulang sesuai dengan kesukaan nona arha”tambah pak
rosman ikut mengagumi.
“apa ayah serius?”tanyaku kembali
“sejak kapan ayahmu ini bercanda,hari ini ulang
tahun ibumu?sudah lama ayah merencanakannya,dan ayah menghadiahkan ini
padamu?”jelas ayah memelukku.
“pak rosman dan bibi juga akan pindah untuk
menemanimu”kata ayah membuatku semakin senang ,karena hari ini ulang tahun
ibuku aku dan ayah akan mengunjunginya dan membawakannya bunga lili kesukaan
ibu.setahun sekali aku dan ayah mengunjungi pemakaman ibu dan membawakannya
bunga,sesekali aku menceritakan apa yang aku alami sekolah dan itu membuat ayah
tersenyum kembali.
“buatlah pesta semeriah-meriahnya bersama
teman-temanmu”usul ayah saat kami hampir tiba dirumah.
“pesta?”
“ kamu sudah bisa pindah kapan saja,ayah akan
menyuruh pak rosman membantumu mencari barang yang kamu butuhkan tinggal
dirumahmu sendiri”
“tapi untuk apa aku mengadakan pesta?”tanyaku heran
“selamat datang dirumah sendirimu,setidaknya kamu
harus merayakannya”
“benar non,tenang saja aku akan mengurus
semuanya,yang non perlu lakukan hanya mengundang teman-teman nona?” kata pak
rosman memberikanku kantongan berisi undangan kecil sekitar 200 undangan.
“apa ini tidak terlalu berlebihan ayah? “kataku
memperhatikan isi undangan yang namanya belum tertuliskan.
“pesta dansa” ujarku kaget
“tinggal isi nama-nama temanmu yang ingin kamu
undang,”
“kapan kalian merencanakan ini”kataku melihat
bergantian ayah dan pak rosman yang hanya tersenyum.
“bersenang-senanglah”kata ayah turun dari mobil.
%%%
“pesta”seketika sorakan terdengar
“aku sungguh beruntung “ kata stefen berulang kali
membaca undangannya.
“hei arha,terima kasih nanti malam kami semua
dipastikan akah hadir dengan kado yang besar untukmu”tambah dani
“kalian tidak
perlu membawa apa-apa,ini juga bukan pesta ulang tahun hanya perayaan
biasa”kataku
“karena ayah begitu memaksa”bisikku pelan.
“ini penting arha, pesta dansa aku tidak akan
melewatkannya sedikitpun,”lanjut kemal dia salah satu pria yang cukup terkenal
karena kehebatannya dance dan menari dengan gaya dan gerakan yang sulit dia
cukup professional.bahkan dia pernah mendapatkan undangan khusus salah satu
boyband ternama dikorea.Sekolah kami memang terkenal dengan siswa yang mampu
memperlihatkan bakat luar biasanya dalam dunia hiburan,tidak salah jika
kebanyakan artis dan aktor yang ada diindonesia merupakan alumni dari sekolah
kami dan sekolah kami selalu disoroti apalagi hendra dan bandnya mulai dikenal
dilayar TV untuk peluncuran pertama album hendra yang yang bertajuk 100 bintang
dan grup band mereka the pabo banyak dilirik
pihak entertainment.tapi sekolah kami kami cukup konsisten dan profesinal dalam
menangani siswanya apalagi dalam pendidikan,dan untuk itu juga pihak mengawasi
para siswa yang telah mendapatkan promosinya agar mereka tidak terlalu banyak
mendapatkan jobnya sampai mereka lulus dan dari sekolah.menurut mereka
membatasi siswa sama hanya memberi tidak cukup ruang untuk berkarya tapi
pendidikan untuk para senior lebih diutamakan.
Malam yang ditunggu-tunggu oleh mereka,peraturan
yang aku buat untuk para pria adalah menggunakan jas atau blazer,dan untuk para
wanita aku cukup memberi mereka syarat sederhana yaitu tampil
secantiknya,memperlihatkan anggunnya karena malam ini adalah pesta dansa.aku
tidak perlu menyewa band dari luar karena hendra siap menyihir para wanita
untuk menikmati musiknya.
Dari kejauhan arkam juga datang,sungguh aku
mengaguminya dia terlihat hebat dan menolehkan pandangan para gadis untuk
melihatnya.wajahku berubah pahit ketika seorang wanita sudah mengandeng
tangannya.
“rumahmu cukup bagus”puji arkam tersenyum,entah apa
yang ada dibalik senyumnya yang membuatku tidak bisa berkedip.semuanya berjalan
sesuai yang aku harapkan,10 menit lagi aku akan mengumumkan pesta dansa akan
dimulai.dari kejauhan wanda berdiri sendiri,dia memang tidak mengenal satupun
yang ada disini,arkam bersama teman-temannya hingga wanda hanya berdiri sendiri
memegang gelas minumanya yang sudah kosong.aku mennghampiri wanda membawakannya
minuman.
“hei”sapaku,tapi wanda hanya tersenyum kecil dan
kembali memperhatikan arkam dari jauh.
“namaku arha,”menyodorkan tanganku padanya,untung dia membalasnya.
“sebentar lagi dansa akan dimulai,sebaiknya kamu
memanggil arkam”kataku mencairkan suasana.aku meninggalkan wanda meraih
microfon dan menyuruh mereka mencari pasangan,walau hanya senang-senag saja aku
cukup gembira walau ada yang bercanda,berdansa sesama laki-laki sehingga tawa
menjadi hal berharga bagiku,hendra menghampiriku.
“sepertinya kamu tidak punya seseorang yang bisa
kamu ajak”ujar hendra.
“seandainya aku tahu,sebelum ini terjadi aku akan
belajar dansa terlebih dahulu”kataku menyambut tangan hendra.
“aku akan mengajarkanmu”katanya membawaku bergabung
dengan yang lain,beberapa menit seseorang menepuk bahuku.
“arfan”kataku disampingnya berdiri kinan.
“hemm sepertinya kalian berdua…”kataku
menyipitkan mata,kinan yang tidak ingin
ditanya lagi,pergi menjauh,walau aku mendapatkan teman dansaku tetap saja dari
jauh aku memperhatikan arkam,mereka sungguh pasangan yang sempurna
dimataku.dansaku benar-benar buruk beberapa kali aku menginjak kaki hendra.
“sebaiknya kita hentikan saja,aku menyakitimu”kataku
melepas tanganku yang melingkar dileher hendra.tetapi hendra menarik tanganku
kembali memegani pinggangku.
“ini mudah,aku akan mengajarkamu”ujarnya menyuruh
melepas highersku dan aku hanya bertelanjang kaki,dia mengangkat tubuhku,kedua
kakiku di taruhnya diatas pergelangan kakinya.dan dengan pelan dia mengerakkan
kakinya sehingga dengan mudah aku bisa mengikuti arah kakinya.entah apa yang
terjadi ? orang-orang yang tadinya sangat larut dengan music slow dance
berhenti memperhatikanku dengan hendra.
“semua orang memperhatikan kita “ bisikku,tubuhku
rasanya mati rasa saat hendra mendekapku dan dia hanya diam tersenyum.
“aku dengar arha sudah menolak hendra”bisik rani dia
mantan kekasih hendra.
“benarkah,tapi
mereka berdua begitu cocok”ujar dea
“jangan membicarakan orang lain”sahut kinan
Perasaanku pada waktu tidak tentu arah,entah karena
hendra atau suasana yang membuatku bingung.
Part 4
Aku memeluk kesedihanmu.
Hari ini ada yang berbeda dari biasanya,saat
memasuki gerbang sekolah biasanya aku disambut senyum-senyum bahagia dari
teman-temanku tapi pagi ini dipagar sekolah berdiri bunga berkabung,aku tidak
sempat bertanya,aku masuk kekelas semuanya siap-siap akan pergi.aku yang baru
saja tiba kaget saat mendengar semuanya akan mengunjungi rumah arkam karena
ayahnya telah meninggal.
“setiba sekolah aku juga kaget,kamu mau ikut”ajak
kinan,aku yang belum sempat duduk langsung mengikuti mereka kerumah
arkam.setiba disana arkam menunduk disamping mayat ayahnya,sedikitpun dia tidak
menangis setelah mendengar cerita tentang keluarganya aku tahu betapa arkam
menyayangi ayahnya,dan kini ayahnya harus kembali kepangkuan Ilahi,melihatnya
seperti itu kesedihannya disimpannya dalam-dalam,aku tidak pernah melepaskan
pandanganku dari arkam,aku ingin sekali berada didekatnya saat ini,aku bisa
tahu dia butuh seseorang yang bisa menenangkannya,tangannya gemetar,nafasnya
tidak teratur,karena dia menahan kesedihannya.tidak ada yang bisa aku lakukan
kecuali melihatnya, melihat dengan tatapan kosong padaku.selesai pemakaman
arkam belum mengeluarkan suaranya kecuali dengan adiknya yang baru berusia 6
tahun terus menangis,tanpa ada yang bisa membujuknya,orang-orang yang terus
berdatangan melayat terus membicarakan orang tua arkam,mereka menyumpahi ibunya
yang rela menelantarkan anaknya yang masih kecil,putri masih begitu kecil dia
hanya di asuh oleh pengasuh yang dipekerjakan oleh arkam,aku semakin tidak bisa
mendekatinya karena wanda masih disampingnya sampai semuanya pergi,keluarga
jauh arkam juga sudah pulang sejak tadi,tangisan putri sudah tidak
terdengar.waktu menunjukkan puku 5 sore,rumah arkam mulai sepi hanya beberapa
pembantunya,satu persatu temanku sudah pulang lebih dahulu.baru ada kesempatan
aku menghampiri arkam yang hanya berdiri memandangi foto keluarganya.akiu
menepuk bahunya perlahan sebagai tanda aku adalah teman yang sangat peduli.dia
memutar tubuhnya dan aku melihat wajahnya begitu jelas matanya
berkaca-kaca,tidak satupun kata-kata yang bisa aku ucapkan,walaupun ada,
kata-kata itu tidak akan bisa menenangkannya.tiba-tiba arkam meraih tanganku,ia
merunduk,terlihat jelas sejak tadi dia ingin menangis,air matanya menetes
membasahi lantai.
“tetaplah disini”ujarnya pelan,terus menangis tanpa
suara.walau aku tidak bisa melakukan apa-apa setidaknya walau tidak nyata aku
bisa memeluk kesedihannya.putri tiba-tiba datang memeluk kaki arkam,pengasuhnya
dibuat kewalahan mengejarnya.
“kakak,ayah akan kembalikan,Allah akan membawa ayah
pulangkan” kata putri dengan polosnya.arkam hanya mengangguk saat itu,dan putri
kembali tersenyum,dia masih terlalu kecil untuk mengetahui apa yang terjadi dan
tahu kondisi bathin kakaknya.
“kakak penyelamat” ujar putrid
menghampiriku,berusaha mengulung lengan bajunya memperlihatkan lukanya yang
sudah sembuh.
“luka ini waktu kakak menolongku”katanya begitu
lucu.aku mencubit pipinya dan pergi setelah pengasuhnya datang untuk
memandikannya.
“mana ibumu?”tanyaku,arkam hanya mengelengkan
kepalanya dia tidak ingin menjawab pertanyaan itu.
“sebaiknya aku pulang,”kataku beranjak,aku masih
sempat berbalik padanya ingin sekali aku mengatakan kata-kata yang bisa
membuatnya sedikit tenang.
@@@
Dua hari berlalu,arkam belum pernah masuk
sekolah,kemarin malam dia hanya mengirimiku sms untuk datang mengambil barangku
yang tersisa diapartementnya,aku tidak bisa berpikir buku-buku yang menumpuk
didepanku hanya aku buka tanpa membacanya.handphoneku berdering satu sms dari
kinan yang menyuruhku cepat-cepat datang ke kelas.
“ada apa?”tanyaku duduk didekat kinan,semua
teman-teman satu kelasku sudah berkumpul lebih dulu kali ini mereka
merencanakan akan makan siang bersama dibeachfun,handphone kembali berdering
sms dari arkam menyuruhku datang setelah usai sekolah,dan hanya aku yang tidak
ikut bersama mereka.
“ayolah arha,kapan lagi kita semua punya waktu”desak
kinan
“apa urusanmu itu penting dari kami?”lanjut dea
menarik lengan bajuku.
“hendra juga ikut kok”ujar stefen.meski berat aku
menolak permintaan mereka,dan hanya mengatakan akan menyusul setelah urusanku
selesai.
@@@
Udara begitu panas,untuk melangkahpun begitu
berat,aku memasuki lift menuju lantai apartementnya.saat masuk suasananya masih
sama saat aku meninggalkannya,arkam sepertinya tidak pernah datang mengunjungi
apartementnya,kode yang diberikannya padaku masih sama,aku hanya mengambil tas
kecilku lalu akan pergi.baru ingin melangkah keluar suara langkah kaki dan membuka pintu,dia arkam sejenak dia hanya
berdiri menatapku.
“aku akan segera pergi”kataku semakin pelan saat
arkam menghampiriku memegang pundak kiriku,menaruh kepalanya disebelah
pundakku.dia kembali menangis,kali ini tangisannya berbeda dari kemarin,arkam
menangis suaranya begitu pilu dan nafasnya begitu sesak,kemarin dia menangis
tanpa suara dan kali ini suaranya terdengar jelas ditelingaku,perlahan dia
berbicara tentang ibunya yang juga meninggal akibat overdosis minuman
beralkohol tinggi.dia benar-benar terpukul karena baru saja ayahnya meninggal
dan sehari kemudian ibunya juga menyusul ayahnya,arkam menjadi yatim piatu
ditambah para reporter terus mencarinya karena skandal orang tuanya yang
semakin panas,tiba-tiba seseorang kembali masuk lalu buru-buru mengunci pintu.
“wartawan menunggu dibawah”kata rudi manajer arkam
lalu meminta maaf karena merasa bersalah datang disaat kondisi arkam tidak
stabil.
“tidak apa-apa”kataku mengajak arkam duduk,
“aku minta maaf menyusahkanmu terus menerus”ujarnya
dengan suara parau lalu pamit kekamar mandi.rudi tiba-tiba mendekatiku.
“aku sudah mengenal arkam begitu lama,semenjak orang
tuanya berpisah dia benar-benar bekerja keras dalam dunia hiburan untuk
terkenal dan sukses,melihatnya seperti ini aku benar-benar menjadi takut”jelasnya
membayangkan sesuatu.
“takut kenapa?” tanyaku penasaran.
“aku takut jika dia tidak akan memikirkan
kesehatannya dan memenuhi agenda hariannya untuk jadwal padat dan aktifitas
berat”jelasnya sambil menunjukkan agendanya padaku.
“aku akan dipaksa untuk menerima tawaran
pekerjaan,tanpa mengenal waktu dan lelah,dia berusaha 24 jam bekerja,aku
khawatir dia akan sering membentakku
jika aku menasehatinya”jelasnya kembali sambil menggaruk kepalanya.
“dia cukup gigih”ujarku memperhatikan pintu kamar
mandi mengawasi jika dia akan keluar dan mendengar percakapan kami.
“sikapnya itu terkadang membuatku benar-benar ingin
berhenti mengurusinya,ketika dia berteriak ditelingaku dan menyuruhku
pergi,justru aku tidak ingin meninggalkannya,sebenarnya dia baik,tapi keadaanlah
yang memaksanya harus memelihara sikap keras kepalanya itu”jelas rudi
memelangkan suaranya
“Aku rasa dia akan membaik jika kamu terus berada
disisinya”katanya lagi.
“aku”gumannku
Belum puas rasa penasaranku arkam sudah keluar dari
kamar mandi,matanya masih bengkak dan berusaha tersenyum didepanku.
“terima kasih”katanya.
“sebaiknya aku keluar membeli makanan dan
minuman”sahut rudi meninggalkan kami berdua.
“rud,jangan beritahu wanda aku ada di
apartement,katakan saja aku berada diluar kota,dan pergilah kepasar membeli
bahan untuk dimasak”katannya,rudi masih berdiri bingung menunggu perintah
selanjutnya.
“kepasar swalayan? Mengapa tidak pesan makanan siap
saji saja”tambah rudi,tatapan tajam dari arkam membuatnya pergi.
“aku hanya ingin makan sesuatu yang segar”katanya
duduk di depanku.
“gantilah seragammu”ujar arkam
“tidak usah,aku pakai ini saja”kataku .
“pergilah,cari baju yang cocok dilemariku,aku tidak
merasa nyaman jika melihatmu menggunakan seragam sekolah atau kamu ingin
pergi”kata arkam.
“hmmmm….”
“aku tidak punya seseorang untuk diajak bicara,jadi
aku mohon tinggalah sebentar saja”katanya pelan.tidak ingin membuatnya kecewa
aku mencari baju yang cocok untukku dilemarinya dan aku menemukan kemeja coklat
dan memakainya.aku tidak bisa menemukan apa-apa,saat keluar kamar arkam
tiba-tiba tertawa,aku hanya malu dan sangat senang bisa melihatnya tertawa
lepas,padahal baru beberapa menit yang lalu arkam masih membasahi bahuku dengan
air matanya.
“kamu mirip orang-orangan sawah”kata arkam berusaha
menawan tawanya.
“aku tidak akan marah,”kataku duduk didepannya.
“tapi aku ingin melihatmu marah,sama saat aku
mengajakmu bicara pertama kali kita bertemu”katanyan mengingatkan aku kembali
saat bertemu.
“apa wajahku lucu,jika marah”kataku menyentuh
wajahku memeriksa apa yang ada salah dengan wajahku,tiba-tiba kedua tangan
arkam mengenggam kedua lenganku.
“ada apa?”tanyaku heran,hatiku yang tadinya seperti
air yang sangat tenang tiba-tiba angin besar datang membuat air itu kacau tanpa
arah.cukup lama memandangku dia lalu tersenyum.
“wajahmu tidak buruk”katanya singkat melepas
genggamannya,tidak lama kemudian rudi sudah datang membawa beberapa kantong
sayuran dan daging.
“aku membeli 10 macam sayuran,daging sapi dan ayam
serta buah ini”katanya meletakkanya dimeja.
“sungguh boros”kata arkam memeriksa satu persatu
kantong plastic
“aku hanya membeli yang kamu sukai”katanya
“sudahlah,aku akan membantumu meskipun aku tidak
tahu sama sekali memasak”kataku.
“benarkah,aku akan mengajarimu “kata arkam
membantuku membawa semuanya kedapur.dari balik pintu beberapa orang
datang,selain manajernya,ada bika dia penata rias seperti penata rias pada
umumnya,sikapnya sungguh cerewet,dan yang selalu membatu arkam dalam semua yang
dipakainya yaitu rena.
“mengapa rudi mengajak mereka datang kesini!”katanya
kesal.
Aku hanya tersenyum dengan begini arkam bisa
melupakan kesedihannya.
“sungguh romantic,”ujar bika mendekati kami,lalu
mengeluarkan ponzelnya mengambil gambar.
“ohh iyaaa”rudi mengeluarkan kamera dari tasnya.
“kita buat kenangan-kenangan”rudi mengambil gambar
kami berdua,
“hei apa yang kalian lakukan?”arkam berusaha merebut
kamera dari tangan rudi.
“biarkan saja”kataku menarik arkam berdiri
disampingnya,
“kapan lagi aku memiliki foto dengan aktor terkenal
sepertimu”kataku sebentar saja rudi sudah mengambil gambar kami.tiba-tiba arkam
merangkulku meminta rudi memotret kami sekali lagi.kejadian hari ini aku tidak
bisa melupakannya.waktu menunjukkan pukul 4 sore,selesai makan semuanya
tertidur lelap kecuali aku dan arkam bermain game devil sampa i lupa beberapa
jam kami bermain.arkam meraih handphonenya.mendekatkan dirinya lebih dekat
padaku.
“ayo kita berfoto sekali lagi”katanya dalam posisi
mengambil foto.aku hanya setuju,dia semakin merapatkan badannya,dan pipi kami
bersentuhan,
“aku ingin menyimpannya”katanya memasang fotoku
sebagai foto panggilan kontaknya.
Hari ini begitu berkesan untukku aku tidak akan
melupakannya,sebagai gantinya aku juga menyimpan foto kami berdua di
handphoneku.aku tidak bisa melepaskan pandanganku memperhatikan fotoku
dengannya.
Part 5
Aku mengatakannya !!
Pagi ini disekolah suasana tetap masih sama tapi
yang membedakannya adalah cerita yang berubah,dulu aku selalu menganggap apa
yang terjadi dalam kehidupan selalu sama,tidak ada yang ingin tahu
tentangku,sampai pada akhirya semua itu berubah,aku memiliki lebih banyak teman,dulu tidak ada yang ingin memandangku
bahkan untuk tersenyum,tapi sekarang berbeda,bisa merasakan hal seperti ini
cukup bagiku.menikmati istirahat dengan bersantai diperpustakaan dan itulah
yang bisa aku lakukan dan dari kinan aku mendengar arkam sudah masuk sekolah
lagi dan aku belum bertemu dengannya seharian ini bahkan sampai sekolah bubar
dan hanya siswa kelas 3 yang tersisa karena harus mengikuti pelajaran tambahan
aku belum juga bertemu dengan arkam.saat sedang makan siang sebelum melanjutkan
pelajaran aku hanya tinggal dikelas menikmati bekalku yang dibuatkan
bibi,mulutku yang sibuk mengunyah sambil memperhatikan layar ponselku aku
kembali melihat fotoku dengan arkam dan tidak sadar seseorang sudah berdiri
disampingku.
“ternyata kalian benar-benar dekat yahh”sahut stefen
merebut ponselku,beberapa kali men-zoom
foto kami,tidak lama yang lainnya menyusul,stefen dengan cepat memamerkan
fotoku ke teman-teman yang lain.aku dibuat lari-lari oleh mereka karena hpku
terus berpindah ketangan yang lain.
“benarkah ini arha dan arkam?”sahut dea tidak
percaya melayangkan pandangannya padaku.
“aku setuju-setuju saja jika mereka dekat,”lanjut
dea melempar senyum,sempat aku khawatir dia akan berubah marah padaku.
“hei,sudah mulai menyembunyikan sesuatu dariku!”ujar
kinan menyenggol bahuku sedikit kesal.
“aku mohon jangan salah paham”kataku berusaha
merebut hpku kembali,
“panggilan dari arkam”teriak dea memperhatikan
ponselku yang berdering muncul nama arkam dilayar ponselku.kemal tiba-tiba
menarikku dan menutup mulutku,dea menyuruh semua yangh ada dikelas diam.dea
mengangkatnya dan mengaktifkan speakernya,dengan centilnya salah satu temanku
yang bernama chika yang memiliki suara hampir sama denganku,maju berbicara.
“apa yang kamu lakukan”Tanya arkam lewat
handphonenya,aku benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa,kinan malah
ikut-ikutan memegangi tanganku seperti aku ini adalah buron yang baru ditemukan
setelah sekian lama,chika yang mengambil peranku.
“aku ingin mengajakmu kerumah setelah bimbingan
selesai,adikku putri ingin bertemu dengannmu” ujar arkam.chika dengan cekikikan
berusaha menahan tawa dia hanya menjawab seperlunya.
“kamu dimana sekarang,terdengar sepi”ujar arkam lagi,aku
yang tidak bisa apa-apa terus berdoa agar arkam tidak berlama-lama.
“kelasku hampir mulai,jangan suruh sopir untuk
menjemputmu yah,aku menunggumu digerbang sekolah,aku tutup”katanya menutup
telpon kemal dan kinan melepasku.
“maafkan kami,”kata kinan dan kemal bersamaan.
Tidak lama kemudian guru memasuki kelas sehinggan suasana ramai dengan ejekan mereka berhenti
untuk sementara waktu.
Sementara itu usai bimbingan aku masih diikuti oleh
dea dan beberapa teman yang lainnya,kali ini kinan pulang lebih dulu dan akan
datang kerumah untuk mengerjakan tugas bersama.
“kami hanya ingin memastikan kamu sampai digerbang
dengan selamat”ujar dena
“ayolah kita menunggu bersama”ujar dea mengeluarkan
ponselnya setelah arkam datang.dia benar-benar penggemar berat arkam,dengan
memaksa dia menyuruhku untuk mengambil gambar mereka,setelah itu dea
meninggalkan kami.
@@@
Setiba dirumah arkam,aku dipersilahkan untuk
menunggu,tiba-tiba wanda keluar membawakan minuman,aku tersenyum padanya walau
dia hanya membalas sinis tidak lama putri berlari menghampiriku.
“kakak penyelamat,”sapanya duduk disampingku
memperlihatkan majalah anak-anak,berisi gambar beberapa desain contoh gaun
mungil dan kue ulang tahun.
“kamu ulang tahun?”tanyaku
Putri mengangguk tersenyum dengan lucunya terus
memintaku memberikan pilihan yang terbaik.tidak lama arkam muncul.
“ dia ngotok memintaku untuk membawamu kemari,pesta
ulang tahun yang ke 7nya akan dirayakannya nanti malam”jelas arkam duduk di
ikuti wanda.
“putri,saya sudah bilang kemarin kalau kakak yang
akan memilihkannya untukmu” tambah wanda.
“tapi aku maunya kakak penyelamat”
“namanya arha,tidak sopan memanggilnya seperti
itu”lanjut arkam
“tidak apa-apa,aku senang jika aku sudah menjadi
pahlawannya”kataku tertawa kecil,terlihat jelas wanda,matanya terus mengawasiku
lalu mengajak arkam masuk,sepertinya dia ingin membicarakanku.aku mencoba tidak
ingin peduli selama aku tidak melakukan kesalahan yang berhubungan dengannya.
“jangan-jangan kamu menyukainya?”kata wanda,tidak
sengaja aku mendengarnya ketika lewat saat putri mengajakku melihat
kamarnya.pelan aku bersembunyi dibalik pintu.
“apa maksudmu?”Tanya arkam
“mengapa mengajaknya kesini,kamu ingin menjauhkanku
dari putri dan membuat mereka dekat,lalu kamu akan menyukainya,jatuh cinta padanya
dan apa artinya aku?”ujar wanda
“putri yang mengundangnya,jangan berpikir terlalu
dalam wanda?”lanjut arkam kesal.
“ tapi itu yang sebenarnya “
“dia masih kecil,dia tidak tahu apa-apa,kamu
lihat,arha tidak melakukan apa-apa yang membuatmu kesal kepadanya,jangan
salahkan dia”jelasnya .
“aku tahu putri masih kecil,tapi jangan terlalu
menurutinya”
“putri adikku satu-satunya,hanya aku yang
dimilikinya,aku yang bertanggung jawab terhadap masa depannya,masalah sekecil
ini kamu memanggilku masuk hanya untuk berdebat”arkam membelakangi wanda.dia
tidak bisa mengucapkan apa-apa lagi,wanda dengan kesal dan marah pergi begitu
saja meninggalkan arkam yang berdiri tanpa mencegatnya.entah apa yang ada
dipikiranku aku berlari mengejar wanda yang baru saja ingin menaiki mobilnya.
“ ada apa ?” menutup pintunya kembali.matanya sembab
dia berusaha menahan kesedihannya.
“aku tidak bermaksud untuk menganggu hubungan
kalian,seperti yang dikatakannya,aku hanya peduli karena itu juga yang aku
alami sama dengannya,tidak ada satupun yang peduli padaku,aku sendiri”jelasku
singkat aku menunduk menahan sedih.
“aku tidak akan memiliki perasaanya itu,karena semua
ini hanya sekedar kepedulian,aku mohon wanda,jangan bersikap seolah-olah hanya
kamu yang ingin peduli atau dipedulikan,semua orang berhak atas itu,tapi bagiku
untuk lebih dalam tidak mungkin”jelasku lagi.
“aku bisa membacanya arha,matamu tidak bisa
berbohong aku tahu kamu menyukainya”katanya lagi,tapi kali ini wanda
menangis.aku diam sejenak lalu tersenyum.
“hemmm,,arkam itu aktor popular,fansnya banyak aku
malu mengatakannya,tapi aku salah satu fansnya,awalnya aku juga berpikir ketika
dia mulai bicara padaku dan peduli padaku,aku menyalahkan perasaanku,karena
menyukainya tapi setelah apa yang aku jalani,ternyata perasaan itu sama seperti
yang dimiliki para penggemar lainnya,dalam hal ini aku juga meminta maaf
padamu”kataku tiba-tiba.
“minta maaf untuk apa?”Tanya wanda,dari wajahnya
terlihat jelas sedikit melega mendengar penjelasanku.
“minta maaf karena aku pernah menolah hendra ”tuturku
tanpa sebab mengatakannya,karena aku tahu wanda adalah kakak hendra.
“jadi kamu wanita yang pernah menolak hendra”katanya
terkejut.sebelum melanjutkan kembali ucapannya.
“anak itu membuatku tidak bisa tenang selama
beberapa hari,”singkatnya tersenyum,aku senang bisa mengatakannya,wanda bisa
lega dan mau berteman denganku.
“aku minta maaf arha”katanya lalu pergi.tidak lama
aku juga pamit tidak ada lagi yang membebani aku,aku juga sudah berjanji akan
menjaga jarak dengan arkam tapi entahlah apa itu bisa aku lakukan dan arkam
tidak akan bisa menghindar dariku tanpa sebab karena aku mengatakanya !!.???
@@@
Aku tidak bisa datang,aku merasa kurang
sehat,tapi kadoku untuk putri sudah aku antarkan,sekali lagi maaf
Arha.
setelah
membalas sms arkam aku melanjutkan kembali belajar masak bersama bibi.
“hari
ini libur ! kenapa tidak menghabiskan waktu diluar saja”ujar bibi sambil
memotong kentang dan aku memotong tempe.
“aku
malas bi,nyaman rasanya punya kediaman sendiri,aku semakin tidak ingin
keluar”kataku.tidak beberapa lama hpku berdering satu sms dari arkam.
Putri sudah menerimanya,dia sedikit
kesal km tidak datang,
Kamu baik-baik saja,?? Aku akan datang
setelah acara putri selesai
Arkam..
Aku
terdiam sejenak setelah membaca sms arkam.
Bersama wanda??
Arha..
Balasku
cepat.
Km mau aku datang sendiri ? J baiklah,
Arkam
Terkejut
dan malu membacanya dengan lincah aku membalasnya.
Lebih baik mengajak wanda,lebih ramai
kan lebih bagus,
Arha..
Belum
sempat aku meletakkan hp,sms arkam kembali masuk.
Sampai ketemu nnti malam
Arkam..
“dasar
aneh”ucapku pelan,bibi hanya terseyum melihat tingkah lakuku.
Part
6
Dugaan
Pukul
7 malam setelah selesai shalat,aku menuju dapur mencari beberapa buah yang bisa
membuat tenggoranku segar.
“bi,”teriakku,tidak
lama bibi keluar dari kamarnya.
“susunya
dimana,?”tanyaku sambil menggaruk kepala,sebenarnya aku tidak ingin merepotkan
bibi hanya membuatkanku segelas susu.
“biar
bibi yang buatkan,non arha tunggu saja dikamar,”
“biar
saya bi,”kataku tetapi bibi mendorongku pelan
“ini
masih terlalu awal untuk tidur,seharian non arha hanya dirumah saja,apa tidak
bosan?”
“tubuhku
tidak semangat bi,aku hanya ingin dikamar belajar,bibi tahukan nilai
matematikaku selalu buruk dan ujian sebentar lagi,aku tidak ingin mengecewakan
ayah”ujarku masih memperhatikan tangan-tangan bibi memasukkan beberapa sendok
susu dan gelas.aku mendekati bibi dan langsung memeluknya.
“bi,aku
menyayangimu,”kataku
“nona
arhakan sudah besar,kok manja padahal kalau dirumah ibu rasti,nona arha terlalu
dewasa bersikap”ujar bibi
“apa
boleh buat,”lanjutku tiba-tiba pak rosman masuk
“non
arha curang,kenapa saya tidak dapat pelukan juga”kata pak rosman tersenyum dan
sangat suka bercanda,tanpa pilih kasih aku menghampiri pak rosman memeluknya
juga.
“terima
kasih ya, paman dan bibi sudah mau menjagaku sampai sekarang”kataku
memperhatikan wajah mereka yang cepat berubah,mungkin aku yang membuat mereka
cepat tua karena harus repot menjagaku mulai kecil sampai saat ini mereka masih
disisiku.
“apa
yang dilakukan ayah disana?”kataku memandang keluar pintu yang
terbuka.tiba-tiba arkam muncul memberi salam.
“astaga,maaf
nona arha,aku sampai lupa jika ada yang ingin bertemu”kata pak rosman
mempersilahkan arkam duduk.
“apa
kamu baik-baik saja?”Tanya arkam menyodorkan sebuah kantongan.
“apa
ini?”tidak sabar aku
membukanya,kantongan berisi kotak kecil berisi potongan kue tart.
“pasti
perbuatan putri yah?”kataku menyuruh bibi memasukkan ke dalam.
“dia
benar-benar anak kecil yang keras kepala,kamu tahu bahkan dia menyuruhku membawa
fotonya untuk memperlihatkan cantiknya dia memakai gaun yang kamu
pilihkan”jelas arkam tertawa,dari dalam pak rosman berpura-pura batuk.
“paman”teriakku.
“maaf
non,”terdengar tawa kecil pak rosman dan bibi yang sepertinya begitu bahagia
akan kedatangan arkam,karena baru kali ini kedatangan tamu seorang pria dan
dekat dengan seorang pria.arkam mengeluarkan tab nya lalu menghampiriku duduk
disampingku,memperlihatkan satu persatu foto adiknya.
“dia
sangat lucu”kataku
“ar,”ujarnya
menyebut namaku dengan singkat,dia menyampingkan wajahnya agar dia bisa
melihatku.
“apa
kamu menyukaiku?”pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut arkam,hatiku
kembali rancu,tidak menyangka ucapan itu keluar darinya,aku diam beberapa saat
memperhatikan matanya yang seakan-akan berusaha mengeluarkan isi hatiku lewat
tatapannya.
“apa
maksudmu?”Tanyaku,lalu berdiri tapi tangannya kirinya meraih tangan
kananku,hingga mau tidak mau aku harus kembali duduk.
“lihat
aku,mata tidak akan bisa bohong”arkam memegang kedua pipiku mengarahkan kewajahnya,berusaha
mengarahkan mataku kematanya.
Aku
tidak bisa dibuatnya bergerak,setelah kejadian di acara penutupan olahraga dan
seni perasaan yang sama aku rasakan,menyelimuti hatiku membukanya perlahan
hingga kali ini aku memang harus mengakuinya,tetapi mengingat wanda yang sudah
mempercayaiku,tidak mungkin aku membelokkan janjiku.
“arha,”tiba-tiba
dari balik pintu kinan muncul bersama beberapa teman sekelasku
dea,chika,kemal.andi,dan agin,serta stefen yang membawa kantongan besar.aku
melepas tangan arkam,aku mendorong tubuhku mundur menjauh dari arkam.sekitar 40
detik tidak ada satupun suara,stefen maju.
“bagaimana
kalau malam ini kita belajar bersama,aku membawakan jagung untuk acara
bakaran,hmmm barbeque mungkin” ujar stefen tapi masih tidak ada satu suarapun.
“ini
langsung dari kebunku”suara stefen pelan.dea berlari menghampiriku.
“ternyata
benar,kalian memang punya hubungan” dea duduk disampingku yang lainnya ikut
masuk.
“kalian
salah paham”kataku mencoba menjelaskan mendekati yang lainnya.
“jangan
melihatku seperti itu,kalian semua membuatku takut.”kataku.
“hei
arkam,bagaimana dengan wanda?”kemal yang selalu ingin tahu meluncurkan beberapa
pertanyaan.bahkan arkam tidak bisa menjelaskan apa-apa,
“untung
saja hendra tidak bisa ikut”kata chika bernafas lega.
Walaupun
suasana sedikit tegang dan aku juga tidak ingin mereka datang sia-sia apalagi
stefen dengan susah payah membawa hasil kebunnya,kami tetap membuat acara
bakaran kami menjadi menyenangkan.
@@@
Seminggu berlalu,untung tidak membuat rumor tersebar
tanpa jelas aku memohon kepada mereka untuk tidak membicarakannya di luar dan
sebagai gantinya aku harus mentraktir mereka,benar-benar membuatku lega,karena
jika rumor ini beredar,arkam juga tidak bisa berkosentrasi dan ditambah lagi
wanda,bisa saja dia akan lebih membenciku,untuk mencegah itu aku semakin dekat
dengan hendra.aku juga tidak ragu lagi untuk menolak ajakannya.bahkan untuk malam
ini dia mengajakku untuk datang kepesta ulang tahun wanda,dan itu membuatku
sedikit takut karena disana aku pasti melihat arkam,bukan karena melihat mereka
bersama tetapi melihat arkam aku benar-benar tidak bisa.
“aku berhasil membuatnya terpikat kepadaku?”kata
hendra saat menyambut satu persatu tamunya.
“arha,gadis yang pernah menolakmu?”ujar wanda.
“malam ini aku akan menjemputnya.”tambah hendra
“aneh,kenapa tiba-tiba dia berubah,aku jadi
khawatir!”tambahnya memperhatikan adiknya laki-lakinya itu begitu senang.
“khawatir?”Tanya hendra heran.
“tidak apa-apa,pergilah” seru wanda,entah apa yang
dipikirkannya,sesuatu membuatnya gelisah.
“bagus kalau begitu,hendra bisa bahagia dan arkam
tetap bersamaku”katanya pelan,tidak sadar arkam sudah berdiri disampingnya.
“apa yang kamu pikirkan?”Tanya arkam.
“hanya memikirkan hendra,sepertinya malam ini dia
punya kejutan untukku”singkatnya mengandeng tangan arkam.Tidak lama aku dan
hendra sudah tiba di pesta wanda,cukup meriah karena baru kali ini aku
menghadiri acara pesta ulang tahun,sehingga membuatku sedikit aneh.
Usai meniup lilin,aku berusaha tidak memperlihatkan
diriku dihadapan arkam,tentu saja semuanya sibuk dengan apa yang mereka
lakukan,aku berdiri didekat pintu hendra kelihatan sibuk berbicara dengan rekan
orang tuanya,dari jauh sesekali ia melambai tersenyum padaku agar aku tidak
merasa bosan.
“hei”sapa seseorang mendekatiku.
“aku dika”katanya memperkenalkan diri,sedikit tidak
merasa bosan, orang yang baru saja aku kenal sudah begitu akrab denganku.
“kamu kekasihnya hendra?” Tanya dika membuatku
terkejut.
“kami hanya teman.”singkatku.tiba-tiba terdengar
suara hendra memanggilku,suara microfon yang begitu jelas membuat banyak orang
menoleh mencari gadis yang disebutkan hendra.semua tatapan mengarahku,ketika
wanda menghampiriku mengandeng tanganku maju kedepan.
“ini untuk kedua kalinya aku mempersembahkan lagu
untuknya,tapi dia menolakku dan membuat hari-hariku tidak berwarna dan kali aku
lagu ini,aku harap hati bisa berdetak jatuh cinta dan mennerimaku.for you “
kata hendra,perlahan dia memainkan gitarnya.
(vagetos)
Hadirnya
dirimu,berikan suasana baru,
Kau mampu
tenangkan aku
Disaat
risau dalam hatiku
Lembutnya
sikapmu meluluhkan hati ini
Terbuai
aku terlena oleh dirimu oleh dirimu
Jantungku
berdetak saat engkau ada didekatku
Mungkinkah
diriku telah jatuh cinta pada dirimu.
Ohhh
Tersiksa
diriku mencoba untuk melupakanmu
Namun ku
tak bisa kaupun selalu ada dalam hatiku
Dan biarkan
semua mengalir apa adanya
Ku yakin
kau pun pahami perasaanku..
Perasaankuu
Tidak tahu apa yang menyerang seluruh tubuhku untuk
menikmati secara mendalam lagu yang dibawakan hendra,malam ini dia membuatku
berdecap kagum,aku merasakan perasaan yang special darinya,mungkin inilah yang
membuatku tersadar,betapa bodohnya aku menyiakannya.aku merasakannya perasaan
yang pernah kinan ceritakan kepadaku.mungkin ini saatnya aku mencoba
menjalaninya,aku ingin merasakannya sekali saja,dan disisi lain hatiku
berkata,setidaknya aku ingin mengetahui perasaanku yang sesungguhnya dan kepada
siapa perasaan ini.
@@@
Setelah hari itu,semuanya berubah setidaknya dulu
dan sekarang berbeda,sehingga ucapanku sebelumnya aku hapuskan Dalam
kehidupanku.seiring berlalu arkam perlahan menjauhiku sedikit demi sedikit
perasaanku padanya ikut hilang meski terkadang aku memikirkannya.itu sering
terjadi walau berada disisi hendra sebagai kekasih dan malam ini aku mengingatnya,lebih
mengingatnya lagi.aku meraih hp,melihat kembali foto kami berdua,tiba-tiba
karena angin apa yang begitu cepat menyampaikan sesuatu yang aku rindukan.hpku
berdering satu sms dari arkam.
Apa yang kamu
lakukan sekarang?
Arkam..
Tubuhku yang tadinya terbaring lemah,bangkit
seketika memperhatikan sms itu.
Hanya
berbaring,
Arha..
Dengan balasan begitu singkat aku terus menatap
layar ponselku tepat dikotak masuk tidak sabar menunggu.
Sudah 2 minggu
aku tidak melihatmu,sekarang km pasangan paling hebat disekolah.
Arkam..
Benarkah,berarti
aku sudah terkenal disekolah..heheheheh J
Arha..
Aku
memikirkanmu.
Arkam..
Saat membaca sms arkam yang satu ini mataku
terbelalak.aku tersenyum menganggapnya hanya candaan.
Pantas aku
heran,karena malam ini tiba-tiba aku jug memikirkanmu,dan ternyta km jg
memikirkanku..
JLJ
Arha..
Aku serius aku
benar-benar memikirkanmu
Arkam..
?????
Arha..
Tidak ada yang bisa aku katakan lagi,aku meletakkan
hpku kembali berbaring,kembali hpku berdering tapi aku tidak
menghiraukannya.aku meraih selimutku,tapi sekali lagi hpku berdering untuk
kedua kalinya dan sampai ketiga kalinya.begitu penasarannya aku membukanya satu
sms dari hendra dan sisanya dari arkam,hendra hanya mengucapkan selamat malam
sedangkan arkam aku belum membukanya.perlahan karena rasa ingin tahu aku
membukanya.
Aku
benar-benar memikirkanmu.
Arkam..
Bisa kamu
turun sekarang,
Aku ada
dibawa,karena kehujanan dari lokasi syuting
Arkam..
Terkejut membacanya smsnya aku melihat keluar
jendela “benar-benar hujan”aku sigap keluar kamar membuka pintu,terlihat rudi
dan arkam berdiri dengan baju yang hampir basah.aku membiarkan mereka
masuk,bibi sudah tidur sehingga aku tidak berani menganggunya,sedangkan arkam
pamit kekamar mandi mengganti pakaiannya.
“ aku tidak mengerti dengannya,kamu tahu arha dia
begitu memaksaku untuk membelokkan mobil masuk”jelas rudi berbisik.
“tapi jangan beritahu dia,aku benar-benar pusing
dibuatnya”
“dia memang aneh,”tambahku membuat rudi senang
karena aku ada dipihaknya.
Satu jam kami mengobrol hujan kembali reda,arkam
menyuruh rudi kembali ke mobil lebih dulu.aku berdiri didepan pintu menunggu
arkam pergi,tetapi dia masih berdiri entah apa yang ingin dikatakannya.
“aku sudah tidak tahan.”kata-kata itu begitu saja
keluar dari mulutnya,dia mendekat padaku dengan tatapan siap memangsa.
“aku benar-benar tidak tahan,aku menyukaimu
arha”ucapnya begitu jelas.lalu pergi begitu saja tanpa menoleh sedikitpun.aku
tidak percaya apa yang dikatakannya,apakah dia mabuk atau sedang tidak
waras.aku tidak mengerti posisinya sekarang,aku berada di sisi hendra dan dia
sendiri berada disisi wanda.terjadi secara tiba-tiba dan diluar dugaanku.
Part 7
Secara bersamaan.
Semenjak kejadian itu,aku tidak ingin menemuinya
walau aku ingin sekali aku menyibukkan kegelisahanku dengan tekun belajar,aku
bersyukur ada hendra didekatku dia mengajarkanku tentang menyelesaikan soal
matematika dengan mudah dan tidak terasa dua minggu ujian sudah ada didepan
mata.selain sibuk mempersiapkan segalanya aku juga sibuk mengurus pendaftaran
online ke universitas ternama di new York dan atas bantuan ayah yang selalu
memberikan informasi kepadaku,sehingga walau ayah jauh tapi dia masih bisa
mengurusi segala apa yang akan aku butuhkan.rencana camp belajar kami sudah
direncanakan dan mendapat persetujuan dari sekolah.tidak ada satupun kelas yang
tahu rencana kami.ending kali ini mencari ruangan untuk ditempati,dan sebentar
saja semuanya sudah selesai,dan asrama sekolah yang kami gunakan rencana awal
kami akan melaksanaknya selama seminggu tapi pihak kepala sekolah hanya
mengizinkan 3 hari,kami beruntung tidak diizinkan sama sekali atau tetap
menyetujuinya 3 hari.setelah persiapan selesai kami akan kembali sore nanti.
Secara bergantian guru akan datang mengajar kami
dimana dimalam hari akan ada dua guru yang masuk mengajar kami.jam menunjukkan
pukul 10 malam.guru yang menginap ibu wana
dan pak bambang guru bahasa Indonesia dan sosiologi.kami para wanita
sedangkan membicarkan sesuatu walau terkadang pria yang ada disebelah kamar
tertawa mendengar pembicaraan kami.
“bagaimana jika mereka tidur nanti kita masuk secara
diam-diam dan mengambar wajah mereka”usul chika memperlihatkan berbagai macam
warna spidol di genggamannya.
“ternyata kamu sudah mempersiapkannya”bisik agin
mengarahkan senter kewajah chika.
Beberapa dari kami sudah bersiap-siap menjalankan
kejahilan cetusan chika.hanya sekitar 5 orang dari mereka yang pergi dan yang
lainnya sudah tertidur pulas dan aku salah satunya yang ikut karena dipaksa
kinan dan dea.untuk memastikan tidak ada yang terbangun kami berlima berusaha
tidak mengeluarkan suara sekecil apapun,hanya sekitar 10 menit begitu mudah
dilaksanakan,dengan suara yang berusaha menahan tawa kami keluar dan kembali
ketempat masing-masing.
“besok akan ada kepanikan luar biasa”ujar kinan
menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.didalam selimut sesekali aku tertawa
tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok.
@@@
“siapa yang melakukannya”tiba-tiba terdengar satu
suara dan semakin banyak suara dari ruangan para pria.kami tersentak kaget dan
terbangun.beberapa dari mereka mendatangi kamar wanita dan berteriak diatas
kepala kami.kami yang melihat wajah mereka tanpa dipandu tertawa
terbahak-bahak,wajah mereka penuh hiasan mirip badut sirkus.kemal kemudian
datang menyuruh para pria pergi.cukup lama melihat wajah kemal yang penuh
rencana mereka satu persatu pergi.
“jangan-jangan mereka ingin balas dendam”kata dea
“baiklah,malam ini sampai malam berikutnya kita
semua bergantian jaga malam” usul kinan membuat kekhawatiran mereka pudar.
“kita akan bersiap bertempur”lanjut chika,sempat
kami menyalahkannya karena ide gilanya ini.
Setelah hari ini kami benar-benar dibuat sibuk dan
lelah setelah selesai belajar malam kami sudah menutup pintu dan
menguncinya.melakukan hal bodoh membuatku sedikit terhibur masa-masa yang tidak
pernah aku alami dan aku mengalaminya sekarang.waktu menunjukkan pukul 3 malam
giliran dea dan beberapa dari kami yang menjaga.
“sepertinya semua akan baik-baik saja,”ujar dea
kembali ketempatnya
Pagi sudah tiba,kami terbangun melihat wajah
masing-masing.
“sepertinya tidak terjadi apa-apa”sahut chika lega.
Malam berikutnya kami tidak mencium gelagat rencana
mereka,para pria bersikap biasa-biasa saja karena merupakan malam terakhir kami
menggunakannya baik-baik membuat acara bodoh yaitu dengan berakting bergairah
berhadapan dengan laki-laki,tentu saja pemenang acting ini chika dan dea,mereka
bahkan sensual didepan kami semua.waktu menunjukkan pukul 1 malam semuanya
sudah tertidur,bahkan buang air kecil mengangguku sehingga tanpa berpikir
apa-apa aku keluar ruangan mencari wc yang tidak terlalu jauh dari ruangan
kami.saat keluar wc aku mendengarkan suara yang membuatku sedikit
merinding,tidak terlalu jelas dari kejauhan aku melihat seseorang memasuki
ruangan ,aku semakin merinding,tiba-tiba tanpa aku sadari seseorang menutup
mulutku dari belakang membawaku keatas gedung sekolah.
“arkam?”kataku heran saat melepaskan tangannya dari
mulutku.
“apa yang kamu lakukan disini?”tanyaku lagi semakin
heran.
“aku juga ikut menginap disini,aku mendengarkan
rencana mereka untuk menakuti kalian”jelas arkam.
“jadi orang yang aku lihat tadi itu,,!”
“iyaa,,aku membawamu kesini,aku tidak tega melihatmu
ketakutan”kata arkam tersenyum disampingku.
“aku harus melihat mereka”kataku berbalik,baru
melangkah arkam menarik tangannku,membawa tubuhku masuk kedalam pelukannya.
“aku benar-benar merindukanmu arha”katanya
mengenggam tanganku sekuatnya,dan itu membuatku tidak bisa bernafas.
“aku akan kembali ke Amerika”katanya melepas
pelukannya,kata yang begitu singkat tapi membuatku seperti tertusuk jarum
dan sangat sakit.
“jika kamu tetap disisiku,aku akan memikirkannya
kembali”
“arkam,aku sejak dulu memang menyukaimu,tapi hanya
mengorbankan satu untuk tidak menyakiti lebih banyak itu akan lebih baik.”kataku
“aku sudah tidak tahan arha,aku tidak bisa berada
disisi wanda lagi dan aku menginginkanmu”arkam kini menatapku lebih dalam.
“setelah ujian berakhir,pergilah,! Kamu ingin sukses
dan berhasil agar bisa membanggakan putri,aku tidak bisa menghalangi apa yang
seharusnya sudah ada ditanganmu”jelasku lagi memberikan penjelasan yang ada
dibenakku dia akan ke Amerika dan aku New York aku bisa saja selalu bersamanya
disana.tapi aku harus menjauhkan pemikiran itu,aku hanya ingin dia focus dalam
dunianya,begitupun aku.aku tidak ingin memberi tahunya tentang rencana
pendidikanku ke New York secara bersamaan mungkin kami berada disatu tempat
tanpa memberitahunya.
“kamu tahu aku dan hendra baik-baik saja,aku tidak
ingin menyakitinya”kataku lalu pergi,arkam hanya berdiri melihatku pergi,aku
menarik nafas aku harus melukakan ini sebelum aku menyakiti orang lain,hendra
dan bahkan wanda aku tidak ingin kehilangan teman-temanku lagi.
@@@
Setelah camp belajar,hari ini kami dikumpulkan dalam
aula mengadakan pengajian bersama.setelah itu pengajian kami masih mengobrol
banyak hal dan menikmati pertunjukan hendra menghibur kami,dari kejauhan arkam
masih mengarahkan pandangannya sesekali tersenyum.hanya ini yang bisa aku
lakukan melihatnya dari kejauhan tanpa bisa mendekatinya walaupun aku ingin
sekali berlari memeluknya dan aku tidak berhenti memperhatikannya secara
bergantian kami saling mengawasi,walaupun beberapa kali aku harus mengalihkan
pandanganku kehendra.hendra berdiri diatas panggung aula dia memanggilku naik
dan sambil tersenyum memegangi tanganku mengeluarkan kotak kecil,sorakan dari
siswa yang memperhatikan kami membuatku wajahku memerah dan takut.itu terjadi
hal yang aku takutkan hendra membuka kotak kecilnya dan mengeluarkan kalung
memakaikannya keleherku.
“hendra ini berlebihan”kataku,hendra kembali
mengenggam jari-jariku,perasaanku saat itu sendiri dan senang tapi
ketakutan,dan aku memperhatikan wajah arkam,sorakan yang memenuhi aula
tiba-tiba lenyap,arkam berdiri memantulkan bola basket beberapa kali dilantai
lalu melemparkannya dengan keras didinding bersamaan jatuhnya bola dia sudah
melangkah keluar aula.
“ada apa dengannya?”teriakan beberapa siswa membuat
semuanya bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya.
“arkam,”ucapku dalam hati dengan pandangan khawatir.
“apa kamu bertengkar dengannya?”bisik kinan,aku
memperhatikan hendra mengobrol dengan yang lainnya.
“bertengkar? “bisikku kembali berusaha agar tidak
mengalihkan perhatian hendra.
“kamu melihat tatapan arkam,tatapan seorang pria
yang cemburu”lanjut kinan menyenggolku
“arkam……”kataku,
“ada apa dengan arkam?”ujar kemal yang mendengar
pembicaraan kami.
“sepertinya hubungan arkam dengan wanda bermasalah.mungkin
itu yang menyebabkan arkam bertingkah seperti itu,”jelas hendra sedikit
membuatku lega dengan begini aku tidak ingin dia tahu apa-apa dan menyakitinya.
Part 8
Hujan lalu cerah (ada apa dengan hujan?)
“hmmmmmmm” aku mendesah panjang,dari luar gerbang
sekolah aku memperhatikan setiap detail sekolah yang akan aku
tinggalkan,seminggu berlalu dan hari ini pengumuman kelulusan kami selama
beberapa jam menunggu di aula sekolah,kepala sekolah memberikan
sambutannya.hatiku begitu kacau bercampur dengan melihat arkam berdiri
memasukkan kedua tangannya kekantong celananya berdiri sendiri di pojok
belakang aula.aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya,seminggu ini dia tidak
pernah menyapaku atau menegurku sama sekali,inilah cara membuatku semakin
merindukannya dengan bersikap tidak acuh padaku dengan sikap itu aku semakin
ingin mengetahuinya.hatiku benar-benar tidak tahan,aku membalikkan badan dengan
maksud menghampiri arkam dia tiba-tiba menghilang.aku mengawasi satu persatu
siswa yang berada dikerumunan berharap dia masih ada,kinan menghampiriku.“apa
kamu mencarinya?” kinan menunjukk keluar pintu aula.aku berlari mencari arkam
tapi masih tidak melihatnya,mengelilingi sekolah dan arkam masih tidak
kelihatan,hanya ada satu tempat yang belum aku datangi yaitu perpustakaan,saat
itu juga aku merasa lega melihat arkam duduk dan membaringkan kepalanya
dimeja,dengan pelan aku menghampirinya.tetapi untuk menyapanya aku mengurungkan
niatku kembali berbalik.
“jangan pergi”ujarnya aku berbalik memperhatikannya
dengan jelas wajah yang banyak menyimpan kesedihan,yang dirasakannya tidak bisa
dibendungnya dan aku hanya bisa menahan tubuhku ingin bergerak menyentuh
tangannya.
“arha,” menghampiriku meraih tanganku.
“cukup arkam,”kataku melepas genggaman arkam sebelum
melanjutkan kembali perkataanku
“setelah ini kita tidak akan bertemu lagi”kataku
kembali melangkah
“apa benar,kamu tidak memiliki perasaan itu?”Tanya
arkam tanpa sadar sudah menghentikan langkahku.
“arha,sampai kapan kamu membohongi dirimu ?”lanjut
arkam berada didepanku.
“cukup arkam,sikap ini membuatku semakin tidak
menyukaimu dan membencimu”kataku mendorong tubuh arkam.
“membenciku katamu? Jika kamu tidak memiliki
perasaan itu mengapa mengejarku dan menghampiriku seperti ini,”kata-kata itu
membuatku tidak bisa mengatakan apa-apa.
“mengapa pandanganmu saat dipanggung bersama hendra
terus mengawasiku,dan itu membuatku semakin tidak tenang arha,beginikah caramu
membenciku?”.ucapan arkam membuat tanganku bergetar.
“aku tidak memiliki perasaan itu,aku hanya mencintai
hendra”hanya itu yang bisa aku ucapkan,tetapi arkam masih terus menghujaniku
dengan segala pertanyaannya.
“aku tidak percaya”kata-kata terakhir yang aku
dengar darinya,aku kembali mengayungkan langkahku meninggalkannya,menghampiri
kinan sudah sejak tadi melihat pertengkaran kami berdua.
“kinan,”ucapku memegangi pundaknya,menahan tangis
yang cukup membuatku tersiksa.
“kita kembali ke aula”.
Selesai pengumuman dan kelulusan 100 % ,semua siswa
berhamburan keluar aula,bersamaan itu hujan turun deras,tapi kegembiraan mereka
tidak terhalangi siswa yang lulus saling memperhatikan lalu meneriakkan kelas
mereka masing-masing memenuhi lapangan sekolah,mereka merayakan dengan
membasahi tubuhnya dengan air hujan,aku masih berdiri di koridor sekolah
meresapi kegembiraan mereka dibawah guyuran hujan,dari jauh arkam terus
mengawasi pandanganku.
“jika kamu menangis,berarti perasaanmu itu
nyata”ucapan dari arkam masih mengiangi telingaku.mataku sembab menahan sesuatu
dihatiku.
“arha,ayo kita harus merayakannya” ajak hendra
menarikku kelapangan.
“terima kasih hujan untuk menutupinya”pikirku melihat langit gelap,disaat itu juga aku
menumpahkan air mataku.kegembiraan ini karena kelulusanku dan kesedihan ini
karena betapa sakitnya menahan perasaan itu.tidak lama kemudian dia sudah
berdiri dihadapanku memperhatikanku dengan jelas.
“arkam”bisikku pelan
“kamu menangiskan?”katanya memegangi kedua pipiku.
“kamu salah,aku menangis karena hanya merasa senang
dengan kelulusanku!”gumanku
“kamu bohong,”kembali memegangi kedua pipiku
mengusap air mataku,
“haaa,,”desahku memperhatikannya “ mengapa kamu tahu
aku menangis,ini hanya air hujan” aku menunduk tidak berani memandang
wajahnya,tiba-tiba pelukannya membuat tangisku semakin pecah,satu sekolah saat
itu memperhatikan kami berdua ditengah sekolah,ditengah lapangan didepan
keramaian karena merayakan kelulusan semuanya mengarahkan perhatiannya kepada
kami berdua,bahkan untuk mengetahui reaksi hendra aku takut untuk tahu.aku
sudah tidak peduli dengan semuanya yang menunggu apa yang akan terjadi
selanjutnya.tubuhku yang basah dan kedinginan tidak serta merta aku rasakan
karenanya.arkam melepas peluknya menyentuh keningku dan menciumnya didepan
mereka semua.didepan para guru yang tertawa menganggapnya “dasar anak muda
sekarang “,guru yang mengeleng-gelengkan kepalanya lalu pergi,siswa kelas 1 dan
kelas 2 berteriak bertepuk tangan pada kami,siswa-siswa yang lulus hanya
berbisik-bisik membicarakan kami entah apa? Teman satu kelasku hanya saling
memandang,dan yang berperan penting hendra hanya berdiri mematung,kedua
tangannya mengepal,kedua bibirnya sinis terbuka sedikit terlihat ia menahan
marah,dia menghampiri kami berdua setelah mendesah panjang,memukul arkam
ditengah guyuran hujan.pak kepala sekolah turun tangan langsung menjemput kami
berdua menghadap kekantornya,hendra pria yang telah aku sakiti dibiarkan pergi
itu lebih baik daripada mereka bertemu.diruang kepala sekolah aku dan arkam
dengan basah kuyub dibiarkan hanya duduk dilantai,bibir arkam terluka kepala
sekolah sejak tadi hanya mondar-mandir dihadapan kami,memikirkan hukuman apa
yang akan diberikannya. Jika diskor ,mana mungkin karena kami sudah lepas dari
sekolah,penahanan ijazah itu juga tidak mungkin karena bukan hak kepala
sekolah.arkam hanya tersenyum dia memegangi tanganku mengenggam jari-jariku
yang memutih karena kedinginan.
“kalian berdua benar-benar membuatku……..??”kepala
sekolah menunjuk tangan arkam sambil memegangi kepala bagian depannya yang
halus.
“kalian berdua bersihkan aula,”suruh kepala sekolah
setelah memerintahkan beberapa siswa untuk masuk keaula mengotori lantai dengan
lumpur disepatu mereka.
“aku sudah tidak tahu,memberikan hukuman apa kepada
kalian?”lanjut kepala sekolah meninggalkan kami.
“maaf membuatmu kesusahan”ujarnya masih mengenggam
jari-jariku.
“tidak ada yang menyusahkan,kecuali apa yang akan
aku jelaskan kepadanya.”
“hendra”ujar arkam.
Setelah sekolah dibubarkan,aku dan arkam harus
menerima hukuman membersihkan aula yang begitu luas dan hanya dikerjakan kami
berdua.kinan dan beberapa temanku yang lainnya berdiri di depan pintu
aula,mereka tidak bisa menolong karena diawasi oleh kepala sekolah
langsung,hampir berjam-jam kami melakukanya meski arkam melarangku dan ingin
menggantikannya,aku sendiri tidak tega melihatnya sendiri melakukannya.
“aku ingin berbicara denganmu” hendra tiba-tiba
datang,tatapan kemarahannya pada arkam tergambar jelas diraut wajahnya,aku
mengikutinya menuju ruang ganti.
“aku minta maaf”kataku dia membelakangiku terus
hingga akhirnya setelah beberapa lam aku terdiam,dia berbalik memelukku.
“kembalilah padaku”ujar hendra melepas pelukannya.
“maaf,aku tidak bisa menerima ini”aku mengembalikannya
kalung pemberiannya,kalung yang sudah berada ditangannya djatuhkan kelantai.
“sejak kapan”bentak hendra memukul cermin,hingga
tangannya berdarah,aku meraih tangannya.
“aku mohon jangan lakukan ini “ujarku merobek bagian
bawah seragam sekolahku menutupi lukanya.
“mengapa arha?”hendra mendorongku dengan keras.arkam
muncul dari balik pintu menghampiriku membantuku berdiri.
“ini bukan salahnya,”arkam melayangkan pukulannya
kewajah hendra.
“hentikan”kataku,justru arkam dan hendra mengucapkan
ucapan yang sama,yaitu menyuruhku pergi.tak lama hendra tertawa.
“hahahaha,,cukup lama aku ingin memukulmu”hendra
menjatuhkan tubuhnya dilantai.
“semua ini kesalahanku,jadi jangan libatkan
arha”ujar arkam ikut menjatuhkan tubuhnya berbaring disamping hendra.
“aku tahu hatinya? ketika tubuhnya berada
didekatku,disisi itu dia tidak memikirkanku,cukup lama aku mengawasi kalian
dan……………..(mengarahkan pandangannya padaku) dan benar saja kalian berdua harus
menahannya karena tidak ingin menyakiti siapapun” jelas hendra menepuk bahu
arkam.
“kalian benar-benar membuat satu sekolah
gempar,”hendra berdiri bersiap pergi.
“arkam,aku akan mengawasimu terus dan……………….(hendra
membuka pintu berbalik melihat kami berdua) jaga dia baik-baik karena jika
tidak aku akan mengambilnya darimu,hatimu yang berharga itu jangan buat dia
meneteskan air matanya” hendra melangkah keluar,rasa bersalah yang membalut
kuat dihatiku tidak bisa diam aku memperhatikan arkam yang tersenyum lalu aku
berlari mengejar hendra.
“aku akan jadi wanita jahat dimatamu”kataku pada
hendra
“aku tidak membencimu arha,”hendra masih
memperlalukanku seperti biasa,mengusap rambutku
“aku tidak bisa membiarkan orang yang bersamaku
tidak bahagia”hendra menepuk bahuku.
“jika arkam membuatmu menangis jangan segan-segan
melapor padaku,aku akan meninju wajahnya sampai-sampai karirnya juga akan
hilang”hendra pergi teman-temannya yang sudah menunggunya menyambutnya,dengan
cepat aku bisa melihat hendra kembali tersenyum saat itu.
“hei bisa obati wajahku ini”kata arkam duduk dimeja
rias meringis kesakitan,pukulan hendra memang cukup kuat untuk membuat wajah
arkam membiru.
“obati saja sendiri,aku harus pulang”kataku
“maaf”ucap arkam dengan suara yang hangat dia hanya
tersenyum.
“besok aku akan menemuimu”katanya pelan meninggalkanku
lebih dulu
“hanya itu yang dikatakannya?”ujarku keluar,aku
memperhatikan langit yang kembali cerah”ada apa denganmu hujan,?”ucapku dalam
hati menghampiri teman-temanku yang akan mengunjungi beachfun merayakan sekali
lagi kelulusan yang hanya terjadi sekali dalam hidup kami.
“apa semua baik-baik saja?”Tanya kinan,hanya
melihatku mendesah dia sudah tahu apa yang aku rasakan,sebagai sahabat banyak
sekali yang aku ingin ceritakan kepadanya saat ini.
“apa arkam sudah tahu,kamu akan melanjutkan studimu
di New York Columbia Universty”
“dia tidak perlu tahu,lagi pula dia juga akan ke
Amerika mungkin saja kami akan bertemu “jelasku berjalan disekitar pantai
menghangat kakiku di tumpukan pasir yang hangat.
“kenapa tidak memberi tahunya saja,Amerika
the country of free kalian bisa tinggal dalam satu atap yang sama”guman kinan tersenyum
“hei,tetap saja aku ini dalam batasan agama islam
bukan kebudayaan agama barat yang harus aku ikuti jugakan?”jelasku nyengir
membuang rasa kekhawatiranku terhadap arkam mungkin saja aku akan berpisah
dengan cepat dengannya setelah ini.aku tidak tahu tentangnya sikapnya yang
tidak sabaran membuatku kekhawatiranku tidak bisa terbendungkan.
@@@
Membawa kabar gembira kembali kerumah,walau
langkahku sedikit lelah aku tidak ingin menunjukkannya dihadapan bibi,
“sudah lama kita tidak bertemu arha,”dari ruang tamu
Tante Rasti serta Andin menyambutku,wajahku semakin malas melihatnya kedatangan
mereka,tanpa basa-basi tante Rasti memberikanku kotak besar tertulis bahwa itu
kiriman ayah dari jepang.
“ayahmu sudah mengurus semuanya,2 hari lagi kamu
akan berangkat ke Amerika”kata tante Rasti,aku hanya diam lalu menuju
kekamarku,Andin meneriakiku.
“apa ucapan terima kasih sulit untuk kau ucapkan
arha?”aku berbalik memperhatikan mereka berdua dengan sinis.
“aku tidak punya waktu membicarakannya,kalian
pulanglah!”kataku
“keras kepala,kapan kamu berubah pada kami berdua
menganggapku sebagai saudaramu”jelas andin,ucapannya menambah daftar
kekesalanku.
“andin sudahlah”sahut tante rasti menghentikan putri
kesayangannya itu.
“kami berdua sudah bersikap baik selama ini,kamu
mengacuhkan kami”ujar andin,tante rasti menarik andin pulang.
“setidaknya non arha,mengucapkan terima kasih pada
ibu”kata bibi
“apa yang mereka lakukan,hingga bibi ikut membela
mereka?”ujarku masuk kekamar,menatap foto ayah dan ibu, mencurahkan perasaan
gelisah yang menaung lekat dihatiku,berbicara pada gambar dan hanya melihatnya
hatiku bisa tenang
“apa sikapku ini salah ibu?”
“ibu aku lulus dan akan pergi selama 4 tahun
melanjutkan pendidikanku Di negeri orang,”
“ibu,,orang yang aku sukai itu juga akan pergi aku
ingin memberi tahunya,tapi jika aku mengatakannya mungkin saja dia tidak bisa
focus mencapai impiannya karena aku bisa jadi penghalangnya”
“kata ayah, ibu percaya kalau love makes me the strong tapi bagiku cinta itu membuat kita lemah
jika membiarkannya hanya memikirkan terlalu banyak hal,maka dari itu aku dan
dia hanya ingin membuat semuanya baik-baik saja,aku ingin melihatnya berdiri
dipanggung memainkan biolanya,melihat dirinya bisa memerankan beberapa karakter
pria keren.dan juga aku ingin dia mempunyai banyak penggemar,sehingga saat kami
berjalan semua wanita akan cemburu melihat kami.”
“ibu…………………………………….aku terlalu jahat,bahkan hari ini
aku menyakiti seseorang,ahhhh bukan hanya seseorang tapi tante rasti,aku tahu
dia semakin berubah,mencoba membuatku mengakuinya sebagai ibu”
“apa malam ini ibu mau masuk kedalam mimpiku,karena
aku merindukan ibu dan ingin menangis dipelukan ibu,hari ini terlalu berat
buatku”
Aku membaringkan tubuhku diranjang memperhatikan
langit-langit kamar,perlahan mataku terasa berat dan tertidur nyenyak seperti
bulan yang beristirahat jika matahari menggantikan posisi indahnya ketempat
cerah,hari yang cerah.“arha” suara dan sentuhan lembut membuat tidurku
tersenyum.
Part 9
Go and back 1 (perpisahan diakhir hujan)
Siang itu hendra menghabiskan waktunya di café
sendirian,dari balik pintu masuk arkam
menghampiri hendra sekedar ingin mencari teman mengobrolnya tapi entah
apa yang dipikirkan arkam dia tidak biasanya diam bertemu dengan hendra.
“hei,kalian berdua teman-temannya arha”sahut pelayan
yang datang membawakan minuman.
“aku arfan,kami pernah bekerja ditempat yang
sama”katanya ikut bergabung dengan hendra dan arkam karena siang ini pengunjung
tidak begitu ramai,percakapan seorang laki-laki mereka bertiga hanya
menghabiskan waktu membicarakan wanita.
“seharusnya aku tidak membicarakan ini,sebelumnya
aku pernah menyukai arha “ujar arfan membuat hendra tertawa.
“gadis itu selalu membuat kita khawatir”tambah
hendra,ucapanya itu membuat arfan menebak.
“jangan-jangan kamu laki-laki yang dicampakkan”ujar
hendra kembali tertawa kepada mereka berdua.
“semoga arha tidak melakukan itu padamu”mengarahkan
pembicaraan pada arkam yang sejak tadi diam.
“dia begitu rapuh,kedewasaannya itu menutupi
keraguannya dan caranya memperlakukan seseorang sekali jatuh dia akan membuat
khawatir setengah mati”jelas arfan
“kumpulan pria yang patah hati”guman hendra
menghabiskan minumannya sekali teguk.
“aku harus pergi”ujar arkam singkat,karena
anggapannya dia bukan pria yang patah hati ataupun dicampakkan dan hari ini dia akan mengunjungiku memastikan
semua baik-baik saja,sejak 2 hari yang lalu perasaannya tidak tenang dan terus
khawatir padaku.
@@@
Sementara itu didapur aku membantu bibi membuat kue
pudding coklat dan martabat telur,menunggu kedatangan arkam yang berjanji akan
menemuiku dirumah saja,besok aku sudah berangkat,ayah sudah menyiapkan
ticketnya aku tidak ingin memberitahunya tentang keberangkatanku ini,karena
arkam juga akan berpamitan ketika memikirkannya aku selalu menganggap diriku
wanita yang jahat,setelah hendra dan selanjutnya arkam.aku tidak bisa
menempatkan waktu dan keadaan secara bersamaan dan untuk itu aku akan
mengatakannya.dibalik melamunku arkam sudah berada didepan pintu.
“aku ingin mengajakmu keluar”singkatnya,tanpa
berganti pakaian aku ikut dengannya dan membawaku beachfun.
“mengapa tiba-tiba mengajakku keluar? Padahal aku
sudah membuatkanmu makanan”kataku duduk dipinggiran pondok tepi pantai.dia
belum mengatakan apa-apa hanya menatapku lama lalu mendekatiku memutar tubuhku
memelukku dari belakang.
“aku bahkan belum membuat kenangan satupun
denganmu”ujarnya melingkarkan tangannya diperutku,mengenggam tanganku,menyimpan
dagunya dipundakku,nafasnya yang pelan serta suaranya yang lambut terdengar
jelas,mengalirkan ketenangan dihatiku,dan merasa nyaman didekatnya.
“aku masih memikirkan kepergianku besok,bukan karena
dirimu tetapi karena putri “katanya memberi sedikit alasan.
“kamu selalu membuatku khawatir”tambahnya semakin
aku merasakannya mungkin sangat sulit bagiku untuk mengatakan perpisahan.cukup
lama kami menghabiskan waktu hal-hal yang tidak pernah aku lakukan,berjalan
berpegangan tangan,membuatku berlari mengejarnya,tertawa melempar air dan
sampai tidak merasakan fajar hampir menghilang dari tahktanya walau tidak jelas
karena tertutup awan,tapi masih jelas cahayanya begitu kuat menembus
awan,sehingga warna merah bercampur dengan langit gelap.aku tidak bisa
mengatakannya padanya ini indah atau tidak indah.karena matahari dan awan hitam
itu mewakili perasaan bersalahku.
“pergilah ke Amerika”kataku membuatnya terkejut.
“apa maksudmu?”Tanyanya
“hari ini cukup sampai disini”kataku sebelum menarik
nafas lebih dalam melawan perasaan tidak tegaku padanya.
“ada apa denganmu,tiba-tiba membicarakannya?aku
masih memikirkan tawaran itu sampai besok,aku tidak bisa meninggalkan putri dan
kamu”katanya,aku berbalik membelakanginya
“justru kamu tidak bisa meninggalkanku,aku yang
harus meninggalkanmu”kataku menahan tangis,gerimis membasahi rambutku berharap
kali ini hujan kembali menutupi kesedihanku.
“kamu benar-benar jahat”ujarnya mendesiskan bibirnya
beberapa kali,seketika meluncur didepanku dengan tatapan tajam.
“alasanmu tidak logis arha,jangan mempermainkan
perasaanku seperti ini “ bentak arkam hujan turun dengan deras dan aku
melangkahkan kakiku yang terakhir untuknya “ secepat ini kamu
mencampakkanku!”tambahnya
“maafkan aku,aku melakukannya tanpa alasan dan
jangan pernah menemuiku lagi” ucapku jelas dengan langkah berat meninggalkan
arkam dibelakang berteriak keras memanggil namaku.disitulah akhirku untuknya
bukan karena tanpa alasan,tetapi untuknya aku tidak bisa saat ini,dan suatu
hari nanti jika bertemu,akan mengatakan love
makes me strong.dan jika dia tidak ingin menemuiku suatu hari nanti ini
akibat kesalahanku meninggalkan tanpa alasannya “apa kamu akan membenciku?”
hanya itu yang kuucapkan sampai dia tidak bisa mengejarku lagi,menghilang
didalam hujan yang menyiratkan kemarahan padaku,semua akan baik-baik saja jika
aku waktu itu tiba.ketika waktu itu tiba jika dia tidak ingin menemuiku lagi??
@@@
6 bulan kemudian……..
“ada apa? Mengunjungiku dengan wajah seperti
itu!”kata hendra menghentikan suara petikan gitarnya,setelah mendengar
seseorang membuka pintu studio melihat arkam dengan wajah kesalnya melemparkan
tas di kursi.
“6 bulan di Amerika,membuatmu banyak berubah”ujar
hendra,melihat kalender di gadgetnya.
“aku pulang karena ingin menyaingi kepopuleranmu
itu”
“hei,penggemarmu disana sudah ribuan jangan sekali-kali merebut
penggemarku disini”ujar hendra memberikan tinju penyambutannya pada arkam.
“sebaiknya kamu berhati-hati karena aku memang
pulang ke indonesia karena ingin mengambil penggemarmu”ujar arkam merebahkan
tubuhnya dikursi.
“6 bulan terasa lama?”ujar hendra duduk disamping
arkam
“benarkah?sepertinya itu yang aku rasakan,maka dari
itu aku kembali ke indonesia untuk menjaga putri “katanya melipat tangannya
diatas kepala.
“arha kuliah dimana?”katanya tiba-tiba.
“New York American Serikat Columbia
Universty,pengetahuan ilmu murni dan terapan”tutur hendra,tiba-tiba terkejut
arkam bangun tiba-tiba.
“haaaaaaa,aku lupa mengatakannya apa kalian saling
mengunjungi disana?”Tanya hendra kembali membuat arkam semakin bingung karena
selama ini dia tidak ingin menanyakan tentangku.
“jangan-jangan dia tidak mengatakannya padamu”
“jadi arha melanjutkan pendidikannya di
Amerika?inikah alasanya dia mengatakannya?”katanya pelan kali ini yang bingung
adalah hendra.
“dia mencampakkanmu?sejak kapan?”hendra tertawa
meledak arkam
“dia tidak mencampakkanku”tambahnya
“hahahahahah”hendra tertawa keras memegangi
perutnya,lalu pamit pergi karena hari ini dia mendapatkan undangan wawancara
dari stasiun TV swasta.
Sejak mengetahui itu entah apa yang terbersik
dipikiran arkam,selama itu berlalu dan terus berlalu hingga akan tiba
waktunya.semakin hari dia semakin popular sama ketika dia menjadi siswa baru
disekolah kami.hendra dan arkam berbeda dalam dunianya, hendra dan band
mendapatkan banyak perhatian dan sudah
beberapa kali melakukan peluncuran mini Album diluar Negeri,wajahnya yang
tampan,postur tubuh dan suara yang menyihir semua orang yang mendengar,apalagi
jika hendra disuruh membuka baju dihadapan ribuan penonton disaat itulah
ratusan wanita menjerit berteriak,bahkan berusaha menerobos pengamanan agar
bisa menaiki panggung. terlalu banyak insiden beresiko ketika hendra dan
bandnya baru melangkahkan kaki diatas panggung sedangkan arkam masih menjual
charismanya,wajahnya yang memancarkan aura mengikat para penggemar
wanita,tubuhnya yang berotot tidak pernah lepas dari sorotan sebagai pria
terkeren,sebagai model dan mahir memainkan alat music biola,dia bahkan
memilih-milih tawaran pekerjaan semakin tawaran itu menguji materi semakin membuat para produser menaikkan nilai
rupiah kontraknya sebagai bintang film,didunia modelnya harus dekat dengan
beberapa wanita bahkan kebanyakan themes beach dengan para wanita setengah
telanjang disamping mengelilinginya mereka
berdua sering terlihat bersama sebagai saingan tetapi diluar itu,mereka akan
saling meninju dada dan bertaruh ketika brjalan bersama siapa yang diteriaki
lebih dulu oleh orang-orang yang melihat mereka,dan hari itu juga mereka
dijuluki two prince Indonesians. Di
hari itu juga semakin hari arkam tidak pernah menyebut tentangku.
3 tahun berlalu…….
“what do you see voi?”genie menghampiriku
ketika membuka pencarian di youtube.
“wow, 2 prince
of Indonesia, they
are very cool and
handsome.”ujar genie dia merupakan teman satu
kamarku dalam asrama dan sering memanggilku dengan panggilan voi.
“where are you
going tonight??”kataku
menuju dapur,sepertinya genie akan keluar lagi malam ini
“I'm
going to the movies tonight, you should come voi”tanyanya sambil meminum kopi buatanku sebelum pergi.
“I just wanted to stay home”
“Come on, I want you to meet someone!”
“next time, ok”
kataku tersenyum merenggut kembali cangkir.
“3 years you've been here, at
least you chose someone to be lover?”ujar genie
“yes,
as long as you also
keep saying the same thing”kataku
“you're still thinking about the man who left you?”tanya
genie tersenyum
“genie,
I've said before, is not he who left me but I who dumped him”jelasku
“Well, I believe a little. if I went to
Indonesia, I arrange
a meeting with our friends dia.bahkan for
you never tell the
man you love”tambah
genie.sejak tadi menunggu steven kekasihnya,tak lama dia sudah datang membuka
pintu menyapaku terlebih dahulu.
“hey voi”
“waw, you really are a match”kataku
memotret mereka,hal yang biasa aku lakukan jika bersama mereka bertiga aku
selalu membuat kenangan untuk aku bawah.
“oh thank you and I hope you join us this evening.”ujar stef,memaksa cukup lama membuatku tidak enak
hati,aku putuskan ikut dengan mereka dengan syarat tidak lebih dari jam 2
malam.
“Indonesian girl what is the case, I'm
proud of the positive culture-bound.?”
“What is praise?”ujarku tidak ingin membuat mereka menunggu.
Berjalan dikota besar seperti ini sungguh keputusan
yang baik,genie memang teman sekaligus sahabat yang selalu menjagaku.dia tidak
pernah memaksa tentang apa yang aku lakukan,walaupun kami berbeda agama tapi
genie selalu menghargaiku,dan malah sering bertanya tentang agama islam.itulah
yang aku sukai dari genie.selesai menonton kami berencana akan makan malam,pria
yang diperkenalkan genie dan stef padaku adalah pria yang beragama sama
denganku.dan itu membuatku sedikit nyaman sehingga untuk memilih tempat makanan
yang halal tidak terlalu sulit untukku.
“I heard of a genie, stepmother of Indonesia?”
“yes, my stepmother,
a teacher of Islam in manhattan until my
father decided to convert to
Islam and married, for
some reason a year living with my mother saw my father
teach about Islam
and read the
Quran, I'm interested to know.”jelasnya mengarahkan langkah kakiku
masuk kedalam restoran yang menyediakan makanan-makanan orang islam.
“the biological mother?”tanyaku menanyakan ibu kandungnya.
“have died since when I was 15
years old, my father several
times marry and today he finally did find
the right person who changed his life.”jelasnya.aku menyesal
sudah menanyakan tentang ibunya yang sudah meninggal.
“sorry, I do not know”kataku sambil memesan
makanan.
“That's all right.”katanya,zain adalah
namanya cukup indah didengar semenjak saat itu kami sering jalan bersama selain
itu dia banyak menanyakan lebih banyak tentang islam yang tidak diketahuinya.
Part
10
Go
and back 2 (pertemuan)
Pagi-pagi
sekali,aku sudah berada didepan notebookku mengirim email kepada ayah,3 buah koper
berdiri disamping tempat tidurku,serta bantal lucu pemberian genie saat ulang
tahunku.sore ini aku akan pulang ke Indonesia
tapi sebelum itu aku akan menghadiri pernikahan genie dan stef, bersama
zain.setelah pamit dari genie dan stef aku kembali keasrama terlebuh dahulu
mengambil barang karena lepas ini aku ingin segera kebandara.rasanya baru
kemarin aku datang dan bertemu dengan genie,stef dan zain dan secepat ini akan
berpisah dengan mereka.setelah wisuda aku memang berencana pulang lebih
cepat,aku sangat merindukan ayah yang tidak sempat menghadiri wisudaku karena
tante Rasti jatuh sakit.aku juga merindukan kinan,walau kami sering berhubungan
lewat facebook maupun twitter itu tidak cukup sebelum aku bertemu langsung
dengannya.hari ini zain menemaniku kebandara,genie tidak bisa ikut karena
pestanya masih berlangsung.
“thank you for being with me.” Kataku menyiapkan segala sesuatunya sebelmu 10 menit
keberangkatan.
“our friend, who else is with you besides genie”ujar
zain mengeluarkan selembar foto.
“picture the two of us
as Halloween? I
have not had time to give something to you as
memories.”kataku memperhatikan
foto kami saat genie mengajak kami kerumahnya dan memaksaku untuk berfoto
dengan zain.
“true
also, instead you have to send me a gift, if you've arrived at Indonesia”ujar zain.mengantarku tepat
digerbang masuk.
“if I come to Indonesia,
the first one is
that I want to visit you, so you have to take me around
Indonesia, especially Bali.”
“I alone, have not been
to bali.kamu already know I'm not the jakarta
and stay in a big
city, but I'm from South Sulawesi and the small
town but I'm not so cheesy right?”jelasku.masih
banyak yang ingin aku bicarakan padanya tapi hari ini cukup sampai disini
pembicaraan kami.
“ok, let me know if it arrives.”singkatnya
pergi.dia masih sempat berbalik padaku melambaikan tangannya,melihatku
menghilang di gerbang masuk bandara.
@@@
Siang itu di sebuh café yang terletak di sudut kota
makassar tidak seperti biasanya dipenuhi dengan pengunjung,dibagian gerbang
terpasang spanduk besar bertuliskan “reuni ke 6 Alumni SMA metro
Pinrang”.tempat itu sudah di booking oleh hendra khusus bagi angkatan kami,baru
kemarin tiba dari bandara setelah perjalanan melelahkan.kinan menghubungiku
untuk datang ke acara reunian yang baru pertama kali aku hadiri karena semenjak
berada di Amerika aku tidak pernah kembali ke indonesia.
Tiba di café aku disambut kinan serta hendra,tidak
aku sangka mereka semua masih tetap sama selama 6 tahun tidak bertemu,hampir
dari semuanya memelukku,bahkan ada yang memarahiku tidak pernah menghubunginya.
“kamu benar-benar jahat arha,”ujar gea menyuapiku
dengan satu buah ceri sebagai ucapan bertemu lagi.
“benarkah aku jahat,?”tuturku melahap sekaligus ceri
yang diberikan gea.
“hei,aku dengar hubunganmu dengan arkam kurang baik
semenjak kamu mencampakkannya”bisik kemal tiba-tiba.
“kami berdua dicampakkan olehnya?”hendra tiba-tiba
menimpali,duduk disampingku.
“melihatmu langsung,ternyata kamu benar-benar
keren”pujiku seraya mengeluarkan sesuatu dari tasku.hadiah kecil maskot gitar
yang dititipkan genie untuk aku berikan ke hendra.
“dia penggemarku,sebaiknya kamu mengenalkannya
padaku?”ujar hendra.
“tapi sayangnya dia sudah menikah”kataku,melirik
satu persatu tamu yang hadir berharap aku bisa bertemu dengan arkam.
“sayang sekali,”singkatnya memperhatikanku
mencari-cari seseorang.
“arkam tidak datang,saat ini dia masih
dijakarta,rencananya sih kemarin,kita berdua akan berangkat bersama tapi dia
tiba-tiba membatalkannya.”jelas hendra.
“siapa yang mencarinya?”bantahku kembali menikmati
minumanku.
“kamu masih sama,wajahmu tidak bisa membohongiku
arha”tutur hendra.kinan menghampiri kami.
“tebak siapa yang datang hari ini?”ujar kinan,aku
hanya diam tidak bisa menebak.
“arkam.”aku berbalik suara yang memanggil nama
arkam,mengerumuni seperti semut yang kejatuhan gula.bahkan aku tidak bisa
melihatnya,suasana café siang itu cukup menyenangkan,ditambah lagi diluar café
para penggemar sudah berdatangan,ketika tahu 2 pangeran indonesia ada di kota
ini.wartawan yang berusaha masuk sehingga pengamanan yang tadinya hanya dijaga
oleh 2 orang satpam ditambah.gerbang café ditutup dan dijaga beberapa polisi.
“dia benar-benar hebat,bahkan ketika kami berjalan
bersama,kamu tahu siapa yang diteriaki penggemar lebih dulu? Tentu saja
arkam”ujar hendra menjawab sendiri pertanyaannya.aku masih terdiam
memperhatikan kerumunan yang belum membuka jalan untuk arkam,aku benar-benar
ingin berlari dan menyapanya,tapi itu harus aku tahan karena kami sudah lama
tidak berhubungan baik itu secara tidak langsung.apakah dia masih ingin
melihatku setelah kejadian itu.
“jangan khawatir,hati arkam masih membeku,tidak
satupun wanita yang masuk dihatinya semenjak kamu meninggalkannya”lanjut hendra
berdiri menghampiri arkam membubarkan orang-orang yang sekedar menyapa.
“mengapa tiba-tiba datang?”ujar hendra merangkul
arkam membawanya ketempat aku duduk.
“tebak siapa wanita yang duduk di sana?”hendra
menunjuk kearahku,melihat arkam hatiku kembali kacau,cukup lama hatiku tenang
dan begitu saja terasa aneh ketika arkam menghampiriku.
“hei,”sapaku memberikan salaman pertamaku
untuknya,beberapa detik kami saling memperhatikan,cukup lama aku tidak tahu
apakah detik itu berlalu.arkam perlahan mengangkat tangannya,membalas salaman
tanganku,hendra sejak tadi meninggalkan kami berdua.
“senang bisa bertemu denganmu lagi”ujarku melepaskan
salamanku kembali duduk di ikuti arkam.dia belum mengatakan apa-apa.
“bagaimana kabarmu?”tanyaku canggung,walaupun begitu
aku berusaha agar terlihat tenang,meski ada perasaan memburu dalam nafasku.
“aku baik”singkatnya menarik nafas,menghabiskan
minumannya hanya sekali teguk.melihat itu aku tertawa kecil,mengambilkan
segelas lagi untuknya dan kedua kalinya di depanku dia kembali meminumnya
sekali teguk.
“indonesia memang panas”kataku.dia belum mengatakan
sesuatu kecuali dua kata yang dikeluarkannya yaitu “ya dan tidak” atau sekedar
menganguk dan kembali menambah minumannya,sehingga hampir 5 lima gelas dia menghabiskan
minumannya.
“aku akan kembali”singkatnya menuju ke wc.aku masih
tertawa memperhatikannya pergi.hendra kembali menghampiriku.
“apa percakapan kalian baik-baik saja?”tanya hendra
datang disusul kinan.
“kalian berdua seperti baru kenal dan bertemu saja.”tambahnya.
“aku harus kembali,”kataku berpamitan.
“sebaiknya kamu pamit dengan arkam,aku lihat kalian
berdua masih sama-sama canggung setelah lama tidak bertemu”tutur kinan
mengantarku keluar.
“kami juga bisa bertemu dilain waktu,aku harus
menemani ayah kerumah sakit”jelasku pergi lebih dulu.baru melangkah keluar dari
gerbang café,arkam tiba-tiba berteriak.
“apa kita masih bisa bertemu?”tanyanya tidak jauh
dari hadapanku.aku hanya mengangguk tersenyum kembali pergi.
Sudah cukup bagiku tidak membenciku selama
ini,sedikit membuatku tenang.jika aku bertemu lagi dengannya satu hal yang
sejak lama belum aku katakan padanya yaitu permintaan maaf.dua hari berlalu aku
selain di rumah aku juga sudah diterima kerja.pulang dari kerja zain,genie dan
stef menghubungiku lewat webcam sehingga kami bertiga berbicara banyak hal,dan
sesuai janjiku aku mengirimi mereka foto-foto sepanjang perjalananku ke
indonesia.hal yang mengejutkanku saat zain ingin berkunjung ke indonesia besok
dan akan menemuiku datang bersama ibu dan ayahnya setelah mengunjungi bali
terlebih dahulu.dia akan mengunjungi setelah itu sendiri.
sore ini entah dari mana arkam mendapatkan nomor
handphoneku.dia menghubungiku untuk menemuinya di beachfun,tempat terakhir kami
bertemu.
“arkam”kataku memastikan orang yang duduk sendirian
di pondok memakai topi adalah dia.
“arha”sahut rudi dari belakang membawa beberapa
kaleng minuman.
“wawwww…arha kamu benar-benar cantik,rambutmu tidak
sepanjang dulu.”tambah rudi,arkam kembali memasangkan wajah menyuruh rudi meninggalkan
kami berdua,
“maaf aku terlambat”kataku duduk
disampingnya,mengambil minuman yang diberikannya.
“justru aku yang terlalu cepat”arkam menimpali
tersenyum,senyuman pertama yang aku dapatkan setelah pertemuan kami di reuni.
“aku membenci saat kamu pergi tiba-tiba tanpa
mengatakan sesuatu”ujar arkam menatapku,membuatku ingat kejadian 5 tahun
lalu.aku menunduk meminta maaf.
“ maaf waktu itu……………..”kataku tiba-tiba arkam
menimpali.
“mungkin aku terlalu banyak minum,sehingga terlalu
lama dikamar mandi ” jelasnya,mendengarku awalnya aku salah paham ternyata yang
dimaksudnya adalah kejadian kemarin.
“maaf”kataku lagi tersenyum.
“bagaimana kabarmu,kamu terlihat cantik arha”puji
arkam cukup membuatku malu.
“aku baik-baik saja,kamu juga terlihat hebat,mendapat
julukan 2 prince.”
“2 prince ? hendra itu benar-benar keras kepala
“ujarnya lagi,tidak seperti kemarin ketika berada di suasana yang canggung,kali
ini kami berdua menceritakan semua yang terlewati.matahari hampir lenyap dari
kerajaan siangnya kami berdua berjalan keluar dan arkam mengantarku sendiri
kembali kerumah tapi sebelum itu dia mengajakku kerumahnya menemui putri.
“terima kasih untuk menemuiku hari ini”ujar arkam
berhenti tepat didepan rumahku.
“besok kamu ada waktu?”tanyaku turun dari mobil.
“memang ada apa?”tanyanya kembali menunduk 30 *
melihatku dari arah jendela.
“besok aku ingin berkeliling selama beberapa hari”kataku,arkam
tersenyum mengangguk dan besok kami akan bertemu lagi.melihatku masuk dan
menghilang kedalam rumah.arkam menelpon rudi.
“rudi batalkan keberangkatanku besok”ujar arkam
mematikan handphonenya.
Sama seperti yang aku harapkan dengannya,aku kira
ini akan buruk jika kami bertemu lagi tapi malah sebaliknya,aku kembali
kediriku bertemu dan mengatakan maaf membuatku benar-benar lega.
@@@
Hari ini zain benar-benar menepat janjinya,setelah
menjemputnya dari bandara,mengantarnya kehotel untuk beristirahat.esoknya aku
kembali menjemputnya dan menemaninya makan siang sekaligus aku memberi tahu
tentang keberadaanku pada arkam.tidak menunggu lama arkam sudah tiba lalu
memperkenalkannya pada zain.
“zain
adalah temanku saat di Amerika,dia ingin aku membawanya jalan-jalan tapi dia
tidak ingin hanya kami berdua,aku mengajak kinan tapi dia terlalu sibuk,jadi
aku mengajakmu” jelasku agar arkam setuju.
“ohhh”singkatnya
setuju kembali memperkenalkan dirinya pada zain.
“nice to meet you, it's you friend voi, he put up pictures of his
room in the dormitory even gadgetnya own
wallpapers”ujar
zain membuatku malu.
“is it true he did that?”ujar arkam tersenyum memperhatikanku.
“voi, genie gave you this”zain
memberikan beberapa lembar foto pernikahan genie.
“why not send it via email”kataku
memperhatikan satu persatu,foto terakhir aku menangkap bunga bersamaan dengan
zain.
“looks like your wedding day is near”kataku
kembali menunjukkannya pada zain.
“bucket
was obtained simultaneously,
what may I
will marry
you”ujar zain tertawa.arkam menimpali
“voi,apa
mereka memanggilmu seperti itu?terdengar aneh”cetus arkam.
Hari
itu perjalanan kami dimulai mengunjungi satu persatu tempat yang paling indah
di kota makasar serta perjalanan menyita waktu selama 4 jam menuju
pinrang.menginap satu malam setelah itu kami melanjutkan ke daerah enrekang
hanya beberapa jam kami melanjutkan perjalanan.kami berhenti mengambil beberapa
gambar selama mobil berhenti.
“what am I pretty enough,
some of the images just focus me.”kataku.
“I'm still free to take a picture, after all, nothing is jealous of me”ujar zain memperhatikan ekspresi arkam berubah.
“aku
menyesal “bisik ,tapi aku bisa tahu apa yang dikatakannya.dia berbalik masuk
kedalam mobil.melihat itu aku menghampiri arkam yang menyandarkan tubuhnya di
jog belakang.
“arkam”kataku
masuk duduk disampingnya.
“aku
hanya lelah dan ingin istirahat sebentar.”menyampingkan tubuhnya.
Aku
menarik nafas membuka pintu mobil,tiba-tiba lenganku tertahan berada dalam
genggaman arkam.
“jangan
pergi”singkatnya mengembalikan posisi tubuhnya.
“aku
kira ini perjalanan kita berdua,banyak sekali yang aku ingin katakan padamu
arha.”tuturnya masih membelakangiku tangannya masih mengenggam tanganku.
“aku
sangat merindukanmu arha,terlalu lama aku menahan dan sabar untuk bisa bertemu
denganmu lagi,tapi apa aku terlambat ?”katanya lagi.
“maaf”ucapku.
“kamu
tidak tahu bagaimana perasaanku saat kamu meninggalkanku tanpa alasan?berbohong
padaku tanpa mengatakan apa-apa dan mengetahui dari orang lain kamu ternyata di
Amerika melanjutkan pendidikanmu tanpa aku disisimu ! apa itu lebih baik
untukmu?”tanya arkam membalikkan tubuhnya menatapku.
“aku
terus menunggumu sampai saat ini,bertahan dari semua ketekanan bathin seorang
pria dewasa yang kesepian tanpa kasih sayang seorang kekasih “ujarnya
mendekatkan dirinya padaku.
“tapi
aku tidak pernah menyalahkanmu,karena aku juga sadar jika kamu berada disisiku
disaat itu mungkin aku hanya memikirkanmu tanpa memikirkan usaha besar yang
menungguku.aku tahu kamu ingin memberitahuku untuk tegar dan bisa menghadapi
hidup itu tidak mudah.karena jika kamu memberikan kasih sayangmu pada waktu
itu,mungkin aku tidak akan seperti ini.”jelasnya,aku langsung memeluk arkam.
“maaf
membuatmu menunggu lama”kataku.tetesan air mata mewakili perasaaanku.
“aku
cukup senang,kamu masih memikirkanku dan tetap mejadi penggemarku”katanya lagi.
Aku
melepas pelukanku,memperhatikan senyuman arkam yang begitu lama tidak pernah
aku lihat lagi,menelusuri setiap titik pada wajahnya.
“kita
bahkan tidak memiliki kenangan sedikitpun”lanjut arkam mendekatkan wajahnya.
“sebaiknya
kita keluar”kataku meraih pintu mobil.sekali lagi arkam menarik tanganku
melingkarkan tangan kanannya di bahuku.
“kamu
tahu berapa lama aku menutup hatiku untuk wanita lain ? sulit menahan gejolak
perasaanku yang terlalu lama kesepian tanpamu dan……………..”semakin mendekatkan
wajahnya.
“dan
hasratku sekarang sudah lepas,untuk itu aku butuh……………….??”
Tiba-tiba
terdengar pintu mobil terbuka,zain masuk duduk di sampingku buru-buru aku
melepas tangan arkam.
“what do you doing?”ujar zain menangkap
mata kami yang gugup.aku buru-buru keluar dengan alasan membeli minuman.
“what makes her worry?”
ujar zain
“voi, always worries me, do you also
feel, that voi
was always making
people closest to worry”ujarnya
lagi.
“yes, I was worried her would love another”
tutur arkam.
“I
already guessed, the
man who she likes to date are you,! I guess only limited idol
with fans but it's
true you have a relationship that has
been lost for a long time.(
sudah aku duga,pria yang dia sukai sampai saat ini adalah kamu,! aku kira hanya
sebatas idola dengan penggemar tapi ternyata benar kalian memiliki hubungan
yang sudah terputus sejak lama.)”.
“so you also like she?”tanya arkam
“yes, I came to Indonesia
for the said marriage. but see I believe that you two
will be happy voi.
I was really worried if he was smiling
and laughing(ya,aku
datang ke indonesia untuk mengatakan pernikahan. tapi melihat kalian berdua aku
percaya bahwa voi akan bahagia .aku benar-benar khawatir jika ia tersenyum dan
tertawa.)” guman zain,suaranya semakin pelan.
“why? I actually
prefer to see her smiling and happy”
“I'm afraid if the smiles and
laughter that dim,
if I imagine
would have it I
was really afraid of losing(aku
takut jika senyum dan tawa itu redup,jika aku membayangkan akan memilikinya aku
benar-benar takut kehilangan.)”zain memukul pelan bahu arkam.
“I believe you can take care of it for me(aku percaya kamu bisa menjaganya untukku)”
“I'm sorry, made you worried about Arha (aku minta maaf,membuatmu khawatir memikirkan
arha)”
“I'm his friend. rightly so I keep it(aku temannya .jadi sepantasnya aku menjaganya).
“thank you for being a good friend to Arha
(terima kasih sudah menjadi teman yang baik untuk arha).”ujarnya.
Tidak
lama kemudian kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan karena esok harinya
zain akan kembali ke Amerika.
“when are you getting married?( kapan
kalian menikah?)” perjalanan yang tadinya sepi dan diam tiba-tiba pecah saat
zain mengatakan hal itu.
“married? what do you mean? (menikah ? apa maksudmu ?)”kataku salah
tingkah,arkam hanya tersenyum melihatku dari kaca spion.
“until when are you
going to like this. hiding behind a feeling each.(
sampai kapan kalian akan begini . bersembunyi di balik perasaan masing-masing).arkam
memperhatikanku dari kaca mobil seraya berkata : “I will soon
propose, at this time we do not have time
to enjoy the courtship
that only takes (aku akan segera melamarnya,saat ini kami tidak punya waktu untuk
menikmati masa pacaran yang hanya memakan waktu)”ujarnya tiba-tiba
mengalihkan pandangannya keluar
jendela).
“impatient man turns
(laki-laki tidak sabaran ternyata)”zain melipat kedua tangannya.aku hanya diam
menunduk.hampir tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.seandainya saja zain
tidak ada disini aku ingin dia mengatakannya sekali lagi.zain mengarahkan
pandangan kepada kami berdua.
“Well,
maybe I could not come in that day.
so now I want you to say it in front of
me today
(baiklah,mungkin aku tidak bisa datang di hari itu. jadi sekarang aku ingin kamu mengatakannya di
depanku saat ini juga).”
“might be the right time
because I've prepared
from scratch. (mungkin
waktu yang tepat karena aku sudah menyiapkan dari awal).”arkam mengeluarkan
cincin dari kantong celananya.
“atmosphere may not be romantic, but
I love you since
you left me and
came up with making my heart is not known
(mungkin suasananya tidak romantis,tapi aku mencintaimu sejak kamu
meninggalkanku dan datang dengan membuat hatiku tidak karuan).
“did not touch (sama sekali tidak menyentuh).
arha,apakah
kamu bahagia? katakan saja jika dia menyakitimu atau membuatmu menangis .aku
akan datang untuk menghajarnya untukmu(Arha, are you happy?
let's just say if he hurt you or make you
cry. I will come to beat you,zain) .
Part 11 ending
Menangislah untuk tersenyum….!!!
Suasana ramai saat tiba di rumahku,ucapan berduka cita
berjejer menyambutku.memperhatikan wajah-wajah sedih dan menepuk pundakku
memintaku bersabar.dalam pikiranku hanya ayah,apa yang terjadi pada ayah ? .
aku melangkah pelan menuju ruang tamu terdengar lantunan Al-Quran.suara tangis
yang menjerit dan aku bisa tahu itu adalah andin menangis di atas seseorang
yang tertidur tertutup kain.
“ayah”teriakku memperhatikan sosok yang berbaring
berharap itu bukan ayahku
“arha” sahut suara yang sangat aku kenal
menghampiriku.
“ayah”ujarku memeluk ayah lalu membawaku disamping
andin.
“tante rasti meninggal?”bisikku pelan melihat andin
menjerit disamping mayat tante rasti,air matanya membasahi pipinya ayah
berkali-kali membisikkan untuk bersabar kepada andin,tidak ada yang bisa aku
lakukan,bagiku andin seperti orang asing buatku,bahkan air mata tidak ingin
tumpah dari mataku,benar-benar jahat orang akan memikirkanku.aku mendekati
andin memelukknya,tubuhnya begitu lemas rambutnya berantakan lalu aku merapikan
rambutnya.
“ayah mohon arha,tetaplah bersama andin untuk saat
ini”bisik ayah berdiri memerintahkan untuk segera mengkremasi tante rasti.
Usai pemakaman aku masih disamping andin,kini ia
tertidur walau terkadang dalam tidurnya dia menangis memanggil nama ibunya.
“ibu” aku tidak ingat kapan terakhir kali aku menggunakan kata ibu pada tante
rasti,aku belum sempat mengatakan maaf padanya,aku menyesal tidak pernah
menganggap mereka ada.”andin apa kamu masih menganggapku saudaramu?”bisikku
dalam hati menepuk pelan lengan andin.andin memang tidak pernah jauh dari
ibunya dan akan menjadi hari-hari yang sangat sulit baginya.entah butuh waktu
berapa lama ? ayah mengatakan bahwa andin tidak pernah menyentuh air dalam
tenggorokannya.itu yang membuat ayah sangat khawatir dan menyuruhku untuk bersamanya
dan membujukknya makan.dua hari berlalu andin
sama sekali tidak pernah keluar dari kamarnya,bahkan makanan dan minum
yang ku bawakan tidak pernah tersentuh sedikitpun,begitupun ayah tidak bisa
melihat andin yang sudah menjadi putrinya selain aku merasakan kesedihan
mendalam baginya.aku menghampiri ayah yang berdiri di samping pintu melihat
andin duduk menatap berjam-jam foto ibunya.
“ayah,apa andin sudah makan?”kataku
“ayah sudah membujuknya tapi dia hanya diam,ayah khawatir
jika dia begini terus”ayah menatapku
dalam,agar aku tahu apa yang seharusnya aku lakukan untuk menghiburnya.
“aku tahu kamu dan andin tidak begitu kenal satu
sama lain,tapi ayah harap kamu bisa menerimanya saat ini,hanya kalian berdua
putri ayah”ujar ayah meninggalkanku sendiri di depan pintu andin.mengingat sikap
mereka saat menari-nari diatas hasil kerja ayah terkadang aku masih menyimpang
kekecewaan tetapi mengingat musibah yang sangat berat menimpa andin membuatku
harus melupakannya dan jika dia bisa berubah mengapa aku tidak bisa merubah
sikapku kepada mereka.
“andin”panggilku duduk disampingnya meraih makanan
dan menyuapi andin yang masih tidak ingin membuka mulutnya.
“kamu harus makan andin,ayah sangat khawatir
padamu”kataku masih membimbing sendok di depan mulutnya.tetap saja andin
menjauhkan mulutnya.
“andin,jika kamu begini terus kamu akan membuat ibu
tidak bisa tenang di atas sana”kataku lagi,tiba-tiba andin mengarahkan
pandangannya kepadaku,aku tersenyum mungkin sedikit kata-kataku akan membuatnya
mau menerima suapanku.
“ibu katamu,sejak kapan kamu kamu menyebut ibu pada
ibuku?”dengus andin melempar sendok di tanganku.
“pernahkah kamu memikirkan ibuku,semenjak kamu pergi
ke Amerika ibu banyak berubah dan ia ingin sekali kamu memanggilnya ibu waktu
itu.tapi apa yang kamu lakukan ? saat tiba dirumah dan di rumah sakit kamu
hanya melihatnya tanpa mengajaknya berbicara atau sekedar menanyakan keadaannya
pun kamu enggan.kamu tidak pantas memanggilnya ibu”cetus andin.
“aku minta maaf andin,tapi aku mohon
makanlah?”ujarku menyuapinya kembali tetapi andin kembali menjatuhkan sendok
yang ada di tanganku.
“cukup andin,aku melakukan ini karena ayah yang
menyuruhku,dia sangat khawatir padamu jadi aku mohon padamu makanlah”kataku
kini memaksa andin membuka mulutnya,andin terus memukul tanganku menyuruhku
pergi tiba-tiba ayah masuk karena mendengar keributan kami.
“arha,apa yang kamu lakukan?”tegur ayah menghampiri
kami,menjauhkanku dari andin.
“anak dan ibu sama saja,mereka keras kepala!”ujarku
tiba-tiba tamparan melayang di pipiku,ayah menurunkan tangannya melihatku kesakitan
menerima tamparannya.
“jaga sikapmu arha,tidak sepantasnya gadis
berpendidikan sepertimu mengatakan hal yang kasar,apa begini yang kamu pelajari
saat di Amerika”ujar ayah sangat marah.
“ayah menamparku”aku berdiri memegangi pipiku,baru
kali ini aku melihat ayah semarah ini.
“tidak bisakah kamu bersikap dewasa ? “lanjut
ayah,aku tidak bisa mengatakan apa-apa kecuali pergi dari ruangan itu,kembali
kekamar mengambil tas dan kunci mobil lalu pergi keluar dari rumah.menangis
sambil menyetir mobil aku tidak bisa melakukannya sekaligus.aku menghentikan
mobil menangis sepuasnya.aku tidak menyalahkan ayah tapi aku menyalahkan
sikapku yang kekanakan,sikapku yang egois.aku tidak bisa menjadi wanita yang
bijaksana untuk bersikap seperti ibuku.
“ibu,”ucapku berulang cukup lama sampai aku tidak
bisa menangis lagi dan lelah,aku memperhatikan hpku yang sejak tadi berdering
panggilan dari arkam dan beberapa pesan yang masuk.seminggu lalu arkam kembali
ke Jakarta dan ia tidak bisa datang saat tante rasti meninggal karena
kesibukannya yang sangat padat.
“ra,kamu dimana sekarang”ujar arkam lewat
telepon,dari suaranya aku tahu dia berada di tempat syutingnya,dan suara rudi
yang memanggilnya menyuruhnya kembali syuting.
“aku di rumah,kenapa?”ujarku singkat.
“aku sangat khawatir padamu dua hari ini,kamu tidak
pernah membalas sms,email,atau menjawab teleponku.apa semua baik-baik
saja?”tutur arkam.
“iya semua baik-baik saja kecuali andin”
“andin pasti sangat sedih”lanjut arkam menyudahi
pembicaraan kami lewat telepon,membuka 50 pesan dari arkam yang semua isinya
hampir sama kecuali sms terakhir yang dikirimkan padaku mengatakan : “ jangan
membuatku khawatir arha,para crew memarahiku hari ini karena tidak focus
menghayati peranku.” Membaca pesan arkam aku kembali tersenyum sejenak
melupakan apa yang terjadi padaku.
Hari ini aku kembali kerumahku sendiri,sudah
beberapa hari ini aku tidak pulang karena lebih banyak menghabiskan waktu
dirumah lama tempat ayah dan andin.rumah begitu sepi dan hanya aku karena pak
rosman dan bibi inah sudah dipensiunkan oleh ayah karena umur mereka yang sudah
lanjut.”mengapa ayah tidak menghubungiku,apa aku yang harus menghubunginya dan
minta maaf”kataku menatap layar ponsel beberapa kali menekan angka 1 sebagai
nomor panggilan cepat lalu membatalkannya kembali.baru beberapa menit arkam
kembali menghubungiku.
“ada apa?” kataku melemparkan tubuhku di tempat
tidur.
“aku merindukanmu,apa yang kamu lakukan hari ini?”
“aku kembali kerumah,hanya lelah”
“setelah pekerjaanku selesai,segera aku datang melamarmu”ujar
arkam,lalu terdengar suara rudi kembali memanggilnya.
“kamu harus kembali bekerja” kataku
“rudi terlalu banyak bicara,dia tidak membiarkanku
bicara padamu di saat syuting berlangsung”
“itu memang benar”kataku lagi menyudahi pembicaraan
singkat kami.
Aku melihat kalender yang sudah penuh aku coreti dan
besok bulan akan berganti. Di bulan 7 tanggal 15 aku sudah menandai bahwa pada
tanggal itu arkam akan datang melamarku dan itu akan terjadi dua minggu
lagi,dan 2 minggu kemudian kami akan menikah.aku tidak sabar menunggu hari yang
bagaikan 5 tahun itu.
“arha”tiba-tiba
terdengar suara dari balik pintu yang terbuka sejak tadi malam yang tidak
sempat aku tutup,aku membuka mata.
“ayah”kataku bergegas bangun.
“apa ayah menganggumu?”ujar ayah duduk disampingku.
“tentu saja tidak,bagaimana dengan andin?”tanyaku
“andin baik-baik saja,dan dia sudah mau makan”ujar
ayah membuatku lega.
“maafkan ayah soal menamparmu kemarin.”
“aku bahkan sudah lupa”aku tersenyum melihat ayah
yang masih sangat gagah.
“apa ayah
sudah sarapan,sepagi ini sudah mengunjungi”tanyaku berdiri membawa ayah kemeja
makan menyiapkan roti kesukaan ayah di campur selai kacang.
“ayah ingin kamu kembali kerumah menemani andin”
“ayah tahu,selama ini aku selalu melakukannya
sendiri,butuh waktu bagiku bersama andin”jelasku memperhatikanku tersenyum.
Seminggu berlalu,semua baik-baik saja setiap hari
aku mengunjungi andin walau sekedar menyapanya lalu pergi,dia juga sudah
kembali bekerja di perusahaan ayah sebagai ketua manajer,dan aku sendiri tidak
tertarik tentang perusahaan dan sesuai dengan apa yang aku sukai aku lebih
banyak menghabiskan waktu bersosialisasi dengan pendidikan walau ada yang
berubah dari andin yaitu dia sering pulang malam dan mabuk dan paginya kembali
bekerja,walau ayah sering menasehatinya andin tetap saja melakukannya dan
sering mengancam akan menghentikannya dari pekerjaannya.malam ini arkam akan
datang tetapi ayah juga akan kedatangan tamu yang sudah lebih dulu di
undangnya,tidak beberapa lama tamu yang diundang ayah untuk makan malam
tiba,aku dan andin sudah menunggu di meja makan,memperhatikan wajah andin yang
akhir-akhir ini lebih banyak diam aku mulai khawatir padanya.aku masih
memperhatikan layar handphoneku pesan arkam yang aku baca dia dalam perjalanan.ayah
mengundang dua temannya beserta keluarga,aku tahu apa yang lakukan mengundang
dua keluarga beserta anak laki-laki mereka berarti aku dan andin sedang dalam
pertemuan untuk berkenalan dengan mereka.
“wah,,putri-putri pak wahyu sangat cantik.”puji ibu
desi,ibu radit yang duduk di hadapanku.radit lulusan universitas los angeles
dan menjadi menjadi direktur di tempat ayahnya,sedangkan rahmat yang duduk
tepat dihadapan kinan merupakan dokter yang mengikuti jejak ayahnya yang
sebagai kepala dokter rumah sakit dan adik perempuan radit yang masih duduk
dibangku perkuliahan semester 5 jurusan hokum,mendengar pujian itu ayah sangat
senang dan berharap pertemuan keluarga malam ini terus berlanjut.di meja makan
andin hanya diam dan sesekali tersenyum,dari cara rahmat memandang andin,sekali
bertemu bisa ditebak dia sudah jatuh hati pada andin,caranya memperhatikan
andin di meja makan,merupakan tatapan pria yang seyogianya sudah menemukan
tempat yang cocok untuk berlabuh,melihat itu aku cukup senang.usai makan malam
ayah kembali keruang tamu memberikan waktu kami untuk mengenal,menunggu
kedatangan arkam yang terjebak macet dan menjauh dari kejaran wartawan sungguh
sulit,walau arkam sudah merahasiakan kedatangannya tapi tetap saja dengan cepat
para fans mengejarnya.aku terus memperhatikan layar ponselku sesekali
memperhatikan andin yang sudah cepat akrab dengan rahmat.sambil merendam kaki
di kolam radit menghampiriku meletakkan secangkir disampingku.
“kakimu bisa kedinginan”katanya duduk disampingku.
“kamu menunggu seseorang,dari tadi aku perhatikan
kamu gelisah melihat layar ponselmu”ujar radit,dengan senyumannya itu terkadang
hatiku diganggunya.
“arkam”ucapku dalam hati,membalas senyuman radit aku
tidak ingin hatiku goyah hanya karena meilhat radit tersenyum,bagiku senyum
arkam lebih membuatku tidak bisa berpikir apa-apa.
“sepertinya pertemuan malam ini membuat ayahku
senang,apa silsilah perjodohan dikeluargamu masih dilestarikan?”tanyaku
“aku pikir itu juga buruk,ayahku tidak pernah
membiarkan kami memilih dan sampai saat ini semua baik-baik saja”guman radit
“maka dari itu mereka membuatmu sibuk dalam
pendidikan dan bekerja agar tidak ada waktu untukmu berpikir mencari
pasangan”ujarku
“iyaa mungkin saja”radit tertawa tenang mendengar
ucapanku.
“bagaimana menurutmu pertemuan keluarga kita malam
ini?”Tanya radit
“apa maksudmu bagaimana?”tanyaku kembali
“aku harap kita berdua bisa kenal lebih jauh
lagi”ujar radit meluruskan kebingunanku,tiba-tiba ayah datang menimpali.
“kalian benar-benar cocok”ujar ayah memanggil kami
kembali keruang tamu.tiba-tiba arkam muncul dari balik pintu memberi salam dan
membuka topinya nafasnya tidak teratur,keringat bercucuranh di dahinya
sepertinya dia berlari saat menuju kesini.
“arkam,mengapa dia ada disini?”guman rena adik radit
menghampiri arkam, memastikan orang yang muncul tiba-tiba itu arkam.
“aktor yang terkenal itu?”ujar rahmat ikut berdiri
menghampiri arkam.
“apa dia tersesat karena dikejar fansnya”tambah
radit melemparkan senyumannya lagi.
Aku masih berdiri menunggu arkam mengatur nafasnya,kemudian
menghampirinya.
“kenapa lama sekali?”bisikku membiarkan arkam
duduk,tiba-tiba arkam memelukku berbisik “arha aku benar-benar merindukanmu
!”ujar arkam melepaskan pelukannya.semuanya kembali duduk heran dan terkejut
melihat kami terutama arkam sosok yang tidak asing lagi tetapi kehadirannya
malam itu membuat semuanya terkejut,bahkan saat arkam memelukku kilas.aku
memperkenalkan ayah pada arkam.
“kedatanganmu benar-benar tidak sopan?”ujar ayah
dari wajahnya dia sedikit kesal melihat arkam yang duduk disampingku.
“maaf,aku tidak ingin membuat arha menunggu,aku
putuskan berlari saat menuju ketempat ini”jelas arkam melihatku sekilas yang
tidak bisa bicara apa-apa.
“mengapa aktor sepertimu ada disini,dan apa
hubunganmu dengan putriku?”Tanya ayah dengan suara tinggi.
“aku datang untuk arha….(arkam melihatku lagi
memegangi jari-jariku) aku datang untuk melamarnya”ucapnya membuat tamu ayah
kembali terkejut dan berbisik-bisik,andin beranjak disusul rahmat,melihat
ekspresi ayah ia tidak enak hati dengan tamunya.keluarga radit buru-buru pamit
disusul keluarga rahmat.baru kali ini aku menyaksikan ayah tidak begitu setuju
dengan hubunganku.setelah pamit pergi ayah mendatangiku di kamar.
“sudah berapa lama hubunganmu dengannya?”Tanya ayah
“aku mengenalnya saat masih sekolah,dan hubungan
kami tiba-tiba berakhir karena aku ingin melanjutkan pendidikanku dan hubungan
kami berlanjut saat aku kembali”jelasku panjang lebar.
“apa dia menunggumu selama itu?”
“apa ayah meragukan arkam?”
“ayah tidak meragukannya nak,dia aktor yang
kariernya melambung tinggi,hanya ayah takut kamu akan menyesal,mengingat
hubunganmu sampai saat ini dan kamu baik-baik saja.ayah tidak tahu ingin
melakukan apa?”
“apa ayah setuju dengan hubungan kami?”
“ayah masih perlu memikirkannya..”ayah berdiri
“ayah……………….”panggilku memeluk ayah,cukup lama aku
tidak memeluk ayah saat keadaan sulit yang aku rasakan.
###
dua hari berlalu arkam kembali ke jakarta dan
berjanji akan datang setelah menyelesaikan kontrak syutingnya yang tinggal
beberapa hari dan setelah itu arkam untuk sementara menolak pekerjaan yang akan
datang padanya,berpikir menikah sangat sulit untukku apalagi menunggu keputusan
ayah untuk itu aku lebih sering dirumah menemani ayah,tapi entah kenapa malam
ini aku terus memikirkan andin,pikiranku kacau dan ada sesuatu yang mengangguku
aku melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 3 malam tetapi andin belum juga
pulang “apa dia mabuk-mabuk lagi” ucapku meraih ponsel mencari nomor
andin,tiba-tiba handphoneku berdering dan itu panggilan dari andin dan aku
buru-buru mengangkatnya tidak terdengar suarapun,beberapan kali aku mengatakan
halo tapi yang terdengar hanya suara samar-samar,perasaanku semakin
kacau.tiba-tiba suara jeritan terdengar memanggil namaku tidak lain suara itu
milik andin,tidak lama terdengar suara pria yang berucap “kurang ajar dia
menghubungi seseorang” panggilan andin mati dan aku menghubungi kembali tapi
nomor andin tidak bisa di hubungi lagi beberapa kali aku mengulangi panggilan
tapi tetap sama nomor andin tidak bisa di hubungi.satu pesan singat masuk dalam
ponselku dan itu dari nomor andin,aku kembali menghubunginya tapi nomornya
masih sama setelah melihat durasi pesan singat andin,pesan itu dikirim 2 jam
yang lalu dan baru terkirim diponselku.membaca pesan singkat andin tanpa pikir
panjang tanpa memberi tahu ayah masih menggunakan piyama dan jaket tebal aku
melajukan mobil terus membaca pesan andin,dari cara mengirimnya dia sangat
terburu-buru itu terlihat dari menyusun hurufnya “ lt 5 rumah susun” begitu
singkat dia mengirimnya “apa yang terjadi padamu andin?mengapa tidak mengirim
alamatnya?”ujarku dalam hati bahkan tujuanku aku tidak tahu harus mencari andin
kemana?dia hanya mengirim nama gedung dan lantainya.pikiranku sangat kacau
bahkan untuk menghubungi polisi tidak terlintas dibenakku.”rumah
bersusun,didaerah ini tidak ada tempat seperti itu” bibirku terus berbicara
sendiri menyebut nama andin dan memukul setir mobil.aku meraih ponselku
menghubungi arkam.
“apa yang terjadi?”Tanya arkam hanya mendengar
tangisku dan nafas memburu.
“mengapa menyetir mobil semalam ini”ujar arkam
meninggikan suaranya aku tahu dia sangat terkejut aku menghubunginya selarut
ini.aku berusaha tenang dan berbicara pada arkam.
“andin,andin diculik,ia sempat menghubungiku apa
yang harus aku lakukan?”
“bodoh,mengapa tidak menghubungi polisi?”ujar arkam
“aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.andin
hanya mengirimi pesan”kataku kemudian lebih menjelaskan pada arkam tentang
pesan andin.
“hubungi polisi jangan ketempat itu sendiri aku rasa
rumah bersusun itu,tempat dimana kamu pernah tinggal ”jelas arkam,tiba-tiba
ponselku mati “handphoneku lowbet disaat keadaan kacau seperti ini”aku kembali
melajukan mobil menuju tempat yang disebut arkam,aku tidak memikirkan lagi
bahaya apa yang menungguku disana,yang ada dalam pikiranku andin baik-baik
saja.
###
“arkam,tidak ada pesawat yang berangkat semalam
ini”sahut rudi mengikuti arkam menuju bandara,tidur nyenyaknya terganggu karena
arkam membuat keributan di hotel meminta pihak hotel menyediakan kendaraan saat
itu juga.arkam memang tidak sabaran ditambah mendengarku panik dan tidak pernah
berpikir resiko yang aku hadapi.
Jam menunjukkan pukul 5,matahari sudah
menunjukkan cahayanya,tubuhku yang lelah
sudah tak terasa dan tiba di rumah
bersusun tempat dimana aku pernah menghabiskan waktuku.rumah bersusun itu sudah
ditutup dan akan segera di gusur, jalan yang ku lalui sudah tumbuh semak-semak
yang tinggi sehingga mobil sekitar 50 meter aku berjalan melewati celah pagar
yang cukup untukku masuki.aku berlari hati-hati tanpa membuat suara menuju satu
persatu lantai.mataku terus mengawasi setiap lorong dan tangga yang ku
lalui.aku ingin menyelamatkan andin dan membawanya keluar.rasa takutku campur
aduk dengan keberanianku saat tiba di lantai 5 aku memperhatikan baik-baik lorong
untuk berjaga-jaga ada yang menemukanku.di ujung lorong kamar yang masih gelap
tapi dari salah satu kamar ada cahaya yang sangat terang dan pintu yang terbuka
kecil.mataku menelusuri dibalik celah
pintu mencari andin dan andin terbaring di pojok dengan kaki dan tangan terikat
serta mulut yang tertutup kain,setelah menemukan andin aku mataku kembali
menelusuri dua orang yang terbaring di kursi,dua laki-laki hanya memakai kaos
oblong,bau alcohol terhirup jelas di hidungku.perlahan aku membuka pintu tanpa
menimbulkan suara terus mengawasi dua pria itu aku menghampiri andin,dia
terbelalak melihatku dan menyuruhnya tidak bersuara sedikit pun.sulit membuka
ikatan andin yang kuat tiba-tiba andin melihatku mengisyaratkan bahaya berada
dibelakangku,saat berbalik tangan besar memukulku leherku dan saat itu juga aku
terjatuh lemas di pangkuan andin tidak banyak yang aku ingat,setelah beberapa
menit aku sadar dengan kaki dan tangan terikat membelakangi andin hanya saja
mulut kami tidak ditutup.dua pria kasar itu tidak terlihat sejak tadi.
“andin kamu baik-baik saja?”tanyaku berbalik sedikit
walau hanya melihat punggung andin.
“arha,aku takut mereka sangat bengis”ujar andin
menangis,aku berusaha menenangkan.
“apa yang terjadi,mengapa mereka menculikmu,apa kamu
punya masalah dengan mereka?”tanyaku.
“aku tidak tahu arha,mereka tiba-tiba menghadangku
diperjalanan membuka paksa pintu dan menyeretku keluar,tapi…………………..(andin
memundurkan kepalanya) dia sepertinya musuh arkam karena aku mendengarnya saat dia berusaha menghubungi
majaner arkam untuk bicara padanya tapi manajernya tidak bisa terhubung”jelas
andin,aku semakin tidak mengerti apa hubungan semua ini dengan arkam.tiba-tiba
dua pria itu kembali masuk mendekati kami berdua menundukkan kepalanya
memperhatikan wajah kami satu persatu.
“beruntung sekali kami mendapatkan kalian
berdua”sahut seseorang yang terus memperhatikanku menunduk dan dengan kasarnya
dia menyentuh daguku dan mengangkat wajahku.
“arha………………………”ujar pria itu menyebut namaku,aku
sungguh terkejut mengapa mereka tahu namaku,cukup lama dia memasang senyuman
jahatnya di depan wajahku sampai akhirnya dia mendengus tertawa memperhatikan
wajahku yang terkejut saat dia sadar aku mengenalnya.
“andi”gumanku teringat kejadian saat terakhir aku
berada di rumah susun ini dia hampir memperkosaku dan arkam datang menolongku
memukul mereka satu persatu.
“apa ini berhubungan dengan kejadian 6 tahun
lalu?”bentakku kedua kakiku yang terikat berusaha menendangnya untuk menjauh
dariku.andi kembali tertawa menundukkan wajahnya lebih dekat padaku.
“hubungi arkam sekarang,suruh dia untuk
menyelamatkan kekasihnya dengan uang”ujarnya memaksaku memberikan nomor ponsel
arkam.
“sejak kemarin malam aku tidak bisa menghubungi
arkam.dia cukup terkenal dan kaya untuk menyelamatkanmu jadi…………( memegangi
dagu )cepat hubungi dia”bentaknya,dia sangat marah sampai air liurnya mengenai
wajahku.
“berapa yang kamu butuhkan?”geramku mengangkat
kembali wajahku.
“katakan dan lepaskan andin,dia tidak ada
hubungannya dengan kalian”kataku semakin geram,mendengar andin ketakutan
dibelakangku gara-gara pria yang satunya terus menyentuhnya dan memegangi
pipinya.
“bodoh,aku hanya ingin mendapatkannya dari arkam dan
aku sangat ingin melihatnya terluka saat gadisnya aku perlakukan seperti
ini.(menyentuh pipiku dengan kedua tangan kasarnya)”.sulit menghubungi arkam
handphonenya tidak bisa di hubungi bahkan manajernya.
“mereka di dalam pesawat wajar mereka tidak bisa di
hubungi.”jelasku membuat andi berdiri.
“baiklah aku akan menunggu sampai bisa menghubunginya”ujarnya
pergi membiarkan pria yang dipanggil ganu itu menjaga kami.tiba-tiba andin
menjerit setelah andi pergi,pria berambut panjang itu menarik tubuh
andin,tangan andin yang memegang erat tanganku terlepas, lalu pria itu kembali
menghampiriku menutup mulutku,didepan mataku andin di lucuti telanjang,aku
semakin meronta berusaha melepaskan ikatan yang sangat kuat mengikat tangan dan
kakiku,tanganku yang berdarah tidak aku rasakan,bahkan untuk berteriak tertahan
dalam tenggororanku membuat sakit dalam dadaku.aku tidak bisa melakukan apa-apa
“andin”ucapku air mataku mengalir deras andin menatapku pasrah menangis
diperlakukan seperti itu langsung didepan mataku tekanan batin andin yang belum
sembuh dan pria bejat dan manusia berhati binatang itu merenggutnya dari andin
“bajingan…bajingan aku akan membunuhmu”jeritku semakin menjadi ketika pria itu
tersenyum puas,berbaring dengan tubuh telanjangnya.andin tidak sadarkan diri
tubuhnya sangat lemah.tidak lama andin membuka matanya,tubuhnya tanpa busana
dengan sekuat tenaga dia menjatuhkan botol minuman hingga pecah dan pecahan
kaca dia lempar tepat dihadapanku.segera aku memungutnya mengerti kesempatan
itu aku gunakan untuk melepaskan ikatanku sementara pria bejat itu tertidur
pulas mengorok.aku bernafas lega saat berhasil melepaskan ikatanku yang penuh
dengan darah dan luka tergores pecahan kaca,aku menghampiri andin membantunya
bangun kembali menggunakan pakaiannya.pecahan kaca yang diberikan andin masih
erat digenggaman tanganku,andin hanya diam ketakutan memeluk lututnya.aku
memperhatikan tatapan andin,bibirnya kering dan tubuhnya meregang ketakutan
tatapannya kosong,aku menghampiri pria yang sudah memperlakukan andin seperti
binatang,tanganku mengepal kaca yang aku genggam erat mengalirkan darahku
sendiri,tanganku terangkat bersamaan darah yang mengucur deras ditanganku,sama
dengan tatapan kosong aku menghujamkan pecahan kaca tepat diperut pria itu.dia
terbangun tapi tidak ada yang bisa dia lakukan melihat tusukan itu membuat dia
kehilangan banyak darah hingga dia jatuh tidak sadarkan diri,melihat dadanya
yang tidak menunjukkan dia tidak bernafas lagi.aku menjatuhkan tubuhku
disamping andin,memprhatikan tanganku penuh darah bercampur darah pria itu
serta wajahku yang penuh dengan darah binatang itu,aku melihat andin yang
terkejut dan aku tersenyum kecil padanya.tiba-tiba andi masuk dengan buru-buru
dan tekejut lalu menendangku.
“kurang ajar apa yang kalian lakukan”pekiknya
memeriksa denyut nadi rekannya.
“sial,kamu yang membunuhya”menghampiriku.
“tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali menyandera
kalian berdua,untuk menjauhkanku dari polisi yang sudah berdatangan ingin
menangkapku”andi kembali mengikatku tanganku mengeluarkan pistol dari balik
bajunya,saat mendengar beberapa langkah kaki semakin mendekat andi menarikku
berdiri menyimpan mulut pistol dikepalaku.suara dobrakan dan teriakan arkam
terdengar jelas,dan tidak begitu sulit beberapa polisi sudah berdiri
dihadapanku,arkam dan ayah beberapa kali tubuhnya ditahan oleh polisi untuk
tidak berbuat gegabah.
“aku tidak menyangka akan bertemu denganmu
arkam?”ujar andi menyeretku tubuhku mundur.
“lepaskan dia,urusanmu denganku”bentak arkam
perlahan maju di ikuti 4 polisi.
“biarkan aku pergi,dan aku akan melepaskan gadismu
ini?”katanya membuat kesepakatan bodoh,polisi sudah sering mendengar kata-kata
itu,sehingga mereka dengan tenang mengikuti kemauan andi.tapi arkam tidak
sabaran sehingga beberapa kali dia diperintahkan untuk tidak ikut campur dan
tenang.
“aku bisa mati dengan gadis ini”bentaknya mundur
hingga andi menyentuh jendela dan membukanya berteriak menyuruh polisi
mundur.arkam memperhatikanku basah dengan air mata,mulutku yang tertutup,kedua
tangan terikat,dan tubuh penuh darah aku menggelengkan kepalaku dari matanya
aku tidak ingin arkam berbuat gegabah,jika hidupku berakhir disini ibuku pasti
sudah menunggu di balik pemotongan pintu cahaya kematian “kedua ibuku”ujarku.
“bajingan”teriak arkam merebut pistol dari polisi
yang berada disampingnya,tanpa berpikir apa yang akan terjadi kecuali
keberanian untuk menyelamatkan kekasih yang sangat dicintainya.arkam
mengarahkan pistol tepat disamping wajahku,menarik pelatuknya dan kilat peluru
mengenai tangan andi yang memegang pistol,saat itu juga aku terjatuh di dalam
pelukan ayah dan arkam mengangkat tubuhku,disaat bersamaan itu andin pingsan
saat dibawah kerumah sakit bersamaku.
“ayah”bibirku perlahan berbicara,mataku terbuka
pelan melihat disampingku seorang perawat yang memeriksaku dan disamping aku
bisa melihat jelas wajah andin yang sangat cantik terbaring belum sadarkan
diri.kami masih di rawat di UGD,setelah
aku sadar aku dibawa kekamar perawatan.aku belum dibiarkan untuk dijenguk oleh
siapapun sebelum dokter psikolog masuk memeriksa tekanan kejiwaan ataupun
mental kami. Selama seminggu berada dirumah sakit keadaanku semakin baik,dokter
bambang ayah rahmat sudah memastikan aku baik-baik saja,dan rahmat yang juga
dokter sekaligus dokter psikolog sudah memastikan aku baik-baik saja,kecuali
andin dia masih belum bicara apa-apa kecuali dia memanggilku.arkam yang selalu
menemaniku dan lebih banyak menghabiskan
waktu di rumah sakit mendorong kursi rodaku untuk mengunjungi kamar
andin,ayah lebih banyak menemani andin yang dia sedikit tertekan,terkadang ia
berteriak saat mengingat kejadian itu, saat tubuhnya di tarik oleh bajingan yang
sudah aku bunuh.
“andin”kataku memegang tangannya,dia berusaha duduk
lalu memelukku lalu kembali menangis.
“kamu baik-baik saja?”tanyaku lagi membelai kedua
pipi andin yang masih sangat lembut.andin hanya menganguk pelan memperhatikan
dokter rahmat berdiri disampingnya.
“sebaiknya kita keluar “ajak dokter rahmat dia bisa
tahu apa yang inginkan andin untuk berbicara berdua denganku.
“apa tanganmu baik-baik saja?”Tanya andin memeriksa
kedua lenganku yang msih terbalut perban.aku tersenyum padanya dengan
bangga,dia berusaha melawan rasa berontak dalam dirinya.terkadang jika tidak
bisa ditahannya,rasa berontak itu menang dan membuatnya tidak bisa berpikir.
“seharusnya aku yang mengatakannya,”ujarku
mengenggam jari-jarinya,andin meraih bunga mawar merah yang cukup besar diatas
meja,dibunga itu tertulis semoga cepat sembuh dari dari dokter rahmat.
“sepertinya dia menyukaimu saat pandangan
pertama”kataku tersenyum,wajah andin tersipu malu,aku begitu bahagia bisa
menjadi saudara bagi andin walaupun terlambat,aku merasakan sesuatu yang hilang
dalam diriku kembali seperti semula.”andin mengapa sejak dulu kita tidak
seperti ini” pikirku kembali melihatnya,senyum yang tadinya merekah dibibirnya
tiba-tiba berubah sedih.
“apa dokter rahmat mau menerima keadaanku seperti
ini?”ujar andin,melihat kedua tangannya memukul tubuhnya sendiri dan
menangis,segera aku menarik kedua tangannya walau kedua tanganku sulit meraihnya,aku
mengenggam tangan andin,menaruhnya di kedua pipiku.
“aku mohon andin,mulai saat ini aku akan menjadi
saudara yang baik buatmu dan aku mohon untuk tetap hidup agar ayah bisa melihat
kita berdua menikah dengan bahagia”ujarku.
“tapi aku tidak lebih dari perempuan kotor
dan…………………………..”belum sempat melanjutkan ucapannya,aku menimpali.
“Allah selalu memberikan kebaikan setelah keburukan
itu berlalu,jadi aku mohon tetaplah baik-baik saja dan aku akan membantumu
melewati semua ini.”ujarku membuat andin tenang.aku mengalihkan pembicaraan
agar andin menyeberangi masalah buruknya
“tadi saat pemeriksaan,kamu tahu apa yang dikatakan
dokter rahmat padaku..?”ujarku membuat senyuman andin kembali,dan wajah
putihnya memerah.
“apa yang dikatakannya?”andin tersenyum lepas
didepanku,begitu penasaran.
“baik,akan aku katakan tapi sebelum itu kamu harus
memaafkanku karena selama ini aku pada kamu dan ibu………………???”
“aku juga minta maaf,maaf karena membuatmu kesal
karena aku dan ibu kamu harus berusaha diluar sendiri”ujar andin kami saling
menatap,terkadang dalam benakku andin adalah sosok kakak yang cantik dan baik
walau kesalahan masa lalu aku tidak ingin mengungkitnya.saatnya untuk merubah
semuanya.
“arha beritahukan kepadaku apa yang dikatakan dokter
rahmat padamu”ujar andin tiba-tiba dokter rahmat masuk dan tanpa sengaja
mendengar pembicaraan kami.
“seorang pasien yang membicarakannya dokternya,itu
melanggar kode etik pasien”
“apa pasien juga punya kode etik”kataku
bergurau.melihat kami tersenyum ayah bisa bernafas lega melihat kami bisa
berbagi susah dan senang.
“maaf,bisakah aku meminjam arha hanya setengah
jam”ujar arkam memohon pada ayah,
“konferensi pers dirumah sakit”ujar ayah tahu
segalanya,setelah kejadian itu wartawan terus berdatangan kerumah sakit dan
wartawan meminta verifikasi tentang fakta yang terjadi usai kejadian,karena
begitu banyak rumor yang tidak pantas aku dengar.
“beranikahnya kamu membawa putriku dalam keadaan
seperti ini?”tambah ayah memasang wajah marahnya.melihat arkam hanya diam ayah
menghampiri arkam,memberikan kotak kecil,berisi cincin milik ibu.
“beraninya kamu membawa putriku berhadapan dengan
wartawan dengan wajah pucat seperti ini”ujar ayah mendorong kursi rodaku kepada
arkam.
“lamarlah putriku didepan para pemburu berita
itu.pastikan kamu memberikan ini pada arha”bisik ayah setelah pamit arkam
dengan senyum lega membawaku ke ruang tunggu rumah sakit,puluhan wartawan sudah
menunggu,rudi sudah menyiapkan tempat konferensi pers untuk membenarkan berita
yang dan menghapus berita yang tidak benar
sama sekali.itu pertama kali aku menghadapi light kamera.setelah arkam
menjelaskan semuanya,dan menjawab pertanyaan wartawan,pernyataan terakhir
sekaligus pengumuman hubungan kami,aku melihat wajah para wartawan siap
menulis,merekam,mengambil gambar untuk setiap satu huruf tidak ingin
dilewatkannya.
“kami akan segera menikah”ujar arkam mengeluarkan
cincin yang diberikan ayah memasangkannya kejari tengahku.tiba-tiba ribuan
pertanyaan menghujani arkam,sehingga rudi sulit untuk menolak pertanyaan
wartawan,dengan tenang arkam menjawab pernyataan wartawan tentang hubungan kami.tiba-tiba
dari balik kerumunan suara yang tidak asing lagi buatku melontarkan pertanyaan
aneh,tidak lain orang yang menjadi rival baik arkam yaitu hendra.
“kapan ciuman pertama kalian?”tanyanya tiba-tiba
sesaat saja hendra mengalihkan light kamera untuk menyembunyikan
wajahku.wartawan malah ikut-ikut menanyakan hal yang sama,hendra tersenyum
meledek arkam.
“astaga dia benar-benar….??”arkam berdiri hampir
melempar salah satu microfon dimeja,rudi malah membela hendra ingin tahu.wajah
arkam memerah menatapku sejenak.arkam tidak bisa berkata apa-apa,suara wartawan
yang penasaran dengan pertanyaan yang belum dijawab arkam.aku menarik tangan
arkam agar segera membawaku pergi.
“sebaiknya kita pe…………..(tiba-tiba dalam hitungan
detik,arkam menciumku,bibirku basah aku terdiam 1 detik,2 detik,3 detik,4
detik,5 detik,6 detik,7 detik,8 detik,9 detik,10,detik,11 detik,12 detik,13
detik,lalu arkam menjauhkan wajahnya melihat sekeliling wartawan yang terus memotret
kejadian 13 detik itu)”seketika wartawan terkagumi diam,hendra dengan senyum lebarnya
dan media cetak sibuk menulis pernyataan mereka,rudi dengan terbata-bata
menyudahi konferensi pers terus melihat senyum tulus arkam,sedangkan aku ingin
tiba dikamar secepat mungkin dan memarahinya.memasuki kamar tempatku
dirawat,ayah sudah berdiri didepan tv menyaksikan channel live,ayah berdiri
memandangi arkam cukup lama.menurutku arkam benar-benar gila mengikuti kemauan
wartawan.ayah menghampiri kami berdua memandangi kami satu persatu.
“13 detik…..mencium putriku di depan banyak orang!
Kalian membuatku….(ayah memegangi kepalanya)”
“ayah”ujarku memengang lengannya memastikan ayah
baik-baik saja.
“sebaiknya kalian cepat menikah setelah ini”ujar
ayah tiba-tiba,arkam yang tadinya diam menghampiri ayah berterima kasih.aku
tidak bisa berkata apa-apa melihat arkam,walau dia membuatku kadang terkejut
dengan apa yang dilakukannya.hari ini hari terakhirku berada di rumah sakit ayah
membantuku menyiapkan barang setelah menyiapkan barang andin yang sudah
menunggu kami bersama arkam diluar.lega rasanya bisa tiba dirumah lagi aku dan
andin semakin membaik,3 hari beristirahat dirumah dan besok aku sudah harus
masuk kerja,kecuali andin untuk sementara dia dilarang untuk datang kekantor
setelah keadaannya membaik.arkam sejak kemarin sudah kembali kejakarta
menyelesaikan pekerjaannya yang beberapa hari tertunda karena
menemaniku.tiba-tiba dari balik pintu 2 polisi mendatangi rumah kami untuk
menemuiku,aku tidak terkejut saat polisi ingin membawaku kekantor polisi akibat
membunuh pria jahat itu,polisi akan meminta kesaksianku sebagai korban dan
tersangka,selama dua hari ayah terus mendampingi dikantor polisi,andi sudah
berada diselnya sendiri.setelah menunggu proses yang cukup lama,aku hanya di
kenakan hukuman ringan selama 5 bulan dan denda mengingat kejadian itu untuk
membela diri dan memenuhi tuntutan keluarga korban yang seharusnya 5
tahun,walaupun aku merasa takut berada ditempat ini melihat raut wajah ayah
menatapku memakai pakaian rutan aku tidak ingin membuatnya sedih,pipinya
semakin kurus melihat ayah aku benar-benar merasa bersalah padanya,ditambah
lagi ayah menyuruh polisi untuk melarang wartawan meliputku.setelah hubunganku
dengan arkam diketahui oleh media,wartawan ikut memburuku.aku membuat semua
orang ikut merasakan apa yang terjadi padaku dan membuat arkam harus
bolak-balik kejakarta hanya untukku.setelah ayah pulang untuk menemani andin
kini giliran arkam yang mengunjungiku walaupun jam besuk sudah habis polisi
memberikan beberapa menit untuk arkam.
“maaf membuatmu susah”kataku
“arha…(mengengam jari-jariku) seharusnya aku yang
minta maaf,selalu tidak berada disisimu dan malah kamu ikut-ikut dikejar
wartawan karenaku”ujar arkam melanjutkan.
“setelah ini kita akan menikah jadi aku mohon untuk
tetap bersabar”tambah arkam membuatku sedikit tenang.
“apa pekerjaanmu baik-baik saja?”tanyaku
“hmmm semua baik-baik saja”ujar arkam
tersenyum,dibalik senyuman itu aku tahu dia menyembunyikan sesuatu dariku.
“arkam”ucapku memohon.
“mungkin berita akhir-akhir ini membuat sebagian
pihak entertainment membatalkan kontraknya”tutur arkam gamblang.
“maaf”ucapku menyesal
“semua akan baik-baik saja,jadi jangan berpikir
macam-macam lagi untuk jauh dan meninggalkanku”ujar arkam setelah itu polisi
menyuruhku kembali ke penjara.
Menghabiskan waktu ditempat gelap dan sunyi seperti
ini terlalu lama,setiap aku memperhatikan jarum jam yang berputar,putaran itu
berhenti seakan-akan waktu tersenyum jahat padaku.
###
Melangkah
keluar angin bertiup hangat dipipiku,rambutku yang terurai panjang ikut menari
diterpa angin genggaman hangat menuntunku melangkah seketika saja,pelukan satu
demi satu mendarat ditubuhku.
“arha,aku
benar-benar merindukanmu”ujar kinan memelukku sampai tubuhku sakit.tidak
ketinggalan teman-temanku yang datang dan menyiapkan kedatanganku,ucapan
selamat datang tertulis kecil di pintu,aku tersenyum saat membaca tulisan
itu,tulisan putri karena dia menuliskan namanya di samping tulisannya dan
pelukan terakhir yang aku dapatkan dari ayah dan andin.arkam masih berdiri
disampingku dan mendapat pelukan darinya juga.aku begitu bahagia bisa melihat
mereka semua yang selalu menungguku,teman-temanku yang tidak pernah jauh dariku
yang selalu menghibur dan mengunjungiku dipenjara,membawa cerita untuk
membuatku tersenyum.melihat kedamaian seperti ini aku tahu bahwa hidup itu
memang akan sama tapi tergantung dari yang menjalaninya yang mampu mengubahnya
lebih baik.
Hal
yang sangat membahagiakan datang pada andin,dokter rahmat sudah melamarnya dan
tanggal pernikahan mereka sudah ditetapkan,dan malam ini arkam datang
mengunjungiku bukan karena ingin bertemu
untuk mengobrol,tapi dia datang untuk memenuhi janjinya,ayah membuatku
bingung entah apa yang dipikirkannya hingga arkam sulit dibuatnya
berbicara,putri sejak tadi duduk dipangkuan ayah.
“hari
ini aku mendapatkan 3 lamaran sekaligus”ujar ayah memecah kesunyian,membuatku
heran akan kata-kata ayah yang aku tahu selain keluarga dokter rahmat yang
berkunjung siang tadi tidak ada lagi selain arkam.
“keluarga
radit berkunjung setelah itu”ujar ayah mengusap rambut putri yang memainkan
boneka di tangannya.
“radit”sahut
arkam menatapku,ia tampak bingung dan karena aku belum pernah menceritakan
tentang radit padanya.
“sepertinya
keluarga mereka sangat menginginkan kamu menjadi menantunya,aku kira setelah
kejadian kemarin mereka tidak lagi melihat ayah tapi justru mereka meminta ayah
untuk meneruskan pertemuan keluarga kita”jelas ayah
“ayah
setuju?”ujarku langsung,arkam bergantian melihat aku dan ayah.
“apa
ayah harus setuju?jika pria tidak sabaran disampingmu itu (mengarahkan
pandangannya pada arkam) sudah mengikat hatimu,aku bahkan tidak bisa melakukan
apa-apa untuk melarang hubungan kalian”jelas ayah setelah cukup lama,ayah pamit
meninggalkan kami berdua dan putri ikut bersama ayah.arkam beranjak duduk
disamping memelukku.
“ayahmu
benar-benar membuatku takut”ujar arkam
masih memelukku.andin tiba-tiba datang bersama dokter rahmat.
“apa
kalian berdua selalu menunjukkan kebahagian walau didepan orang banyak?”sahut
andin.
“tentu
saja,mereka berdua itu menganggap dunia itu hanya diisi oleh mereka
berdua”tambah dokter rahmat.
Malam
itu kami menghabiskan waktu membicarakan pernikahan,andin membawakan beberapa
majalah desain gaun pengantin untukku,kami berdua aku dan andin akan menggelar
acara pernikahan di hari yang sama membayangkan saja, begitu mengesankan buatku.kami
tertawa lepas tanpa beban terutama andin dia begitu kuat mendapatkan kasih
sayangku,ayah maupun dokter rahmat.wajahnya semakin cantik,aku terus memujinya
dan aku tidak sebanding dengan andin karena aku senang memiliki saudara
perempuan yang cantik dan calon kakak ipar seorang dokter,wajah arkam terlihat
berbeda saat pertama kali bertemu di
perpustakaan tertidur,sikapnya sombong dan dingin membuatku tidak bisa
melakukan apa-apa.mengingatnya memainkan biolanya disaat itu aku benar-benar
jatuh cinta padanya dan perasaan itu setiap hari tumbuh mekar dan kejadian yang
tidak pernah aku lupakan saat merayakan kelulusan di tengah hujan dan dia
menghampiriku dengan perasaannya yang membuatku tenang.aku tidak sadar beberapa
lama waktu yang aku lewati hingga sampai pada saat ini.arkam mengubah banyak
hal dari diriku dan dari dirinya aku tahu menjaga perasaanku sangat berarti dan
tidak membuatnya sia-sia menunggu.seakan waktu tidak ingin berhenti. Hari,
dimana ayah mendampingi kedua putrinya berjalan menuju pelaminan dengan bangga
tatapan ayah kepada tamu yang hadir “mereka berdua putriku yang sangat cantik
dan anggun” usai ijab Qabul ayah mengiring kami naik kepelaminan melepas
tanganku kepada arkam serta andin yang berdiri disamping dokter rahmat didepan
semua undangan yang hadir ayah memberikan sambutan pertamanya menangis karena
bahagia.
“apa
ibuku melihatku hari ini ? apa gaun yang aku gunakan cantik?”bisikku dalam hati
tersenyum kecil mengingat wajah ibuku.
“ibu…..hmmm
ibu andin juga ibuku..apa hari ini kamu tersenyum melihat kami berdua”bisikku
lagi melihat jauh sudut ruangan dua wajah seorang ibu tersenyum melambai padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar