Selasa, 23 Juli 2013

BACK



  Part 1
Apakah Dia?
bagai ujung dunia yang tidak bertepi,aku terbawa seperti daun yang mengikuti tarian angin lebih jauh dan semakin dalam lagi,ketika hatiku tidak bertepi pada seseorang saat itu itu aku akan merasakan sakit.cinta terkadang membuatku tidak mengerti”
kata-kata ini seperti mutiara cinta bagiku dan selalu menjadi yang utama yang kuingat bahkan hari-hariku tetap saja seperti yang kemarin tanpa ada perubahan.walaupun aku tahu tubuhku sudah lelah tetap saja aku memaksanya bekerja dan demi hidup tanpa uluran tangan orang lain.tidak satupun yang tahu tentang diriku.tinggal dilingkungan yang tidak begitu bagus dan bisa aku katakan kehidupan moral yang bebas. setiap malam ketika aku pulang dari kerja pukul 2 malam pemandangan yang sudah menjadi tidak asing lagi bagiku,memang rumah bersusun ini merupakan tempat yang disewakan bagi para mahasiswa,setiap aku berjalan di lorong gelap,melewati setiap kamar  suara wanita dan pria yang sedang melakukan hubungan seks diluar nikah,selama dua tahun harus mendengar hal-hal seperti ini sudah menjadi hal yang lumrah bagiku.aku bahkan tidak bermaksud untuk pindah dan karena selain  kamarku berada di lantai paling atas hanya dua kamar yang terisi sehingga membuatku sedikit nyaman tinggal ditempat ini tidak seperti lantai bawah yang sudah menjadi tempat mesum bebas,walaupun ada saja yang menaiki lantai 5 memasuki kamar-kamar kosong yang belum terisi dan untuk mengantisipasi hal itu aku meminta kunci duplikat kepada pemilik rumah susun ini yang hanya datang setahun sekali dan itupun untuk menagih pembayaran kamar sewa.aku mengunci pintu yang terhubung dengan lantai 5 agar tidak satupun pasangan yang mengotori lantai 5 ini.kamar yang satunya lagi milik seorang wanita yang bekerja di klab malam dan juga salah satu mahasiswi di universitas yang berada tepat di samping sekolahku aku hanya bisa melihatnya di pagi hari dan seringkali berangkat bersamanya.tempat ini cukup terkenal khususnya para mahasiswa yang lebih senang dengan kebebasan dan itu juga yang membuatku sering diejek di dikelas.
Seperti yang pernah aku katakan,tidak ada satupun yang tahu tentang diriku,keluarga dan mengapa aku harus menjauh dari rumah dan ini semua aku lakukan karena aku ingin meraih sesuatu yang selalu aku impikan,menikmati detik demi detik setiap kehidupan dunia yang seperti panggung pertunjukan manusia untuk melakoni perannya masing-masing,bukan karena keluargaku yang kurang mampu justru keluarga lebih dari mampu bahkan mereka sendiri tidak tahu apa yang aku lakukan yang mereka tahu sekarang saat ini adalah aku berada di sebuah asrama menjalankan pendidikan,terkurung dalam bangunan dan untuk itu mereka tidak ingin repot mencari atau rindu kepadaku.aku bahkan tidak memikirkannya menurutku usia 17 tahun dan sebentar lagi akan melanjutkan kuliah itu sudah cukup dewasa bagiku untuk menjalani hidup apa yang aku inginkan.
Tidak pernah terpikirkan olehku bagaimana wajah ayah ketika marah mengetahui apa yang aku jalani,itu aku lakukan karena termasuk dalam kategori ibu tiri serta saudara perempuan tiriku begitu memaksakan kehendaknya untuk memasukkanku ke asrama dan itu semua katanya demi kebaikanku.! Kekesalanku aku tutupi dibalik senyuman indahku tapi dibalik semuanya itu aku bahagia karena harus menjauh dari keluarga baru yang tidak aku senangi,ketika menatap foto ibu yang meninggal ketika usiaku 15 tahun kesedihanku menghilang karena aku yakin disetiap langkahku ibu hadir dan menhapus kenangan burukku selama 3 tahun hidup tidak bahagia dengan keluarga baru ayah,memang mereka tidak menyiksaku seperti cerita dalam dongeng,tetapi karena mereka menari-nari diatas kerja keras ayah.
Ayahku masih terlalu muda dengan usianya saat ini 40 tahun,ibu dan Ayah menikah diusia muda dan aku terlahir setahun setelah pernikahan mereka memang ayahku cukup menarik sebagai duda dan banyak wanita  yang menginginkan dan itu semua terjadi ketika ayahku bertemu tante Rasti serta Andin putrinya yang yang 2 tahun lebih tua dariku dan saat ini  Andin pindah universitas samping sekolahku,sering kali aku melihatnya membawa mobil FD Putih yang sebenarnya milikku tapi aku  itu tidak membuatku iri,memang ayah tidak tahu aku dimana dan sedang apa tapi mendengar ayah baik-baik saja di negeri sakura sana aku merasa lega,ayah harus pindah di jepang karena perusahaan membutuhkan dia dan aku bersyukur ayah saat ini mencapai jabatan wakil direktur perusahaan,mengingat ayah dulunya hanya pegawai biasa.perlahan sukses sampai saat ini.
Ayah bukan orang yang jahat yang tidak memberikanku uang setiap bulan.tapi inilah aku yang ingin merasakan bagaimana sulitnya menjalani hidup.ayah selalu mengirimkan uang kepadaku setiap bulannya tanpa sepengetahuan istrinya dan bagiku uang itu jumlahnya cukup besar untuk aku habiskan selama sebulan,maka dari itu uang itu tidak pernah aku gunakan,tetapi mengetahui hal itu ayah akan memarahiku ketika ia tahu uang yang ada direkeningku tidak pernah berkurang sedikitpun terkadang terpaksa aku harus melakukan penarikan dengan jumlah besar dan menyimpangnya direkening pribadiku.aku tidak tahu mengapa ? tetapi aku menikmatinya.
Hari ini aku harus kembali kerumah tempat dimana istri serta saudara tiriku tinggal setiap bulan aku datang kesini berhubung ayah selalu menyediakan waktunya walau sehari untuk menjengukku jauh-jauh datang melihat sendiri keadaan kami,seperti dalam cerita di TV tante Rasti harus mengambil perannya memperhatikan dan menyayangiku didepan ayah,begitupun sebaliknya andin yg tidak pernah menghiraukan aku,kini mendekapku memelukku didepan ayah,bagi ayah mungkin kami adalah keluarga yang begitu bahagia dan sempurna di dunia ini.bahkan mungkin malaikatpun akan iri melihat kami,tetapi itu semua hanya acting tingkat tinggi yang dilakoni pemain non profesional dan tanpa  skill dan benar-benar whaaaa…!!!.peran itu tidak akan berguna jika sehabis mengantar ayah kebandara semuanya akan kembali seperti semula.
“ arha “ (panggil andin) aku sudah tahu apa yang akan dikatakannya kali ini aku menyodorkan kotak kecil yang diberikan Ayah kepadaku.
“kali ini ayah memberimu apa?”
 andin segera membuka kotak kecil itu,dan aku sendiripun tidak tahu apa yang ayah berikan kepadaku.
“hanya gelang”
katanya ikut membuka hadiah yang ayah juga berikan kepadanya dan kali ini ia membandingkan dengan apa yang diberikan ayah kepadanya.
“lihat arha,ayah membelikanku kalung yang begitu indah dengan permata indah”
(pamer andin) tapi itu tidak membuatku merasa kecewa sedikitpun,hanya melihat ayah itu sudah lebih dari cukup bagiku.
Kali ini tante Rasti menghampiriku,aku belum terbiasa memanggilnya ibu kecuali didepan ayah,ia menyuruhku untuk kerumah terlebih dahulu sebelum kembali keasrama lagi.
Mungkin ada sesuatu yang ingin di beritahukan kepadaku,karena setelah mengantar ayah biasanya dia menyuruh pak rosman supir yang ayah pekerjakan ketika aku masih kecil mengantarku kembali keasrama lebih cepat. Ada sedikit kebahagian tersendiri bagiku kembali kerumah memandangi kamarku yang tidak bertuan,mengunjungi kamar ibu dan ayah mengingat sedikit kenangan bersama mereka.tante Rasti masuk dikamar ibu
“ bagaimana kegiatan di asrama? Kalau aku lihat, aku rasa kamu baik-baik saja”
Katanya duduk disampingku.
“ aku merasa senang dan bahagia berada di sana “ (Ucapku berbohong) aku tidak bisa bayangkan bagaimana reaksi mereka kalau tahu aku sebenarnya tidak pernah masuk asrama dan hanya melanjutkan jenjang menengahku di Negeri.aku anggap ini kebodohan dari mereka yang sama sekali tidak ingin tahu apa yang aku lakukan sekarang dan ini sangat membantuku.
“ lain kali katakan kepada ayahmu untuk segera membuatnya membagi warisannya,kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi? Bisa saja ayahmu disana memiliki isteri lagi atau bisa hal-hal buruk bisa terjadi dalam perjalanannya”
Kali ini aku benar-benar tidak tahan dengan apa yang dikatakannya kepadaku tentang ayah.
“ayah tidak akan berbuat seperti itu,tante seakan-akan ingin membuat ayah celaka yah?” (Kataku berdiri)
“ hei arha,ini demi kebaikanmu juga.”Lanjutnya
“ selama ini aku selalu diam dengan apa yang tante lakukan tapi kali ini tante membawa nama ayah bahkan aku selalu menuruti kata tante,sama sekali aku tidak tertarik dengan apa yang tante lakukan dengan uang ayah,dan tante benar-benar diluar batas”
Aku mengambil tas bermaksud akan pergi,tiba-tiba andin datang tapi kali ini andin hanya diam aku memarahi ibunya.
“ tante sudah menikmati semuanya,aku tidak keberatan karena sebagai istri ayah,tante juga punya haknya sendiri,jadi arha mohon agar tante tidak ikut campur urusanku atau menyebut tentang harta didepanku”
Aku memandang pada mereka,aku yakin kali ini mereka tidak bisa mengatakan apapun,dengan langkah cepat aku keluar dari rumah tersebut,tiba-tiba dari balik pintu gerbang pak Rosman serta pembantu yang mengasuhku sejak kecil menghampiriku.
“nona arha,”(kata bibi ina memelukku) aku tahu kali ini bibi sangat sedih,aku tersenyum dan mencoba menghiburnya
“ bibi tambah cantik dan lebih muda tanpaku,” (kataku)
“non,bibi mohon kembali lagi kerumah ini dan tinggal bersama kami ”katanya,kini pak rosman mendekatiku.
“ benar non,nyonya rasti serta Andin setiap hari mengadakan pesta dirumah,seandainya nona arha kembali kerumah mereka tidak akan macam-macam”jelas pak rosman menunduk.
sungguh terpukul rasanya mendengar kejujuran mereka berdua yang sudah bertahun-tahun melayani keluargaku,aku tidak bisa berbuat apa-apa saat ini,yang terpikir olehku hanya kehidupan berjalan sesuai dengan yang aku inginkan.jam restoran hampir terbuka dengan diantar pak rosman aku turun di lorong kecil,pak rosman juga tahu kalau aku tidak tinggal diasrama,dengan dibantu bibi serta pak rosman yang mengaku sebagai orangtua angkat disekolah,aku tahu resiko yang harus aku hadapi jika pihak sekolah tahu tentang apa yang aku lakukan,seminggu sekali mereka datang mengunjungiku dirumah susun sekedar membawakanku makanan kesukaan yang sering dibuatkan bibi kepadaku.
Aku begitu bersyukur karena pekerjaanku sebagai pelayan direstoran bintang elit seperti ini,setiap hari melayani para orang kaya,pejabat tinggi dari berbagai kalangan elit,para pengusaha yang hanya datang menikmati satu kerang berukuran tiga jari dengan harga yang hampir sama dengan harga sepatu dengan biaya yang cukup membuatku terkagum.tapi dibalik itu aku tidak pernah menyesal dengan gaji yang lumayan bagiku,aku sungguh menyukainya.tidak terasa karena kesibukan melayani para tamu jam menunjukkan pukul 2 malam sudah waktunya bagiku untuk bergegas pulang mengerjakan pekerjaan rumah yang belum aku selesaikan ditambah lagi besok disekolah akan diadakan ujian beasiswa murid prestasi.untungnya aku tidak pernah pulang sendiri ditengah malam seperti ini,arfan yang juga teman kerjaku selalu mengantarku pulang akhir-akhir ini,aku terus memperhatikan arfan yang berjalan mengambil motornya helm yang sering aku pinjam untuk digunakan bahkan diberikannya kepadaku.beberapa menit kemudian aku sudah tiba didepan rumah susun.
“ terima kasih,pulanglah “kataku berbalik  tapi arfan turun dari motornya menghampiriku.
jangan menolak,kali ini aku harus mengantarmu naik”katanya menatap keatas
“sebaiknya tidak,”kataku tetap saja arfan mengikutiku.
“dasar keras kepala,baiklah tapi sebelum itu gunakan ini”aku memakaikan earphone kepadanya.
“mengapa menggunakan earphone segala.”tanyanya mengikuti langkahku
“pakai saja,nanti akan aku jelaskan”kataku menaiki tangga.
Aku tidak tahu apa reaksi arfan melihat kondisi seperti ini,tapi aku yakin dia percaya padaku walaupun aku tinggal dilingkungan rusak seperti ini sepanjang menaiki tangga melewati setiap kamar pemandangan aku suguhkan kepada arfan tidak lama aku sudah sampai kelantai 5.aku tahu apa yang akan dikatakan arfan,nafasnya begitu sesak menaiki tangga ataukah melihat hal semacam tadi.
“haaa,tempat apa ini,apakah tempat ini disebut sarang seks”
“terserah apa katamu,tapi jangan pernah berpikir macam-macam tentangku,aku disini karena menurutku tempat ini harganya lebih terjangkau”kataku tiba didepan kamar.
“aku tahu tapi mungkin aku akan sering mengantarmu naik” katanya
“dasar seharusnya aku melarangmu untuk mengantarku naik”kataku mendorongnya pulang
“baiklah putri kecil,selamat malam aku akan membangunkanmu lebih cepat agar tidak terlambat masuk sekolah”
Aku menarik nafas dalam-dalam melempar tubuhku ketempat tidur agar bisa istirahat dan melanjutkan aktivitas sekolah besok,dulunya aku selalu menggunakan alarm tapi terkadang aku lupa menghidupkannya dan untungnya arfan selalu menelpon pagi-pagi buta sekedar membangunkanku,harus aku akui arfan begitu baik dan perhatian padaku tapi jika aku memiliki perasaan yang khusus kepadanya itupun karena aku menganggapnya sahabat,aku keluar kamar masih hal biasa yang sudah aku lakukan menikmati sarapan rotiku sambil berjalan.
“ pagi arha “ sapa seorang wanita dari belakangku
“ kakak “ kataku berhenti menunggunya agar kami berdua bisa jalan bersama
“aku punya sesuatu untukmu” wanita itu mengerluakan botol kecil berisi air aku seringnya memanggilnya kakak karena dia sangat baik padaku.sebelum menerima pemberian kak dina aku memandang curiga padanya dan dia tiba-tiba tertawa padaku.
“ ini hanya minuman tonik untuk membuatmu lebih segar dan tidak membuatmu lelah,lihat dirimu dibalik seragam abu-abu ini,kamu begitu cantik tapi itu tidak terlihat karena wajahmu yang kusam seperti ini.” Katanya menyodorkan kepadaku
“baiklah kak, aku harus segera berangkat lebih awal” aku berlari menuruni tangga
Aku harus tiba lebih pagi,mungkin minuman yang diberikan kak dina kepadaku memang manjur,aku lebih bersemangat hari ini.
“pagi arha,bagaimana persiapanmu ikut ujian beasiswa?” Tanya kinan menbuyarkan kalimat-kalimat yang aku hafal,kinan satu-satunya teman yang mau dekat denganku.
“pukul berapa sekarang,?mengapa guru yang disiplin itu belum juga datang” tanyaku memperhatikan meja kosong yang biasanya ditempati pak jono duduk dengan tatapan tajam kepada kami
“pak jono hari ini tidak masuk”kata kinan
“kenapa?”tanyaku bingung karena barukali ini pak jono yang terkenal tidak pernah terlambat maupun absen dari mengajarnya kini tidak bisa menjalankan tugasnya hari ini.mendengar kabar itu aku segera beranjak dari tempat duduk menuju perpustakaan aku sedikit senang pak jono tidak hadir untuk 2 jam kedepan,cukup bagiku untuk mengerjakan tugas sosiologi merangkum sejarah Indonesia.
“walau pak jono tidak masuk tapi ada guru pengganti…”kata kinan
“guru pengganti,katakan kepadanya aku sakit dan dirawat di UKS”aku berlari dengan beberapa buku ditanganku. Allah benar-benar menolongku.sebelum masuk aku ditanya terlebih dahulu oleh petugas perpustakaan karena aku cukup mengenalnya dia mengizinkanku masuk.memang terlalu pagi perpustakaan masih sangat sepi.aku duduk ditempat yang sudah menjadi langgananku tapi ditempat itu juga sudah diisi lebih dulu oleh salah satu siswa yang tertidur lelap.
“apa-apaan orang ini? Datang keperpustakaan bukannya belajar tetapi tidur”ucapku dalam hati duduk  tepat didepannya karena hanya tempat ini yang membuatku nyaman dan untungnya dia tidur sehingga tidak mengangguku sama sekali.satu jam menulis tidak terasa dan akhirnya selesai aku berdiri merenggankan tanganku,tatapan aneh melayang didepanku siswa laki-laki yang tadinya tertidur bangun memperhatikan aku dengan kedua tangan terangkat.aku kembali menatap dengan sindiran,mengambil buku-buku dan keluar dari perpustakaan kembali keruangan.hampir saja aku terlambat untuk pelajaran sosiologi,ibu wana menyuruh kami mengumpulkan tugas rangkuman.aku yang sudah mengerjakannya baru beberapa menit lalu kini kehilangan tugas sosiologi aku pamit sejenak untuk mencari diluar apakah terjatuh atau aku lupa mengambilnya di perpustakaan tetapi belum juga kutemukan dengan tangan kosong aku kembali keruangan.
“jangan bilang kamu menghilangkannya atau tidak mengerjakannya arha?” Tanya ibu wana menghampiriku berbagai alasan aku lontarkan bahkan kinan juga ikut berbohong tetapi ibu wana sama sekali tidak menerima toleransi.baru kali ini aku menerima hukuman berdiri didepan kelas selama 2 jam.tidak tahu datang dari mana tiba-tiba siswa yang aku temui diperpustakaan masuk tanpa izin menghampiriku menyodorkan kertas yang berisi tugas rangkuman milikku.aku tidak tahu kenapa semua siswa perempuan yang berada dikelasku yang tadinya tenang kini menjerit berteriak memanggil namanya.aku bahkan tidak tahu siapa dia,jurusan dan kelas berapa dia sehingga begitu popular dikalangan siswa perempuan yang tergila-gila padanya.ibu wana menenangkan kelas dan aku kembali duduk.
“hei kinan,siapa laki-laki itu?” bisikku
“bodoh,dia arkam jangan bilang kamu tidak mengenalnya?” kata kinan hanya memperhatikan mimic wajahku yang penasaran.
“wajar saja tidak tahu,kamu kebanyakan menghabiskan waktu diperpustakaan”
“sebaiknya katakan kepadaku!” kataku lagi
“dia siswa pindahan dari Amerika,reputasinya cukup terkenal disana,tubuhnya yang tinggi, seorang model  dan entah rumor apa dia di kembalikan ke indonesia oleh keluarganya.dan arkam juga pemain biola yang cukup handal.bahkan banyak tawaran produser dan sutradara yang kini siap diterimanya sebagai artis.baru sebulan di Indonesia sudah menjadi ikon the best di pemberitaan.”jelas kinan
“waww..bahkan akupun tidak tahu tentang ini semua”kataku sedikit kagum.kinan memukul meja
“terlalu banyak pesaing untuk mendekati pria terkenal sepertinya” kinan menunduk lesuh.
Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi disekolah saat ini,istirahat waktuku hanya di habiskan diperpustakaan sehingga semua info tentang sekolah aku dapatkan dari kinan.baru kali ini aku makan tertarik menikmati makan siangku dikantin sekolah dan benar saja sepanjang siswa yang berdiri,berjalan,makan,baik di kantin maupun toilet banyak yang membicarakannya.siswa perempuan banyak yang mengiriminya hadiah kecuali aku yang kurang tertarik dengan hal semacam itu menghabiskan waktu membicarakan orang yang tidak penting.jam istirahat ini aku keperpustakaan hanya dengan begini aku bisa belajar dengan serius seperti biasa aku harus duduk ditempat yang sudah menjadi favoritku,meja paling pojok dihalangi oleh beberapa rak buku.tidak satupun yang mau duduk ditempat itu kecuali aku selain itu menjadi tempat yang nyaman bagiku untuk mengingat pelajaran.keasyikan membaca buku bahkan aku tidak sadar seseorang datang duduk didepanku lalu berbaring.mungkin tempat ini bukan hanya aku yang akan sering mengunjunginya tapi siswa yang cukup popular yang hanya datang sekedar untuk tidur.aku tidak mempedulikannya selama dia tidak melakukan hal-hal yang mengangguku ataupun sebaliknya karena yang aku tahu pria popular pasti lebih sombong akan kata-katanya.daripada terjadi sesuatu yang membuatku tersingkir dari tempat ini sebaiknya aku diam saja.itu terjadi setiap hari entah aku yang datang lebih dulu atau dia dan selama 3 minggu ini juga pak jono tidak masuk mengajar dan yang aku dengar anaknya sedang dirawat dirumah sakit sehingga dia tidak bisa meninggalkannya anaknya.aku terdorong ingin tahu dan mencari informasi alamat pak jono diruang tata usaha dan rumah sakit mana tempat anaknya dirawat.usai sekolah aku dan kinan menuju rumah sakit kami mendapati pak jono yang menangis memohon sesuatu kepada dokter.aku menghampiri pak jono setelah dokter yang pergi menanyakan apa yang terjadi,awalnya pak jono tidak ingin memberitahu tetapi setelah beberapa kali kami mendesaknya akhirnya pak jono memberitahu tentang kesulitan biaya yang tidak cukup membiayai operasi putrinya.gaji yang cukup sebagai guru dan membiayai 3 anaknya yang melanjutkan kuliah ditambah biaya operasi yang cukup tinggi.
Kinan yang terus bercerita padaku tidak aku hiraukan memikirkan putri pak jono yang harus segera di operasi.
“ayolah arha,jangan murung seperti itu,walaupun kita ingin membantu pak jono mendapatkan 50 juta dalam 2 hari itu tidak mungkinkan.”
“aku harus kesuatu tempat,pulanglah lebih dulu”kataku
“arha aku ikut” kinan berlari menghampiriku tapi dengan sikap keras kepala kinan dia mengandeng tanganku.
“kembali kerumah sakit” ujar kinan heran
“jangan banyak Tanya?”kataku kembali masuk menuju ruang administrasi,saat ini kinan heran melihatku itu tergambar dari wajahnya yang terus berkerut didepanku
Setelah membayar biaya operasi untuk putri pak jono dan memberitahu mereka agar tidak memberitahukannya tentang orang yang telah membayarkannya.aku melangkah keluar menaiki bus diikuti kinan yang terus bertanya kepadaku
“ hei arha jawab!” ujar kinan membuatku bahuku terasa sakit akibat dipukulnya
“lain kali aku jelaskan,aku harus kerja sekarang”kataku walaupun kinan sedikit memaksa
Apa yang terjadi kemarin,pasti akan sedikit berbeda dengan hari ini tapi bagiku sama saja,seminggu berlalu pak jono mulai mengajar,hari ini sekolah begitu ramai karena hari ini adalah pekan olahraga dan seni sekolah kami,tidak ada satupun keahlian dibidang olahraga yang aku senangi,maka dari itu aku hanya ditunjuk sebagai panitia penyiapan sedangkan kinan sebagai anggota cheer di tim basket. kali ini sekolah kami menjadi tuan rumah,hari ini pembukaan pekan olahraga dan seni, sama sekali aku tidak tertarik untuk ikut berdiri diaula mendengarkan sambutan-sambutan.aku memutuskan keperpustakaan tapi kali ini siswa popular itu tidak ada,mungkin dia ikut menghadiri pembukaan.baru saja duduk kinan datang menarik tanganku memaksaku ikut pembukaan.
“ arkam akan tampil pada pembukaan nanti,kamu harus lihat ?”katanya terus menarik keluar perpustakaan.
mungkin kali ini aku harus menyaksikannya sendiri barangkali aku akan menjadi pengemarnya.dari atas sana arkam berdiri memainkan gitarnya sambil menyanyikan lirik Bruno mars just the way you are.tampaknya semua siswa wanita disekolah ini mengenal dan terpesona padanya.bahkan aula semakin penuh bagai lautan wanita yang memperebutkan satu pria diatas panggung.apa memang benar apa yang dikatakan kinan tentangku bahwa aku tidak pernah merasa senang akan sesuatu bahkan untuk terpesona pada sosok nomor satu dan idola serta terkeren disekolah ini sama sekali tidak membuatku tidak tergugah sedikit pun.aku hanya melipat kedua tanganku.
“apa yang hebat darinya,tukang tidur” kataku melangkah keluar
“arha,kamu tidak seru dehh” kinan mendorongku aku hanya tersenyum melihat kekesalannya.masih tersenyum mengingat wajah kinan,pak jono menghampiriku memanggilku keruangannya.
“bagaimana dengan putri bapak?”Tanyaku
“lebih baik dari yang kemarin,dia sudah bisa tersenyum dan berdiri membantu sedikit ibunya didapur”jelas pak jono
“ini berkat seseorang,aku harus berterima kasih kepadamu tapi bapak begitu malu mendapatkan bantuan darimu” ujar pak jono mungkin ia sudah tahu tentang aku yang membantunya.
“maaf pak,kalau putrinya tidak segera dioperasi bisa berakibat fatal dengan kondisinya”kataku
“tapi tetap saja bapak begitu malu,aku akan segera membayarmu dengan cepat arha”katanya aku tidak bisa mengatakan apa-apa karena kalau aku banyak bicara akan menimbulkan kecurigaan.pak jono memutuskan untuk bertemu orangtuaku usai sekolah.setelah bertemu dengan pak jono aku menelpon pak rosman agar kami bisa bertemu dirumah bibi ina.
Masih cukup lama untuk menunggu jam sekolah usai selama seminggu ini kegiatan mengajar diliburkan untuk focus pada pekan olahraga dan seni sekolah sebagai panitia penyiapan kegiatan aku tidak begitu sibuk menyiapkan perlengkapan setelah usai aku harus merapikannya kembali.hari ini pertandingan pertama adalah futsal yang dilaksanakan digedung olahraga sekolah dan lagi aku menghabiskan waktuku di perpustakaan yang awalnya tidak dibuka tapi karena menunjukkan wajah kasihan ke pak rusdi pengelola perpustakaan akhirnya aku diizinkan dan pak rusdi kali ini memberikanku kunci lain agar aku bisa bebas masuk perpustakaan kapan saja walaupun itu hari libur.
Agar tidak satupun yang masuk aku menutup dari dalam,seseorang datang mendorong pintu dan masuk begitu saja,aku bisa menebak siapa dia.?siswa popular atau aku biasanya menyebutnya tukang tidur.mungkin aktifitasnya diluar sana yang sibuk bahkan untuk tidurpun dia tidak sempat kecuali disekolah jam istirahat seperti ini ia pergunakan baik-baik.tanpa mengatakan apa-apa aku ketempatku mengambil beberapa buku memenuhi meja agar laki-laki itu tidak datang ditempatku.aku duduk lebih dulu dia datang dari arah berlawanan memperhatikanku sibuk menghamburkan buku diatas meja,dia kini bicara padaku tetapi menyuruhku memindahkan buku-buku dan pindah kemeja lain.sebenarnya aku tidak lemah tapi kali ini aku mengalah aku memperhatikan tatapannya sejenak menarik nafas menahan kata-kata yang siap aku tumpahkan.terpaksa aku pindah walaupun kesal aku tidak ingin mencari masalah dengannya terima kasihpun tidak pernah aku katakan setelah ia mengembalikan tugas rangkumanku yang tertinggal.suara dering hp panggilan kinan yang menyuruhku kelapangan karena pak rahman guru olahraga memanggilku membantunya di lapangan.aku mendekati pangeran tidur untuk membangunkannya perlahan aku menepuk bahunya.dia terbangun memperhatikanku.
“sebaiknya kamu cari tempat lain untuk tidur,aku harus menguncinya kembali”jelasku menunggunya berdiri.ia belum mengatakan apa-apa lalu beranjak keluar lebih dulu.
“julukan tukang tidur sedikit tidak pantas baginya,atau aku harus memberinya julukan yang lebih terhormat yaitu si pangeran tidur”ucapku dalam hati berpikir sambil tersenyum kecil melangkah kegedung olahraga.
aku begitu tidak menyukai hal ini menjadi menjadi pelayan sementara bagi para pemain futsal aku tahu ini semua gara-gara sekumpulan pria yang sering melayangkan ejekannya memanggilku gadis misterius dan aneh mereka senang hati merekomendasikanku kepada pak rahman untuk melayani mereka.sungguh baiknya aku ini membiarkan mereka menertawaiku.sampai selesai pertandingan mereka menyuruhku memungut pakaian mereka dan dibawa keruang cuci,seandainya bukan pak rahman yang menyuruhku mereka tidak akan aku ampuni sekarang kekesalanku aku bawa sampai keruang cuci baju mereka aku injak-injak seolah itu adalah mereka aku mengepal kedua tanganku seakan uratku akan keluar siap menghajar mereka.
Kekesalanku hilang begitu cepat jika aku tidak melihat mereka untuk beberapa saat saja.
Baru saja kata-kata itu keluar dari bibirku mereka datang dari arah depan,musuh yang siap menerkan siapa saja,bahkan aku sudah siap dengan pedangku yang berlembar untuk aku hunuskan kepada mereka.
“hay arha,bagaimana kalau kita merayakan kemenangan tim sekolah atas kemenangan ini dirumah bersusunmu itu.”kata hendra dengan tawa hantunya.
“mungkin saja kami akan mendapatkan pelayanan darimu”tambahnya tertawa
justru tawa mereka merasuk dalam jari-jariku mengangkatnya dan menampar wajah hendra.aku pergi begitu saja,aku benar-benar tidak tahan akan ejekan mereka.tiba-tiba hendra menarik pergelangan tanganku memuntahkan amarah malunya harus menampar hendra didepan para teman-temannya memang itu sedikit memalukannya setidaknya ini membalas perlakuannya kepadaku.
“dasar wanita gila”katanya
“kamu yang gila” sambil terus menarik tanganku berulang kali aku terus berusaha melepas genggaman yang begitu menyakitkan.
“hendra hentikan”sahut seseorang melepas tangan hendra,
“apa kamu tidak malu memperlakukan wanita seperti ini !” serunya aku tidak menyangka pangeran tidur itu sedikit menolongku.
“gadis aneh ini malah sudah membuatku malu arkam.”katanya menunjuk tepat diwajahku.
“pergilah..! ibu desi menunggumu distudio “ tambahnya
Aku begitu senang dia pergi dengan wajah kekalahan,dan aku membawa wajah kemenanganku yang siap aku pamerkan ke kinan tanpa mengucapkan sepatah katapun bahkan untuk berterima kasih aku terlebih dahulu memikirkan karena dia Cuma kebetulan lewat justru terima kasih itu tidak pantas aku ucapkan kepadanya.beberapa langkah darinya aku berbalik dia meneriakiku.
“hey” ikut berjalan di sampingku,dia mungkin mengharapkan aku mengucapkan terima kasih kepadanya
“terima kasih waktu itu kamu mengembalikan tugas yang aku jatuhkan walaupun terlambat,dan terima kasih untuk hari ini”kataku bergegas pergi menjauh darinya.
Aku mendatangi kinan di kantin sekolah yang baru-baru beristirahat dari latihan cheersnya.“aku dengar dari anak-anak kamu menampar hendra yah?”mengerutkan dahinya kepadaku.
“aku tahu,lihat saja mereka…” kataku memperhatikan sekitarku yang lainnya sudah asyik membicarakanku.
“terserah mereka mengatakan apa,aku Cuma membela diri” kataku duduk disamping kinan menikmati minumannya yang aku rebut begitu saja.
“apa kamu senang melihatku menderita arha,”menjitak kepalaku meraih minumanya kembali.
“kinan,karena kamu satu-satunya temanku bisa aku meminta pertolongan kepadamu”kataku memasang wajah serius.
“ada apa?”
“aku ingin mengajakmu makam malam,”ujarku kinan belum memberi jawaban dia tampak bingung.
“hari ini aku ulang tahun,tidak satupun yang tahu  bahkan kamu sebagai temanku tidak tahu,aku berharap ada orang yang mau mengucapkan selain ayah” kataku menunduk,kinan memelukku minta maaf dan menerima ajakanku,aku hanya mengajaknya kepesta kecil di rumah bibi ina.
Usai sekolah dan kegiatan aku menunggu pak Rosman karena hari ini aku ikut bersamanya membawanya kerumah bibi ina.sambil terus memandangi pintu kantor menunggu pak rosman keluar tanpa sadar seseorang berdiri didekatku.
“selamat ulang tahun”ucapnya aku menyampingkan wajahku agar bisa melihat pria yang mengucapkannya,aku tersenyum sinis seraya menjauh darinya.
“ada apa dengan pangeran tidur itu “ bisikku pelan
“ bagaimana kamu tahu?”
“kebetulan aku mendengarnya saat kamu membicarakannya kepada temanmu” jelasnya
“owhh begitu,baik aku harus pergi” baru melangkah dia memanggil namaku
“hey arha,apa kamu tidak mengenalku,”menyodorkan salaman kepadaku,agak aneh pria sekeren,tampan dan paling diidolakan semua  siswa perempuan disekolah mau memberikanku salamannya.
“kamu satu-satunya siswa yang sama sekali tidak menghiraukan aku,semuanya ingin dekat,perhatian kepadaku tapi kamu…..” jelasnya Aku tersenyum sejenak,aku bahkan muak apa yang dikatakannya.
“sudah selesai??”kataku pamit pergi,bukannya aku bersikap sombong atau menolak untuk berkenalan karena benar-benar aku tidak tertarik untuk berurusan dengannya.Apa yang dipikirkannya aku harap bukanlah sesuatu yang mengangguku,yang aku fokuskan saat ini adalah pertemuan bibi  dan pak rosman yang mengaku orang tua angkatku bagaimana aku menjelaskan tentang uang itu.ingin berbuat baik tapi aku membawa diriku dalam kekhawatiran,cepat atau lambat pasti pihak sekolah akan tahu tentangku.tapi kali ini pertemuan mereka dengan pak jono sesuai yang aku harapkan pak rosman mengatakan apa yang sudah ku beritahu.perasaan lega bercampur senang tidak bisa terjelaskan begitu saja,hari ini aku izin untuk tidak masuk kerja bibi ingin sekali merayakan ulang tahunku walaupun tidak meriah tapi cukup sudah membuatku bahagia apalagi kehadiran keluarga bibi dan pak rosman.kinan yang juga tidak tahu apa-apa tentangku datang lebih awal membantu bibi.
“ boleh aku bertanya sesuatu kepadamu,ini tentang ayah kandungmu ! apa dia tidak datang “ kata kinan
“ayah baru saja menghubungiku lewat webcam,dia juga merayakan ulang tahunku bersama teman-temannya.aku cukup senang walau dia tidak datang.ayah begitu peduli padaku” jelasku
Tiba-tiba tante Rasti dan andin datang aku tidak menyangka mereka akan kesini,kali ini tante rasti menghampiriku dengan wajah merah menampar wajahku.
“ apa yang kamu lakukan arha,kamu berani membodohiku selama ini,bersekolah dan tinggal diasrama tapi kamu memasukkan dirimu disekolah lain tanpa sepengetahuanku dan ayahmu “ ujar tante rasti lalu menunjuk bibi dan pak rosman.
“kalian berdua mengaku sebagai orang tua angkat arha,kalian tahu resiko yang akan kalian dapatkan”mengeluarkan amplop kepada mereka
“mulai sekarang kalian berdua aku pecat”katanya,aku memungut amplop yang dilemparkan tante rasti,bibi mulai menangis aku tahu apa yang dirasakan bibi jika ia dipecat,hanya pekerjaan ini yang membantunya menyekolahkan anak-anaknya
“kinan,bawa bibi masuk”kataku mendatangi tante mengembalikan amplop yang berisi gaji bibi dan pak rosman.
“ apa tante lupa ? kalau tante ini tidak punya hak memecat mereka berdua “
“aku akan melaporkan ini kepada ayahmu,lihat saja ?”
“ tante ingin melaporkanku kepada ayah,silahkan tante ! “Tiba-tiba andin datang mendorongku.
“ jangan membentak ibuku,” andin yang tidak banyak bicara kini membuatku benar-benar marah lalu menamparku untuk kedua kalinya.aku mengusir mereka dari tempat bibi.aku segera pergi karena malam ini kinan akan menginap ditempatku.aku membuat kinan bingung dia tidak berani bertanya padaku saat aku menangis dipelukannya.setelah merasa baik aku menceritakan semua tentangku kepada kinan,aku mempercayainya melebihi kepercayaanku kepada tante rasti maupun andin.kinan bisa membuatku bisa tertawa setelah menangis,membuatku bersemangat saat teman-teman mengejekku harus akui kinan adalah wanita yang sangat ceria dan bisa membuat siapa saja melupakan kesedihannya.
Keesokan hari tanpa sepengetahuanku ayah datang kesekolah bersama tante rasti,entah aku diskor atau dikeluarkan dari sekolah itu tergantung keputusan kepala sekolah dan pernyataan ayah,aku bahkan ragu ayah selalu menuruti kata tante rasti.jika aku benar-benar dikirim keasrama dengan pengawasannya,aku benar-benar bisa gila terkurung disana.menunggu ayah diruang kepala sekolah tanganku tidak bisa diam mencabuti bunga disamping pintu kepala sekolah,ayah akhirnya keluar setelah beberapa lama dari wajahnya aku bisa tahu dia kecewa kepadaku.selama ini ayah tidak pernah memarahiku karena aku benar-benar menjadi gadis yang penurut dimatanya.ayah menghampiriku menyuruh tante rasti pulang terlebih dahulu.ayah memegang kepalaku mengajakku berkeliling sekolah dan sesuatu pasti ingin disampaikannya kepadaku.
“maaf ayah!”
“seharusnya aku yang minta maaf,tidak berada disampingmu diusia seperti ini pasti cukup sulit bagimu hidup dengan mereka”
“aku siap dimarahi oleh ayah”
“kalau ayah marah sudah aku lakukan sejak dulu”ujar ayah tersenyum padaku
“jadi,ayah sudah tahu sebelumnya aku tidak berada diasrama?”
“ tentu,pak rosman memberitahuku,kecuali tempat yang kamu tinggali saat ini,!”
“ rumah susun itu memang tidak pantas aku tinggali dengan umur seperti ini,tapi tempat itu lebih nyaman bagiku aku tidak pernah diganggu oleh mereka?”jelasku
“ayah percaya kamu bisa menjaga dirimu nak,tapi kali ini ayah harus marah padamu?”lanjut ayah aku melepaskan tanganku dari ayah.
“memang apa yang aku lakukan!”
“karena seseorang memberitahuku bahwa kamu bekerja disebuah restoran sebagai pelayan”
“apa itu salah,ayah bisa lihat sendiri aku  bisa mendapat beasisiswa berprestasi,nilai yang bagus ayah terlalu khawatir”
“ayah tidak bisa melihatmu kerja keras diusia seperti ini,ayah bisa membiayaimu lebih dari yang kamu butuhkan…bisa-bisa ibu akan memarahi diatas sana “
“tapi ibu mendukungku,”aku melambai pelan diwajah ayah”
“aku benar-benar bangga padamu,sifat itu sama persis denganku waktu muda,dan wajahmu yang anggun ini persis ibumu”ayah memelukku lalu pamit pulang.
Rasanya begitu lega mendengar ayah mendukung apa yang aku lakukan,aku tidak perlu khawatir tentang tante rasti dan sebaliknya tante rasti yang kena marah oleh ayah memecat bibi dan pak rosman seenaknya.urusan dirumah tidak lagi menjadi beban pikiranku.hal aneh terjadi hari ini,siswa yang tadinya menjauh dariku kini mulai menyapaku satu persatu,rumor tentangku mungkin sudah tersebar lebih cepat kecuali hendra dan teman-temannya mereka masih belum berubah menertawaiku dan mengerjaiku.hari ini dia dan teman-temannya sengaja menunggu dibalik pintu kelas,setiap hari ada saja ulah mereka tapi kali ini aku menyumpahi mereka kalah dipertandingan futsal dan benar saja itu terjadi,mereka menghampiri pak rahman dengan wajah kecewa sedangkan aku benar-benar ingin tertawa didepan mereka. Aku yang begitu senang mereka kalah lalu datang menghampiriku diruang ganti yang sedang membereskan seragam yang berantakan.
“kami kalah semua karena kamu ?” bentak hendra memandang kesal kepadaku
“apa yang aku lakukan sehingga kalian bisa kalah?tidak ada !!” kataku berdiri melotot tajam padanya.
“sebelum pertandingan, kamu menyumpahi kami,dan lihat,(menunjuk satu persatu wajah kekalahan yang begitu aku nikmati) kami kalah menaruh malu dan ini semua karena kamu”.hendra mendorongku hingga menabrak dinding.aku benar-benar tidak bisa menahannya sekarang.
“ada apa denganmu? Selama ini yang mengganggu siapa? Kamu ! siapa yang sering ikut campur dengan apa yang aku lakukan ? kamu ! siapa yang sering mengerjaiku? Kamu !” sambil menunjuk wajahnya pelan-pelan aku melangkah maju membuatnya mundur perlahan.mereka yang baru melihatku marah terdiam,hendra menyuruh teman-temannya keluar menunggu didepan pintu untuk menjaga agar tidak ada yang masuk.hendra tidak bisa berkata apa-apa aku masih menunggu apa yang dikatakan kepadaku.
“jawab hendra..! apa ada sesuatu yang membuatmu benci kepadaku ! katakan hendra ada apa denganmu?” aku berteriak diwajahnya.
Sekian kalinya aku dapat membuat hendra terdiam tanpa bisa berbuat apa-apa,aku mulai bosan menunggu lalu pergi,dia meraih tanganku, yang aku inginkan dia mengatakan maaf padaku, malah bukan yang aku harapkan dia langsung saja menarikku dan memelukku,aku berusaha melepasnya.
“arha aku mohon,aku saat ini………..!!” bisiknya pelan membiarkan tubuhku dipeluk olehnya,tidak kusangka pria yang paling menjengkelkan disekolah bisa selemah ini hanya mendengar gertakanku atau justru bukan hal semacam itu yang membuatnya sedih.bertanya pun aku tidak mau kecuali menyuruhnya meminta maaf padaku.baru saja ingin pergi hendra memanggilku kembali.
“ maaf “ pelannya
“aku wanita yang pemaaf jadi baiklah maafmu aku terima tapi……….??” Aku berbalik aku ingin memberi syarat padanya.
“aku ingin kamu minta maaf padaku didepan semua siswa yang ada disekolah ini”dengan langkah puas aku pergi aku tidak yakin pria seperti dia punya nyali seperti itu.saat membuka pintu siswa laki-laki mengerumuni pintu.mereka terlihat penasaran apa yang hendra lakukan kepadaku.tanpa menghiraukan mereka,aku menemui kinan untuk menceritakan apa yang terjadi,karena aku ingin sekali tertawa terbahak-bahak menceritakan kejadian lucu seperti ini.
“apa kamu tidak merasakan sesuatu??” Tanya kinan
“aku merasakannya,perasaan puas melihat wajahnya”kataku masih tertawa
“bukan itu yang aku maksud,hendra bisa saja menyukaimu!”kinan menatapku tersenyum,semakin membuat tawaku tidak tertahan tiba-tiba seseorang menepuk bahuku duduk disampingku
“ bisa aku bergabung dengan kalian,apa yang kalian bicarakan?” katanya tersenyum
“arkam,”
kinan mengalihkan perhatiannya kepada arkam dan semakin banyak siswa wanita mendekati meja bahkan kinan tidak menghiraukanku.aku keluar dari kerumunan.sedikit kesal aku menuju perpustakaan yang terkunci tetapi bagiku dengan bebas aku bisa masuk karena kunci duplikat ada padaku,seseorang dengan buru-buru mendorong pintu perpustakaan lalu menutupnya.
“hey,”sapanya
Aku tidak begitu menghiraukannya,berdua didalam perpustakaan seperti ini pasti membuat fans-fans arkam menunggu diluar apalagi jika tahu aku bersamanya.”anjing mengonggong kafilah tetap berlalu” selama aku tetap pada pendirianku.tujuannya ketempat ini pastinya untuk tidur.tiba-tiba saja muncul didepanku mengalihkan keseriusanku membaca teori sastra
“ apa ada sesuatu yang aneh diwajahku,jika tidak ada pergilah dari hadapanku karena masih banyak bangku kosong bisa menampung tidurmu itu”kataku kembali membaca tetap saja pria itu masih berada dihadapanku mengelengkan kepalanya.
“mengapa kamu tidak tertarik padaku,semua siswa perempuan yang ada disekolah ini berlomba mendekatiku?” katanya menunggu pernyataannya .
“apa bagimu aku tidak menarik?”
“hmmmm….”aku berdiri dari kursi
“perlukah alasan…?? Alasan untuk membuang sisa hidupku meneriaki seorang pria sepertimu tergila-gila akan penampilan yang keren,menjerit saat berada di atas panggung,menangis histeris saat menyanyikan lagu yang indah.mata terbelalak saat dirimu berjalan di red carpet,kamera senantiasa mengeksposmu,perlukah aku tahu semua itu,aku dan mereka yang ada diluar sana berbeda.” Ujarku lalu pindah kemeja lain.hpku kembali berbunyi kinan dengan suara terburu menyuruhku keluar dari perpustakaan.
“sesuatu akan terjadi”kata kinan dengan nafas terkejar dia menarikku dan berlari menuju kegedung kesenian.
Aku tidak tahu apa yang terjadi,tapi dengan cepat gedung kesenian sudah dipenuhi para siswa dari kelas 1 sampai kelas 3.kinan masih menarikku maju ke depan walaupun penuh sesak.dari atas panggung berdiri seseorang yang aku kenal memegang microfon,aku tersenyum sinis
“ ternyata dia punya nyali yang besar “ kataku tidak sabar apa yang akan dikatakannya,sepertinya dia tipe pria yang memenuhi janji,dia bisa menerima syaratku untuk mengatakan maaf kepadaku didepan banyak orang.
“hmmmm pertama-tama aku ingin meminta maaf kepada arha karena selama ini aku sering menganggunya tanpa alasan,sebenarnya bukan tanpa alasan Karena memang aku memiliki alasan itu” ujarnya menatapku dan sekarang pandangan orang-orang mengarah kepadaku.
“aku rasa hendra benar-benar menyukaimu” bisik kinan menyenggolku
“hmm,,arha please listen my song for you” lanjutnya memainkan gitar bersama bandnya.gesekan gitar,drum yang dan piano yang berirama indah dan lagu yang dinyanyikan hendra
“aku jatuh cinta by roulette”
Awalnya kutak mengerti apa yang sedang kurasakan
Segalanya berubah dan rasa rindu itupun ada
Sejak kau hadir disetiap malam di tidurku
Aku tahu sesuatu sedang terjadi padaku
Sudah sekian lama kualami pedih putus cinta
Dan mulia terbiasa hidup sendiri tanpa asmara
Dan hadirmu membawa cinta sembuhkan lukaku
Kau berbeda dari yang kukira
Reff
Aku jatuh cinta kepada dirinya
Sungguh-sungguh cinta..
Ohhh apa adanya
Tak pernah kuragu namun tetap selalu menunggu
Sungguh aku jatuh cinta kepadanya
Ohhhhhh..
Coba…
Coba dengarkan apa yang kini aku katakan
Yang selama ini sungguh telah lama terpendam
Aku tak percaya..
Membuatku tak perdaya tuk ungkapkan apa yang aku rasa
Suara tepuk tangan menutup lagu yang dinyanyikan hendra,dia melompat dari atas panggung tepat dihadapanku.
“ karena alasan ini,aku memiliki perasan padamu aku tidak tahu! kamu membuatku tidak bisa berpikir,kamu selalu ada dibenakku dan alasan inilah aku mulai menyadari bahwa aku mencintaimu” ujarnya memandangku.
Hal yang tidak pernah aku alami seumur hidupku,perasaan yang begitu sulit ini mulai lemah, hendra pria yang sering membuatku kesal mengatakan hal tak terduga didepanku secar tiba-tiba jika memikirkannya baru beberapa menit yang lalu dia masih membuatku kesal,didepan semua siswa dan perhatian semua siswa mengarah padaku.sorak suara mereka yang berteriak untuk aku menerimanya walaupun ada kontra yang tidak jelas.ingin menjauh dari tempat itupun aku tidak bisa tubuhku bergetar karena aku tidak tahu harus melakukan apa?.yang ada dibenakku saat itu jika hendra ingin membalas dendam dengan mempermalukanku didepan mereka.keringat membasahi tubuhku begitu sesak dan panasnya tempat itu,aku mundur mendorong orang-orang yang menghalangiku jalan,masih terdengar jelas hendra meminta maaf dan mengatakan kata-kata itu berulang kali.aku melarikan diri saat itu kemudian menyendiri untuk menjernihkan pikiranku.aku pulang lebih awal berjalan menyusuri jalan memasuki hutan kota yang tidak terlalu jauh dari sekolah.tidak ada lagi tempat yang bisa aku datangi.saat aku ingin berteriak sendiri dan bersembunyi dan meluapkan pada pohon beringin yang besar dan kokoh ,saat aku berteriak disana,selalu saja ada daun  yang berjatuhan lalu burung-burung yang pergi meninggalkan sarangnya karena mendengar teriakanku saat itu pula kesedihanku hilang,alam-alam benar-benar menyerap kesedihanku.
Sejak tadi kinan terus menghubungiku,dia memintaku segera menemuinya ditempat yang sering kami kunjungi untuk makan siang,aku harus menemui kinan sebelum dia marah dan memukul bahuku.
“ hendra terus mencarimu,mengapa kamu tiba-tiba menghilang?” ujar kinan mendekatkan wajahnya,agar aku segera memberitahu apa yang aku rasakan.
“ini membuatku bingung,seperti ditimpa bom Hiroshima!”kataku terus memegang kepalaku sendiri.
“benar juga !sebelumnya kamu tidak pernah berhadapan dengan pria manapun.dan……bagaimana perasaanmu  padanya?”kinan menyenggolku membuatku hampir terjatuh dari kursi.
“tidak merasakan apa-apa kecuali terkejut dengan perkataannya.aku bahkan tidak percaya”ujarku berpikir
“yach ampun,kamu ini bagaimana bisa tidak merasakan apa-apa?”
“hei,jangan memaksa begitu aku Cuma benar-benar,ahhhhh yaaaa merasa heran”
“dasar,apa aku perlu mengajarimu,agar perasaan itu ada”kata kinan
“apa perlu perasaan itu diajarkan,kamu sendiri yang bilang padaku kalau perasaan itu secara alami bisa tumbuh bagai pohon jika ingin ia tumbuh subur dan indah dengan dedaunannya yang rimbun maka kamu harus memupuknya dengan baik agar mendapatkan hasil yang memuaskan..”jelasku,kinan hanya mengelengkan kepalanya.
“arassooo ‘(bahasa korea yang artinya)”baik”’sepertinya kamu sudah mendapatkan ilmu yang aku ajarkan,aku akan pergi dulu”kinan berdiri lalu pamit pergi.
Kata-kataku sendiri dan apa yang dikatakan kinan muncul secara langsung dipikiranku,aku memegangi dadaku berkata “kalau kita menyukai seseorang jantung terus berdebar,tidak akan bisa bernafas jika memikirkannya,semuanya terasa indah,apa itu benar?” aku bahkan tidak merasakan apapun jika ini membutuhkan waktu akan kucoba merasakannya biarpun lambat atau bahkan lebih cepat aku tidak bisa menduga.selama ini yang aku tahu hanya memikirkan kehidupan orang lain,apa yang aku kerjakan,dan apa yang akan aku lakukan jika esok tiba?.
Aku kehilangan semangat, ditempat kerjapun aku tidak konsentrasi beberapa kali aku ditegur manajer restoran karena mengecewakan tamu dan meminta izin beristirahat sejenak.aku merebahkan punggungku dikursi agar mendapatkan posisi tidur agar aku dapat melanjutkan kerja Karena malam masih begitu panjang,tubuhku yang tadinya kedinginan berubah hangat,aku membuka mata sosok arfan yang menyelimutiku dengan selimut.
“hei,”kataku bangun meluruskan tubuhku
“sepertinya kamu kelelahan,bagaimana kalau meminta izin agar kamu bisa pulang”katanya membereskan tasku.
“aku lebih baik sekarang,kemarin aku sudah minta izin mana mungkin hari ini aku tidak masuk lagi”
“kita harus kembali kerja sebelum manajer memarahi kita lagi” kataku berdiri
“baiklah, bagaimana jika besok aku mengunjungimu disekolah”ujarnya
“hmmm,aku akan senang jika kamu datang”kataku pergi
Tamu terus mememuhi restoran,sudah hal biasa bagiku menghadapi situasi kewalahan seperti ini,tapi sesuatu terjadi beberapa staff sejak tadi mondar-mandir berbisik,tiba-tiba saja kami semua dikumpulkan,dan manajer menyuruh kami memberi tahu para tamu untuk segera keluar restoran,bunyi sirine kebakaran sudah terdengar, suasana panic memenuhi ruangan.dapur yang berada dilantai 3 terbakar akibat kebocoran gas,walau apinya belum menyebar aku diperintahkan dilantai pertama,pihak kebakaran berlari mencapai lantai tersebut sedangkan dilantai 4 ruangan telah dikosongkan lebih cepat.aku benar-benar merasa panik kemudian aku menghampiri manajer yang marah kepada salah satu staff yang ada dilantai 3 dan ternyata masih ada satu orang yang belum diselamatkan.begitu saja aku mendapatkan keberanian,aku berlari kelantai 3 seorang gadis kecil terjebak dibawa meja.aku membantunya berdiri dia begitu lemah sangat susah membawanya,aku sendiri hampir mati menghirup asap api yang menyengat.seseorang tiba-tiba menarik tangan memegangi pundakku
“arha,apa yang kamu lakukan”katanya,aku tidak menyangka orang yang ada disampingku adalah arkam tanpa banyak Tanya aku mengikutinya dan pertolongan dari petugas pemadam yang lambat segera membantuku,aku dan dia segera dibawa kerumah sakit yang sama,aku hanya mendapat luka bakar dipergelangan tanganku,sedangkan gadis kecil yang terbaring disampingku masih tidak sadarkan diri.
“bagaimana lenganmu?”Tanya arfan sejak tadi menemaniku.
“aku baik-baik saja”kataku memperhatikan arkam yang terus berada di samping anak perempuan itu.
“apa kamu mengenal laki-laki itu?”Tanya arfan
“iyaa,dia satu sekolah denganku,mengapa dia ada disini?”tanyaku kembali
“gadis kecil itu adiknya,”katanya singkat,arkam menghampiriku yang masih terbaring mengucapkan terima kasih.
“sebaiknya aku pulang”kataku turun dari tempat tidur
“sebaiknya aku mengantarmu pulang”kata arkam meraih tas yang ada dibahuku membawanya.arfan mengambil tasku kembali
“sebaiknya anda menemani adik anda disini,lebih baik jika aku yang mengantarnya kembali”tambah arfan membantuku berjalan.
Malam berputar sangat cepat,pagi tiba lebih awal dan akupun harus berangkat sekolah,hari ini merupakan hari terakhir di adakannya pekan olahraga dan seni,kali ini tugasku untuk penutupun begitu penting.acara penutupan kali ini lebih meriah dari tahun kemarin begitu semangatnya tanganku yang terkena luka bakar terasa lebih baik.salah satu cara untuk menghindari hendra seharian beberapa kali menghampiriku.seharian ini kinan juga begitu sibuk dengan gladi dancenya,sampai makan siang ini aku tetap bersembunyi dari hendra yang terus mencariku,walau aku tidak akan bisa menghindar dia menghampiriku dikantin.
“bagaimana kabarmu,aku dengar kamu mendapat kecelakaan ditempat kerja”katanya
“seperti yang kamu lihat aku baik-baik saja,apa kamu datang ingin mengangguku?”ujarku
“ akukan sudah minta maaf,apa kamu begitu membenciku?”
“aku tidak membencimu,hanya saja wajahmu itu sedikit mengerikan”
“ aku akan menunggu “tiba-dia menatapku,kata tersirat yang penuh arti,dia benar-benar serius mengatakanya.
“aku akan menunggu sampai kamu bisa  menerima”ujarnya pergi yang begitu saja menghilangkan selera makanku sampai melempar sendok yang aku gunakan.
“walaupun dia sudah meminta maaf sampai sekarang wajahnya masih mengerikan”
“siapa yang wajahnya mengerikannya?”seseorang tiba-tiba datang dari belakangku,
“bagaimana lukamu?”tanyanya duduk disampingku
“aku baik”singkatku kemudian dia mengeluarkan bungkusan kecil dari tasnya
“ini dari adikku putri,katanya dia ingin bertemu lagi denganmu dan mengucapkan terima kasih langsung kepada penolongnya”memberikannya kepadaku.
“apa ini”
“aku juga tidak tahu itu apa,dia sangat marah kalau aku mengintip hadiahnya,”ujar arkam,bungkusan kecil berisi boneka kecil dari tanah liat yang bentuknya tidak begitu bagus,karena ini dibuat sendiri oleh adiknya bagaimanapun aku harus menghargainya.
“aku akan tampil diacara penutupan nanti,aku harap kamu datang menonton kami”lalu pergi.
Aku tersenyum sendiri,dua pria pupoler berusaha mengerjaiku hari ini,makanan yang aku pesan belum tersentuh sedikitpun,aku benar-benar kehilangan nafsu untuk menikmati makananku,hanya memesan lalu meninggalkannya, kembali kegedung seni merampungkan segalanya,wartawan dari berbagai media ikut menghadiri acara sekolah kami,semua ini karena keartisan arkam begitu popular.kedatangan arfanpun membuatku terkejut.
“perlu bantuan!”katanya membereskan pakaian yang akan digunakan saat tampil sebentar lagi.
“sepertinya aku membuatmu repot.”kataku bantuannya benar-benar membuatku tertolong
“aku penasaran dengan aktor muda dari sekolahmu”ujar arfan
“arha,ibu selfi menyuruhmu keruang ganti tempat hendra dan teman-temannya”sahut santi,walau sedikit berat aku harus menuruti kata ibu selfi sebagai guru seni dialah yang berperan penting dalam pertunjukkan nanti.
Saat tiba diruang ganti aku membantu mereka merapikan baju yang akan digunakan,mengatur cara penampilan mereka yang akan tampil sebanyak 3 kali. mereka akan tampil pertama.semuanya sudah selesai ruang ganti yang tadinya sibuk dan ramai kembali sepi,kecuali arkam yang masih sibuk memilih baju karena tidak lagi dibutuhkan aku memutuskan keluar memeriksa persiapan yang lain.
“arha,apa kamu bisa membantuku”katanya aku menghampirinya
“ada apa”
“aku sulit memilih baju yang pantas”
“jangan perhatikan penampilanmu,aku rasa jika menggunakan kaos biasa dan jeans,semua gadis tetap akan menjerit padamu” kataku meraih kaos oblong berwarna putih dan kemeja biru sebagai luarannya.
“ini pantas untukmu,pakai yang ini jika tidak suka aku sudah melakukan yang terbaik dengan memberimu saran”kataku melangkah,
“hei tunggu dulu” arkam meraih tanganku dan berdiri,tiba-tiba kursi yang diduduki arkam tidak seimbang sehingga kaki kursi terpeleset.aku ikut terjatuh menimpa tubuhnya.entah apa yang terjadi aku berusaha berdiri kembali dan tiba-tiba saja kursi yang aku pegang terjatuh kepalaku terbentur dikepala arkam,sangat jelas melihat wajahnya dari jarak seperti ini.tatapannya membuatku tidak bisa bergerak,tangan kiriku masih digenggamnya,begitu sulit menjauh dari pandangannya.tangan arkam melingkar di punggungku dan tersenyum.respect aku terkejut dan berteriak menghindari tubuh arkam,luka bakar yang ada ditangan kananku berdarah akibat terbentur kursi,arkam membuka bajunya mengikatkannya ketanganku.
“apa kamu baik-baik saja”katanya berdiri meraih kotak obat mengobati lukaku.
“biar aku yang membersihkan darahnya”kataku meraih obat merah yang dipegang arkam tapi dia kembali mengambilnya dari tanganku.
“apa kamu bisa mengobatinya hanya dengan menggunakan tangan kiri yang lemah itu”.aku hanya bisa diam dia mengobati lukaku membersihkan darahnya membalutkan perban kembali.
“apa kamu baik-baik saja”kataku memperhatikan kepalanya yang benjol gara-gara benturan kepalaku serta sudut bibirnya yang terluka saat aku panik menekan wajahnya tanganku tidak sengaja memukul wajahnya dan mengenai bibirnya.
“sudahlah,ini tidak apa-apa.reputasiku tidak akan hancur dengan bibir terluka seperti ini”.
“ayo berdiri sebelum ada yang melihat kita melantai seperti ini ” dia membantuku berdiri dan tiba-tiba itu terjadi kembali saat arkam memegangi bahuku untuk berdiri kembali kakiku yang menumpu untuk berdiri tiba keseleo,hingga tubuhku berbaring dilantai,tubuh arkam menindihku wajahnya lebih dekat menyentuh hidungku.aku tidak bisa melakukan apa-apa,jiwaku meninggalkanku sulit mengerakkan seluruh tubuhku karenanya,seperti perintah dalam hatiku.
“hari ini benar-benar diluar dugaanku,semuanya serba kebetulankan!”arkam tersenyum,nafasnya memasuki pori-pori kulitku dia mendekatkan wajahnya menyampingkan wajahnya kesamping telingaku.
“ lain kali aku ingin terjebak di saat seperti ini,tapi  semua orang memperhatikan kita”
Begitu terkejutnya aku mendorong tubuh arkam,semua siswa berdiri didepan pintu memperhatikan kami,disudut ini ingin rasanya aku mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuhku dan berlari dari hadapan mereka,itu tidak bisa aku lakukan pintu masuk dipenuhi siswa perempuan yang siap menghunuskan pedang padaku.
“arhaa……..” teriakan yang benar-benar menusuk telingaku.
“gadis penggoda”
“apa yang kamu lakukan pada arkam”
“mana mungkin arkam mencium gadis aneh seperti itu”
“apa yang menarik darinya.”
“aku benar-benar tidak tahan”
Kemarahan berkumpul menjadi bola besar yang siap di lemparkan kepadaku,
“sebaiknya kalian keluar aku harus bersiap-siap” ujar arkam menyuruh satu-persatu dari mereka pergi lalu menutup pintu dan hanya membiarkan aku bersamanya.
“jangan pergi”katanya saat aku ingin membuka pintu dan keluar
“jika kamu keluar sekarang,perempuan-perempuan yang ada disekolah ini akan menangkapmu dan merobek-robek baju,karena kamu telah dianggap mengambilnya pangeran mereka”.aku berbalik berubah kesal padanya.
“pangeran katamu,iyaaa pangeran tidur……!!! aku tidak tahu ingin menyalahkan siapa? mengapa kamu harus terkenal dan sepopuler ini,membuatku tidak bisa berpikir apa yang akan aku lakukan sekarang”bentakku
“aku punya punya ide,jika gadis-gadis itu tidak ingin menganggumu”.katanya menghampiriku
“semoga saja masuk akal?”kataku
“kita umumkan kepada mereka,jika kita berdua mempunyai hubungan”
“apa katamu..?? ini benar-benar lebih parah dari yang aku bayangkan”kataku melangkah sambil memikirikan apa yang apa yang akan terjadi padaku jika keluar nanti.aku kembali mundur dari pintu .
“apa yang harus aku lakukan pengeran bodoh!!”aku berteriak padanya dia membuatku bingung tidak pernah aku rasakan perasaan seperti ini,pikranku kalut dan tidak bisa bertindak dengan jernih.
“apa kamu bingung akan keadaan yang baru saja terjadi”kini laki-laki itu menatapku.
“apa yang harus aku  bingungkan?”aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“kita akan keluar bersama.”
“jangan memerintahku..”aku melanjutkan langkah.
Sedikit membingungkan bagiku,kejadian ini mengubah apa yang membeku dalam darahku.kadang terbersik tanpa sedikit ingin mengalaminya.apa yang aku rasakan saat ini sama persis dengan tanda yang diberikan kinan kepadaku.benar saja baru menginjakkan kaki diruang kesenian tatapan kebencian menhujaniku.kinan berlari menghampiriku.
“apa yang terjadi ? baru saja aku mendengar rumor jahat mengenaimu”kata kinan menjauhkanku dari kerumunan .
“ini hanya salah paham,jangan memandangku seperti itu”kataku pada kinan melayangkan pandangan yang siap menangkap kebohonganku.
“apakah orang-orang itu akan membunuhku ahhhhhhhh”kataku terus memegang kepalaku berpikir tentang apa yang akan terjadi.
Menghindari kekesalan mungkin bukan jalan satu-satunya,yang aku tahu Cuma bersembunyi dari ucapan orang-orang tentangku dan apa yang terjadi besok lebih parah dari saat ini,mungkin saja ada siswa perempuan yang ingin menarik rambutku atau memukul wajahku dan mungkin saja mereka akan menggantungku di tiang basket.
“apa yang kamu pikirkan?”sapa arfan
“bukan apa-apa,”dari kejauhan kinan datang menghampiriku dan memperkenalkan mereka berdua,dari dulu aku ingin mempertemukan kinan dengan arfan dan tentu saja masing-masing dari mereka saling memuji melalui tatapan mata tidak cukup lama mereka berbicara dan arfan harus kembali keuniversitasnya.
“dia begitu indah”ujar kinan memperhatikan arfan dari kejauhan.
“kali ini giliranmu yang memberiku makan siang,bagaimana kalau makan siangnya kita ke beachfun”.
“makan dipondok tepi pantai,,sepertinya menyenangkan sudah lama kita tidak menikmati kepiting lezat tempat itu”ujar kinan memegang perutnya sambil membayangkan kelezatannya.
“haaaaa”tiba-tiba kinan mengeluh dengan nafas panjang.aku menarik tangan kinan yang tadinya semangat kini membuka dompetnya.
“ada apa?”tanyaku lalu dia menunjukkan sisa akhir uangnya
“aku bahkan tidak memiliki uang untuk mentraktirmu”kembali memasukkan dompetnya ketas.
Tiba-tiba suara ramai menghampiri kami,mereka hendra dan teman-temannya serta arkam menghampiri kami.
“mendengar kalian menyebut makanan kami semua jadi lapar” kata hendra
“bagaimana kalau kita semua pergi bersama ke  beachfun bersama-sama”tambah hendra.
“sepertinya menyenangkan,tapi sebagai gantinya kalian semua yang membayar makanan kami”ujar kinan
“baiklah ayo kita pergi,”tiba-tiba arkam mendekati mendorongku untuk berjalan dan merangkul bahuku.
“hari ini kau tidak bawa uang,aku rasa kamu mengerti”bisiknya
“hei lepaskan”kataku menjauh dan berjalan lebih dulu
Masih menggunakan seragam SMA kami menuju beachfun salah satu tempat makan yang sangat indah di kota ini,terpaksa aku dan kinan ikut dengan mobil milik hendra awalnya aku tidak ingin ikut tetapi kinan terus memaksaku.setelah beberapa menit kami tiba,tetapi suasananya cukup ramai dari biasanya.tidak berapa lama arkam pergi karena sesuatu hal,begitu juga dengan aku harus kembali ketempat kerja rapat restoran yang untuk sementara ini akan  ditutup untuk renovasi ulang.









Part 2
Mulai merasakan

Semua berlalu begitu cepat,kehidupan disekolah sedikit berubah dan juga diriku,aku merasakan perasaan yang tidak biasa yang aku rasakan,dia mengubah apa yang ada didalam hatiku,setiap hari memperhatikan dia saat dekat dia membuatku tidak bisa bernafas,dan ini pertama kalinya aku memiliki perasaan ini tapi aku hanya bisa jadi pengemar tersembunyi baginya dan itu terjadi begitu saja.
Sekolah hampir sepi,aku merapikan perpustakaan sendiri. tiba-tiba terdengar suara seseorang memainkan alat musik.tanganku berhenti dan mencari asal suara tersebut sekolah hampir gelap langkah kaki menuntunku pada suaranya dan ayunan langkahku terhenti pada ruangan yang disinari sedikit cahaya.dia berdiri menutup matanya,mengesekkkan biolanya menikmati setiap nada rambatan gesek biolanya.aku berdiri sejuta kagum padanya cukup lama aku seperti terbawa dengan music yang dimainkannya dan perasaan ini semakin kuat mengikat.aku menyukainya benar-benar menyukainya tapi aku berharap ini tidak akan menyakitkanku dari awal inilah aku menyukainya.
Untuk mengatakan apa-apapun aku tidak bisa bila didekatnya,apa yang terjadi padaku diluar jangkauanku untuk menghilangkan perasaan ini.setiap hari melihat arkam memperhatikannya,aku benar-benar gila dibuatnya.semua yang aku rasakan aku lukiskan dalam tulisanku.tapi hari ini dan aku tidak melihatnya begitupun hari selanjutnya dan itu berlangsung selama seminggu dia tidak datang kesekolah.walau begitu aku tahu dia mempunyai kesibukan diluar sana sebagai perhatian orang-orang dengan keartisannya dan aku hanya bisa melihatnya di search pencarian youtube melihatnya menerima wawancara,menjadi model anak siswa laki-laki terpopuler dan dia mendapat julukannya pria terkeren dan memiliki wajah yang bisa membuat semua wanita terpesona dengannya.dia cukup terkenal,bisa melihatnya di balik layar saja cukup bisa membuatku tersenyum dan perasaan yang belum aku rasakan yaitu rasa cemburu jika melihatnya dengan seorang wanita yang selalu bersamanya dan sudah dibicarakan oleh semua orang bahwa mereka memiliki hubungan.aku cukup senang walau hanya melihatnya.mungkin perasaan ini sesaat saja timbul dalam diriku,sekedar perasaan kagum pengemar kepada idolanya.
Siang ini aku harus kembali kerumah karena ayah sudah datang untuk menjengukku,sekalian  aku mengajak kinan kami menunggu pak rosman menjemput kami didepan gerbang sekolah.hendra dan teman-temannya menghampiri kami.
“kalian punya waktu”kata dani drummer disekolah kami,akhir-akhir ini ia mendekati kinan karena dia menyukainya.
“kami akan kerumah arha.” Ujar kinan
“kebetulan,apa kami bisa ikut berkunjung?” Tanya hendra aku tidak bisa menolak karena mereka begitu memohon padaku.tiba-tiba arfan datang
“sepertinya akan ada pesta?”katanya ikut menawarkan diri ikut dengan kami.
Tak lama kami tiba dan ayah baru-baru tiba dari bandara aku memperkenalkannya pada ayah.aku sedikit bangga mereka pertama kali mengunjungi kediamanku yang sebenarnya dan mengajak mereka berkeliling rumah.
“rumah ini begitu indah seperti istana betul-betul rancangan yang bagus”puji arfan.
Aku setuju dengan arfan karena rumah ini ibuku yang mendesain interiornya sehingga sesuai dengan keinginan ibu dan ayah.
“karena kalian semua sudah ada disini,bagaimana jika kita mengadakan pesta kecil-kecilan siswa SMA,sudah lama aku tidak berkumpul dan merasakan jiwa semangat mudaku muncul”jelas ayah yang cepat akrab dengan teman-temanku.
“paman, pesta lebih identik jika ada makanan.”usul kinan
“benar,apa perlu kami mengundang teman-teman yang lain”tambah dani membuat.aku tidak bisa mengatakan apa-apa karena ayah malah setuju dengan usulan mereka bahkan aku sendiri tidak dihiraukannya dan menyuruh bibi memesan catering dan menyiapkan minuman untuk mereka.
“ayah seharusnya istirahat,aku melakukan kesalahan membawa mereka kesini”
“apa ayah terlihat lelah bagimu”ujar ayah memegangi pipiku”ayah senang melihat kamu memiliki teman yang menyayangi bisa ada untukmu tidak seperti ayah yang jarang untukmu karena mementingkan pekerjaan”.
“ayah…..(aku memeluk ayah) aku tidak protes dengan ayah justru aku senang ayah bisa seperti yang diinginkan ibu menjadi sukses dan nomor satu”
“maafkan ayah arha”
“setiap hari aku bisa melihat ayah di youtube.pengusaha Intelektual dan keren ayah memang hebat” kataku tersenyum
Satu persatu teman sekelas berdatangan,pesta mendadak yang tidak pernah terpikirkan olehku menjadi lebih meriah,sekarang aku benar-benar merasakan semua perasaan kebersamaan bisa tersenyum dan berbagi cerita kepada mereka mengenal kembali nama-nama mereka yang dulunya tidak aku kenal karena dikelas aku tidak bisa bersosialisasi dengan mereka dengan baik.aku mendapatkan kebersamaaan mereka yaitu perasaan menghargai.tiba disekolah bagiku lebih menyenangkan bisa berkumpul dengan mereka sekarang bukan hanya kinan yang mau berteman denganku tetapi seluruh teman sekelasku.perlahan rumor tentangku dengan arkam mulai menghilang ini lebih baik bagiku karena disaat seperti ini perasaanku sudah lengkap.
Usai sekolah kami masih berkumpul membicarakan apa yang akan dilakukan akhir pekan besok.aku Cuma bisa mendengar usulan mereka satu persatu
“bagaimana jika mendaki”?” usul kinan
“pantai lebih baik kita bisa berlayar,menyelam dan berenang!”tambah susi
“cuaca akhir-akhir ini begitu panas,kulitku bisa terbakar”tambah dea
“bagaimana kalau memancing,aku tahu tempat yang baru dibuka dan kita bisa menikmati hasil pancingan kita sendiri”tambah stefen,dia adalah ketua kelas kami.
“kepermandian air terjun saja”tambah uki
Berbagai usulan untuk akhir pekan besok belum diputuskan mereka masih memikirkan akan kemana?.tiba-tiba hendra dan teman-teman yang selalu bersamanya dan tidak terpisahkan menambahkan satu usulan lagi.
“bagaimana jika berkemah?aku tahu tempat yang bagus,kalian bisa melakukan semuanya,air terjun berenang bahkan memancing”ujar hendra sejak tadi memperhatikan pembicaraan kami.
Semuanya diam dan berpikir dan akhirnya menyetujui membagi tugas apa yang akan dibawa untuk berkemah besok.
“pasti lebih menyenangkan jika hendra ikut mereka akan bernyanyi sepanjang malam untuk kami”ujar dea
Karena selain arkam,hendra dan bandnya disukai satu sekolah,mereka adalah bintang sekolah dan selalu menjadi pusat perhatian jika tampil disetiap acara sekolah terutama hendra yang memang memiliki penampilan yang keren.sampai saat ini aku belum memberi jawaban kepada hendra,dia selalu berusaha untuk memberikan  perhatiannya padaku.aku menyukainya tetapi menyukainya sebagai seorang teman dan lagi dia tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hatiku dan sampai dimana dia bisa merobohkan pertahananku kepadanya dia berusaha membuatku menyukainya sedikit demi sedikit dan aku menghargai usahanya dan perubahan dirinya setelah 2 tahun menyiksaku disekolah dengan ejekannya sehingga banyak siswa yang menjauhiku dan disaat ini juga dialah yang mengembalikan rasa kebersamaan diantara teman-temanku.
“bagaimana kalau kita mengundang arkam?”ujar susi yang pernah menyatakan perasaanya kepada arkam dan ditolak didepan umum.bisa dikatakan susi adalah siswa perempuan yang paling cantik disekolah.semua orang tertarik padanya aku bahkan tidak menyangka arkam akan menolaknya.
“kamu ingin mengatakan perasaanmu lagi,jangan membuat malu seperti itu”ujar kinan
“aku tahu,”desah susi kembali duduk.walau dia cerewet tapi dia sangat baik tidak seperti kebanyakan wanita yang ada disekolah memperebutkan sesuatu yang tidak penting.
“dia begitu sibuk dan jarang datang sekolah karena banyak tawaran yang datang padanya aku hanya bisa melihatnya di Tv”tambah dea
“aku dengar arkam akan kembali kesekolah,itu diputuskannya untuk focus pada ujian akhir sekolah yang akan berlangsung 5 bulan lagi”jelas susi
“seperti kamu banyak tahu mengenai tentanggnya”Tanya kinan yang sudah bersiap pulang
“tentu saja,dia tidak pernah lepas dari pemberitaan dan wanita yang sering  bersamanya sudah resmi menjadi kekasihnya.sungguh mengecewakan”ujar susi menutup pembicaraannya lalu pamit pulang dan besok kami akan bertemu lagi.
Semuanya telah pergi kecuali aku dan hendra,aku membiarkannya mengantarku pulang kembali kerumah susun awalnya ia heran setelah aku menjelaskan kepadanya semua tentangku dia baru mengerti apa yang terjadi.
“maafkan aku karena dimasa lalu hari-hari sekolah menjadi neraka karena ulahku”ujar hendra sambil menyetir mobilnya.
“itu benar-benar menganggu”jelasku tersenyum tiba-tiba hendra berbicara serius padaku.
“apa kamu menyukai seseorang,sehingga sulit untukmu menerimaku”ujarnya memandangiku.
“sulit bagiku untuk menyukaimu secepat ini,jika ini lebih baik bagiku untuk sekedar menjadi teman yang berlangsung lama daripada menjalin hubungan yang bisa merusak kebersamaan kita”jelasku tersenyum.
“aku juga berpikir begitu,teman untuk selamanya.tapi tidak salahkan aku tetap berusaha sebelum menyesal setidaknya aku pernah menyukai gadis yang sering kujahili disekolah”(mobil hendra berhenti tepat didepan rumah bersusun)
“jika kamu mau bersabar,mungkin aku akan menyukaimu”(aku tersenyum turun dari mobilnya).
“arha,mengapa sikap dewasamu ini membuatku seperti kita berada jauh dalam tingkatan umur padahal usiamu baru 17 tahun”tambah hendra.
“benarkah aku tidak pantas seperti itu!”
“seharusnya itu tidak pantas,seperti umurmu lebih tua dibandingkan dengan teman-temanmu”ujarnya pergi.
Sebelum pulang aku terlebih dulu mengunjungi  pusat perbelanjaan membeli makanan untuk besok sampai tidak menyadari 3 keranjang telah penuh.“apa ini tidak terlalu boros”pikirku dalam hati melihat barang yang sudah memenuhki keranjang lalu kemudian membayarnya.Begitu kesulitan harus membawanya sehingga aku harus menunggu taksi.seseorang yang baru keluar dari dalam toko menyapaku dan dia tidak asing lagi bagiku.
“kamu membeli semua ini untuk 1 bulan kedepan yahh”ujarnya memerika satu persatu isi kantong plastic yang berisi makanan kecil.
“tentu saja bukan”
“naiklah kemobil,aku akan mengantarmu”katanya mengangkat barang-barangku kebagasi mobil menyuruhku naik.
“mengapa kamu ada disini?”tanyaku
“aku Cuma kebetulan lewat disini dan merasa haus,”
“aku mengira karena kesibukanmu untuk singgah ditempat ini kamu harus menyuruh manajermu atau setidaknya ada sopir yang menemanimu membelinya”jelasku.
“setidaknya manajerku saat ini sedang kewalahan mencariku karena harus berkeliaran sendiri,aku tidak bisa membayangkan wajahnya “ arkam tertawa membayangkan wajah manajernya.
“kemarin kamu mengadakan pesta.! Mengapa tidak mengundangku?”
“hendra sudah menghubungimu tapi yang menjawabnya manajernya katanya kamu ada diluar kota dan pemotretan di pantai”
“benarkah,seharian dipantai membuatku kulitku terbakar,memiliki tubuh dan penampilan seperti ini membuat banyak panggilan kerja untukku”
“sudah puas memuji dirimu?”kataku
“karena hanya kamu yang tidak tertarik makanya aku memamerkannya.”ujarnya lalu merebut ponsel yang ada ditanganku.
“lain kali jika ada sesuatu yang memungkinkan aku ada,hubungi aku.”katanya memasukkan nomornya di ponselku menaruh namanya sendiri diponselku.
“pangeran”ujarku sinis.
“jangan sampai kamu mengubahnya,aku akan terus memeriksa ponselmu setiap saat.(membelokkan mobilnya kearah yang aku tunjukkan) apa kamu tinggal dilingkungan seperti ini?”lanjutnya memandangi teliti sekitar gedung itu.
Aku menyuruhnya cepat pergi,aku tidak menyangka akan bertemu dengannya secara kebetulan sedikit mengobati perasaanku  setelah beberapa lama tidak melihatnya disekolah.hampir gelap aku harus mengangkut sedikit demi sedikit.sungguh membuat seluruh tubuhku kelelahan dan kantong terakhir yang aku bawa,tiba-tiba seluruh lampu padam aku melanjutkan langkahku beberapa orang laki-laki sudah berdiri di hadapanku.
“kami bisa membantumu”katanya merebut kantong dari tanganku,pria itu adalah andi aku sering melihatnya disini bersama dengan teman-temannya.mereka mencoba mengangguku tidak biasanya mereka seperti ini padaku.
“apa kalian mabuk?”kataku tidak tahan pada mereka yang berani menyentuhku.
“kami tidak mabuk,hanya ingin ditemani malam ini”mereka tertawa aku berusaha menghindar dari mereka tetapi perlawananku tidakklah cukup.
Aku mulai lelah memberontak,bahkan berteriak tidak satupun yang mendengarku aku yang tidak biasa menangis dan ketakutan harus merasakannya kali ini.
“apa yang kalian lakukan”tiba-tiba dari dalam kegelapan arkam yang memukulkan balok kepada mereka hingga mereka jatuh tidak sadarkan diri.
“lebih mudah mengalahkan orang mabuk seperti mereka (arkam menghampiriku menutupi tubuhku dengan kemejanya) kamu tidak apa-apa( membawaku kekamar ).
“malam ini jangan menginap disini,aku akan membawamu ketempatku”katanya meraih koper yang ada diatas lemari memasukkan semua pakaianku kedalamnya,aku tidak bisa berkata apa-apa karena kejadian tadi masih terbayangkan padaku jika arkam tidak datang menolongku aku akan menjadi wanita seperti apa.
“tinggalkan tempat ini,besok aku akan kembali mengambil sebagian barangmu,untuk malam ini cukup bawa pakaianmu mengapa memilih tinggal dilingkungan buruk seperti ini? Orang tuamu cukup kaya mengapa membiarkanmu hidup seperti ini”berbagai pertanyaan yang belum bisa aku jawab.aku menunggu arkam dimobil yang mengambil barang-barangku dan untuk sementara dia menbawaku keapartemennya,karena begitu lelahnya aku tidak menyadari pagi menjelang dan tertidur di tempatnya sedangkan arkam pergi setelah mengantarku dia hanya meninggalkan catatan kecil dimeja memberitahukan kode pintunya.
Waktu menunjukkan pukul 8 kinan menelponku lebih pagi karena menunggu kedatanganku,aku lupa hari ini akan ikut dengan mereka berkemah.setibanya tempat kami berkumpul bus yang sejak menanti dan semuanya sudah berkumpul dan mendapatkan kursi.aku masih mencari tempat duduk,dari belakang hendra menawarkan tempat duduk padaku.
“apa yang terjadi,wajahmu kusut dan matamu bengkak”memperhatikan wajahku.
“tidak apa-apa”merebahkan punggungku,ponselku sejak tadi berdering dan tidak sempat mengangkatnya karena terburu-buru.arkam terus menghubungi dan mengangkatnya berbisik.dia begitu marah aku pergi tanpa memberitahunya.
“apakah pangeran harus bersikap seperti ini”bisikku mematikan panggilannya setelah memberi tahu kemana aku akan pergi.hampir satu dua jam menempuh perjalanan kami akhirnya tiba di tempat yang dituju pemandangannya begitu indah,semuanya bekerja sama mendirikan tenda,menyiapkan makan siang, mencari kayu bakar untuk acara api unggun malam nanti.semuanya berjalan seperti yang diharapkan.selesai menunaikan shalat dan makan malam bersama kami berkumpul  mengelilingi api unggun mendengarkan mereka menceritakan lelucon dan hendra membuat semuanya menjerit karena mendengar nyanyiannya.tidak disangka arkam muncul secara tiba-tiba didepan kami membuat suasana semakin ramai.
“apa yang dilakukannya disini”bisikku berusaha bersembunyi dari jarak pandanngya
“siapa memberitahunya kami ada disini?”kata susi berdiri mendekati arkam
“hei arha,aku sudah memberimu nomorku mengapa tidak menghubungiku dan tidak memberitahuku kalian mengadakan acara hebat ini”ujarnya duduk disamping hendra mengambil gitar dan menyanyikan lagu kepada mereka .
Pesona arkam membuat semua terdecap kagum semua mata membayangkan dirinya masing-masing jika bisa menjadi kekasih arkam.usai mememarkan keahliannya arkam menghampiriku dan duduk disampingku.suara canda dan tawa menambah kemeriahan perkemahan ini.aku sendiri tidak begitu menikmati karena keberadaan arkam disampingku membuatku gugup dan tidak bisa melakukan apa-apa,nafasku terasa sesak aku bergegas pergi masuk ketenda.melegakan nafasku menghirup lebih banyak udara.perasaanku tidak menentu berada dekat dengannya.berkali-kali aku menghirup dan menghembuskan nafasku agar detak jantungku kembali normal suara langkah menghampiri dan membuka tenda.
“apa kamu baik-baik saja”ujar arkam masuk
“hanya sedikit mengantuk (ujarku berbohong meraih selimut) sebaiknya kamu pulang”
“terima kasih membiarkanku menginap ditempatmu,dan malam setelah mengantarku mengapa kamu bisa berada ditempat itu”tanyaku pertanyaan yang sudah aku siapkan sejak kemarin.
“kamu melupakan satu kantong makananmu,aku pikir membawanya selagi masih ingat.ehmmm aku juga ikut dalam acara ini,tentunya seseorang harus rela berbagi tenda denganku”katanya
“tendaku masih cukup luas untukmu”sahut hendra datang tiba-tiba
“baguslah aku bisa beristirahat sekarang”arkam keluar dari tenda
“tidak sopan mengunjugi seorang wanita ditenda jika dia sendirian”tambah hendra pergi bersama dengan arkam.
Malam begitu larut,kinan dan dea sudah tertidur pulas disampingku aku belum bisa memejamkan mata,perhatian arkam masih teringat dalam benakku.berbaring terlalu lama tanpa bisa tertidur membuat kepalaku sakit.aku membuka tenda mengambil beberapa kayu menyalakan kembali api yang hampir padam.meraih gitar sekedar hanya memegangnya karena aku tidak tahu cara memainkannya.
“tidak bisa tidur?”sapa hendra menghampiriku
“iyaaa,,malam terasa panjang ohh iyaaa mau mengajarkanku memainkan alat ini”kataku dan wajah bahagia hendra duduk lebih dekat disampingku.membimbing jari-jariku.
“ternyata sulit,aku kira memainkan gitar begitu mudah”
“aku akan mengajarkanmu sampai kamu bisa” hendra lalu duduk dibelakangku seperti umumnya orang yang diajarkan bermain gitar dia membimbing jariku dan tangan satunya memetikkan suara gitar.
“aku cukup cepat belajar memainkanya”ujarku
“pacaran disaat semua orang tertidur lelap,kalian memanfaatkannnya dengan baik? ( arkam tiba-tiba muncul) ini juga termasuk tidak sopan”sahutnya.
“dia hanya mengajarkan cara memainkan alat ini,”jelasku menaruh kembali
“mengapa kamu tiba-tiba ada disini,aku mengira kesibukanmu didunia hiburan tidak memperbolehkanmu bahkan sampai bersantai” ujar hendra
“aku sedikit bebas sampai ujian akhir sekolah selesai,”jelasnya
“sebaiknya aku masuk ketenda,” ujarku beranjak meninggalkan mereka
Setidaknya malam ini aku bisa tertidur,mereka berdua membicarakan tentang siapa akupun tidak ingin tahu.
“arha bangun,”ujar kinan mengoyang-goyangkan tubuhku.
“kami semua akan pergi berenang di air terjun.”
“aku tidak tertarik,pergilah “kataku menyelimuti seluruh tubuhku dengan selimut.
“ayolah arha,”kinan memaksa.
“aku masih mengantuk,kalian pergi saja dulu aku akan menyusul”
“ok,,jangan terlalu lama menyusulnya karena kita akan mengambil gambar”ujar kinan meninggalkan tenda sedangkan dea dan susi masih merapikan barang-barangnya mendengar mereka membicarakan arkam.
“sayang sekali kita tidak bisa melihat arkam membuka bajunya”ujar dea
“mengapa ada pria sekeren dia!!?tambahnya pergi setelah tertawa membayangkan arkam.
Aku kembali melanjutkan tidur,kesadaranku hampir masuk dalam dunia mimpi tiba-tiba suara memanggilku dari luar tenda.
“ hei bangunlah.. “ (ujarnya membuka tenda) aku membuka mata memperhatikan seorang yang menganggu tidur,dia melotot senyum padaku memperhatikan ekspresi wajahku yang kusam karena belum mencuci muka.
“apa yang kamu lakukan disini,aku kira pagi-pagi sekali kamu sudah meninggalkan lokasi perkemahan” kataku duduk tepat dihadapannya.
“kepalaku pusing memikirkan kalian semua bersenang-senang tanpaku” ujarnya ikut duduk didepanku menyilangkan kedua kakinya menarik nafas dalam-dalam baru kali ini aku melihatnya mendesah pasti sesuatu terjadi padanya.
“apa yang terjadi”tanyaku memperhatikan wajahnya yang menunduk menatap kosong.tanpa menjawab dia hanya tersenyum mengeleng-gelengkan kepalanya menarik tanganku berdiri.
“ayo kita susul mereka..!”katanya tersenyum,aku masih memperhatikan wajahnya yang berubah sedih disaat bersamaan dan aku tahu ia tidak bisa memnyembunyikan apa yang terjadi pada dirinya,.



















Part 3
Kejadian ini bukan dia ?

Musim kemarau panjang berakhir,menjelang semester pertama kami siswa senior kelas 3 mulai sibuk mempersiapkan lebih awal mental mereka, untuk menghadapi ujian nasional akan digelar 4 bulan lagi,bagi mereka yang tidak mengalaminya mungkin masih begitu cukup lama tapi bagi kami itu sudah diujung tanduk pendidikan kami,usai sekolah tidak begitu saja berakhir, para siswa diwajibkan untuk ikut bimbingan belajar serta menambah waktu belajar mereka,terutama aku karena universitas yang akan kukunjungi berada di luar samudra.menyebarang laut sehingga aku harus menaikkan lebih tinggi nilaiku untuk diterima diuniversitas Columbia university Amerika serikat.malah rencana anehku muncul ketika menonton salah satu drama korea good of study.
“camp belajar?” kata mereka kompak secara bersamaan mereka memandangiku.
“ide yang bagus,tapi ini terlalu cepat pelaksaanaannya,bagaimana jika camp belajar kita laksanakan seminggu sebelum pelaksanaan ujian tiba”tambah hendra,semuanya saling memandang,aku bahkan tidak yakin jika mereka akan setuju.
“aku ikut saja,tapi apa bisa semua kelas ikut dan kita beritahu rencana ini”dea berdiri dari kursinya.
“tentu tidak boleh,hanya untuk kelas kita saja” lanjut stefen mencatat satu persatu usulan.
“aku hanya ingin menghabiskan malam bersama arkam” ujar dea sedikit kecewa,
sengaja aku mengusulkan hal semacam ini khusus hanya kelas kami,aku tidak ingin karena arkam berada disini,bisa-bisa akan menganggu kosentrasi mereka jika arkam ikut.kasus berbeda sudah seminggu aku tinggal diapartemen arkam,selama seminggu itu pula aku mencari tempat yang disewakan dan sama sekali belum menemukannya,hari ini aku harus mendapatkannya,selain membuat arkam kesusahan dia harus rela menginap dirumah temannya,jika belum menemukannya dengan terpaksa aku harus kembali kerumah untuk sementara waktu.Ayah melarangku untuk mencari kerja,kali ini aku memang setuju dengan ayah karena selain tidak menganggu aku juga bisa kosentrasi dengan sekolahku.malam makin larut aku juga belum menemukan tempat yang akan aku tinggali,dengan langkah malas aku menaiki tangga menuju kamar apartement,ingin sekali aku sampai dan merebahkan tubuhku ditambah lagi besok aku harus menyiapkan barangku untuk kembali kerumah.
Saat memasuki kamar,lampu sudah menyala suasana kamar sedikit panas,karena AC sudah dimatikan sejak tadi,bau alcohol terhirup jelas aku menyalakan AC kembali mengatu suhunya.
“apa yang terjadi?”bisikku pelan
“apa arkam datang atau seseorang sudah masuk kedalam”kataku was-was berjalan pelan ketempat tidur dan menyalakan lampu,aku sungguh terkejut melihat arkam duduk samping tempat tidur,memeluk selimut yang berantakan,sebotol minuman keras yang hampir setengah ditangannya,aku menarik tubuhnya ketempat tidur membuang ketempat sampah minuman haram itu,arkam masih sadar terus mengomel menyebut nama ibu dan ayahnya,sesekali ia tersenyum lalu kembali menangis,aku memeriksa tubuhnya selain mabuk arkam juga deman,tanpa ragu aku membuka pakaian tebal yang terbalut ditubuhnya,melepaskan sepatu dan kaos kakinya,mengambilkan air es untuk menurunkan demannya.sekujur tubuhnya luka dan memar dibagian pipinya.aku tidak tahu mungkin dia berkelahi dengan seseorang.
“apa yang terjadi denganmu?”pekikku dalam memperhatikan wajahnya yang terbalut masalah,sepanjang malam aku tetap terjaga hanya untuknya,untung saja besok hari minggu.waktu menunjukkan pukul 3 aku berdiri memeriksa kembali suhu badan arkam yang sudah stabil dia juga sudah tertidur nyenyak sebelum demannya turun dia terus mendesah dalam tidurnya entah apa yang dipikirkannya hingga masalahnya terbawa dalam mimpinya.aku berdiri dari kursi menutup pintu agar arkam bisa tertidur lebih lelap,sofa empuk sudah menunggu tubuhku untuk beristirahat.
Xxx
“bagaimana sekolahmu” Tanyanya.arkam yang melamun melihat keluar jendela tersadar,makanan yang hampir habis di piringnya kembali disuapkan kepada laki-laki sekarat terbaring lemah sejak 3 bulan lalu Karena penyakit strokenya,tapi dia masih tetap bisa bicara walau tidak bisa mengerakkan seluruh anggota tubuhnya.arkam menyuapi makanan suapan terakhir kepada ayahnya sambil tersenyum.
“sekolahku baik-baik saja dan ayah tahu aku membawa berita gembira untuk ayah?”kata arkam meletakkan piring yang sudah kosong kembali kemeja
“aku menjadi aktor pemeran utama dalam sebuah film dan sebentar lagi film itu akan selesai dan aku bisa membawa ayah kerumah sakit yang lebih nyaman agar ayah cepat sembuh”jelasnya sambil membantu ayahnya meneguk air.
“ayah cukup senang mendengarnya,jangan lalai dari sekolahmu karena sebentar lagi kamu akan ujian” katanya walau dia ingin sekali memegangi pundak anaknya.
“setelah film ini selesai aku akan mengurangi jadwal jobku sampai ujian selesai,jadi ayah tidak usah memikirkan hal sepele seperti ini,yang ayah pikirkan sekarang harus sembuh dan kita bisa kembali bersama”kataku menyelimuti ayah
“bagaimana kabar ibumu?”Tanya ayah arkam seketika arka terdiam tanpa bisa menjawab perkataan ayahnya.
“aku tidak tahu,”cetusnya berjalan kearah pintu.
“aku harus pergi ayah,”lanjutnya tanpa bisa melihat wajah ayahnya yang masih sangat mengharapkan wanita yang menyakiti dirinya dan anaknya kembali datang menjenguk mantan suaminya yang sakit yang tidak bisa melakukan apa-apa,hingga ibunya tega meninggalkan mereka bersama laki-laki yang lebih kaya.itu tidak bisa berlangsung lama sampai akhirnya ibunya diceraikan secara sepihak oleh laki-laki yang membawanya.saat ini walau arkam marah ia juga tidak bisa membiarkan ibunya yang kini lebih senang keluar bersama teman-temannya dan pulang dengan keadaan mabuk.tiada hari tanpa minuman yang hanya bisa menghiburnya.
Malam itu setelah mengunjungi ayahnya,arkam menuju kerumah ibunya,pemandangan yang sudah tidak lazim ibunya terbaring disofa,lipstick merahnya berantakan,bau asap rokok serta alcohol begitu menyengatkan untuk saja putri adiknya tidak tahu kalau dia mengunjungi ibunya,jika dia ikut arkam tidak sanggup memperlihatkan kepada adiknya keadaan menyedihkan ibunya.
“putraku datang mengunjungiku”dia berusaha berdiri dari sofa,
“aku tidak akan datang jika saja ayah tidak memaksaku “gumannya pelan menelan kepedihan
Suara tawa ibunya meringis,
“ayahmu yang payah itu,laki-laki yang hanya bisa bergantung pada anaknya yang sukses”
“jangan mengatakan sesuatu yang tidak ingin aku dengar tentang ayah”bentakku menaruh kantongan plastic yang berisi makanan.
“ayahmu payah,hahahahaha”ibunya menjatuhkan dirinya kesofa,pikirannya tidak waras dalam keadaan mabuk arkam sedikit menahan emosinya.dia tidak bisa kembali kerumahnya dengan keadaan labil yang ada pikirannya bagaimana cara menghilangkan emosi yang sudah menumpuk setinggi gunung itu.dia menghentikan mobilnya dibar teman-temannya sudah lama menunggunya.malam itu masalah begitu saja lenyap,sedikit demi sedikit,satu gelas,dua gelas dan dia yang tidak biasanya minum sudah jatuh lebih dulu,walau sedikit memaksa dia masih saja berusaha menghabiskan sebotol lagi.
Xxx
Aku tersentak kaget,aku benar-benar bangun terlambat bahkan untuk shalat shubuh aku tidak melaksanakannya,waktu menunjukkan pukul 10,kepalaku pusing karena harus terbangun tiba-tiba,tapi ada yang terasa aneh aku menciup bau sedap,bau mie goreng dengan telur mata sapi,aku biasa membuatnya sehingga aku tahu semua baunya.aku menuju dapur arkam terbaring dimeja makan aku menghampirinya memeriksa suhu tubuhnya.
“apa kamu yang memasaknya? “kataku pelan memperhatikan dua porsi mie goreng yang sudah dingin dan mengembang,baru ingin menyentuh kepalanya arkam terbangun.
“kamu sudah bangun ?”tanyanya memperbaiki duduknya menyuruhku duduk didekatnya.
“maaf,”singkatku
“aku memasaknya terlalu pagi,sebaiknya kita memesan makanan diluar saja”baru ingin meraih handphonenya aku cepat-cepat menarik piring dan menikmati makanan yang susah payah dibuatnya.
“tidak apa-apa,makanan ini juga tidak buruk”gumanku,dia hanya tersenyum dan ikut duduk menikmati mie goreng yang kalau jujur rasanya sedikit hambar,aku hanya ingin mengharagai usahanya.
“hari ini aku sudah harus pindah,untuk sementara aku akan tinggal dirumahku bersama tante rasti sampai menemukan tempat tinggal baru”jelasku lagi,arkam hanya mengangguk,aku tidah berani bertanya lebih banyak apa yang terjadi dengannya hingga ia mencoba minuman haram itu.
“terima kasih”singkatnya kembali melemparkan senyumnya padaku.
“sebaiknya kamu istirahat saja dulu,jangan keluar sebelum pusing dikepalamu hilang,aku akan keluar sebentar!”kataku berdiri,tiba-tiba dia meraih tanganku.
“aku minta maaf soal kejadian malam tadi,aku benar-benar tidak tahu apa yang akan aku lalukan,hanya itu yang bisa membuatku tenang.”ujarnya.aku kembali duduk menunggu ia menceritakan beban yang menganggu pikirannya.
“aku tidak tahan dengan semua yang terjadi padaku”arkam sedikit demi sedikit menceritakan tentang keluarganya aku mendengarnya,merasakan apa yang dia rasakan,tangannya masih memegangi lenganku,tanpa sadar aku menghapus air matanya menyentuh pipinya pelan.aku bahkan tidak percaya aku bisa melihat pria yang dikenal luas oleh public,begitu populernya dia menumpahkan  kesedihannya didepanku.tiba-tiba langkah kaki terdengar jelas,gadis yang sering aku lihat di TV bersama arkam,dia adalah kekasih arkam.
“arkam”teriaknya menghampiri arkam.
“mengapa tidak mengangkat handphonemu,atau setidaknya menghubungiku”kata gadis itu,mengeser tempat dudukku.
“mana rudi?” Tanya arkam mencari manajernya dia ingin membatalkan acaranya disalah satu stasion TV.
“Rudi menunggu didepan”ujarnya,wanda itulah nama gadis yang berada disisi arkam.
Tidak ingin berlama-lama dan menganggu mereka,aku pamit keluar menjauh untuk sementara waktu sebelum kembali membawa barang-barangku,karena jika sekarang aku membawanya,wanda akan salah paham tentangku.saat menuruni tangga satu pesan masuk dihandphoneku,pesan singkat dari arkam yang meminta maaf dan akan memberi tahu jika wanda sudah pergi.
Aku masih menggunakan pakaianku yang kemarin,tubuhku juga tidak terasa nyaman karena belum mandi,bau mulut yang aku hembuskan ditanganku tidak begitu sedap dihirup,aku memasuki salah toko baju dan membelinya, meminjam kamar mandi toko.aku kembali segar dan merasa ini adalah diriku yang sebenarnya.dengan memakai dress pendek berwarna coklat,rambut yang biasanya aku ikat berantakan ku biarkan terurai.
“apa yang akan aku lakukan hari ini?”ucapku dalam hati berhenti sejenak memperhatikan mobil bus yang lewat. Aku tidak punya tujuan entah kemana kakiku akan membawaku.sampailah aku di salah satu pusat perbelanjaan,kakiku membawaku masuk kebioskop.beberapa kali menonton tidak terasa malam sudah tiba aku dengan gelisah menunggu arkam menghubungiku,berjam-jam aku menghabiskan waktu dibioskop  menunggu malam tiba,sampai saat ini arkam masih tidak menghubungiku atau setidaknya dia mengirim sms.mungkin saja wanda akan menjaganya malam ini.aku putuskan kehotel untuk menginap handphoneku berdering pesan singkat dari arkam.
Km dimana sekarang??
arkam
Dengan lincah aku membalasnya smsnya.
Aku dihotel,bagaimana keadaanmu?
Arha
Aku baik-baik saja,maf wanda baru saja pulang,kamu dihotel mana?aku akan kesana menjemputmu.
Arkam
Aku sudah pesan kamar,malam ini aku menginap dihotel dulu.
Arha
Besok sekolah bagaimana dengan seragammu?
Arkam
Baru ingin membalas sms kembali masuk dari arkam
Pagi nanti aku akan membawakan seragammu,kita berangkat bersama,!
Tidurlah,kirimi saja aku nama hotel dan nomor kamarnya,sampai bertemu besok.
Arkam
Aku meletakkan handphone dikasur,hari ini benar-benar aku kelelahan.baru ingin menutup mata handphoneku kembali berdering.
Selamat malam,tidurlah dengan nyenyak,gunakan selimut jangan lupa,
Mmmmm ;0
Arkam
Aku tersenyum membaca pesan arkam,membayangkan diriku yang tidak punya tempat tinggal membuatku merasa bodoh didepannya.aku harus kembali kerumah besok,aku terlalu banyak menyusahkan arkam.

&&&
“arha,aku dengar kamu sudah tidak tinggal dirumah susun itu lagi,!”ujar kinan membuyarkan lamunanku yang sejak tadi hanya mengaduk jus buah yang aku pesan.aku hanya mengangguk.
“bagaimana jika nanti aku menemanimu mencari tempat,!” kata kinan membuatku sedikit lega.
“benarkah,!! Hari ini jika belum menemukan tempat aku akan kembali kerumah tempat tante rasti” keluhku
“menyebut nama ibu tirimu saja,kamu sepertinya kehilangan selera makanmu,”tambah kinan,
“benar,lihat saja aku mataku sampai bengkak seperti ini memikirkannya,”kataku
“aku dengar dari anak-anak,katanya kamu berangkat bareng arkam yah,”guman kinan melototiku.
“hmm,karena aku tinggal diapartementnya untuk sementara waktu”jelasku,kinan menarik kursinya lebih dekat,aku tahu dari wajahnya beribu pertanyaan akan dihujaninya padaku.
“jangan berpikir macam-macam,”kataku berdiri setelah menjelaskan padanya.
“ayo kita keperpustakaan”ajakku menarik kinan yang bingung dengan sikap blak-blakanku.
“bagaimana dengan hendra ? apa kamu sudah memberikan jawabanmu?”Tanya kinan lagi kami berdua masih membicarakannya,tetapi tidak jauh dari tempat kami membicarakannya ternyata hendra mendengar pembicaraan kami.
“ aku tidak menyukainya,aku belum merasakan perasaan itu untukknya.”
“jalani saja dulu,siapa tahu perasaan itu muncul.!”
“entahlah,aku belum memikirkannya”kataku berpikir
“bagaimana dengan arkam,hmmm kalian akhir-akhir ini sudah dekat,”
“sama sekali tidak,jika memang iya,wanda juga sudah ada disampingnya”tambahku kembali melangkah.
Usai sekolah dan makan siang aku kembali kekelas,hari ini bimbingan belajar tambahan untuk mengambil barang-barangku diapartement arkam juga tidak sempat,seharian aku belum pernah melihat hendra,baru memikirkannya aku berpapasan dengannya di depan perpustakaan.aku menatapnya sejenak dan tersenyum dan mengucapkan kata-kata yang sama.
“bisa kita bicara?”
“sebaiknya kamu dulu?”ujar arkam
“sebelumnya maaf……..?”belum selesai ucapanku hendra menepuk bahuku dan tersenyum.
“aku akan menunggu,jika kamu belum bisa menerimaku”pelannya melangkah pergi.dia sudah tahu apa yang akan aku bicarakan padanya.
“hendra,”teriakku berlari mendekatinya.
“aku Cuma tidak ingin merasa canggung,akhir-akhir ini kamu menjauhiku”jelasku benar-benar bersalah padanya,selesai mengatakan itu dia hanya tersenyum lagi memegangi kepalaku dan pergi.
Saat berjalan tanpa semangat yang terlihat,arkam yang sudah berdiri didepannya menanyakan apa yang terjadi pada hendra.
“lihat wajahmu itu,sungguh memalukan laki-laki nomor 1 disekolah ini terlihat menyedihkan,!apa yang terjadi?”Tanya arkam menyuruh hendra duduk.
“aku ditolak”singkatnya menunduk.tiba-tiba tawa arkam pecah
“siapa yang menolakmu?aku dengar sejarahmu disekolah ini tercatat tidak ada satupun wanita yang berani menolakmu”tegas arkam
“itu dulu,sebelum kamu pindah kesekolah ini,popularitasku nomor 2 setelahmu”ujarnya
“siapa wanita yang berani menolakmu??” lanjut arkam melipat kedua tangannya,
“arha”jawabnya singkat membuat arkam tersentak kaget.




















Part 3
Hadiah dari ayah.

Seminggu dalam atap yang sama membuat rekor penting bagiku,aku arha yang sehari saja melihat wajah andin dan tante rasti membuatku tidak bisa berlama-lama,kabar baiknya hari ini kinan menemukan tempat yang cocok untukku,hari ini ayah datang aku sudah menunggunya selama sejam dibandara,dari jauh sosok ayah muncul bagiku ayahlah laki-laki paling hebat,paling keren,paling gagah diseluruh dunia,style ayah tidak kalah dari anak muda sekarang.aku memeluknya ayah mencium kedua pipiku orang-orang yang memperhatikan kami tidak aku hiraukan.
“apa ayah lelah?”kataku mengandeng tangannya menuju mobil,pak rosman juga sejak tadi menunggu tuannya datang.
“melihat wajahmu,lelah ayah lenyap seketika”katanya membiarkan putrinya lebih dulu masuk kedalam mobil.
“aku dengar dari ibumu,kamu sudah pulang kerumah?”Tanya ayah
“hanya sementara,aku akan kerumah kinan untuk melihat tempat tinggal baruku”jelasku
“ayah jangan khawatir,aku baik-baik saja”jelasku lagi berusaha membuat ayah yakin tentangku,
“sebelum pulang ayah akan mengajakmu makan siang dulu lalu aku ingin membawamu kesuatu tempat,”ujar ayah
“besok saja,ayah juga masih lelah sebaiknya kita pulang”kataku tetapi ayah tetap saja tidak mendengarku,selesai makan siang pak rosman membawa kami kesalah satu perumahan yang aku dengar baru saja selesai pembangunannya,mobil berhenti tepat didepan rumah kecil tapi indah dan berkesan mewah,tanpa bertanya apa-apa aku mengikuti ayah masuk,pekarangan rumah yang cukup,saat masuk kedalam kami disambut ruang tamu yang masih kosong,tidak terlalu besar memang tapi sungguh rancangan yang tidak aku duga,seperti yang aku inginkan.ayah menyodorkanku kunci.
“rumah ini sekarang milikmu”katanya,hampir aku tidak percaya yang ayah katakan
“bagaimana non arha,aku yang menemukan tempat ini atas usul bapak,dan menata ulang sesuai dengan kesukaan nona arha”tambah pak rosman ikut mengagumi.
“apa ayah serius?”tanyaku kembali
“sejak kapan ayahmu ini bercanda,hari ini ulang tahun ibumu?sudah lama ayah merencanakannya,dan ayah menghadiahkan ini padamu?”jelas ayah memelukku.
“pak rosman dan bibi juga akan pindah untuk menemanimu”kata ayah membuatku semakin senang ,karena hari ini ulang tahun ibuku aku dan ayah akan mengunjunginya dan membawakannya bunga lili kesukaan ibu.setahun sekali aku dan ayah mengunjungi pemakaman ibu dan membawakannya bunga,sesekali aku menceritakan apa yang aku alami sekolah dan itu membuat ayah tersenyum kembali.
“buatlah pesta semeriah-meriahnya bersama teman-temanmu”usul ayah saat kami hampir tiba dirumah.
“pesta?”
“ kamu sudah bisa pindah kapan saja,ayah akan menyuruh pak rosman membantumu mencari barang yang kamu butuhkan tinggal dirumahmu sendiri”
“tapi untuk apa aku mengadakan pesta?”tanyaku heran
“selamat datang dirumah sendirimu,setidaknya kamu harus merayakannya”
“benar non,tenang saja aku akan mengurus semuanya,yang non perlu lakukan hanya mengundang teman-teman nona?” kata pak rosman memberikanku kantongan berisi undangan kecil sekitar 200 undangan.
“apa ini tidak terlalu berlebihan ayah? “kataku memperhatikan isi undangan yang namanya belum tertuliskan.
“pesta dansa” ujarku kaget
“tinggal isi nama-nama temanmu yang ingin kamu undang,”
“kapan kalian merencanakan ini”kataku melihat bergantian ayah dan pak rosman yang hanya tersenyum.
“bersenang-senanglah”kata ayah turun dari mobil.
%%%
“pesta”seketika sorakan terdengar
“aku sungguh beruntung “ kata stefen berulang kali membaca undangannya.
“hei arha,terima kasih nanti malam kami semua dipastikan akah hadir dengan kado yang besar untukmu”tambah dani
“kalian  tidak perlu membawa apa-apa,ini juga bukan pesta ulang tahun hanya perayaan biasa”kataku
“karena ayah begitu memaksa”bisikku pelan.
“ini penting arha, pesta dansa aku tidak akan melewatkannya sedikitpun,”lanjut kemal dia salah satu pria yang cukup terkenal karena kehebatannya dance dan menari dengan gaya dan gerakan yang sulit dia cukup professional.bahkan dia pernah mendapatkan undangan khusus salah satu boyband ternama dikorea.Sekolah kami memang terkenal dengan siswa yang mampu memperlihatkan bakat luar biasanya dalam dunia hiburan,tidak salah jika kebanyakan artis dan aktor yang ada diindonesia merupakan alumni dari sekolah kami dan sekolah kami selalu disoroti apalagi hendra dan bandnya mulai dikenal dilayar TV untuk peluncuran pertama album hendra yang yang bertajuk 100 bintang dan grup band mereka the pabo banyak dilirik pihak entertainment.tapi sekolah kami kami cukup konsisten dan profesinal dalam menangani siswanya apalagi dalam pendidikan,dan untuk itu juga pihak mengawasi para siswa yang telah mendapatkan promosinya agar mereka tidak terlalu banyak mendapatkan jobnya sampai mereka lulus dan dari sekolah.menurut mereka membatasi siswa sama hanya memberi tidak cukup ruang untuk berkarya tapi pendidikan untuk para senior lebih diutamakan.
Malam yang ditunggu-tunggu oleh mereka,peraturan yang aku buat untuk para pria adalah menggunakan jas atau blazer,dan untuk para wanita aku cukup memberi mereka syarat sederhana yaitu tampil secantiknya,memperlihatkan anggunnya karena malam ini adalah pesta dansa.aku tidak perlu menyewa band dari luar karena hendra siap menyihir para wanita untuk menikmati musiknya.
Dari kejauhan arkam juga datang,sungguh aku mengaguminya dia terlihat hebat dan menolehkan pandangan para gadis untuk melihatnya.wajahku berubah pahit ketika seorang wanita sudah mengandeng tangannya.
“rumahmu cukup bagus”puji arkam tersenyum,entah apa yang ada dibalik senyumnya yang membuatku tidak bisa berkedip.semuanya berjalan sesuai yang aku harapkan,10 menit lagi aku akan mengumumkan pesta dansa akan dimulai.dari kejauhan wanda berdiri sendiri,dia memang tidak mengenal satupun yang ada disini,arkam bersama teman-temannya hingga wanda hanya berdiri sendiri memegang gelas minumanya yang sudah kosong.aku mennghampiri wanda membawakannya minuman.
“hei”sapaku,tapi wanda hanya tersenyum kecil dan kembali memperhatikan arkam dari jauh.
“namaku arha,”menyodorkan tanganku padanya,untung  dia membalasnya.
“sebentar lagi dansa akan dimulai,sebaiknya kamu memanggil arkam”kataku mencairkan suasana.aku meninggalkan wanda meraih microfon dan menyuruh mereka mencari pasangan,walau hanya senang-senag saja aku cukup gembira walau ada yang bercanda,berdansa sesama laki-laki sehingga tawa menjadi hal berharga bagiku,hendra menghampiriku.
“sepertinya kamu tidak punya seseorang yang bisa kamu ajak”ujar hendra.
“seandainya aku tahu,sebelum ini terjadi aku akan belajar dansa terlebih dahulu”kataku menyambut tangan hendra.
“aku akan mengajarkanmu”katanya membawaku bergabung dengan yang lain,beberapa menit seseorang menepuk bahuku.
“arfan”kataku disampingnya berdiri kinan.
“hemm sepertinya kalian berdua…”kataku menyipitkan  mata,kinan yang tidak ingin ditanya lagi,pergi menjauh,walau aku mendapatkan teman dansaku tetap saja dari jauh aku memperhatikan arkam,mereka sungguh pasangan yang sempurna dimataku.dansaku benar-benar buruk beberapa kali aku menginjak kaki hendra.
“sebaiknya kita hentikan saja,aku menyakitimu”kataku melepas tanganku yang melingkar dileher hendra.tetapi hendra menarik tanganku kembali memegani pinggangku.
“ini mudah,aku akan mengajarkamu”ujarnya menyuruh melepas highersku dan aku hanya bertelanjang kaki,dia mengangkat tubuhku,kedua kakiku di taruhnya diatas pergelangan kakinya.dan dengan pelan dia mengerakkan kakinya sehingga dengan mudah aku bisa mengikuti arah kakinya.entah apa yang terjadi ? orang-orang yang tadinya sangat larut dengan music slow dance berhenti memperhatikanku dengan hendra.
“semua orang memperhatikan kita “ bisikku,tubuhku rasanya mati rasa saat hendra mendekapku dan dia hanya diam tersenyum.
“aku dengar arha sudah menolak hendra”bisik rani dia mantan kekasih hendra.
“benarkah,tapi  mereka berdua begitu cocok”ujar dea
“jangan membicarakan orang lain”sahut kinan
Perasaanku pada waktu tidak tentu arah,entah karena hendra atau suasana yang membuatku bingung.















Part 4
Aku memeluk kesedihanmu.

Hari ini ada yang berbeda dari biasanya,saat memasuki gerbang sekolah biasanya aku disambut senyum-senyum bahagia dari teman-temanku tapi pagi ini dipagar sekolah berdiri bunga berkabung,aku tidak sempat bertanya,aku masuk kekelas semuanya siap-siap akan pergi.aku yang baru saja tiba kaget saat mendengar semuanya akan mengunjungi rumah arkam karena ayahnya telah meninggal.
“setiba sekolah aku juga kaget,kamu mau ikut”ajak kinan,aku yang belum sempat duduk langsung mengikuti mereka kerumah arkam.setiba disana arkam menunduk disamping mayat ayahnya,sedikitpun dia tidak menangis setelah mendengar cerita tentang keluarganya aku tahu betapa arkam menyayangi ayahnya,dan kini ayahnya harus kembali kepangkuan Ilahi,melihatnya seperti itu kesedihannya disimpannya dalam-dalam,aku tidak pernah melepaskan pandanganku dari arkam,aku ingin sekali berada didekatnya saat ini,aku bisa tahu dia butuh seseorang yang bisa menenangkannya,tangannya gemetar,nafasnya tidak teratur,karena dia menahan kesedihannya.tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali melihatnya, melihat dengan tatapan kosong padaku.selesai pemakaman arkam belum mengeluarkan suaranya kecuali dengan adiknya yang baru berusia 6 tahun terus menangis,tanpa ada yang bisa membujuknya,orang-orang yang terus berdatangan melayat terus membicarakan orang tua arkam,mereka menyumpahi ibunya yang rela menelantarkan anaknya yang masih kecil,putri masih begitu kecil dia hanya di asuh oleh pengasuh yang dipekerjakan oleh arkam,aku semakin tidak bisa mendekatinya karena wanda masih disampingnya sampai semuanya pergi,keluarga jauh arkam juga sudah pulang sejak tadi,tangisan putri sudah tidak terdengar.waktu menunjukkan puku 5 sore,rumah arkam mulai sepi hanya beberapa pembantunya,satu persatu temanku sudah pulang lebih dahulu.baru ada kesempatan aku menghampiri arkam yang hanya berdiri memandangi foto keluarganya.akiu menepuk bahunya perlahan sebagai tanda aku adalah teman yang sangat peduli.dia memutar tubuhnya dan aku melihat wajahnya begitu jelas matanya berkaca-kaca,tidak satupun kata-kata yang bisa aku ucapkan,walaupun ada, kata-kata itu tidak akan bisa menenangkannya.tiba-tiba arkam meraih tanganku,ia merunduk,terlihat jelas sejak tadi dia ingin menangis,air matanya menetes membasahi lantai.
“tetaplah disini”ujarnya pelan,terus menangis tanpa suara.walau aku tidak bisa melakukan apa-apa setidaknya walau tidak nyata aku bisa memeluk kesedihannya.putri tiba-tiba datang memeluk kaki arkam,pengasuhnya dibuat kewalahan mengejarnya.
“kakak,ayah akan kembalikan,Allah akan membawa ayah pulangkan” kata putri dengan polosnya.arkam hanya mengangguk saat itu,dan putri kembali tersenyum,dia masih terlalu kecil untuk mengetahui apa yang terjadi dan tahu kondisi bathin kakaknya.
“kakak penyelamat” ujar putrid menghampiriku,berusaha mengulung lengan bajunya memperlihatkan lukanya yang sudah sembuh.
“luka ini waktu kakak menolongku”katanya begitu lucu.aku mencubit pipinya dan pergi  setelah pengasuhnya datang untuk memandikannya.
“mana ibumu?”tanyaku,arkam hanya mengelengkan kepalanya dia tidak ingin menjawab pertanyaan itu.
“sebaiknya aku pulang,”kataku beranjak,aku masih sempat berbalik padanya ingin sekali aku mengatakan kata-kata yang bisa membuatnya sedikit tenang.
@@@
Dua hari berlalu,arkam belum pernah masuk sekolah,kemarin malam dia hanya mengirimiku sms untuk datang mengambil barangku yang tersisa diapartementnya,aku tidak bisa berpikir buku-buku yang menumpuk didepanku hanya aku buka tanpa membacanya.handphoneku berdering satu sms dari kinan yang menyuruhku cepat-cepat datang ke kelas.
“ada apa?”tanyaku duduk didekat kinan,semua teman-teman satu kelasku sudah berkumpul lebih dulu kali ini mereka merencanakan akan makan siang bersama dibeachfun,handphone kembali berdering sms dari arkam menyuruhku datang setelah usai sekolah,dan hanya aku yang tidak ikut bersama mereka.
“ayolah arha,kapan lagi kita semua punya waktu”desak kinan
“apa urusanmu itu penting dari kami?”lanjut dea menarik lengan bajuku.
“hendra juga ikut kok”ujar stefen.meski berat aku menolak permintaan mereka,dan hanya mengatakan akan menyusul setelah urusanku selesai.
@@@
Udara begitu panas,untuk melangkahpun begitu berat,aku memasuki lift menuju lantai apartementnya.saat masuk suasananya masih sama saat aku meninggalkannya,arkam sepertinya tidak pernah datang mengunjungi apartementnya,kode yang diberikannya padaku masih sama,aku hanya mengambil tas kecilku lalu akan pergi.baru ingin melangkah keluar suara langkah kaki  dan membuka pintu,dia arkam sejenak dia hanya berdiri menatapku.
“aku akan segera pergi”kataku semakin pelan saat arkam menghampiriku memegang pundak kiriku,menaruh kepalanya disebelah pundakku.dia kembali menangis,kali ini tangisannya berbeda dari kemarin,arkam menangis suaranya begitu pilu dan nafasnya begitu sesak,kemarin dia menangis tanpa suara dan kali ini suaranya terdengar jelas ditelingaku,perlahan dia berbicara tentang ibunya yang juga meninggal akibat overdosis minuman beralkohol tinggi.dia benar-benar terpukul karena baru saja ayahnya meninggal dan sehari kemudian ibunya juga menyusul ayahnya,arkam menjadi yatim piatu ditambah para reporter terus mencarinya karena skandal orang tuanya yang semakin panas,tiba-tiba seseorang kembali masuk lalu buru-buru mengunci pintu.
“wartawan menunggu dibawah”kata rudi manajer arkam lalu meminta maaf karena merasa bersalah datang disaat kondisi arkam tidak stabil.
“tidak apa-apa”kataku mengajak arkam duduk,
“aku minta maaf menyusahkanmu terus menerus”ujarnya dengan suara parau lalu pamit kekamar mandi.rudi tiba-tiba mendekatiku.
“aku sudah mengenal arkam begitu lama,semenjak orang tuanya berpisah dia benar-benar bekerja keras dalam dunia hiburan untuk terkenal dan sukses,melihatnya seperti ini aku benar-benar menjadi takut”jelasnya membayangkan sesuatu.
“takut kenapa?” tanyaku penasaran.
“aku takut jika dia tidak akan memikirkan kesehatannya dan memenuhi agenda hariannya untuk jadwal padat dan aktifitas berat”jelasnya sambil menunjukkan agendanya padaku.
“aku akan dipaksa untuk menerima tawaran pekerjaan,tanpa mengenal waktu dan lelah,dia berusaha 24 jam bekerja,aku khawatir  dia akan sering membentakku jika aku menasehatinya”jelasnya kembali sambil menggaruk kepalanya.
“dia cukup gigih”ujarku memperhatikan pintu kamar mandi mengawasi jika dia akan keluar dan mendengar percakapan kami.
“sikapnya itu terkadang membuatku benar-benar ingin berhenti mengurusinya,ketika dia berteriak ditelingaku dan menyuruhku pergi,justru aku tidak ingin meninggalkannya,sebenarnya dia baik,tapi keadaanlah yang memaksanya harus memelihara sikap keras kepalanya itu”jelas rudi memelangkan suaranya
“Aku rasa dia akan membaik jika kamu terus berada disisinya”katanya lagi.
“aku”gumannku
Belum puas rasa penasaranku arkam sudah keluar dari kamar mandi,matanya masih bengkak dan berusaha tersenyum didepanku.
“terima kasih”katanya.
“sebaiknya aku keluar membeli makanan dan minuman”sahut rudi meninggalkan kami berdua.
“rud,jangan beritahu wanda aku ada di apartement,katakan saja aku berada diluar kota,dan pergilah kepasar membeli bahan untuk dimasak”katannya,rudi masih berdiri bingung menunggu perintah selanjutnya.
“kepasar swalayan? Mengapa tidak pesan makanan siap saji saja”tambah rudi,tatapan tajam dari arkam membuatnya pergi.
“aku hanya ingin makan sesuatu yang segar”katanya duduk di depanku.
“gantilah seragammu”ujar arkam
“tidak usah,aku pakai ini saja”kataku .
“pergilah,cari baju yang cocok dilemariku,aku tidak merasa nyaman jika melihatmu menggunakan seragam sekolah atau kamu ingin pergi”kata arkam.
“hmmmm….”
“aku tidak punya seseorang untuk diajak bicara,jadi aku mohon tinggalah sebentar saja”katanya pelan.tidak ingin membuatnya kecewa aku mencari baju yang cocok untukku dilemarinya dan aku menemukan kemeja coklat dan memakainya.aku tidak bisa menemukan apa-apa,saat keluar kamar arkam tiba-tiba tertawa,aku hanya malu dan sangat senang bisa melihatnya tertawa lepas,padahal baru beberapa menit yang lalu arkam masih membasahi bahuku dengan air matanya.
“kamu mirip orang-orangan sawah”kata arkam berusaha menawan tawanya.
“aku tidak akan marah,”kataku duduk didepannya.
“tapi aku ingin melihatmu marah,sama saat aku mengajakmu bicara pertama kali kita bertemu”katanyan mengingatkan aku kembali saat bertemu.
“apa wajahku lucu,jika marah”kataku menyentuh wajahku memeriksa apa yang ada salah dengan wajahku,tiba-tiba kedua tangan arkam mengenggam kedua lenganku.
“ada apa?”tanyaku heran,hatiku yang tadinya seperti air yang sangat tenang tiba-tiba angin besar datang membuat air itu kacau tanpa arah.cukup lama memandangku dia lalu tersenyum.
“wajahmu tidak buruk”katanya singkat melepas genggamannya,tidak lama kemudian rudi sudah datang membawa beberapa kantong sayuran dan daging.
“aku membeli 10 macam sayuran,daging sapi dan ayam serta buah ini”katanya meletakkanya dimeja.
“sungguh boros”kata arkam memeriksa satu persatu kantong plastic
“aku hanya membeli yang kamu sukai”katanya
“sudahlah,aku akan membantumu meskipun aku tidak tahu sama sekali memasak”kataku.
“benarkah,aku akan mengajarimu “kata arkam membantuku membawa semuanya kedapur.dari balik pintu beberapa orang datang,selain manajernya,ada bika dia penata rias seperti penata rias pada umumnya,sikapnya sungguh cerewet,dan yang selalu membatu arkam dalam semua yang dipakainya yaitu rena.
“mengapa rudi mengajak mereka datang kesini!”katanya kesal.
Aku hanya tersenyum dengan begini arkam bisa melupakan kesedihannya.
“sungguh romantic,”ujar bika mendekati kami,lalu mengeluarkan ponzelnya mengambil gambar.
“ohh iyaaa”rudi mengeluarkan kamera dari tasnya.
“kita buat kenangan-kenangan”rudi mengambil gambar kami berdua,
“hei apa yang kalian lakukan?”arkam berusaha merebut kamera dari tangan rudi.
“biarkan saja”kataku menarik arkam berdiri disampingnya,
“kapan lagi aku memiliki foto dengan aktor terkenal sepertimu”kataku sebentar saja rudi sudah mengambil gambar kami.tiba-tiba arkam merangkulku meminta rudi memotret kami sekali lagi.kejadian hari ini aku tidak bisa melupakannya.waktu menunjukkan pukul 4 sore,selesai makan semuanya tertidur lelap kecuali aku dan arkam bermain game devil sampa i lupa beberapa jam kami bermain.arkam meraih handphonenya.mendekatkan dirinya lebih dekat padaku.
“ayo kita berfoto sekali lagi”katanya dalam posisi mengambil foto.aku hanya setuju,dia semakin merapatkan badannya,dan pipi kami bersentuhan,
“aku ingin menyimpannya”katanya memasang fotoku sebagai foto panggilan kontaknya.
Hari ini begitu berkesan untukku aku tidak akan melupakannya,sebagai gantinya aku juga menyimpan foto kami berdua di handphoneku.aku tidak bisa melepaskan pandanganku memperhatikan fotoku dengannya.









Part 5
Aku mengatakannya !!

Pagi ini disekolah suasana tetap masih sama tapi yang membedakannya adalah cerita yang berubah,dulu aku selalu menganggap apa yang terjadi dalam kehidupan selalu sama,tidak ada yang ingin tahu tentangku,sampai pada akhirya semua itu berubah,aku memiliki lebih banyak  teman,dulu tidak ada yang ingin memandangku bahkan untuk tersenyum,tapi sekarang berbeda,bisa merasakan hal seperti ini cukup bagiku.menikmati istirahat dengan bersantai diperpustakaan dan itulah yang bisa aku lakukan dan dari kinan aku mendengar arkam sudah masuk sekolah lagi dan aku belum bertemu dengannya seharian ini bahkan sampai sekolah bubar dan hanya siswa kelas 3 yang tersisa karena harus mengikuti pelajaran tambahan aku belum juga bertemu dengan arkam.saat sedang makan siang sebelum melanjutkan pelajaran aku hanya tinggal dikelas menikmati bekalku yang dibuatkan bibi,mulutku yang sibuk mengunyah sambil memperhatikan layar ponselku aku kembali melihat fotoku dengan arkam dan tidak sadar seseorang sudah berdiri disampingku.
“ternyata kalian benar-benar dekat yahh”sahut stefen merebut ponselku,beberapa kali men-zoom foto kami,tidak lama yang lainnya menyusul,stefen dengan cepat memamerkan fotoku ke teman-teman yang lain.aku dibuat lari-lari oleh mereka karena hpku terus berpindah ketangan yang lain.
“benarkah ini arha dan arkam?”sahut dea tidak percaya melayangkan pandangannya padaku.
“aku setuju-setuju saja jika mereka dekat,”lanjut dea melempar senyum,sempat aku khawatir dia akan berubah marah padaku.
“hei,sudah mulai menyembunyikan sesuatu dariku!”ujar kinan menyenggol bahuku sedikit kesal.
“aku mohon jangan salah paham”kataku berusaha merebut hpku kembali,
“panggilan dari arkam”teriak dea memperhatikan ponselku yang berdering muncul nama arkam dilayar ponselku.kemal tiba-tiba menarikku dan menutup mulutku,dea menyuruh semua yangh ada dikelas diam.dea mengangkatnya dan mengaktifkan speakernya,dengan centilnya salah satu temanku yang bernama chika yang memiliki suara hampir sama denganku,maju berbicara.
“apa yang kamu lakukan”Tanya arkam lewat handphonenya,aku benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa,kinan malah ikut-ikutan memegangi tanganku seperti aku ini adalah buron yang baru ditemukan setelah sekian lama,chika yang mengambil peranku.
“aku ingin mengajakmu kerumah setelah bimbingan selesai,adikku putri ingin bertemu dengannmu” ujar arkam.chika dengan cekikikan berusaha menahan tawa dia hanya menjawab seperlunya.
“kamu dimana sekarang,terdengar sepi”ujar arkam lagi,aku yang tidak bisa apa-apa terus berdoa agar arkam tidak berlama-lama.
“kelasku hampir mulai,jangan suruh sopir untuk menjemputmu yah,aku menunggumu digerbang sekolah,aku tutup”katanya menutup telpon kemal dan kinan melepasku.
“maafkan kami,”kata kinan dan kemal bersamaan.
Tidak lama kemudian guru  memasuki kelas sehinggan  suasana ramai dengan ejekan mereka berhenti untuk sementara waktu.
Sementara itu usai bimbingan aku masih diikuti oleh dea dan beberapa teman yang lainnya,kali ini kinan pulang lebih dulu dan akan datang kerumah untuk mengerjakan tugas bersama.
“kami hanya ingin memastikan kamu sampai digerbang dengan selamat”ujar dena
“ayolah kita menunggu bersama”ujar dea mengeluarkan ponselnya setelah arkam datang.dia benar-benar penggemar berat arkam,dengan memaksa dia menyuruhku untuk mengambil gambar mereka,setelah itu dea meninggalkan kami.
@@@
Setiba dirumah arkam,aku dipersilahkan untuk menunggu,tiba-tiba wanda keluar membawakan minuman,aku tersenyum padanya walau dia hanya membalas sinis tidak lama putri berlari menghampiriku.
“kakak penyelamat,”sapanya duduk disampingku memperlihatkan majalah anak-anak,berisi gambar beberapa desain contoh gaun mungil dan kue ulang tahun.
“kamu ulang tahun?”tanyaku
Putri mengangguk tersenyum dengan lucunya terus memintaku memberikan pilihan yang terbaik.tidak lama arkam muncul.
“ dia ngotok memintaku untuk membawamu kemari,pesta ulang tahun yang ke 7nya akan dirayakannya nanti malam”jelas arkam duduk di ikuti wanda.
“putri,saya sudah bilang kemarin kalau kakak yang akan memilihkannya untukmu” tambah wanda.
“tapi aku maunya kakak penyelamat”
“namanya arha,tidak sopan memanggilnya seperti itu”lanjut arkam
“tidak apa-apa,aku senang jika aku sudah menjadi pahlawannya”kataku tertawa kecil,terlihat jelas wanda,matanya terus mengawasiku lalu mengajak arkam masuk,sepertinya dia ingin membicarakanku.aku mencoba tidak ingin peduli selama aku tidak melakukan kesalahan yang berhubungan dengannya.
“jangan-jangan kamu menyukainya?”kata wanda,tidak sengaja aku mendengarnya ketika lewat saat putri mengajakku melihat kamarnya.pelan aku bersembunyi dibalik pintu.
“apa maksudmu?”Tanya arkam
“mengapa mengajaknya kesini,kamu ingin menjauhkanku dari putri dan membuat mereka dekat,lalu kamu akan menyukainya,jatuh cinta padanya dan apa artinya aku?”ujar wanda
“putri yang mengundangnya,jangan berpikir terlalu dalam wanda?”lanjut arkam kesal.
“ tapi itu yang sebenarnya “
“dia masih kecil,dia tidak tahu apa-apa,kamu lihat,arha tidak melakukan apa-apa yang membuatmu kesal kepadanya,jangan salahkan dia”jelasnya .
“aku tahu putri masih kecil,tapi jangan terlalu menurutinya”
“putri adikku satu-satunya,hanya aku yang dimilikinya,aku yang bertanggung jawab terhadap masa depannya,masalah sekecil ini kamu memanggilku masuk hanya untuk berdebat”arkam membelakangi wanda.dia tidak bisa mengucapkan apa-apa lagi,wanda dengan kesal dan marah pergi begitu saja meninggalkan arkam yang berdiri tanpa mencegatnya.entah apa yang ada dipikiranku aku berlari mengejar wanda yang baru saja ingin menaiki mobilnya.
“ ada apa ?” menutup pintunya kembali.matanya sembab dia berusaha menahan kesedihannya.
“aku tidak bermaksud untuk menganggu hubungan kalian,seperti yang dikatakannya,aku hanya peduli karena itu juga yang aku alami sama dengannya,tidak ada satupun yang peduli padaku,aku sendiri”jelasku singkat aku menunduk menahan sedih.
“aku tidak akan memiliki perasaanya itu,karena semua ini hanya sekedar kepedulian,aku mohon wanda,jangan bersikap seolah-olah hanya kamu yang ingin peduli atau dipedulikan,semua orang berhak atas itu,tapi bagiku untuk lebih dalam tidak mungkin”jelasku lagi.
“aku bisa membacanya arha,matamu tidak bisa berbohong aku tahu kamu menyukainya”katanya lagi,tapi kali ini wanda menangis.aku diam sejenak lalu tersenyum.
“hemmm,,arkam itu aktor popular,fansnya banyak aku malu mengatakannya,tapi aku salah satu fansnya,awalnya aku juga berpikir ketika dia mulai bicara padaku dan peduli padaku,aku menyalahkan perasaanku,karena menyukainya tapi setelah apa yang aku jalani,ternyata perasaan itu sama seperti yang dimiliki para penggemar lainnya,dalam hal ini aku juga meminta maaf padamu”kataku tiba-tiba.
“minta maaf untuk apa?”Tanya wanda,dari wajahnya terlihat jelas sedikit melega mendengar penjelasanku.
“minta maaf karena aku pernah menolah hendra ”tuturku tanpa sebab mengatakannya,karena aku tahu wanda adalah kakak hendra.
“jadi kamu wanita yang pernah menolak hendra”katanya terkejut.sebelum melanjutkan kembali ucapannya.
“anak itu membuatku tidak bisa tenang selama beberapa hari,”singkatnya tersenyum,aku senang bisa mengatakannya,wanda bisa lega dan mau berteman denganku.
“aku minta maaf arha”katanya lalu pergi.tidak lama aku juga pamit tidak ada lagi yang membebani aku,aku juga sudah berjanji akan menjaga jarak dengan arkam tapi entahlah apa itu bisa aku lakukan dan arkam tidak akan bisa menghindar dariku tanpa sebab karena aku mengatakanya !!.???
@@@
Aku tidak bisa datang,aku merasa kurang sehat,tapi kadoku untuk putri sudah aku antarkan,sekali lagi maaf
Arha.
setelah membalas sms arkam aku melanjutkan kembali belajar masak bersama bibi.
“hari ini libur ! kenapa tidak menghabiskan waktu diluar saja”ujar bibi sambil memotong kentang dan aku memotong tempe.
“aku malas bi,nyaman rasanya punya kediaman sendiri,aku semakin tidak ingin keluar”kataku.tidak beberapa lama hpku berdering satu sms dari arkam.
Putri sudah menerimanya,dia sedikit kesal km tidak datang,
Kamu baik-baik saja,?? Aku akan datang setelah acara putri selesai
Arkam..
Aku terdiam sejenak setelah membaca sms arkam.
Bersama wanda??
Arha..
Balasku cepat.
Km mau aku datang sendiri ? J baiklah,
Arkam
Terkejut dan malu membacanya dengan lincah aku membalasnya.
Lebih baik mengajak wanda,lebih ramai kan lebih bagus,
Arha..
Belum sempat aku meletakkan hp,sms arkam kembali masuk.
Sampai ketemu nnti malam
Arkam..
“dasar aneh”ucapku pelan,bibi hanya terseyum melihat tingkah lakuku.





















Part 6
Dugaan
Pukul 7 malam setelah selesai shalat,aku menuju dapur mencari beberapa buah yang bisa membuat tenggoranku segar.
“bi,”teriakku,tidak lama bibi keluar dari kamarnya.
“susunya dimana,?”tanyaku sambil menggaruk kepala,sebenarnya aku tidak ingin merepotkan bibi hanya membuatkanku segelas susu.
“biar bibi yang buatkan,non arha tunggu saja dikamar,”
“biar saya bi,”kataku tetapi bibi mendorongku pelan
“ini masih terlalu awal untuk tidur,seharian non arha hanya dirumah saja,apa tidak bosan?”
“tubuhku tidak semangat bi,aku hanya ingin dikamar belajar,bibi tahukan nilai matematikaku selalu buruk dan ujian sebentar lagi,aku tidak ingin mengecewakan ayah”ujarku masih memperhatikan tangan-tangan bibi memasukkan beberapa sendok susu dan gelas.aku mendekati bibi dan langsung memeluknya.
“bi,aku menyayangimu,”kataku
“nona arhakan sudah besar,kok manja padahal kalau dirumah ibu rasti,nona arha terlalu dewasa bersikap”ujar bibi
“apa boleh buat,”lanjutku tiba-tiba pak rosman masuk
“non arha curang,kenapa saya tidak dapat pelukan juga”kata pak rosman tersenyum dan sangat suka bercanda,tanpa pilih kasih aku menghampiri pak rosman memeluknya juga.
“terima kasih ya, paman dan bibi sudah mau menjagaku sampai sekarang”kataku memperhatikan wajah mereka yang cepat berubah,mungkin aku yang membuat mereka cepat tua karena harus repot menjagaku mulai kecil sampai saat ini mereka masih disisiku.
“apa yang dilakukan ayah disana?”kataku memandang keluar pintu yang terbuka.tiba-tiba arkam muncul memberi salam.
“astaga,maaf nona arha,aku sampai lupa jika ada yang ingin bertemu”kata pak rosman mempersilahkan arkam duduk.
“apa kamu baik-baik saja?”Tanya arkam menyodorkan sebuah kantongan.
“apa ini?”tidak  sabar aku membukanya,kantongan berisi kotak kecil berisi potongan kue tart.
“pasti perbuatan putri yah?”kataku menyuruh bibi memasukkan ke dalam.
“dia benar-benar anak kecil yang keras kepala,kamu tahu bahkan dia menyuruhku membawa fotonya untuk memperlihatkan cantiknya dia memakai gaun yang kamu pilihkan”jelas arkam tertawa,dari dalam pak rosman berpura-pura batuk.
“paman”teriakku.
“maaf non,”terdengar tawa kecil pak rosman dan bibi yang sepertinya begitu bahagia akan kedatangan arkam,karena baru kali ini kedatangan tamu seorang pria dan dekat dengan seorang pria.arkam mengeluarkan tab nya lalu menghampiriku duduk disampingku,memperlihatkan satu persatu foto adiknya.
“dia sangat lucu”kataku
“ar,”ujarnya menyebut namaku dengan singkat,dia menyampingkan wajahnya agar dia bisa melihatku.
“apa kamu menyukaiku?”pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut arkam,hatiku kembali rancu,tidak menyangka ucapan itu keluar darinya,aku diam beberapa saat memperhatikan matanya yang seakan-akan berusaha mengeluarkan isi hatiku lewat tatapannya.
“apa maksudmu?”Tanyaku,lalu berdiri tapi tangannya kirinya meraih tangan kananku,hingga mau tidak mau aku harus kembali duduk.
“lihat aku,mata tidak akan bisa bohong”arkam memegang kedua pipiku mengarahkan kewajahnya,berusaha mengarahkan mataku kematanya.
Aku tidak bisa dibuatnya bergerak,setelah kejadian di acara penutupan olahraga dan seni perasaan yang sama aku rasakan,menyelimuti hatiku membukanya perlahan hingga kali ini aku memang harus mengakuinya,tetapi mengingat wanda yang sudah mempercayaiku,tidak mungkin aku membelokkan janjiku.
“arha,”tiba-tiba dari balik pintu kinan muncul bersama beberapa teman sekelasku dea,chika,kemal.andi,dan agin,serta stefen yang membawa kantongan besar.aku melepas tangan arkam,aku mendorong tubuhku mundur menjauh dari arkam.sekitar 40 detik tidak ada satupun suara,stefen maju.
“bagaimana kalau malam ini kita belajar bersama,aku membawakan jagung untuk acara bakaran,hmmm barbeque mungkin” ujar stefen tapi masih tidak ada satu suarapun.
“ini langsung dari kebunku”suara stefen pelan.dea berlari menghampiriku.
“ternyata benar,kalian memang punya hubungan” dea duduk disampingku yang lainnya ikut masuk.
“kalian salah paham”kataku mencoba menjelaskan mendekati yang lainnya.
“jangan melihatku seperti itu,kalian semua membuatku takut.”kataku.
“hei arkam,bagaimana dengan wanda?”kemal yang selalu ingin tahu meluncurkan beberapa pertanyaan.bahkan arkam tidak bisa menjelaskan apa-apa,
“untung saja hendra tidak bisa ikut”kata chika bernafas lega.
Walaupun suasana sedikit tegang dan aku juga tidak ingin mereka datang sia-sia apalagi stefen dengan susah payah membawa hasil kebunnya,kami tetap membuat acara bakaran kami menjadi menyenangkan.
@@@
Seminggu berlalu,untung tidak membuat rumor tersebar tanpa jelas aku memohon kepada mereka untuk tidak membicarakannya di luar dan sebagai gantinya aku harus mentraktir mereka,benar-benar membuatku lega,karena jika rumor ini beredar,arkam juga tidak bisa berkosentrasi dan ditambah lagi wanda,bisa saja dia akan lebih membenciku,untuk mencegah itu aku semakin dekat dengan hendra.aku juga tidak ragu lagi untuk menolak ajakannya.bahkan untuk malam ini dia mengajakku untuk datang kepesta ulang tahun wanda,dan itu membuatku sedikit takut karena disana aku pasti melihat arkam,bukan karena melihat mereka bersama tetapi melihat arkam aku benar-benar tidak bisa.
“aku berhasil membuatnya terpikat kepadaku?”kata hendra saat menyambut satu persatu tamunya.
“arha,gadis yang pernah menolakmu?”ujar wanda.
“malam ini aku akan menjemputnya.”tambah hendra
“aneh,kenapa tiba-tiba dia berubah,aku jadi khawatir!”tambahnya memperhatikan adiknya laki-lakinya itu begitu senang.
“khawatir?”Tanya hendra heran.
“tidak apa-apa,pergilah” seru wanda,entah apa yang dipikirkannya,sesuatu membuatnya gelisah.
“bagus kalau begitu,hendra bisa bahagia dan arkam tetap bersamaku”katanya pelan,tidak sadar arkam sudah berdiri disampingnya.
“apa yang kamu pikirkan?”Tanya arkam.
“hanya memikirkan hendra,sepertinya malam ini dia punya kejutan untukku”singkatnya mengandeng tangan arkam.Tidak lama aku dan hendra sudah tiba di pesta wanda,cukup meriah karena baru kali ini aku menghadiri acara pesta ulang tahun,sehingga membuatku sedikit aneh.
Usai meniup lilin,aku berusaha tidak memperlihatkan diriku dihadapan arkam,tentu saja semuanya sibuk dengan apa yang mereka lakukan,aku berdiri didekat pintu hendra kelihatan sibuk berbicara dengan rekan orang tuanya,dari jauh sesekali ia melambai tersenyum padaku agar aku tidak merasa bosan.
“hei”sapa seseorang mendekatiku.
“aku dika”katanya memperkenalkan diri,sedikit tidak merasa bosan, orang yang baru saja aku kenal sudah begitu akrab denganku.
“kamu kekasihnya hendra?” Tanya dika membuatku terkejut.
“kami hanya teman.”singkatku.tiba-tiba terdengar suara hendra memanggilku,suara microfon yang begitu jelas membuat banyak orang menoleh mencari gadis yang disebutkan hendra.semua tatapan mengarahku,ketika wanda menghampiriku mengandeng tanganku maju kedepan.
“ini untuk kedua kalinya aku mempersembahkan lagu untuknya,tapi dia menolakku dan membuat hari-hariku tidak berwarna dan kali aku lagu ini,aku harap hati bisa berdetak jatuh cinta dan mennerimaku.for you “ kata hendra,perlahan dia memainkan gitarnya.
(vagetos)
Hadirnya dirimu,berikan suasana baru,
Kau mampu tenangkan aku
Disaat risau dalam hatiku
Lembutnya sikapmu meluluhkan hati ini
Terbuai aku terlena oleh dirimu oleh dirimu
Jantungku berdetak saat engkau ada didekatku
Mungkinkah diriku telah jatuh cinta pada dirimu.
Ohhh
Tersiksa diriku mencoba untuk melupakanmu
Namun ku tak bisa kaupun selalu ada dalam hatiku
Dan biarkan semua mengalir apa adanya
Ku yakin kau pun pahami perasaanku..
Perasaankuu

Tidak tahu apa yang menyerang seluruh tubuhku untuk menikmati secara mendalam lagu yang dibawakan hendra,malam ini dia membuatku berdecap kagum,aku merasakan perasaan yang special darinya,mungkin inilah yang membuatku tersadar,betapa bodohnya aku menyiakannya.aku merasakannya perasaan yang pernah kinan ceritakan kepadaku.mungkin ini saatnya aku mencoba menjalaninya,aku ingin merasakannya sekali saja,dan disisi lain hatiku berkata,setidaknya aku ingin mengetahui perasaanku yang sesungguhnya dan kepada siapa perasaan ini.

@@@
Setelah hari itu,semuanya berubah setidaknya dulu dan sekarang berbeda,sehingga ucapanku sebelumnya aku hapuskan Dalam kehidupanku.seiring berlalu arkam perlahan menjauhiku sedikit demi sedikit perasaanku padanya ikut hilang meski terkadang aku memikirkannya.itu sering terjadi walau berada disisi hendra sebagai kekasih dan malam ini aku mengingatnya,lebih mengingatnya lagi.aku meraih hp,melihat kembali foto kami berdua,tiba-tiba karena angin apa yang begitu cepat menyampaikan sesuatu yang aku rindukan.hpku berdering satu sms dari arkam.
Apa yang kamu lakukan sekarang?
Arkam..
Tubuhku yang tadinya terbaring lemah,bangkit seketika memperhatikan sms itu.
Hanya berbaring,
Arha..
Dengan balasan begitu singkat aku terus menatap layar ponselku tepat dikotak masuk tidak sabar menunggu.
Sudah 2 minggu aku tidak melihatmu,sekarang km pasangan paling hebat disekolah.
Arkam..
Benarkah,berarti aku sudah terkenal disekolah..heheheheh J
Arha..

Aku memikirkanmu.
Arkam..
Saat membaca sms arkam yang satu ini mataku terbelalak.aku tersenyum menganggapnya hanya candaan.
Pantas aku heran,karena malam ini tiba-tiba aku jug memikirkanmu,dan ternyta km jg memikirkanku..
JLJ
Arha..
Aku serius aku benar-benar memikirkanmu
Arkam..
?????
Arha..
Tidak ada yang bisa aku katakan lagi,aku meletakkan hpku kembali berbaring,kembali hpku berdering tapi aku tidak menghiraukannya.aku meraih selimutku,tapi sekali lagi hpku berdering untuk kedua kalinya dan sampai ketiga kalinya.begitu penasarannya aku membukanya satu sms dari hendra dan sisanya dari arkam,hendra hanya mengucapkan selamat malam sedangkan arkam aku belum membukanya.perlahan karena rasa ingin tahu aku membukanya.
Aku benar-benar memikirkanmu.
Arkam..
Bisa kamu turun sekarang,
Aku ada dibawa,karena kehujanan dari lokasi syuting
Arkam..
Terkejut membacanya smsnya aku melihat keluar jendela “benar-benar hujan”aku sigap keluar kamar membuka pintu,terlihat rudi dan arkam berdiri dengan baju yang hampir basah.aku membiarkan mereka masuk,bibi sudah tidur sehingga aku tidak berani menganggunya,sedangkan arkam pamit kekamar mandi mengganti pakaiannya.
“ aku tidak mengerti dengannya,kamu tahu arha dia begitu memaksaku untuk membelokkan mobil masuk”jelas rudi berbisik.
“tapi jangan beritahu dia,aku benar-benar pusing dibuatnya”
“dia memang aneh,”tambahku membuat rudi senang karena aku ada dipihaknya.
Satu jam kami mengobrol hujan kembali reda,arkam menyuruh rudi kembali ke mobil lebih dulu.aku berdiri didepan pintu menunggu arkam pergi,tetapi dia masih berdiri entah apa yang  ingin dikatakannya.
“aku sudah tidak tahan.”kata-kata itu begitu saja keluar dari mulutnya,dia mendekat padaku dengan tatapan siap memangsa.
“aku benar-benar tidak tahan,aku menyukaimu arha”ucapnya begitu jelas.lalu pergi begitu saja tanpa menoleh sedikitpun.aku tidak percaya apa yang dikatakannya,apakah dia mabuk atau sedang tidak waras.aku tidak mengerti posisinya sekarang,aku berada di sisi hendra dan dia sendiri berada disisi wanda.terjadi secara tiba-tiba dan diluar dugaanku.
















Part 7
Secara bersamaan.
Semenjak kejadian itu,aku tidak ingin menemuinya walau aku ingin sekali aku menyibukkan kegelisahanku dengan tekun belajar,aku bersyukur ada hendra didekatku dia mengajarkanku tentang menyelesaikan soal matematika dengan mudah dan tidak terasa dua minggu ujian sudah ada didepan mata.selain sibuk mempersiapkan segalanya aku juga sibuk mengurus pendaftaran online ke universitas ternama di new York dan atas bantuan ayah yang selalu memberikan informasi kepadaku,sehingga walau ayah jauh tapi dia masih bisa mengurusi segala apa yang akan aku butuhkan.rencana camp belajar kami sudah direncanakan dan mendapat persetujuan dari sekolah.tidak ada satupun kelas yang tahu rencana kami.ending kali ini mencari ruangan untuk ditempati,dan sebentar saja semuanya sudah selesai,dan asrama sekolah yang kami gunakan rencana awal kami akan melaksanaknya selama seminggu tapi pihak kepala sekolah hanya mengizinkan 3 hari,kami beruntung tidak diizinkan sama sekali atau tetap menyetujuinya 3 hari.setelah persiapan selesai kami akan kembali sore nanti.
Secara bergantian guru akan datang mengajar kami dimana dimalam hari akan ada dua guru yang masuk mengajar kami.jam menunjukkan pukul 10 malam.guru yang menginap ibu wana  dan pak bambang guru bahasa Indonesia dan sosiologi.kami para wanita sedangkan membicarkan sesuatu walau terkadang pria yang ada disebelah kamar tertawa mendengar pembicaraan kami.
“bagaimana jika mereka tidur nanti kita masuk secara diam-diam dan mengambar wajah mereka”usul chika memperlihatkan berbagai macam warna spidol di genggamannya.
“ternyata kamu sudah mempersiapkannya”bisik agin mengarahkan senter kewajah chika.
Beberapa dari kami sudah bersiap-siap menjalankan kejahilan cetusan chika.hanya sekitar 5 orang dari mereka yang pergi dan yang lainnya sudah tertidur pulas dan aku salah satunya yang ikut karena dipaksa kinan dan dea.untuk memastikan tidak ada yang terbangun kami berlima berusaha tidak mengeluarkan suara sekecil apapun,hanya sekitar 10 menit begitu mudah dilaksanakan,dengan suara yang berusaha menahan tawa kami keluar dan kembali ketempat masing-masing.
“besok akan ada kepanikan luar biasa”ujar kinan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.didalam selimut sesekali aku tertawa tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok.
@@@
“siapa yang melakukannya”tiba-tiba terdengar satu suara dan semakin banyak suara dari ruangan para pria.kami tersentak kaget dan terbangun.beberapa dari mereka mendatangi kamar wanita dan berteriak diatas kepala kami.kami yang melihat wajah mereka tanpa dipandu tertawa terbahak-bahak,wajah mereka penuh hiasan mirip badut sirkus.kemal kemudian datang menyuruh para pria pergi.cukup lama melihat wajah kemal yang penuh rencana mereka satu persatu pergi.
“jangan-jangan mereka ingin balas dendam”kata dea
“baiklah,malam ini sampai malam berikutnya kita semua bergantian jaga malam” usul kinan membuat kekhawatiran mereka pudar.
“kita akan bersiap bertempur”lanjut chika,sempat kami menyalahkannya karena ide gilanya ini.
Setelah hari ini kami benar-benar dibuat sibuk dan lelah setelah selesai belajar malam kami sudah menutup pintu dan menguncinya.melakukan hal bodoh membuatku sedikit terhibur masa-masa yang tidak pernah aku alami dan aku mengalaminya sekarang.waktu menunjukkan pukul 3 malam giliran dea dan beberapa dari kami yang menjaga.
“sepertinya semua akan baik-baik saja,”ujar dea kembali ketempatnya
Pagi sudah tiba,kami terbangun melihat wajah masing-masing.
“sepertinya tidak terjadi apa-apa”sahut chika lega.
Malam berikutnya kami tidak mencium gelagat rencana mereka,para pria bersikap biasa-biasa saja karena merupakan malam terakhir kami menggunakannya baik-baik membuat acara bodoh yaitu dengan berakting bergairah berhadapan dengan laki-laki,tentu saja pemenang acting ini chika dan dea,mereka bahkan sensual didepan kami semua.waktu menunjukkan pukul 1 malam semuanya sudah tertidur,bahkan buang air kecil mengangguku sehingga tanpa berpikir apa-apa aku keluar ruangan mencari wc yang tidak terlalu jauh dari ruangan kami.saat keluar wc aku mendengarkan suara yang membuatku sedikit merinding,tidak terlalu jelas dari kejauhan aku melihat seseorang memasuki ruangan ,aku semakin merinding,tiba-tiba tanpa aku sadari seseorang menutup mulutku dari belakang membawaku keatas gedung sekolah.
“arkam?”kataku heran saat melepaskan tangannya dari mulutku.
“apa yang kamu lakukan disini?”tanyaku lagi semakin heran.
“aku juga ikut menginap disini,aku mendengarkan rencana mereka untuk menakuti kalian”jelas arkam.
“jadi orang yang aku lihat tadi itu,,!”
“iyaa,,aku membawamu kesini,aku tidak tega melihatmu ketakutan”kata arkam tersenyum disampingku.
“aku harus melihat mereka”kataku berbalik,baru melangkah arkam menarik tangannku,membawa tubuhku masuk kedalam pelukannya.
“aku benar-benar merindukanmu arha”katanya mengenggam tanganku sekuatnya,dan itu membuatku tidak bisa bernafas.
“aku akan kembali ke Amerika”katanya melepas pelukannya,kata yang begitu singkat tapi membuatku seperti tertusuk jarum dan  sangat sakit.
“jika kamu tetap disisiku,aku akan memikirkannya kembali”
“arkam,aku sejak dulu memang menyukaimu,tapi hanya mengorbankan satu untuk tidak menyakiti lebih banyak itu akan lebih baik.”kataku
“aku sudah tidak tahan arha,aku tidak bisa berada disisi wanda lagi dan aku menginginkanmu”arkam kini menatapku lebih dalam.
“setelah ujian berakhir,pergilah,! Kamu ingin sukses dan berhasil agar bisa membanggakan putri,aku tidak bisa menghalangi apa yang seharusnya sudah ada ditanganmu”jelasku lagi memberikan penjelasan yang ada dibenakku dia akan ke Amerika dan aku New York aku bisa saja selalu bersamanya disana.tapi aku harus menjauhkan pemikiran itu,aku hanya ingin dia focus dalam dunianya,begitupun aku.aku tidak ingin memberi tahunya tentang rencana pendidikanku ke New York secara bersamaan mungkin kami berada disatu tempat tanpa memberitahunya.
“kamu tahu aku dan hendra baik-baik saja,aku tidak ingin menyakitinya”kataku lalu pergi,arkam hanya berdiri melihatku pergi,aku menarik nafas aku harus melukakan ini sebelum aku menyakiti orang lain,hendra dan bahkan wanda aku tidak ingin kehilangan teman-temanku lagi.
                                                                      @@@         
Setelah camp belajar,hari ini kami dikumpulkan dalam aula mengadakan pengajian bersama.setelah itu pengajian kami masih mengobrol banyak hal dan menikmati pertunjukan hendra menghibur kami,dari kejauhan arkam masih mengarahkan pandangannya sesekali tersenyum.hanya ini yang bisa aku lakukan melihatnya dari kejauhan tanpa bisa mendekatinya walaupun aku ingin sekali berlari memeluknya dan aku tidak berhenti memperhatikannya secara bergantian kami saling mengawasi,walaupun beberapa kali aku harus mengalihkan pandanganku kehendra.hendra berdiri diatas panggung aula dia memanggilku naik dan sambil tersenyum memegangi tanganku mengeluarkan kotak kecil,sorakan dari siswa yang memperhatikan kami membuatku wajahku memerah dan takut.itu terjadi hal yang aku takutkan hendra membuka kotak kecilnya dan mengeluarkan kalung memakaikannya keleherku.
“hendra ini berlebihan”kataku,hendra kembali mengenggam jari-jariku,perasaanku saat itu sendiri dan senang tapi ketakutan,dan aku memperhatikan wajah arkam,sorakan yang memenuhi aula tiba-tiba lenyap,arkam berdiri memantulkan bola basket beberapa kali dilantai lalu melemparkannya dengan keras didinding bersamaan jatuhnya bola dia sudah melangkah keluar aula.
“ada apa dengannya?”teriakan beberapa siswa membuat semuanya bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya.
“arkam,”ucapku dalam hati dengan pandangan khawatir.
“apa kamu bertengkar dengannya?”bisik kinan,aku memperhatikan hendra mengobrol dengan yang lainnya.
“bertengkar? “bisikku kembali berusaha agar tidak mengalihkan perhatian hendra.
“kamu melihat tatapan arkam,tatapan seorang pria yang cemburu”lanjut kinan menyenggolku
“arkam……”kataku,
“ada apa dengan arkam?”ujar kemal yang mendengar pembicaraan kami.
“sepertinya hubungan arkam dengan wanda bermasalah.mungkin itu yang menyebabkan arkam bertingkah seperti itu,”jelas hendra sedikit membuatku lega dengan begini aku tidak ingin dia tahu apa-apa dan menyakitinya.



















Part 8
Hujan lalu cerah (ada apa dengan hujan?)
“hmmmmmmm” aku mendesah panjang,dari luar gerbang sekolah aku memperhatikan setiap detail sekolah yang akan aku tinggalkan,seminggu berlalu dan hari ini pengumuman kelulusan kami selama beberapa jam menunggu di aula sekolah,kepala sekolah memberikan sambutannya.hatiku begitu kacau bercampur dengan melihat arkam berdiri memasukkan kedua tangannya kekantong celananya berdiri sendiri di pojok belakang aula.aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya,seminggu ini dia tidak pernah menyapaku atau menegurku sama sekali,inilah cara membuatku semakin merindukannya dengan bersikap tidak acuh padaku dengan sikap itu aku semakin ingin mengetahuinya.hatiku benar-benar tidak tahan,aku membalikkan badan dengan maksud menghampiri arkam dia tiba-tiba menghilang.aku mengawasi satu persatu siswa yang berada dikerumunan berharap dia masih ada,kinan menghampiriku.“apa kamu mencarinya?” kinan menunjukk keluar pintu aula.aku berlari mencari arkam tapi masih tidak melihatnya,mengelilingi sekolah dan arkam masih tidak kelihatan,hanya ada satu tempat yang belum aku datangi yaitu perpustakaan,saat itu juga aku merasa lega melihat arkam duduk dan membaringkan kepalanya dimeja,dengan pelan aku menghampirinya.tetapi untuk menyapanya aku mengurungkan niatku kembali berbalik.
“jangan pergi”ujarnya aku berbalik memperhatikannya dengan jelas wajah yang banyak menyimpan kesedihan,yang dirasakannya tidak bisa dibendungnya dan aku hanya bisa menahan tubuhku ingin bergerak menyentuh tangannya.
“arha,” menghampiriku meraih tanganku.
“cukup arkam,”kataku melepas genggaman arkam sebelum melanjutkan kembali perkataanku
“setelah ini kita tidak akan bertemu lagi”kataku kembali melangkah
“apa benar,kamu tidak memiliki perasaan itu?”Tanya arkam tanpa sadar sudah menghentikan langkahku.
“arha,sampai kapan kamu membohongi dirimu ?”lanjut arkam berada didepanku.
“cukup arkam,sikap ini membuatku semakin tidak menyukaimu dan membencimu”kataku mendorong tubuh arkam.
“membenciku katamu? Jika kamu tidak memiliki perasaan itu mengapa mengejarku dan menghampiriku seperti ini,”kata-kata itu membuatku tidak bisa mengatakan apa-apa.
“mengapa pandanganmu saat dipanggung bersama hendra terus mengawasiku,dan itu membuatku semakin tidak tenang arha,beginikah caramu membenciku?”.ucapan arkam membuat tanganku bergetar.
“aku tidak memiliki perasaan itu,aku hanya mencintai hendra”hanya itu yang bisa aku ucapkan,tetapi arkam masih terus menghujaniku dengan segala pertanyaannya.
“aku tidak percaya”kata-kata terakhir yang aku dengar darinya,aku kembali mengayungkan langkahku meninggalkannya,menghampiri kinan sudah sejak tadi melihat pertengkaran kami berdua.
“kinan,”ucapku memegangi pundaknya,menahan tangis yang cukup membuatku tersiksa.
“kita kembali ke aula”.
Selesai pengumuman dan kelulusan 100 % ,semua siswa berhamburan keluar aula,bersamaan itu hujan turun deras,tapi kegembiraan mereka tidak terhalangi siswa yang lulus saling memperhatikan lalu meneriakkan kelas mereka masing-masing memenuhi lapangan sekolah,mereka merayakan dengan membasahi tubuhnya dengan air hujan,aku masih berdiri di koridor sekolah meresapi kegembiraan mereka dibawah guyuran hujan,dari jauh arkam terus mengawasi pandanganku.
“jika kamu menangis,berarti perasaanmu itu nyata”ucapan dari arkam masih mengiangi telingaku.mataku sembab menahan sesuatu dihatiku.
“arha,ayo kita harus merayakannya” ajak hendra menarikku kelapangan.
“terima kasih hujan untuk menutupinya”pikirku  melihat langit gelap,disaat itu juga aku menumpahkan air mataku.kegembiraan ini karena kelulusanku dan kesedihan ini karena betapa sakitnya menahan perasaan itu.tidak lama kemudian dia sudah berdiri dihadapanku memperhatikanku dengan jelas.
“arkam”bisikku pelan
“kamu menangiskan?”katanya memegangi kedua pipiku.
“kamu salah,aku menangis karena hanya merasa senang dengan kelulusanku!”gumanku
“kamu bohong,”kembali memegangi kedua pipiku mengusap air mataku,
“haaa,,”desahku memperhatikannya “ mengapa kamu tahu aku menangis,ini hanya air hujan” aku menunduk tidak berani memandang wajahnya,tiba-tiba pelukannya membuat tangisku semakin pecah,satu sekolah saat itu memperhatikan kami berdua ditengah sekolah,ditengah lapangan didepan keramaian karena merayakan kelulusan semuanya mengarahkan perhatiannya kepada kami berdua,bahkan untuk mengetahui reaksi hendra aku takut untuk tahu.aku sudah tidak peduli dengan semuanya yang menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.tubuhku yang basah dan kedinginan tidak serta merta aku rasakan karenanya.arkam melepas peluknya menyentuh keningku dan menciumnya didepan mereka semua.didepan para guru yang tertawa menganggapnya “dasar anak muda sekarang “,guru yang mengeleng-gelengkan kepalanya lalu pergi,siswa kelas 1 dan kelas 2 berteriak bertepuk tangan pada kami,siswa-siswa yang lulus hanya berbisik-bisik membicarakan kami entah apa? Teman satu kelasku hanya saling memandang,dan yang berperan penting hendra hanya berdiri mematung,kedua tangannya mengepal,kedua bibirnya sinis terbuka sedikit terlihat ia menahan marah,dia menghampiri kami berdua setelah mendesah panjang,memukul arkam ditengah guyuran hujan.pak kepala sekolah turun tangan langsung menjemput kami berdua menghadap kekantornya,hendra pria yang telah aku sakiti dibiarkan pergi itu lebih baik daripada mereka bertemu.diruang kepala sekolah aku dan arkam dengan basah kuyub dibiarkan hanya duduk dilantai,bibir arkam terluka kepala sekolah sejak tadi hanya mondar-mandir dihadapan kami,memikirkan hukuman apa yang akan diberikannya. Jika diskor ,mana mungkin karena kami sudah lepas dari sekolah,penahanan ijazah itu juga tidak mungkin karena bukan hak kepala sekolah.arkam hanya tersenyum dia memegangi tanganku mengenggam jari-jariku yang memutih karena kedinginan.
“kalian berdua benar-benar membuatku……..??”kepala sekolah menunjuk tangan arkam sambil memegangi kepala bagian depannya yang halus.
“kalian berdua bersihkan aula,”suruh kepala sekolah setelah memerintahkan beberapa siswa untuk masuk keaula mengotori lantai dengan lumpur disepatu mereka.
“aku sudah tidak tahu,memberikan hukuman apa kepada kalian?”lanjut kepala sekolah meninggalkan kami.
“maaf membuatmu kesusahan”ujarnya masih mengenggam jari-jariku.
“tidak ada yang menyusahkan,kecuali apa yang akan aku jelaskan kepadanya.”
“hendra”ujar arkam.
Setelah sekolah dibubarkan,aku dan arkam harus menerima hukuman membersihkan aula yang begitu luas dan hanya dikerjakan kami berdua.kinan dan beberapa temanku yang lainnya berdiri di depan pintu aula,mereka tidak bisa menolong karena diawasi oleh kepala sekolah langsung,hampir berjam-jam kami melakukanya meski arkam melarangku dan ingin menggantikannya,aku sendiri tidak tega melihatnya sendiri melakukannya.
“aku ingin berbicara denganmu” hendra tiba-tiba datang,tatapan kemarahannya pada arkam tergambar jelas diraut wajahnya,aku mengikutinya menuju ruang ganti.
“aku minta maaf”kataku dia membelakangiku terus hingga akhirnya setelah beberapa lam aku terdiam,dia berbalik memelukku.
“kembalilah padaku”ujar hendra melepas pelukannya.
“maaf,aku tidak bisa menerima ini”aku mengembalikannya kalung pemberiannya,kalung yang sudah berada ditangannya djatuhkan kelantai.
“sejak kapan”bentak hendra memukul cermin,hingga tangannya berdarah,aku meraih tangannya.
“aku mohon jangan lakukan ini “ujarku merobek bagian bawah seragam sekolahku menutupi lukanya.
“mengapa arha?”hendra mendorongku dengan keras.arkam muncul dari balik pintu menghampiriku membantuku berdiri.
“ini bukan salahnya,”arkam melayangkan pukulannya kewajah hendra.
“hentikan”kataku,justru arkam dan hendra mengucapkan ucapan yang sama,yaitu menyuruhku pergi.tak lama hendra tertawa.
“hahahaha,,cukup lama aku ingin memukulmu”hendra menjatuhkan tubuhnya dilantai.
“semua ini kesalahanku,jadi jangan libatkan arha”ujar arkam ikut menjatuhkan tubuhnya berbaring disamping hendra.
“aku tahu hatinya? ketika tubuhnya berada didekatku,disisi itu dia tidak memikirkanku,cukup lama aku mengawasi kalian dan……………..(mengarahkan pandangannya padaku) dan benar saja kalian berdua harus menahannya karena tidak ingin menyakiti siapapun” jelas hendra menepuk bahu arkam.
“kalian benar-benar membuat satu sekolah gempar,”hendra berdiri bersiap pergi.
“arkam,aku akan mengawasimu terus dan……………….(hendra membuka pintu berbalik melihat kami berdua) jaga dia baik-baik karena jika tidak aku akan mengambilnya darimu,hatimu yang berharga itu jangan buat dia meneteskan air matanya” hendra melangkah keluar,rasa bersalah yang membalut kuat dihatiku tidak bisa diam aku memperhatikan arkam yang tersenyum lalu aku berlari mengejar hendra.
“aku akan jadi wanita jahat dimatamu”kataku pada hendra
“aku tidak membencimu arha,”hendra masih memperlalukanku seperti biasa,mengusap rambutku
“aku tidak bisa membiarkan orang yang bersamaku tidak bahagia”hendra menepuk bahuku.
“jika arkam membuatmu menangis jangan segan-segan melapor padaku,aku akan meninju wajahnya sampai-sampai karirnya juga akan hilang”hendra pergi teman-temannya yang sudah menunggunya menyambutnya,dengan cepat aku bisa melihat hendra kembali tersenyum saat itu.
“hei bisa obati wajahku ini”kata arkam duduk dimeja rias meringis kesakitan,pukulan hendra memang cukup kuat untuk membuat wajah arkam membiru.
“obati saja sendiri,aku harus pulang”kataku
“maaf”ucap arkam dengan suara yang hangat dia hanya tersenyum.
“besok aku akan menemuimu”katanya pelan meninggalkanku lebih dulu
“hanya itu yang dikatakannya?”ujarku keluar,aku memperhatikan langit yang kembali cerah”ada apa denganmu hujan,?”ucapku dalam hati menghampiri teman-temanku yang akan mengunjungi beachfun merayakan sekali lagi kelulusan yang hanya terjadi sekali dalam hidup kami.
“apa semua baik-baik saja?”Tanya kinan,hanya melihatku mendesah dia sudah tahu apa yang aku rasakan,sebagai sahabat banyak sekali yang aku ingin ceritakan kepadanya saat ini.
“apa arkam sudah tahu,kamu akan melanjutkan studimu di New York Columbia Universty”
“dia tidak perlu tahu,lagi pula dia juga akan ke Amerika mungkin saja kami akan bertemu “jelasku berjalan disekitar pantai menghangat kakiku di tumpukan pasir yang hangat.
“kenapa tidak memberi tahunya saja,Amerika  the country of free kalian bisa tinggal dalam  satu atap yang sama”guman kinan tersenyum
“hei,tetap saja aku ini dalam batasan agama islam bukan kebudayaan agama barat yang harus aku ikuti jugakan?”jelasku nyengir membuang rasa kekhawatiranku terhadap arkam mungkin saja aku akan berpisah dengan cepat dengannya setelah ini.aku tidak tahu tentangnya sikapnya yang tidak sabaran membuatku kekhawatiranku tidak bisa terbendungkan.
@@@
Membawa kabar gembira kembali kerumah,walau langkahku sedikit lelah aku tidak ingin menunjukkannya dihadapan bibi,
“sudah lama kita tidak bertemu arha,”dari ruang tamu Tante Rasti serta Andin menyambutku,wajahku semakin malas melihatnya kedatangan mereka,tanpa basa-basi tante Rasti memberikanku kotak besar tertulis bahwa itu kiriman ayah dari jepang.
“ayahmu sudah mengurus semuanya,2 hari lagi kamu akan berangkat ke Amerika”kata tante Rasti,aku hanya diam lalu menuju kekamarku,Andin meneriakiku.
“apa ucapan terima kasih sulit untuk kau ucapkan arha?”aku berbalik memperhatikan mereka berdua dengan sinis.
“aku tidak punya waktu membicarakannya,kalian pulanglah!”kataku
“keras kepala,kapan kamu berubah pada kami berdua menganggapku sebagai saudaramu”jelas andin,ucapannya menambah daftar kekesalanku.
“andin sudahlah”sahut tante rasti menghentikan putri kesayangannya itu.
“kami berdua sudah bersikap baik selama ini,kamu mengacuhkan kami”ujar andin,tante rasti menarik andin pulang.
“setidaknya non arha,mengucapkan terima kasih pada ibu”kata bibi
“apa yang mereka lakukan,hingga bibi ikut membela mereka?”ujarku masuk kekamar,menatap foto ayah dan ibu, mencurahkan perasaan gelisah yang menaung lekat dihatiku,berbicara pada gambar dan hanya melihatnya hatiku bisa tenang
“apa sikapku ini salah ibu?”
“ibu aku lulus dan akan pergi selama 4 tahun melanjutkan pendidikanku Di negeri orang,”
“ibu,,orang yang aku sukai itu juga akan pergi aku ingin memberi tahunya,tapi jika aku mengatakannya mungkin saja dia tidak bisa focus mencapai impiannya karena aku bisa jadi penghalangnya”
“kata ayah, ibu percaya kalau love makes me the strong tapi bagiku cinta itu membuat kita lemah jika membiarkannya hanya memikirkan terlalu banyak hal,maka dari itu aku dan dia hanya ingin membuat semuanya baik-baik saja,aku ingin melihatnya berdiri dipanggung memainkan biolanya,melihat dirinya bisa memerankan beberapa karakter pria keren.dan juga aku ingin dia mempunyai banyak penggemar,sehingga saat kami berjalan semua wanita akan cemburu melihat kami.”
“ibu…………………………………….aku terlalu jahat,bahkan hari ini aku menyakiti seseorang,ahhhh bukan hanya seseorang tapi tante rasti,aku tahu dia semakin berubah,mencoba membuatku mengakuinya sebagai ibu”
“apa malam ini ibu mau masuk kedalam mimpiku,karena aku merindukan ibu dan ingin menangis dipelukan ibu,hari ini terlalu berat buatku”
Aku membaringkan tubuhku diranjang memperhatikan langit-langit kamar,perlahan mataku terasa berat dan tertidur nyenyak seperti bulan yang beristirahat jika matahari menggantikan posisi indahnya ketempat cerah,hari yang cerah.“arha” suara dan sentuhan lembut membuat tidurku tersenyum.





Part 9
Go and back 1 (perpisahan diakhir hujan)
Siang itu hendra menghabiskan waktunya di café sendirian,dari balik pintu masuk arkam  menghampiri hendra sekedar ingin mencari teman mengobrolnya tapi entah apa yang dipikirkan arkam dia tidak biasanya diam bertemu dengan hendra.
“hei,kalian berdua teman-temannya arha”sahut pelayan yang datang membawakan minuman.
“aku arfan,kami pernah bekerja ditempat yang sama”katanya ikut bergabung dengan hendra dan arkam karena siang ini pengunjung tidak begitu ramai,percakapan seorang laki-laki mereka bertiga hanya menghabiskan waktu membicarakan wanita.
“seharusnya aku tidak membicarakan ini,sebelumnya aku pernah menyukai arha “ujar arfan membuat hendra tertawa.
“gadis itu selalu membuat kita khawatir”tambah hendra,ucapanya itu membuat arfan menebak.
“jangan-jangan kamu laki-laki yang dicampakkan”ujar hendra kembali tertawa kepada mereka berdua.
“semoga arha tidak melakukan itu padamu”mengarahkan pembicaraan pada arkam yang sejak tadi diam.
“dia begitu rapuh,kedewasaannya itu menutupi keraguannya dan caranya memperlakukan seseorang sekali jatuh dia akan membuat khawatir setengah mati”jelas arfan
“kumpulan pria yang patah hati”guman hendra menghabiskan minumannya sekali teguk.
“aku harus pergi”ujar arkam singkat,karena anggapannya dia bukan pria yang patah hati ataupun dicampakkan  dan hari ini dia akan mengunjungiku memastikan semua baik-baik saja,sejak 2 hari yang lalu perasaannya tidak tenang dan terus khawatir padaku.
@@@
Sementara itu didapur aku membantu bibi membuat kue pudding coklat dan martabat telur,menunggu kedatangan arkam yang berjanji akan menemuiku dirumah saja,besok aku sudah berangkat,ayah sudah menyiapkan ticketnya aku tidak ingin memberitahunya tentang keberangkatanku ini,karena arkam juga akan berpamitan ketika memikirkannya aku selalu menganggap diriku wanita yang jahat,setelah hendra dan selanjutnya arkam.aku tidak bisa menempatkan waktu dan keadaan secara bersamaan dan untuk itu aku akan mengatakannya.dibalik melamunku arkam sudah berada didepan pintu.
“aku ingin mengajakmu keluar”singkatnya,tanpa berganti pakaian aku ikut dengannya dan membawaku beachfun.
“mengapa tiba-tiba mengajakku keluar? Padahal aku sudah membuatkanmu makanan”kataku duduk dipinggiran pondok tepi pantai.dia belum mengatakan apa-apa hanya menatapku lama lalu mendekatiku memutar tubuhku memelukku dari belakang.
“aku bahkan belum membuat kenangan satupun denganmu”ujarnya melingkarkan tangannya diperutku,mengenggam tanganku,menyimpan dagunya dipundakku,nafasnya yang pelan serta suaranya yang lambut terdengar jelas,mengalirkan ketenangan dihatiku,dan merasa nyaman didekatnya.
“aku masih memikirkan kepergianku besok,bukan karena dirimu tetapi karena putri “katanya memberi sedikit alasan.
“kamu selalu membuatku khawatir”tambahnya semakin aku merasakannya mungkin sangat sulit bagiku untuk mengatakan perpisahan.cukup lama kami menghabiskan waktu hal-hal yang tidak pernah aku lakukan,berjalan berpegangan tangan,membuatku berlari mengejarnya,tertawa melempar air dan sampai tidak merasakan fajar hampir menghilang dari tahktanya walau tidak jelas karena tertutup awan,tapi masih jelas cahayanya begitu kuat menembus awan,sehingga warna merah bercampur dengan langit gelap.aku tidak bisa mengatakannya padanya ini indah atau tidak indah.karena matahari dan awan hitam itu mewakili perasaan bersalahku.
“pergilah ke Amerika”kataku membuatnya terkejut.
“apa maksudmu?”Tanyanya
“hari ini cukup sampai disini”kataku sebelum menarik nafas lebih dalam melawan perasaan tidak tegaku padanya.
“ada apa denganmu,tiba-tiba membicarakannya?aku masih memikirkan tawaran itu sampai besok,aku tidak bisa meninggalkan putri dan kamu”katanya,aku berbalik membelakanginya
“justru kamu tidak bisa meninggalkanku,aku yang harus meninggalkanmu”kataku menahan tangis,gerimis membasahi rambutku berharap kali ini hujan kembali menutupi kesedihanku.
“kamu benar-benar jahat”ujarnya mendesiskan bibirnya beberapa kali,seketika meluncur didepanku dengan tatapan tajam.
“alasanmu tidak logis arha,jangan mempermainkan perasaanku seperti ini “ bentak arkam hujan turun dengan deras dan aku melangkahkan kakiku yang terakhir untuknya “ secepat ini kamu mencampakkanku!”tambahnya
“maafkan aku,aku melakukannya tanpa alasan dan jangan pernah menemuiku lagi” ucapku jelas dengan langkah berat meninggalkan arkam dibelakang berteriak keras memanggil namaku.disitulah akhirku untuknya bukan karena tanpa alasan,tetapi untuknya aku tidak bisa saat ini,dan suatu hari nanti jika bertemu,akan mengatakan love makes me strong.dan jika dia tidak ingin menemuiku suatu hari nanti ini akibat kesalahanku meninggalkan tanpa alasannya “apa kamu akan membenciku?” hanya itu yang kuucapkan sampai dia tidak bisa mengejarku lagi,menghilang didalam hujan yang menyiratkan kemarahan padaku,semua akan baik-baik saja jika aku waktu itu tiba.ketika waktu itu tiba jika dia tidak ingin menemuiku lagi??
@@@
6 bulan kemudian……..
“ada apa? Mengunjungiku dengan wajah seperti itu!”kata hendra menghentikan suara petikan gitarnya,setelah mendengar seseorang membuka pintu studio melihat arkam dengan wajah kesalnya melemparkan tas di kursi.
“6 bulan di Amerika,membuatmu banyak berubah”ujar hendra,melihat kalender di gadgetnya.
“aku pulang karena ingin menyaingi kepopuleranmu itu”
“hei,penggemarmu disana  sudah ribuan jangan sekali-kali merebut penggemarku disini”ujar hendra memberikan tinju penyambutannya pada arkam.
“sebaiknya kamu berhati-hati karena aku memang pulang ke indonesia karena ingin mengambil penggemarmu”ujar arkam merebahkan tubuhnya dikursi.
“6 bulan terasa lama?”ujar hendra duduk disamping arkam
“benarkah?sepertinya itu yang aku rasakan,maka dari itu aku kembali ke indonesia untuk menjaga putri “katanya melipat tangannya diatas kepala.
“arha kuliah dimana?”katanya tiba-tiba.
“New York American Serikat Columbia Universty,pengetahuan ilmu murni dan terapan”tutur hendra,tiba-tiba terkejut arkam bangun tiba-tiba.
“haaaaaaa,aku lupa mengatakannya apa kalian saling mengunjungi disana?”Tanya hendra kembali membuat arkam semakin bingung karena selama ini dia tidak ingin menanyakan tentangku.
“jangan-jangan dia tidak mengatakannya padamu”
“jadi arha melanjutkan pendidikannya di Amerika?inikah alasanya dia mengatakannya?”katanya pelan kali ini yang bingung adalah hendra.
“dia mencampakkanmu?sejak kapan?”hendra tertawa meledak arkam
“dia tidak mencampakkanku”tambahnya
“hahahahahah”hendra tertawa keras memegangi perutnya,lalu pamit pergi karena hari ini dia mendapatkan undangan wawancara dari stasiun TV swasta.
Sejak mengetahui itu entah apa yang terbersik dipikiran arkam,selama itu berlalu dan terus berlalu hingga akan tiba waktunya.semakin hari dia semakin popular sama ketika dia menjadi siswa baru disekolah kami.hendra dan arkam berbeda dalam dunianya, hendra dan band mendapatkan banyak perhatian  dan sudah beberapa kali melakukan peluncuran mini Album diluar Negeri,wajahnya yang tampan,postur tubuh dan suara yang menyihir semua orang yang mendengar,apalagi jika hendra disuruh membuka baju dihadapan ribuan penonton disaat itulah ratusan wanita menjerit berteriak,bahkan berusaha menerobos pengamanan agar bisa menaiki panggung. terlalu banyak insiden beresiko ketika hendra dan bandnya baru melangkahkan kaki diatas panggung sedangkan arkam masih menjual charismanya,wajahnya yang memancarkan aura mengikat para penggemar wanita,tubuhnya yang berotot tidak pernah lepas dari sorotan sebagai pria terkeren,sebagai model dan mahir memainkan alat music biola,dia bahkan memilih-milih tawaran pekerjaan semakin tawaran itu menguji materi  semakin membuat para produser menaikkan nilai rupiah kontraknya sebagai bintang film,didunia modelnya harus dekat dengan beberapa wanita bahkan kebanyakan themes beach dengan para wanita setengah telanjang disamping mengelilinginya  mereka berdua sering terlihat bersama sebagai saingan tetapi diluar itu,mereka akan saling meninju dada dan bertaruh ketika brjalan bersama siapa yang diteriaki lebih dulu oleh orang-orang yang melihat mereka,dan hari itu juga mereka dijuluki two prince Indonesians. Di hari itu juga semakin hari arkam tidak pernah menyebut tentangku.
3 tahun berlalu…….
what do you see voi?”genie menghampiriku ketika membuka pencarian di youtube.
wow, 2 prince of Indonesia, they are very cool and handsome.”ujar genie dia merupakan teman satu kamarku dalam asrama dan sering memanggilku dengan panggilan voi.
where are you going tonight??”kataku menuju dapur,sepertinya genie akan keluar lagi malam ini
 I'm going to the movies tonight, you should come voitanyanya sambil meminum kopi buatanku sebelum pergi.
I just wanted to stay home
Come on, I want you to meet someone!
next time, ok kataku tersenyum merenggut kembali cangkir.
3 years you've been here, at least you chose someone to be lover?”ujar genie
yes, as long as you also keep saying the same thing”kataku
you're still thinking about the man who left you?”tanya genie tersenyum
genie, I've said before, is not he who left me but I who dumped him”jelasku
“Well, I believe a little. if I went to Indonesia, I arrange a meeting with our friends dia.bahkan for you never tell the man you love”tambah genie.sejak tadi menunggu steven kekasihnya,tak lama dia sudah datang membuka pintu menyapaku terlebih dahulu.
hey voi”
waw, you really are a match”kataku memotret mereka,hal yang biasa aku lakukan jika bersama mereka bertiga aku selalu membuat kenangan untuk aku bawah.
oh thank you and I hope you join us this evening.”ujar stef,memaksa cukup lama membuatku tidak enak hati,aku putuskan ikut dengan mereka dengan syarat tidak lebih dari jam 2 malam.
Indonesian girl what is the case, I'm proud of the positive culture-bound.?”
What is praise?”ujarku tidak ingin membuat mereka menunggu.
Berjalan dikota besar seperti ini sungguh keputusan yang baik,genie memang teman sekaligus sahabat yang selalu menjagaku.dia tidak pernah memaksa tentang apa yang aku lakukan,walaupun kami berbeda agama tapi genie selalu menghargaiku,dan malah sering bertanya tentang agama islam.itulah yang aku sukai dari genie.selesai menonton kami berencana akan makan malam,pria yang diperkenalkan genie dan stef padaku adalah pria yang beragama sama denganku.dan itu membuatku sedikit nyaman sehingga untuk memilih tempat makanan yang halal tidak terlalu sulit untukku.
I heard of a genie, stepmother of Indonesia?”
yes, my stepmother, a teacher of Islam in manhattan until my father decided to convert to Islam and married, for some reason a year living with my mother saw my father teach about Islam and read the Quran, I'm interested to know.”jelasnya mengarahkan langkah kakiku masuk kedalam restoran yang menyediakan makanan-makanan orang islam.
the biological mother?”tanyaku menanyakan ibu kandungnya.
have died since when I was 15 years old, my father several times marry and today he finally did find the right person who changed his life.”jelasnya.aku menyesal sudah menanyakan tentang ibunya yang sudah meninggal.
sorry, I do not know”kataku sambil memesan makanan.
That's all right.”katanya,zain adalah namanya cukup indah didengar semenjak saat itu kami sering jalan bersama selain itu dia banyak menanyakan lebih banyak tentang islam yang tidak diketahuinya.



Part 10
Go and back 2 (pertemuan)
Pagi-pagi sekali,aku sudah berada didepan notebookku mengirim email kepada ayah,3 buah koper berdiri disamping tempat tidurku,serta bantal lucu pemberian genie saat ulang tahunku.sore ini aku akan pulang ke Indonesia tapi sebelum itu aku akan menghadiri pernikahan genie dan stef, bersama zain.setelah pamit dari genie dan stef aku kembali keasrama terlebuh dahulu mengambil barang karena lepas ini aku ingin segera kebandara.rasanya baru kemarin aku datang dan bertemu dengan genie,stef dan zain dan secepat ini akan berpisah dengan mereka.setelah wisuda aku memang berencana pulang lebih cepat,aku sangat merindukan ayah yang tidak sempat menghadiri wisudaku karena tante Rasti jatuh sakit.aku juga merindukan kinan,walau kami sering berhubungan lewat facebook maupun twitter itu tidak cukup sebelum aku bertemu langsung dengannya.hari ini zain menemaniku kebandara,genie tidak bisa ikut karena pestanya masih berlangsung.
thank you for being with me.” Kataku menyiapkan segala sesuatunya sebelmu 10 menit keberangkatan.
our friend, who else is with you besides genie”ujar zain mengeluarkan selembar foto.
picture the two of us as Halloween? I have not had time to give something to you as memories.”kataku memperhatikan foto kami saat genie mengajak kami kerumahnya dan memaksaku untuk berfoto dengan zain.
true also, instead you have to send me a gift, if you've arrived at Indonesia”ujar zain.mengantarku tepat digerbang masuk.
if I come to Indonesia, the first one is that I want to visit you, so you have to take me around Indonesia, especially Bali.”
I alone, have not been to bali.kamu already know I'm not the jakarta and stay in a big city, but I'm from South Sulawesi and the small town but I'm not so cheesy right?”jelasku.masih banyak yang ingin aku bicarakan padanya tapi hari ini cukup sampai disini pembicaraan kami.
ok, let me know if it arrives.”singkatnya pergi.dia masih sempat berbalik padaku melambaikan tangannya,melihatku menghilang di gerbang masuk bandara.
@@@
Siang itu di sebuh café yang terletak di sudut kota makassar tidak seperti biasanya dipenuhi dengan pengunjung,dibagian gerbang terpasang spanduk besar bertuliskan “reuni ke 6 Alumni SMA metro Pinrang”.tempat itu sudah di booking oleh hendra khusus bagi angkatan kami,baru kemarin tiba dari bandara setelah perjalanan melelahkan.kinan menghubungiku untuk datang ke acara reunian yang baru pertama kali aku hadiri karena semenjak berada di Amerika aku tidak pernah kembali ke indonesia.
Tiba di café aku disambut kinan serta hendra,tidak aku sangka mereka semua masih tetap sama selama 6 tahun tidak bertemu,hampir dari semuanya memelukku,bahkan ada yang memarahiku tidak pernah menghubunginya.
“kamu benar-benar jahat arha,”ujar gea menyuapiku dengan satu buah ceri sebagai ucapan bertemu lagi.
“benarkah aku jahat,?”tuturku melahap sekaligus ceri yang diberikan gea.
“hei,aku dengar hubunganmu dengan arkam kurang baik semenjak kamu mencampakkannya”bisik kemal tiba-tiba.
“kami berdua dicampakkan olehnya?”hendra tiba-tiba menimpali,duduk disampingku.
“melihatmu langsung,ternyata kamu benar-benar keren”pujiku seraya mengeluarkan sesuatu dari tasku.hadiah kecil maskot gitar yang dititipkan genie untuk aku berikan ke hendra.
“dia penggemarku,sebaiknya kamu mengenalkannya padaku?”ujar hendra.
“tapi sayangnya dia sudah menikah”kataku,melirik satu persatu tamu yang hadir berharap aku bisa bertemu dengan arkam.
“sayang sekali,”singkatnya memperhatikanku mencari-cari seseorang.
“arkam tidak datang,saat ini dia masih dijakarta,rencananya sih kemarin,kita berdua akan berangkat bersama tapi dia tiba-tiba membatalkannya.”jelas hendra.
“siapa yang mencarinya?”bantahku kembali menikmati minumanku.
“kamu masih sama,wajahmu tidak bisa membohongiku arha”tutur hendra.kinan menghampiri kami.
“tebak siapa yang datang hari ini?”ujar kinan,aku hanya diam tidak bisa menebak.
“arkam.”aku berbalik suara yang memanggil nama arkam,mengerumuni seperti semut yang kejatuhan gula.bahkan aku tidak bisa melihatnya,suasana café siang itu cukup menyenangkan,ditambah lagi diluar café para penggemar sudah berdatangan,ketika tahu 2 pangeran indonesia ada di kota ini.wartawan yang berusaha masuk sehingga pengamanan yang tadinya hanya dijaga oleh 2 orang satpam ditambah.gerbang café ditutup dan dijaga beberapa polisi.
“dia benar-benar hebat,bahkan ketika kami berjalan bersama,kamu tahu siapa yang diteriaki penggemar lebih dulu? Tentu saja arkam”ujar hendra menjawab sendiri pertanyaannya.aku masih terdiam memperhatikan kerumunan yang belum membuka jalan untuk arkam,aku benar-benar ingin berlari dan menyapanya,tapi itu harus aku tahan karena kami sudah lama tidak berhubungan baik itu secara tidak langsung.apakah dia masih ingin melihatku setelah kejadian itu.
“jangan khawatir,hati arkam masih membeku,tidak satupun wanita yang masuk dihatinya semenjak kamu meninggalkannya”lanjut hendra berdiri menghampiri arkam membubarkan orang-orang yang sekedar menyapa.
“mengapa tiba-tiba datang?”ujar hendra merangkul arkam membawanya ketempat aku duduk.
“tebak siapa wanita yang duduk di sana?”hendra menunjuk kearahku,melihat arkam hatiku kembali kacau,cukup lama hatiku tenang dan begitu saja terasa aneh ketika arkam menghampiriku.
“hei,”sapaku memberikan salaman pertamaku untuknya,beberapa detik kami saling memperhatikan,cukup lama aku tidak tahu apakah detik itu berlalu.arkam perlahan mengangkat tangannya,membalas salaman tanganku,hendra sejak tadi meninggalkan kami berdua.
“senang bisa bertemu denganmu lagi”ujarku melepaskan salamanku kembali duduk di ikuti arkam.dia belum mengatakan apa-apa.
“bagaimana kabarmu?”tanyaku canggung,walaupun begitu aku berusaha agar terlihat tenang,meski ada perasaan memburu dalam nafasku.
“aku baik”singkatnya menarik nafas,menghabiskan minumannya hanya sekali teguk.melihat itu aku tertawa kecil,mengambilkan segelas lagi untuknya dan kedua kalinya di depanku dia kembali meminumnya sekali teguk.
“indonesia memang panas”kataku.dia belum mengatakan sesuatu kecuali dua kata yang dikeluarkannya yaitu “ya dan tidak” atau sekedar menganguk dan kembali menambah minumannya,sehingga hampir 5 lima gelas dia menghabiskan minumannya.
“aku akan kembali”singkatnya menuju ke wc.aku masih tertawa memperhatikannya pergi.hendra kembali menghampiriku.
“apa percakapan kalian baik-baik saja?”tanya hendra datang disusul kinan.
“kalian berdua seperti baru kenal dan bertemu saja.”tambahnya.
“aku harus kembali,”kataku berpamitan.
“sebaiknya kamu pamit dengan arkam,aku lihat kalian berdua masih sama-sama canggung setelah lama tidak bertemu”tutur kinan mengantarku keluar.

“kami juga bisa bertemu dilain waktu,aku harus menemani ayah kerumah sakit”jelasku pergi lebih dulu.baru melangkah keluar dari gerbang café,arkam tiba-tiba berteriak.
“apa kita masih bisa bertemu?”tanyanya tidak jauh dari hadapanku.aku hanya mengangguk tersenyum kembali pergi.
Sudah cukup bagiku tidak membenciku selama ini,sedikit membuatku tenang.jika aku bertemu lagi dengannya satu hal yang sejak lama belum aku katakan padanya yaitu permintaan maaf.dua hari berlalu aku selain di rumah aku juga sudah diterima kerja.pulang dari kerja zain,genie dan stef menghubungiku lewat webcam sehingga kami bertiga berbicara banyak hal,dan sesuai janjiku aku mengirimi mereka foto-foto sepanjang perjalananku ke indonesia.hal yang mengejutkanku saat zain ingin berkunjung ke indonesia besok dan akan menemuiku datang bersama ibu dan ayahnya setelah mengunjungi bali terlebih dahulu.dia akan mengunjungi setelah itu sendiri.
sore ini entah dari mana arkam mendapatkan nomor handphoneku.dia menghubungiku untuk menemuinya di beachfun,tempat terakhir kami bertemu.
“arkam”kataku memastikan orang yang duduk sendirian di pondok memakai topi adalah dia.
“arha”sahut rudi dari belakang membawa beberapa kaleng minuman.
“wawwww…arha kamu benar-benar cantik,rambutmu tidak sepanjang dulu.”tambah rudi,arkam kembali memasangkan wajah menyuruh rudi meninggalkan kami berdua,
“maaf aku terlambat”kataku duduk disampingnya,mengambil minuman yang diberikannya.
“justru aku yang terlalu cepat”arkam menimpali tersenyum,senyuman pertama yang aku dapatkan setelah pertemuan kami di reuni.
“aku membenci saat kamu pergi tiba-tiba tanpa mengatakan sesuatu”ujar arkam menatapku,membuatku ingat kejadian 5 tahun lalu.aku menunduk meminta maaf.
“ maaf waktu itu……………..”kataku tiba-tiba arkam menimpali.
“mungkin aku terlalu banyak minum,sehingga terlalu lama dikamar mandi ” jelasnya,mendengarku awalnya aku salah paham ternyata yang dimaksudnya adalah kejadian kemarin.
“maaf”kataku lagi tersenyum.
“bagaimana kabarmu,kamu terlihat cantik arha”puji arkam cukup membuatku malu.
“aku baik-baik saja,kamu juga terlihat hebat,mendapat julukan 2 prince.”
“2 prince ? hendra itu benar-benar keras kepala “ujarnya lagi,tidak seperti kemarin ketika berada di suasana yang canggung,kali ini kami berdua menceritakan semua yang terlewati.matahari hampir lenyap dari kerajaan siangnya kami berdua berjalan keluar dan arkam mengantarku sendiri kembali kerumah tapi sebelum itu dia mengajakku kerumahnya menemui putri.
“terima kasih untuk menemuiku hari ini”ujar arkam berhenti tepat didepan rumahku.
“besok kamu ada waktu?”tanyaku turun dari mobil.
“memang ada apa?”tanyanya kembali menunduk 30 * melihatku dari arah jendela.
“besok aku ingin berkeliling selama beberapa hari”kataku,arkam tersenyum mengangguk dan besok kami akan bertemu lagi.melihatku masuk dan menghilang kedalam rumah.arkam menelpon rudi.
“rudi batalkan keberangkatanku besok”ujar arkam mematikan handphonenya.
Sama seperti yang aku harapkan dengannya,aku kira ini akan buruk jika kami bertemu lagi tapi malah sebaliknya,aku kembali kediriku bertemu dan mengatakan maaf membuatku benar-benar lega.
@@@
Hari ini zain benar-benar menepat janjinya,setelah menjemputnya dari bandara,mengantarnya kehotel untuk beristirahat.esoknya aku kembali menjemputnya dan menemaninya makan siang sekaligus aku memberi tahu tentang keberadaanku pada arkam.tidak menunggu lama arkam sudah tiba lalu memperkenalkannya pada zain.
zain adalah temanku saat di Amerika,dia ingin aku membawanya jalan-jalan tapi dia tidak ingin hanya kami berdua,aku mengajak kinan tapi dia terlalu sibuk,jadi aku mengajakmu” jelasku agar arkam setuju.
“ohhh”singkatnya setuju kembali memperkenalkan dirinya pada zain.
“nice to meet you, it's you friend voi, he put up pictures of his room in the dormitory even gadgetnya own wallpapers”ujar zain membuatku malu.
is it true he did that?”ujar arkam tersenyum memperhatikanku.
voi, genie gave you this”zain memberikan beberapa lembar foto pernikahan genie.
why not send it via email”kataku memperhatikan satu persatu,foto terakhir aku menangkap bunga bersamaan dengan zain.
looks like your wedding day is near”kataku kembali menunjukkannya pada zain.
bucket was obtained simultaneously, what may I will marry you”ujar zain tertawa.arkam menimpali
“voi,apa mereka memanggilmu seperti itu?terdengar aneh”cetus arkam.
Hari itu perjalanan kami dimulai mengunjungi satu persatu tempat yang paling indah di kota makasar serta perjalanan menyita waktu selama 4 jam menuju pinrang.menginap satu malam setelah itu kami melanjutkan ke daerah enrekang hanya beberapa jam kami melanjutkan perjalanan.kami berhenti mengambil beberapa gambar selama mobil berhenti.
what am I pretty enough, some of the images just focus me.”kataku.
I'm still free to take a picture, after all, nothing is jealous of me”ujar zain memperhatikan ekspresi arkam berubah.
“aku menyesal “bisik ,tapi aku bisa tahu apa yang dikatakannya.dia berbalik masuk kedalam mobil.melihat itu aku menghampiri arkam yang menyandarkan tubuhnya di jog belakang.
“arkam”kataku masuk duduk disampingnya.
“aku hanya lelah dan ingin istirahat sebentar.”menyampingkan tubuhnya.
Aku menarik nafas membuka pintu mobil,tiba-tiba lenganku tertahan berada dalam genggaman arkam.
“jangan pergi”singkatnya mengembalikan posisi tubuhnya.
“aku kira ini perjalanan kita berdua,banyak sekali yang aku ingin katakan padamu arha.”tuturnya masih membelakangiku tangannya masih mengenggam tanganku.
“aku sangat merindukanmu arha,terlalu lama aku menahan dan sabar untuk bisa bertemu denganmu lagi,tapi apa aku terlambat ?”katanya lagi.
“maaf”ucapku.
“kamu tidak tahu bagaimana perasaanku saat kamu meninggalkanku tanpa alasan?berbohong padaku tanpa mengatakan apa-apa dan mengetahui dari orang lain kamu ternyata di Amerika melanjutkan pendidikanmu tanpa aku disisimu ! apa itu lebih baik untukmu?”tanya arkam membalikkan tubuhnya menatapku.
“aku terus menunggumu sampai saat ini,bertahan dari semua ketekanan bathin seorang pria dewasa yang kesepian tanpa kasih sayang seorang kekasih “ujarnya mendekatkan dirinya padaku.
“tapi aku tidak pernah menyalahkanmu,karena aku juga sadar jika kamu berada disisiku disaat itu mungkin aku hanya memikirkanmu tanpa memikirkan usaha besar yang menungguku.aku tahu kamu ingin memberitahuku untuk tegar dan bisa menghadapi hidup itu tidak mudah.karena jika kamu memberikan kasih sayangmu pada waktu itu,mungkin aku tidak akan seperti ini.”jelasnya,aku langsung memeluk arkam.
“maaf membuatmu menunggu lama”kataku.tetesan air mata mewakili perasaaanku.
“aku cukup senang,kamu masih memikirkanku dan tetap mejadi penggemarku”katanya lagi.
Aku melepas pelukanku,memperhatikan senyuman arkam yang begitu lama tidak pernah aku lihat lagi,menelusuri setiap titik pada wajahnya.
“kita bahkan tidak memiliki kenangan sedikitpun”lanjut arkam mendekatkan wajahnya.
“sebaiknya kita keluar”kataku meraih pintu mobil.sekali lagi arkam menarik tanganku melingkarkan tangan kanannya di bahuku.
“kamu tahu berapa lama aku menutup hatiku untuk wanita lain ? sulit menahan gejolak perasaanku yang terlalu lama kesepian tanpamu dan……………..”semakin mendekatkan wajahnya.
“dan hasratku sekarang sudah lepas,untuk itu aku butuh……………….??”
Tiba-tiba terdengar pintu mobil terbuka,zain masuk duduk di sampingku buru-buru aku melepas tangan arkam.
what do you doing?”ujar zain menangkap mata kami yang gugup.aku buru-buru keluar dengan alasan membeli minuman.
what makes her worry?” ujar zain
“voi, always worries me, do you also feel, that voi was always making people closest to worry”ujarnya lagi.
yes, I was worried her would love another” tutur arkam.
I already guessed, the man who she likes to date are you,! I guess only limited idol with fans but it's true you have a relationship that has been lost for a long time.( sudah aku duga,pria yang dia sukai sampai saat ini adalah kamu,! aku kira hanya sebatas idola dengan penggemar tapi ternyata benar kalian memiliki hubungan yang sudah terputus sejak lama.)”.
so you also like she?”tanya arkam
“yes, I came to Indonesia for the said marriage. but see I believe that you two will be happy voi. I was really worried if he was smiling and laughing(ya,aku datang ke indonesia untuk mengatakan pernikahan. tapi melihat kalian berdua aku percaya bahwa voi akan bahagia .aku benar-benar khawatir jika ia tersenyum dan tertawa.)” guman zain,suaranya semakin pelan.
why? I actually prefer to see her smiling and happy”
“I'm afraid if the smiles and laughter that dim, if I imagine would have it I was really afraid of losing(aku takut jika senyum dan tawa itu redup,jika aku membayangkan akan memilikinya aku benar-benar takut kehilangan.)”zain memukul pelan bahu arkam.
I believe you can take care of it for me(aku percaya kamu bisa menjaganya untukku)”
I'm sorry, made ​​you worried about Arha (aku minta maaf,membuatmu khawatir memikirkan arha)”
I'm his friend. rightly so I keep it(aku temannya .jadi sepantasnya aku menjaganya).
thank you for being a good friend to Arha (terima kasih sudah menjadi teman yang baik untuk arha).”ujarnya.
Tidak lama kemudian kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan karena esok harinya zain akan kembali ke Amerika.
“when are you getting married?( kapan kalian menikah?)” perjalanan yang tadinya sepi dan diam tiba-tiba pecah saat zain mengatakan hal itu.
married? what do you mean? (menikah ? apa maksudmu ?)”kataku salah tingkah,arkam hanya tersenyum melihatku dari kaca spion.
until when are you going to like this. hiding behind a feeling each.( sampai kapan kalian akan begini . bersembunyi di balik perasaan masing-masing).arkam memperhatikanku dari kaca mobil seraya berkata : I will soon propose, at this time we do not have time to enjoy the courtship that only takes (aku akan segera melamarnya,saat ini kami tidak punya waktu untuk menikmati masa pacaran yang hanya memakan waktu)”ujarnya tiba-tiba mengalihkan  pandangannya keluar jendela).
“impatient man turns (laki-laki tidak sabaran ternyata)”zain melipat kedua tangannya.aku hanya diam menunduk.hampir tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.seandainya saja zain tidak ada disini aku ingin dia mengatakannya sekali lagi.zain mengarahkan pandangan kepada kami berdua.
Well, maybe I could not come in that day. so now I want you to say it in front of me today (baiklah,mungkin aku tidak bisa datang di hari itu. jadi  sekarang aku ingin kamu mengatakannya di depanku saat ini juga).”
“might be the right time because I've prepared from scratch. (mungkin waktu yang tepat karena aku sudah menyiapkan dari awal).”arkam mengeluarkan cincin dari kantong celananya.
“atmosphere may not be romantic, but I love you since you left me and came up with making my heart is not known (mungkin suasananya tidak romantis,tapi aku mencintaimu sejak kamu meninggalkanku dan datang dengan membuat hatiku tidak karuan).
did not touch (sama sekali tidak menyentuh).
arha,apakah kamu bahagia? katakan saja jika dia menyakitimu atau membuatmu menangis .aku akan datang untuk menghajarnya untukmu(Arha, are you happy? let's just say if he hurt you or make you cry. I will come to beat you,zain) .





Part 11 ending
Menangislah untuk tersenyum….!!!
Suasana ramai saat tiba di rumahku,ucapan berduka cita berjejer menyambutku.memperhatikan wajah-wajah sedih dan menepuk pundakku memintaku bersabar.dalam pikiranku hanya ayah,apa yang terjadi pada ayah ? . aku melangkah pelan menuju ruang tamu terdengar lantunan Al-Quran.suara tangis yang menjerit dan aku bisa tahu itu adalah andin menangis di atas seseorang yang tertidur tertutup kain.
“ayah”teriakku memperhatikan sosok yang berbaring berharap itu bukan ayahku
“arha” sahut suara yang sangat aku kenal menghampiriku.
“ayah”ujarku memeluk ayah lalu membawaku disamping andin.
“tante rasti meninggal?”bisikku pelan melihat andin menjerit disamping mayat tante rasti,air matanya membasahi pipinya ayah berkali-kali membisikkan untuk bersabar kepada andin,tidak ada yang bisa aku lakukan,bagiku andin seperti orang asing buatku,bahkan air mata tidak ingin tumpah dari mataku,benar-benar jahat orang akan memikirkanku.aku mendekati andin memelukknya,tubuhnya begitu lemas rambutnya berantakan lalu aku merapikan rambutnya.
“ayah mohon arha,tetaplah bersama andin untuk saat ini”bisik ayah berdiri memerintahkan untuk segera mengkremasi tante rasti.
Usai pemakaman aku masih disamping andin,kini ia tertidur walau terkadang dalam tidurnya dia menangis memanggil nama ibunya. “ibu” aku tidak ingat kapan terakhir kali aku menggunakan kata ibu pada tante rasti,aku belum sempat mengatakan maaf padanya,aku menyesal tidak pernah menganggap mereka ada.”andin apa kamu masih menganggapku saudaramu?”bisikku dalam hati menepuk pelan lengan andin.andin memang tidak pernah jauh dari ibunya dan akan menjadi hari-hari yang sangat sulit baginya.entah butuh waktu berapa lama ? ayah mengatakan bahwa andin tidak pernah menyentuh air dalam tenggorokannya.itu yang membuat ayah sangat khawatir dan menyuruhku untuk bersamanya dan membujukknya makan.dua hari berlalu andin  sama sekali tidak pernah keluar dari kamarnya,bahkan makanan dan minum yang ku bawakan tidak pernah tersentuh sedikitpun,begitupun ayah tidak bisa melihat andin yang sudah menjadi putrinya selain aku merasakan kesedihan mendalam baginya.aku menghampiri ayah yang berdiri di samping pintu melihat andin duduk menatap berjam-jam foto ibunya.
“ayah,apa andin sudah makan?”kataku
“ayah sudah membujuknya tapi dia hanya diam,ayah khawatir  jika dia begini terus”ayah menatapku dalam,agar aku tahu apa yang seharusnya aku lakukan untuk menghiburnya.
“aku tahu kamu dan andin tidak begitu kenal satu sama lain,tapi ayah harap kamu bisa menerimanya saat ini,hanya kalian berdua putri ayah”ujar ayah meninggalkanku sendiri di depan pintu andin.mengingat sikap mereka saat menari-nari diatas hasil kerja ayah terkadang aku masih menyimpang kekecewaan tetapi mengingat musibah yang sangat berat menimpa andin membuatku harus melupakannya dan jika dia bisa berubah mengapa aku tidak bisa merubah sikapku kepada mereka.
“andin”panggilku duduk disampingnya meraih makanan dan menyuapi andin yang masih tidak ingin membuka mulutnya.
“kamu harus makan andin,ayah sangat khawatir padamu”kataku masih membimbing sendok di depan mulutnya.tetap saja andin menjauhkan mulutnya.
“andin,jika kamu begini terus kamu akan membuat ibu tidak bisa tenang di atas sana”kataku lagi,tiba-tiba andin mengarahkan pandangannya kepadaku,aku tersenyum mungkin sedikit kata-kataku akan membuatnya mau menerima suapanku.
“ibu katamu,sejak kapan kamu kamu menyebut ibu pada ibuku?”dengus andin melempar sendok di tanganku.
“pernahkah kamu memikirkan ibuku,semenjak kamu pergi ke Amerika ibu banyak berubah dan ia ingin sekali kamu memanggilnya ibu waktu itu.tapi apa yang kamu lakukan ? saat tiba dirumah dan di rumah sakit kamu hanya melihatnya tanpa mengajaknya berbicara atau sekedar menanyakan keadaannya pun kamu enggan.kamu tidak pantas memanggilnya ibu”cetus andin.
“aku minta maaf andin,tapi aku mohon makanlah?”ujarku menyuapinya kembali tetapi andin kembali menjatuhkan sendok yang ada di tanganku.
“cukup andin,aku melakukan ini karena ayah yang menyuruhku,dia sangat khawatir padamu jadi aku mohon padamu makanlah”kataku kini memaksa andin membuka mulutnya,andin terus memukul tanganku menyuruhku pergi tiba-tiba ayah masuk karena mendengar keributan kami.
“arha,apa yang kamu lakukan?”tegur ayah menghampiri kami,menjauhkanku dari andin.
“anak dan ibu sama saja,mereka keras kepala!”ujarku tiba-tiba tamparan melayang di pipiku,ayah menurunkan tangannya melihatku kesakitan menerima tamparannya.
“jaga sikapmu arha,tidak sepantasnya gadis berpendidikan sepertimu mengatakan hal yang kasar,apa begini yang kamu pelajari saat di Amerika”ujar ayah sangat marah.
“ayah menamparku”aku berdiri memegangi pipiku,baru kali ini aku melihat ayah semarah ini.
“tidak bisakah kamu bersikap dewasa ? “lanjut ayah,aku tidak bisa mengatakan apa-apa kecuali pergi dari ruangan itu,kembali kekamar mengambil tas dan kunci mobil lalu pergi keluar dari rumah.menangis sambil menyetir mobil aku tidak bisa melakukannya sekaligus.aku menghentikan mobil menangis sepuasnya.aku tidak menyalahkan ayah tapi aku menyalahkan sikapku yang kekanakan,sikapku yang egois.aku tidak bisa menjadi wanita yang bijaksana untuk bersikap seperti ibuku.
“ibu,”ucapku berulang cukup lama sampai aku tidak bisa menangis lagi dan lelah,aku memperhatikan hpku yang sejak tadi berdering panggilan dari arkam dan beberapa pesan yang masuk.seminggu lalu arkam kembali ke Jakarta dan ia tidak bisa datang saat tante rasti meninggal karena kesibukannya yang sangat padat.
“ra,kamu dimana sekarang”ujar arkam lewat telepon,dari suaranya aku tahu dia berada di tempat syutingnya,dan suara rudi yang memanggilnya menyuruhnya kembali syuting.
“aku di rumah,kenapa?”ujarku singkat.
“aku sangat khawatir padamu dua hari ini,kamu tidak pernah membalas sms,email,atau menjawab teleponku.apa semua baik-baik saja?”tutur arkam.
“iya semua baik-baik saja kecuali andin”
“andin pasti sangat sedih”lanjut arkam menyudahi pembicaraan kami lewat telepon,membuka 50 pesan dari arkam yang semua isinya hampir sama kecuali sms terakhir yang dikirimkan padaku mengatakan : “ jangan membuatku khawatir arha,para crew memarahiku hari ini karena tidak focus menghayati peranku.” Membaca pesan arkam aku kembali tersenyum sejenak melupakan apa yang terjadi padaku.
Hari ini aku kembali kerumahku sendiri,sudah beberapa hari ini aku tidak pulang karena lebih banyak menghabiskan waktu dirumah lama tempat ayah dan andin.rumah begitu sepi dan hanya aku karena pak rosman dan bibi inah sudah dipensiunkan oleh ayah karena umur mereka yang sudah lanjut.”mengapa ayah tidak menghubungiku,apa aku yang harus menghubunginya dan minta maaf”kataku menatap layar ponsel beberapa kali menekan angka 1 sebagai nomor panggilan cepat lalu membatalkannya kembali.baru beberapa menit arkam kembali menghubungiku.
“ada apa?” kataku melemparkan tubuhku di tempat tidur.
“aku merindukanmu,apa yang kamu lakukan hari ini?”
“aku kembali kerumah,hanya lelah”
“setelah pekerjaanku selesai,segera aku datang melamarmu”ujar arkam,lalu terdengar suara rudi kembali memanggilnya.
“kamu harus kembali bekerja” kataku
“rudi terlalu banyak bicara,dia tidak membiarkanku bicara padamu di saat syuting berlangsung”
“itu memang benar”kataku lagi menyudahi pembicaraan singkat kami.
Aku melihat kalender yang sudah penuh aku coreti dan besok bulan akan berganti. Di bulan 7 tanggal 15 aku sudah menandai bahwa pada tanggal itu arkam akan datang melamarku dan itu akan terjadi dua minggu lagi,dan 2 minggu kemudian kami akan menikah.aku tidak sabar menunggu hari yang bagaikan 5 tahun itu.
 “arha”tiba-tiba terdengar suara dari balik pintu yang terbuka sejak tadi malam yang tidak sempat aku tutup,aku membuka mata.
“ayah”kataku bergegas bangun.
“apa ayah menganggumu?”ujar ayah duduk disampingku.
“tentu saja tidak,bagaimana dengan andin?”tanyaku
“andin baik-baik saja,dan dia sudah mau makan”ujar ayah membuatku lega.
“maafkan ayah soal menamparmu kemarin.”
“aku bahkan sudah lupa”aku tersenyum melihat ayah yang masih sangat gagah.
“apa  ayah sudah sarapan,sepagi ini sudah mengunjungi”tanyaku berdiri membawa ayah kemeja makan menyiapkan roti kesukaan ayah di campur selai kacang.
“ayah ingin kamu kembali kerumah menemani andin”
“ayah tahu,selama ini aku selalu melakukannya sendiri,butuh waktu bagiku bersama andin”jelasku memperhatikanku tersenyum.
Seminggu berlalu,semua baik-baik saja setiap hari aku mengunjungi andin walau sekedar menyapanya lalu pergi,dia juga sudah kembali bekerja di perusahaan ayah sebagai ketua manajer,dan aku sendiri tidak tertarik tentang perusahaan dan sesuai dengan apa yang aku sukai aku lebih banyak menghabiskan waktu bersosialisasi dengan pendidikan walau ada yang berubah dari andin yaitu dia sering pulang malam dan mabuk dan paginya kembali bekerja,walau ayah sering menasehatinya andin tetap saja melakukannya dan sering mengancam akan menghentikannya dari pekerjaannya.malam ini arkam akan datang tetapi ayah juga akan kedatangan tamu yang sudah lebih dulu di undangnya,tidak beberapa lama tamu yang diundang ayah untuk makan malam tiba,aku dan andin sudah menunggu di meja makan,memperhatikan wajah andin yang akhir-akhir ini lebih banyak diam aku mulai khawatir padanya.aku masih memperhatikan layar handphoneku pesan arkam yang aku baca dia dalam perjalanan.ayah mengundang dua temannya beserta keluarga,aku tahu apa yang lakukan mengundang dua keluarga beserta anak laki-laki mereka berarti aku dan andin sedang dalam pertemuan untuk berkenalan dengan mereka.
“wah,,putri-putri pak wahyu sangat cantik.”puji ibu desi,ibu radit yang duduk di hadapanku.radit lulusan universitas los angeles dan menjadi menjadi direktur di tempat ayahnya,sedangkan rahmat yang duduk tepat dihadapan kinan merupakan dokter yang mengikuti jejak ayahnya yang sebagai kepala dokter rumah sakit dan adik perempuan radit yang masih duduk dibangku perkuliahan semester 5 jurusan hokum,mendengar pujian itu ayah sangat senang dan berharap pertemuan keluarga malam ini terus berlanjut.di meja makan andin hanya diam dan sesekali tersenyum,dari cara rahmat memandang andin,sekali bertemu bisa ditebak dia sudah jatuh hati pada andin,caranya memperhatikan andin di meja makan,merupakan tatapan pria yang seyogianya sudah menemukan tempat yang cocok untuk berlabuh,melihat itu aku cukup senang.usai makan malam ayah kembali keruang tamu memberikan waktu kami untuk mengenal,menunggu kedatangan arkam yang terjebak macet dan menjauh dari kejaran wartawan sungguh sulit,walau arkam sudah merahasiakan kedatangannya tapi tetap saja dengan cepat para fans mengejarnya.aku terus memperhatikan layar ponselku sesekali memperhatikan andin yang sudah cepat akrab dengan rahmat.sambil merendam kaki di kolam radit menghampiriku meletakkan secangkir disampingku.
“kakimu bisa kedinginan”katanya duduk disampingku.
“kamu menunggu seseorang,dari tadi aku perhatikan kamu gelisah melihat layar ponselmu”ujar radit,dengan senyumannya itu terkadang hatiku diganggunya.
“arkam”ucapku dalam hati,membalas senyuman radit aku tidak ingin hatiku goyah hanya karena meilhat radit tersenyum,bagiku senyum arkam lebih membuatku tidak bisa berpikir apa-apa.
“sepertinya pertemuan malam ini membuat ayahku senang,apa silsilah perjodohan dikeluargamu masih dilestarikan?”tanyaku
“aku pikir itu juga buruk,ayahku tidak pernah membiarkan kami memilih dan sampai saat ini semua baik-baik saja”guman radit
“maka dari itu mereka membuatmu sibuk dalam pendidikan dan bekerja agar tidak ada waktu untukmu berpikir mencari pasangan”ujarku
“iyaa mungkin saja”radit tertawa tenang mendengar ucapanku.
“bagaimana menurutmu pertemuan keluarga kita malam ini?”Tanya radit
“apa maksudmu bagaimana?”tanyaku kembali
“aku harap kita berdua bisa kenal lebih jauh lagi”ujar radit meluruskan kebingunanku,tiba-tiba ayah datang menimpali.
“kalian benar-benar cocok”ujar ayah memanggil kami kembali keruang tamu.tiba-tiba arkam muncul dari balik pintu memberi salam dan membuka topinya nafasnya tidak teratur,keringat bercucuranh di dahinya sepertinya dia berlari saat menuju kesini.
“arkam,mengapa dia ada disini?”guman rena adik radit menghampiri arkam, memastikan orang yang muncul tiba-tiba itu arkam.
“aktor yang terkenal itu?”ujar rahmat ikut berdiri menghampiri arkam.
“apa dia tersesat karena dikejar fansnya”tambah radit melemparkan senyumannya lagi.
Aku masih berdiri menunggu arkam mengatur nafasnya,kemudian menghampirinya.
“kenapa lama sekali?”bisikku membiarkan arkam duduk,tiba-tiba arkam memelukku berbisik “arha aku benar-benar merindukanmu !”ujar arkam melepaskan pelukannya.semuanya kembali duduk heran dan terkejut melihat kami terutama arkam sosok yang tidak asing lagi tetapi kehadirannya malam itu membuat semuanya terkejut,bahkan saat arkam memelukku kilas.aku memperkenalkan ayah pada arkam.
“kedatanganmu benar-benar tidak sopan?”ujar ayah dari wajahnya dia sedikit kesal melihat arkam yang duduk disampingku.
“maaf,aku tidak ingin membuat arha menunggu,aku putuskan berlari saat menuju ketempat ini”jelas arkam melihatku sekilas yang tidak bisa bicara apa-apa.
“mengapa aktor sepertimu ada disini,dan apa hubunganmu dengan putriku?”Tanya ayah dengan suara tinggi.
“aku datang untuk arha….(arkam melihatku lagi memegangi jari-jariku) aku datang untuk melamarnya”ucapnya membuat tamu ayah kembali terkejut dan berbisik-bisik,andin beranjak disusul rahmat,melihat ekspresi ayah ia tidak enak hati dengan tamunya.keluarga radit buru-buru pamit disusul keluarga rahmat.baru kali ini aku menyaksikan ayah tidak begitu setuju dengan hubunganku.setelah pamit pergi ayah mendatangiku di kamar.
“sudah berapa lama hubunganmu dengannya?”Tanya ayah
“aku mengenalnya saat masih sekolah,dan hubungan kami tiba-tiba berakhir karena aku ingin melanjutkan pendidikanku dan hubungan kami berlanjut saat aku kembali”jelasku panjang lebar.
“apa dia menunggumu selama itu?”
“apa ayah meragukan arkam?”
“ayah tidak meragukannya nak,dia aktor yang kariernya melambung tinggi,hanya ayah takut kamu akan menyesal,mengingat hubunganmu sampai saat ini dan kamu baik-baik saja.ayah tidak tahu ingin melakukan apa?”
“apa ayah setuju dengan hubungan kami?”
“ayah masih perlu memikirkannya..”ayah berdiri
“ayah……………….”panggilku memeluk ayah,cukup lama aku tidak memeluk ayah saat keadaan sulit yang aku rasakan.
###
dua hari berlalu arkam kembali ke jakarta dan berjanji akan datang setelah menyelesaikan kontrak syutingnya yang tinggal beberapa hari dan setelah itu arkam untuk sementara menolak pekerjaan yang akan datang padanya,berpikir menikah sangat sulit untukku apalagi menunggu keputusan ayah untuk itu aku lebih sering dirumah menemani ayah,tapi entah kenapa malam ini aku terus memikirkan andin,pikiranku kacau dan ada sesuatu yang mengangguku aku melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 3 malam tetapi andin belum juga pulang “apa dia mabuk-mabuk lagi” ucapku meraih ponsel mencari nomor andin,tiba-tiba handphoneku berdering dan itu panggilan dari andin dan aku buru-buru mengangkatnya tidak terdengar suarapun,beberapan kali aku mengatakan halo tapi yang terdengar hanya suara samar-samar,perasaanku semakin kacau.tiba-tiba suara jeritan terdengar memanggil namaku tidak lain suara itu milik andin,tidak lama terdengar suara pria yang berucap “kurang ajar dia menghubungi seseorang” panggilan andin mati dan aku menghubungi kembali tapi nomor andin tidak bisa di hubungi lagi beberapa kali aku mengulangi panggilan tapi tetap sama nomor andin tidak bisa di hubungi.satu pesan singat masuk dalam ponselku dan itu dari nomor andin,aku kembali menghubunginya tapi nomornya masih sama setelah melihat durasi pesan singat andin,pesan itu dikirim 2 jam yang lalu dan baru terkirim diponselku.membaca pesan singkat andin tanpa pikir panjang tanpa memberi tahu ayah masih menggunakan piyama dan jaket tebal aku melajukan mobil terus membaca pesan andin,dari cara mengirimnya dia sangat terburu-buru itu terlihat dari menyusun hurufnya “ lt 5 rumah susun” begitu singkat dia mengirimnya “apa yang terjadi padamu andin?mengapa tidak mengirim alamatnya?”ujarku dalam hati bahkan tujuanku aku tidak tahu harus mencari andin kemana?dia hanya mengirim nama gedung dan lantainya.pikiranku sangat kacau bahkan untuk menghubungi polisi tidak terlintas dibenakku.”rumah bersusun,didaerah ini tidak ada tempat seperti itu” bibirku terus berbicara sendiri menyebut nama andin dan memukul setir mobil.aku meraih ponselku menghubungi arkam.
“apa yang terjadi?”Tanya arkam hanya mendengar tangisku dan nafas memburu.
“mengapa menyetir mobil semalam ini”ujar arkam meninggikan suaranya aku tahu dia sangat terkejut aku menghubunginya selarut ini.aku berusaha tenang dan berbicara pada arkam.
“andin,andin diculik,ia sempat menghubungiku apa yang harus aku lakukan?”
“bodoh,mengapa tidak menghubungi polisi?”ujar arkam
“aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.andin hanya mengirimi pesan”kataku kemudian lebih menjelaskan pada arkam tentang pesan andin.
“hubungi polisi jangan ketempat itu sendiri aku rasa rumah bersusun itu,tempat dimana kamu pernah tinggal ”jelas arkam,tiba-tiba ponselku mati “handphoneku lowbet disaat keadaan kacau seperti ini”aku kembali melajukan mobil menuju tempat yang disebut arkam,aku tidak memikirkan lagi bahaya apa yang menungguku disana,yang ada dalam pikiranku andin baik-baik saja.
###
“arkam,tidak ada pesawat yang berangkat semalam ini”sahut rudi mengikuti arkam menuju bandara,tidur nyenyaknya terganggu karena arkam membuat keributan di hotel meminta pihak hotel menyediakan kendaraan saat itu juga.arkam memang tidak sabaran ditambah mendengarku panik dan tidak pernah berpikir resiko yang aku hadapi.
Jam menunjukkan pukul 5,matahari sudah menunjukkan  cahayanya,tubuhku yang lelah sudah tak terasa  dan tiba di rumah bersusun tempat dimana aku pernah menghabiskan waktuku.rumah bersusun itu sudah ditutup dan akan segera di gusur, jalan yang ku lalui sudah tumbuh semak-semak yang tinggi sehingga mobil sekitar 50 meter aku berjalan melewati celah pagar yang cukup untukku masuki.aku berlari hati-hati tanpa membuat suara menuju satu persatu lantai.mataku terus mengawasi setiap lorong dan tangga yang ku lalui.aku ingin menyelamatkan andin dan membawanya keluar.rasa takutku campur aduk dengan keberanianku saat tiba di lantai 5 aku memperhatikan baik-baik lorong untuk berjaga-jaga ada yang menemukanku.di ujung lorong kamar yang masih gelap tapi dari salah satu kamar ada cahaya yang sangat terang dan pintu yang terbuka kecil.mataku menelusuri  dibalik celah pintu mencari andin dan andin terbaring di pojok dengan kaki dan tangan terikat serta mulut yang tertutup kain,setelah menemukan andin aku mataku kembali menelusuri dua orang yang terbaring di kursi,dua laki-laki hanya memakai kaos oblong,bau alcohol terhirup jelas di hidungku.perlahan aku membuka pintu tanpa menimbulkan suara terus mengawasi dua pria itu aku menghampiri andin,dia terbelalak melihatku dan menyuruhnya tidak bersuara sedikit pun.sulit membuka ikatan andin yang kuat tiba-tiba andin melihatku mengisyaratkan bahaya berada dibelakangku,saat berbalik tangan besar memukulku leherku dan saat itu juga aku terjatuh lemas di pangkuan andin tidak banyak yang aku ingat,setelah beberapa menit aku sadar dengan kaki dan tangan terikat membelakangi andin hanya saja mulut kami tidak ditutup.dua pria kasar itu tidak terlihat sejak tadi.
“andin kamu baik-baik saja?”tanyaku berbalik sedikit walau hanya melihat punggung andin.
“arha,aku takut mereka sangat bengis”ujar andin menangis,aku berusaha menenangkan.
“apa yang terjadi,mengapa mereka menculikmu,apa kamu punya masalah dengan mereka?”tanyaku.
“aku tidak tahu arha,mereka tiba-tiba menghadangku diperjalanan membuka paksa pintu dan menyeretku keluar,tapi…………………..(andin memundurkan kepalanya) dia sepertinya musuh arkam karena aku  mendengarnya saat dia berusaha menghubungi majaner arkam untuk bicara padanya tapi manajernya tidak bisa terhubung”jelas andin,aku semakin tidak mengerti apa hubungan semua ini dengan arkam.tiba-tiba dua pria itu kembali masuk mendekati kami berdua menundukkan kepalanya memperhatikan wajah kami satu persatu.
“beruntung sekali kami mendapatkan kalian berdua”sahut seseorang yang terus memperhatikanku menunduk dan dengan kasarnya dia menyentuh daguku dan mengangkat wajahku.
“arha………………………”ujar pria itu menyebut namaku,aku sungguh terkejut mengapa mereka tahu namaku,cukup lama dia memasang senyuman jahatnya di depan wajahku sampai akhirnya dia mendengus tertawa memperhatikan wajahku yang terkejut saat dia sadar aku mengenalnya.
“andi”gumanku teringat kejadian saat terakhir aku berada di rumah susun ini dia hampir memperkosaku dan arkam datang menolongku memukul mereka satu persatu.
“apa ini berhubungan dengan kejadian 6 tahun lalu?”bentakku kedua kakiku yang terikat berusaha menendangnya untuk menjauh dariku.andi kembali tertawa menundukkan wajahnya lebih dekat padaku.
“hubungi arkam sekarang,suruh dia untuk menyelamatkan kekasihnya dengan uang”ujarnya memaksaku memberikan nomor ponsel arkam.
“sejak kemarin malam aku tidak bisa menghubungi arkam.dia cukup terkenal dan kaya untuk menyelamatkanmu jadi…………( memegangi dagu )cepat hubungi dia”bentaknya,dia sangat marah sampai air liurnya mengenai wajahku.
“berapa yang kamu butuhkan?”geramku mengangkat kembali wajahku.
“katakan dan lepaskan andin,dia tidak ada hubungannya dengan kalian”kataku semakin geram,mendengar andin ketakutan dibelakangku gara-gara pria yang satunya terus menyentuhnya dan memegangi pipinya.
“bodoh,aku hanya ingin mendapatkannya dari arkam dan aku sangat ingin melihatnya terluka saat gadisnya aku perlakukan seperti ini.(menyentuh pipiku dengan kedua tangan kasarnya)”.sulit menghubungi arkam handphonenya tidak bisa di hubungi bahkan manajernya.
“mereka di dalam pesawat wajar mereka tidak bisa di hubungi.”jelasku membuat andi berdiri.
“baiklah aku akan menunggu sampai bisa menghubunginya”ujarnya pergi membiarkan pria yang dipanggil ganu itu menjaga kami.tiba-tiba andin menjerit setelah andi pergi,pria berambut panjang itu menarik tubuh andin,tangan andin yang memegang erat tanganku terlepas, lalu pria itu kembali menghampiriku menutup mulutku,didepan mataku andin di lucuti telanjang,aku semakin meronta berusaha melepaskan ikatan yang sangat kuat mengikat tangan dan kakiku,tanganku yang berdarah tidak aku rasakan,bahkan untuk berteriak tertahan dalam tenggororanku membuat sakit dalam dadaku.aku tidak bisa melakukan apa-apa “andin”ucapku air mataku mengalir deras andin menatapku pasrah menangis diperlakukan seperti itu langsung didepan mataku tekanan batin andin yang belum sembuh dan pria bejat dan manusia berhati binatang itu merenggutnya dari andin “bajingan…bajingan aku akan membunuhmu”jeritku semakin menjadi ketika pria itu tersenyum puas,berbaring dengan tubuh telanjangnya.andin tidak sadarkan diri tubuhnya sangat lemah.tidak lama andin membuka matanya,tubuhnya tanpa busana dengan sekuat tenaga dia menjatuhkan botol minuman hingga pecah dan pecahan kaca dia lempar tepat dihadapanku.segera aku memungutnya mengerti kesempatan itu aku gunakan untuk melepaskan ikatanku sementara pria bejat itu tertidur pulas mengorok.aku bernafas lega saat berhasil melepaskan ikatanku yang penuh dengan darah dan luka tergores pecahan kaca,aku menghampiri andin membantunya bangun kembali menggunakan pakaiannya.pecahan kaca yang diberikan andin masih erat digenggaman tanganku,andin hanya diam ketakutan memeluk lututnya.aku memperhatikan tatapan andin,bibirnya kering dan tubuhnya meregang ketakutan tatapannya kosong,aku menghampiri pria yang sudah memperlakukan andin seperti binatang,tanganku mengepal kaca yang aku genggam erat mengalirkan darahku sendiri,tanganku terangkat bersamaan darah yang mengucur deras ditanganku,sama dengan tatapan kosong aku menghujamkan pecahan kaca tepat diperut pria itu.dia terbangun tapi tidak ada yang bisa dia lakukan melihat tusukan itu membuat dia kehilangan banyak darah hingga dia jatuh tidak sadarkan diri,melihat dadanya yang tidak menunjukkan dia tidak bernafas lagi.aku menjatuhkan tubuhku disamping andin,memprhatikan tanganku penuh darah bercampur darah pria itu serta wajahku yang penuh dengan darah binatang itu,aku melihat andin yang terkejut dan aku tersenyum kecil padanya.tiba-tiba andi masuk dengan buru-buru dan tekejut lalu menendangku.
“kurang ajar apa yang kalian lakukan”pekiknya memeriksa denyut nadi rekannya.
“sial,kamu yang membunuhya”menghampiriku.
“tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali menyandera kalian berdua,untuk menjauhkanku dari polisi yang sudah berdatangan ingin menangkapku”andi kembali mengikatku tanganku mengeluarkan pistol dari balik bajunya,saat mendengar beberapa langkah kaki semakin mendekat andi menarikku berdiri menyimpan mulut pistol dikepalaku.suara dobrakan dan teriakan arkam terdengar jelas,dan tidak begitu sulit beberapa polisi sudah berdiri dihadapanku,arkam dan ayah beberapa kali tubuhnya ditahan oleh polisi untuk tidak berbuat gegabah.
“aku tidak menyangka akan bertemu denganmu arkam?”ujar andi menyeretku tubuhku mundur.
“lepaskan dia,urusanmu denganku”bentak arkam perlahan maju di ikuti 4 polisi.
“biarkan aku pergi,dan aku akan melepaskan gadismu ini?”katanya membuat kesepakatan bodoh,polisi sudah sering mendengar kata-kata itu,sehingga mereka dengan tenang mengikuti kemauan andi.tapi arkam tidak sabaran sehingga beberapa kali dia diperintahkan untuk tidak ikut campur dan tenang.
“aku bisa mati dengan gadis ini”bentaknya mundur hingga andi menyentuh jendela dan membukanya berteriak menyuruh polisi mundur.arkam memperhatikanku basah dengan air mata,mulutku yang tertutup,kedua tangan terikat,dan tubuh penuh darah aku menggelengkan kepalaku dari matanya aku tidak ingin arkam berbuat gegabah,jika hidupku berakhir disini ibuku pasti sudah menunggu di balik pemotongan pintu cahaya kematian “kedua ibuku”ujarku.
“bajingan”teriak arkam merebut pistol dari polisi yang berada disampingnya,tanpa berpikir apa yang akan terjadi kecuali keberanian untuk menyelamatkan kekasih yang sangat dicintainya.arkam mengarahkan pistol tepat disamping wajahku,menarik pelatuknya dan kilat peluru mengenai tangan andi yang memegang pistol,saat itu juga aku terjatuh di dalam pelukan ayah dan arkam mengangkat tubuhku,disaat bersamaan itu andin pingsan saat dibawah kerumah sakit bersamaku.
“ayah”bibirku perlahan berbicara,mataku terbuka pelan melihat disampingku seorang perawat yang memeriksaku dan disamping aku bisa melihat jelas wajah andin yang sangat cantik terbaring belum sadarkan diri.kami masih di rawat di  UGD,setelah aku sadar aku dibawa kekamar perawatan.aku belum dibiarkan untuk dijenguk oleh siapapun sebelum dokter psikolog masuk memeriksa tekanan kejiwaan ataupun mental kami. Selama seminggu berada dirumah sakit keadaanku semakin baik,dokter bambang ayah rahmat sudah memastikan aku baik-baik saja,dan rahmat yang juga dokter sekaligus dokter psikolog sudah memastikan aku baik-baik saja,kecuali andin dia masih belum bicara apa-apa kecuali dia memanggilku.arkam yang selalu menemaniku dan lebih banyak menghabiskan  waktu di rumah sakit mendorong kursi rodaku untuk mengunjungi kamar andin,ayah lebih banyak menemani andin yang dia sedikit tertekan,terkadang ia berteriak saat mengingat kejadian itu,  saat tubuhnya di tarik oleh bajingan yang sudah aku bunuh.
“andin”kataku memegang tangannya,dia berusaha duduk lalu memelukku lalu kembali menangis.
“kamu baik-baik saja?”tanyaku lagi membelai kedua pipi andin yang masih sangat lembut.andin hanya menganguk pelan memperhatikan dokter rahmat berdiri disampingnya.
“sebaiknya kita keluar “ajak dokter rahmat dia bisa tahu apa yang inginkan andin untuk berbicara berdua denganku.
“apa tanganmu baik-baik saja?”Tanya andin memeriksa kedua lenganku yang msih terbalut perban.aku tersenyum padanya dengan bangga,dia berusaha melawan rasa berontak dalam dirinya.terkadang jika tidak bisa ditahannya,rasa berontak itu menang dan membuatnya tidak bisa berpikir.
“seharusnya aku yang mengatakannya,”ujarku mengenggam jari-jarinya,andin meraih bunga mawar merah yang cukup besar diatas meja,dibunga itu tertulis semoga cepat sembuh dari dari dokter rahmat.
“sepertinya dia menyukaimu saat pandangan pertama”kataku tersenyum,wajah andin tersipu malu,aku begitu bahagia bisa menjadi saudara bagi andin walaupun terlambat,aku merasakan sesuatu yang hilang dalam diriku kembali seperti semula.”andin mengapa sejak dulu kita tidak seperti ini” pikirku kembali melihatnya,senyum yang tadinya merekah dibibirnya tiba-tiba berubah sedih.
“apa dokter rahmat mau menerima keadaanku seperti ini?”ujar andin,melihat kedua tangannya memukul tubuhnya sendiri dan menangis,segera aku menarik kedua tangannya walau kedua tanganku sulit meraihnya,aku mengenggam tangan andin,menaruhnya di kedua pipiku.
“aku mohon andin,mulai saat ini aku akan menjadi saudara yang baik buatmu dan aku mohon untuk tetap hidup agar ayah bisa melihat kita berdua menikah dengan bahagia”ujarku.
“tapi aku tidak lebih dari perempuan kotor dan…………………………..”belum sempat melanjutkan ucapannya,aku menimpali.
“Allah selalu memberikan kebaikan setelah keburukan itu berlalu,jadi aku mohon tetaplah baik-baik saja dan aku akan membantumu melewati semua ini.”ujarku membuat andin tenang.aku mengalihkan pembicaraan agar andin menyeberangi masalah buruknya
“tadi saat pemeriksaan,kamu tahu apa yang dikatakan dokter rahmat padaku..?”ujarku membuat senyuman andin kembali,dan wajah putihnya memerah.
“apa yang dikatakannya?”andin tersenyum lepas didepanku,begitu penasaran.
“baik,akan aku katakan tapi sebelum itu kamu harus memaafkanku karena selama ini aku pada kamu dan ibu………………???”
“aku juga minta maaf,maaf karena membuatmu kesal karena aku dan ibu kamu harus berusaha diluar sendiri”ujar andin kami saling menatap,terkadang dalam benakku andin adalah sosok kakak yang cantik dan baik walau kesalahan masa lalu aku tidak ingin mengungkitnya.saatnya untuk merubah semuanya.
“arha beritahukan kepadaku apa yang dikatakan dokter rahmat padamu”ujar andin tiba-tiba dokter rahmat masuk dan tanpa sengaja mendengar pembicaraan kami.
“seorang pasien yang membicarakannya dokternya,itu melanggar kode etik pasien”
“apa pasien juga punya kode etik”kataku bergurau.melihat kami tersenyum ayah bisa bernafas lega melihat kami bisa berbagi susah dan senang.
“maaf,bisakah aku meminjam arha hanya setengah jam”ujar arkam memohon pada ayah,
“konferensi pers dirumah sakit”ujar ayah tahu segalanya,setelah kejadian itu wartawan terus berdatangan kerumah sakit dan wartawan meminta verifikasi tentang fakta yang terjadi usai kejadian,karena begitu banyak rumor yang tidak pantas aku dengar.
“beranikahnya kamu membawa putriku dalam keadaan seperti ini?”tambah ayah memasang wajah marahnya.melihat arkam hanya diam ayah menghampiri arkam,memberikan kotak kecil,berisi cincin milik ibu.
“beraninya kamu membawa putriku berhadapan dengan wartawan dengan wajah pucat seperti ini”ujar ayah mendorong kursi rodaku kepada arkam.
“lamarlah putriku didepan para pemburu berita itu.pastikan kamu memberikan ini pada arha”bisik ayah setelah pamit arkam dengan senyum lega membawaku ke ruang tunggu rumah sakit,puluhan wartawan sudah menunggu,rudi sudah menyiapkan tempat konferensi pers untuk membenarkan berita yang dan menghapus berita yang  tidak benar sama sekali.itu pertama kali aku menghadapi light kamera.setelah arkam menjelaskan semuanya,dan menjawab pertanyaan wartawan,pernyataan terakhir sekaligus pengumuman hubungan kami,aku melihat wajah para wartawan siap menulis,merekam,mengambil gambar untuk setiap satu huruf tidak ingin dilewatkannya.
“kami akan segera menikah”ujar arkam mengeluarkan cincin yang diberikan ayah memasangkannya kejari tengahku.tiba-tiba ribuan pertanyaan menghujani arkam,sehingga rudi sulit untuk menolak pertanyaan wartawan,dengan tenang arkam menjawab pernyataan wartawan tentang hubungan kami.tiba-tiba dari balik kerumunan suara yang tidak asing lagi buatku melontarkan pertanyaan aneh,tidak lain orang yang menjadi rival baik arkam yaitu hendra.
“kapan ciuman pertama kalian?”tanyanya tiba-tiba sesaat saja hendra mengalihkan light kamera untuk menyembunyikan wajahku.wartawan malah ikut-ikut menanyakan hal yang sama,hendra tersenyum meledek arkam.
“astaga dia benar-benar….??”arkam berdiri hampir melempar salah satu microfon dimeja,rudi malah membela hendra ingin tahu.wajah arkam memerah menatapku sejenak.arkam tidak bisa berkata apa-apa,suara wartawan yang penasaran dengan pertanyaan yang belum dijawab arkam.aku menarik tangan arkam agar segera membawaku pergi.
“sebaiknya kita pe…………..(tiba-tiba dalam hitungan detik,arkam menciumku,bibirku basah aku terdiam 1 detik,2 detik,3 detik,4 detik,5 detik,6 detik,7 detik,8 detik,9 detik,10,detik,11 detik,12 detik,13 detik,lalu arkam menjauhkan wajahnya melihat sekeliling wartawan yang terus memotret kejadian 13 detik itu)”seketika wartawan  terkagumi diam,hendra dengan senyum lebarnya dan media cetak sibuk menulis pernyataan mereka,rudi dengan terbata-bata menyudahi konferensi pers terus melihat senyum tulus arkam,sedangkan aku ingin tiba dikamar secepat mungkin dan memarahinya.memasuki kamar tempatku dirawat,ayah sudah berdiri didepan tv menyaksikan channel live,ayah berdiri memandangi arkam cukup lama.menurutku arkam benar-benar gila mengikuti kemauan wartawan.ayah menghampiri kami berdua memandangi kami satu persatu.
“13 detik…..mencium putriku di depan banyak orang! Kalian membuatku….(ayah memegangi kepalanya)”
“ayah”ujarku memengang lengannya memastikan ayah baik-baik saja.
“sebaiknya kalian cepat menikah setelah ini”ujar ayah tiba-tiba,arkam yang tadinya diam menghampiri ayah berterima kasih.aku tidak bisa berkata apa-apa melihat arkam,walau dia membuatku kadang terkejut dengan apa yang dilakukannya.hari ini hari terakhirku berada di rumah sakit ayah membantuku menyiapkan barang setelah menyiapkan barang andin yang sudah menunggu kami bersama arkam diluar.lega rasanya bisa tiba dirumah lagi aku dan andin semakin membaik,3 hari beristirahat dirumah dan besok aku sudah harus masuk kerja,kecuali andin untuk sementara dia dilarang untuk datang kekantor setelah keadaannya membaik.arkam sejak kemarin sudah kembali kejakarta menyelesaikan pekerjaannya yang beberapa hari tertunda karena menemaniku.tiba-tiba dari balik pintu 2 polisi mendatangi rumah kami untuk menemuiku,aku tidak terkejut saat polisi ingin membawaku kekantor polisi akibat membunuh pria jahat itu,polisi akan meminta kesaksianku sebagai korban dan tersangka,selama dua hari ayah terus mendampingi dikantor polisi,andi sudah berada diselnya sendiri.setelah menunggu proses yang cukup lama,aku hanya di kenakan hukuman ringan selama 5 bulan dan denda mengingat kejadian itu untuk membela diri dan memenuhi tuntutan keluarga korban yang seharusnya 5 tahun,walaupun aku merasa takut berada ditempat ini melihat raut wajah ayah menatapku memakai pakaian rutan aku tidak ingin membuatnya sedih,pipinya semakin kurus melihat ayah aku benar-benar merasa bersalah padanya,ditambah lagi ayah menyuruh polisi untuk melarang wartawan meliputku.setelah hubunganku dengan arkam diketahui oleh media,wartawan ikut memburuku.aku membuat semua orang ikut merasakan apa yang terjadi padaku dan membuat arkam harus bolak-balik kejakarta hanya untukku.setelah ayah pulang untuk menemani andin kini giliran arkam yang mengunjungiku walaupun jam besuk sudah habis polisi memberikan beberapa menit untuk arkam.
“maaf membuatmu susah”kataku
“arha…(mengengam jari-jariku) seharusnya aku yang minta maaf,selalu tidak berada disisimu dan malah kamu ikut-ikut dikejar wartawan karenaku”ujar arkam melanjutkan.
“setelah ini kita akan menikah jadi aku mohon untuk tetap bersabar”tambah arkam membuatku sedikit tenang.
“apa pekerjaanmu baik-baik saja?”tanyaku
“hmmm semua baik-baik saja”ujar arkam tersenyum,dibalik senyuman itu aku tahu dia menyembunyikan sesuatu dariku.
“arkam”ucapku memohon.
“mungkin berita akhir-akhir ini membuat sebagian pihak entertainment membatalkan kontraknya”tutur arkam gamblang.
“maaf”ucapku menyesal
“semua akan baik-baik saja,jadi jangan berpikir macam-macam lagi untuk jauh dan meninggalkanku”ujar arkam setelah itu polisi menyuruhku kembali ke penjara.
Menghabiskan waktu ditempat gelap dan sunyi seperti ini terlalu lama,setiap aku memperhatikan jarum jam yang berputar,putaran itu berhenti seakan-akan waktu tersenyum jahat padaku.
###

Melangkah keluar angin bertiup hangat dipipiku,rambutku yang terurai panjang ikut menari diterpa angin genggaman hangat menuntunku melangkah seketika saja,pelukan satu demi satu mendarat ditubuhku.
“arha,aku benar-benar merindukanmu”ujar kinan memelukku sampai tubuhku sakit.tidak ketinggalan teman-temanku yang datang dan menyiapkan kedatanganku,ucapan selamat datang tertulis kecil di pintu,aku tersenyum saat membaca tulisan itu,tulisan putri karena dia menuliskan namanya di samping tulisannya dan pelukan terakhir yang aku dapatkan dari ayah dan andin.arkam masih berdiri disampingku dan mendapat pelukan darinya juga.aku begitu bahagia bisa melihat mereka semua yang selalu menungguku,teman-temanku yang tidak pernah jauh dariku yang selalu menghibur dan mengunjungiku dipenjara,membawa cerita untuk membuatku tersenyum.melihat kedamaian seperti ini aku tahu bahwa hidup itu memang akan sama tapi tergantung dari yang menjalaninya yang mampu mengubahnya lebih baik.
Hal yang sangat membahagiakan datang pada andin,dokter rahmat sudah melamarnya dan tanggal pernikahan mereka sudah ditetapkan,dan malam ini arkam datang mengunjungiku bukan karena ingin bertemu  untuk mengobrol,tapi dia datang untuk memenuhi janjinya,ayah membuatku bingung entah apa yang dipikirkannya hingga arkam sulit dibuatnya berbicara,putri sejak tadi duduk dipangkuan ayah.
“hari ini aku mendapatkan 3 lamaran sekaligus”ujar ayah memecah kesunyian,membuatku heran akan kata-kata ayah yang aku tahu selain keluarga dokter rahmat yang berkunjung siang tadi tidak ada lagi selain arkam.
“keluarga radit berkunjung setelah itu”ujar ayah mengusap rambut putri yang memainkan boneka di tangannya.
“radit”sahut arkam menatapku,ia tampak bingung dan karena aku belum pernah menceritakan tentang radit padanya.
“sepertinya keluarga mereka sangat menginginkan kamu menjadi menantunya,aku kira setelah kejadian kemarin mereka tidak lagi melihat ayah tapi justru mereka meminta ayah untuk meneruskan pertemuan keluarga kita”jelas ayah
“ayah setuju?”ujarku langsung,arkam bergantian melihat aku dan ayah.
“apa ayah harus setuju?jika pria tidak sabaran disampingmu itu (mengarahkan pandangannya pada arkam) sudah mengikat hatimu,aku bahkan tidak bisa melakukan apa-apa untuk melarang hubungan kalian”jelas ayah setelah cukup lama,ayah pamit meninggalkan kami berdua dan putri ikut bersama ayah.arkam beranjak duduk disamping memelukku.
“ayahmu benar-benar membuatku takut”ujar arkam  masih memelukku.andin tiba-tiba datang bersama dokter rahmat.
“apa kalian berdua selalu menunjukkan kebahagian walau didepan orang banyak?”sahut andin.
“tentu saja,mereka berdua itu menganggap dunia itu hanya diisi oleh mereka berdua”tambah dokter rahmat.
Malam itu kami menghabiskan waktu membicarakan pernikahan,andin membawakan beberapa majalah desain gaun pengantin untukku,kami berdua aku dan andin akan menggelar acara pernikahan di hari yang sama membayangkan saja, begitu mengesankan buatku.kami tertawa lepas tanpa beban terutama andin dia begitu kuat mendapatkan kasih sayangku,ayah maupun dokter rahmat.wajahnya semakin cantik,aku terus memujinya dan aku tidak sebanding dengan andin karena aku senang memiliki saudara perempuan yang cantik dan calon kakak ipar seorang dokter,wajah arkam terlihat berbeda saat pertama kali bertemu  di perpustakaan tertidur,sikapnya sombong dan dingin membuatku tidak bisa melakukan apa-apa.mengingatnya memainkan biolanya disaat itu aku benar-benar jatuh cinta padanya dan perasaan itu setiap hari tumbuh mekar dan kejadian yang tidak pernah aku lupakan saat merayakan kelulusan di tengah hujan dan dia menghampiriku dengan perasaannya yang membuatku tenang.aku tidak sadar beberapa lama waktu yang aku lewati hingga sampai pada saat ini.arkam mengubah banyak hal dari diriku dan dari dirinya aku tahu menjaga perasaanku sangat berarti dan tidak membuatnya sia-sia menunggu.seakan waktu tidak ingin berhenti. Hari, dimana ayah mendampingi kedua putrinya berjalan menuju pelaminan dengan bangga tatapan ayah kepada tamu yang hadir “mereka berdua putriku yang sangat cantik dan anggun” usai ijab Qabul ayah mengiring kami naik kepelaminan melepas tanganku kepada arkam serta andin yang berdiri disamping dokter rahmat didepan semua undangan yang hadir ayah memberikan sambutan pertamanya menangis karena bahagia.
“apa ibuku melihatku hari ini ? apa gaun yang aku gunakan cantik?”bisikku dalam hati tersenyum kecil mengingat wajah ibuku.
“ibu…..hmmm ibu andin juga ibuku..apa hari ini kamu tersenyum melihat kami berdua”bisikku lagi melihat jauh sudut ruangan dua wajah seorang ibu tersenyum melambai padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar