Selasa, 23 Juli 2013

NOVEL AKU DAN BAYANGAN HUJAN



part 1

bayangan

B
unyi jam dinding Tik…tok tik tok…tik tok…
Bunyi lemparan Krakkk……terdengar bunyi jatuh dan brungggg

“ haaaaaa… berhenti jam bodoh..!! “ sambil duduk dipojok kamar memegang boneka beruangnya sambil memeluk lutuk, ia ketakutan sampai-sampai jam yang tergantung di dinding ia lempar dengan pas bunga, sekarang kamarnya begitu berantakan,gelap tidak ada lagi suara detak jam yang terdengar.
Suara bisikan seperti angin bertiup di telinga gadis itu yang hangat,pintu kamarnya terbuka perlahan sehingga  seberkas cahaya  yang memasuki kamarnya langkah kaki terus melangkah menghampirinya tampak seorang laki-laki yang sering hadir dalam mimpinya.laki-laki itu menundukkan kepalanya
“ hmmmmmm….” Desis laki-laki tidak bernama memandang wajah gadis itu
“ dasar gadis bodoh ada apa denganmu…..aku akan mengambil hatimu itu”
Dengan nafas terengah-engah seperti usai berlari marathon gadis itu berteriak sekerasnya.
“ sangat sentuh aku”

       Teng…teng…teng… suara kereta api yang baru saja melalui gerbang lorong gelap
Suara seseorang memanggil namanya.
“ hei Yuna.. bangun!! Kamu bermimpi apa berteriak sekeras itu tadi,teman-teman yang lain sampai terbangun gara – gara teriakanmu itu” ujar gadis yang merupakan teman dari yuna .
“ jangan – jangan kamu bermimpi bertemu dengan malaikat pengambil hatimu itu lagi” sahut seorang laki- laki yang juga merupakan sahabat Yuna. Tetapi yuna masih diam tanpa menanggapi apa yang baru saja dikatakan oleh sahabatnya itu.
       Hari ini cerita masa akhir sma yuna. Sekolah mereka mengadakan acara bakti sosial sekaligus acara perpisahan bertema pedesaan yang suasana serta pemandangannya begitu indah. Sepanjang perjalanannya hanya dia yang melamun dan tidak begitu menikmati perjalananya walaupun ide perpisahan ini di usulkan oleh Yuna, ponsel Yuna bordering membuat lamunannya buyar satu pesan yang datang dari ibunya yang terus mengungatkan anak gadisnya itu untuk berhati-hati.
Dian yang merupakan sahabatnya yuna menghampirinya menyodorkan sebungkus roti kepadanya sambil menunjuk kepada sosok laki-laki yang berdiri jauh di depan memainkan gitar dan bernyanyi untuk teman-temannya.
“ jangan berterima kasih padaku tapi sama yuna “ kata dian lalu pergi yuna tersenyum padanya sudah cukup lama laki-laki itu mengejar cinta dan kepastian dari yuna walaupun yuna sering mengacuhkannya tetapi yuna tidak pernah menyerah walaupun begitu yuna tetap populer dikalangan teman-teman wanitanya. kecuali raka satu-satunya laki-laki yang sangat dekat dengan yuna dan sudah menjadi sahabat yuna sejak Smp.
Hampir lima jam perjalanan, akhirnya mereka turun di sebuah desa yang sangat terpencil tapi untungnya mobil mereka dapat menjangkau daerah itu dengan 41 siswa dan didampingi tiga guru laki-laki dan tiga guru wanita menempuh perjalanan yang begitu sangat melelahkan, masyarakat begitu antusias menyambut kedatangan mereka anak-anak yang dari tadi sudah menunggu kedatangan mereka berlari menghampiri para siswa – siswi tersebut. Seketika lelah yuna menghilang melihat anak-anak yang begitu ramah pada mereka.
      
“ kulitku bisa rusak disini” sahut rina satu-satunya gadis yang begitu tidak semangat mengikuti rencana yuna ini selalu menganggap dirinya paling sempurna dan selalu iri dengan yuna yang sering dipuji oleh guru maupun teman lainnya.
Mereka diantar langsung oleh pemimpin didesa ini kehidupan nereka sungguh jauh dari pendidikan itulah yang mendorong yuna mengusulkan gagasan tersebut.
Tibanya di rumah yang sudah disiapkan untuk mereka beberapa hari ini keadaanya rumahnya cukup luas dan sangat bersih tiba-tiba rina berteriak,” oh my god masa pak kita tinggal ditempat seperti ini “ eluh rina langsung saja pak burhan memarahi rina yang bisa saja membuat pemuka desa tersinggung.
“ rin, namanya juga desa memang kesini kita mau senang – senang apa?”
Kata pak burhan mengeleng-gelengkan kepala.
“ setidaknya ada hotel atau villa” bisik rina
“ kamu cari hotel ? lebih baik kamu pulang saja dan kamu tidak usah susah payah untuk ikut” kata yuna rina dengan wajah merah dan kesal segera masuk di ikuti teman-teman yang lain.
“ bilang saja kamu tidak ingin popularitasmu turun diantara teman-teman yang lain” tambah dian membuat rina semakin dongkol
Sebagian dari mereka beristirahat dan sebagian juga menyiapkan makan malam untuk beberapa orang dan tiba-tiba intan datang
“ kalian tahu tidak selain kita ada juga para mahasiswa yang membuat kegiatan seperti sekolah kita dan mereka ada disini dan kita akan bersama-sama mereka besok” jelas intan yang sangat antusias
“ iyaa pak rudi juga mengatakan itu pada kami saat di di kereta api sesaat sudah naik bus menuju kemari” tambah dian
“ wahh.. jadi semangat karena banyak mahasiswa pasti akan jadi seru seperti di novel-novel romantika” lanjut intan.
“apa kalian memerlukan bantuan” kata denis mendekati yuna yang berusah menyalakn api.rina juga datang hanya dia yang belum sama sekali menyentuh dapur.
“ astaga kalian pasti bau asap” lalu pergi yuna kelihatan sangat kesal.
 selesai makan malam mereka semua beristirahat ada juga yang masih bercanda sedangkan yuna menyendiri di bawah pohon dekat dengan api unggun memisahkan diri dengan yang lainnya dan entah apa yang dipikirkannya bahkan ia tidak sadar kalau denis berada disampinngynya.
“ tidak apa-apa aku duduk menemanimu disini” denis menatapnya,hingga senyuman setuju yuna memperbolehkannya.
“ tentu saja aku tidak merasa keberatan”
Denis sejak tadi sudah memikirkan pembicaraan yang ingin dibicarakannya agar yuna tidak merasa bosan mengobrol dengannya.
“ kalau aku lihat kamu itu gadis yang sangat cuek kepada lawan jenis”
Yuna mengerutkann keningnya
“ aku tahu itu..! tidak usah mengatakan hal yang sering kudengar dari dian,dan aku ini normal dan kuharap kamu tidak berpikir macam – macam tentangku”
denis tidak kehabisan akal ia segera mengalihkan pembicaraan.
“nama kita berdua hampir sama Cuma penghilangan salah satu fonemnya saja jangan-jangan kita berdua  jodoh” denis tersenyum sesekali memperhatikan wajah yuna
“ itu Cuma kebetulan dan jangan berharap” yuna berdiri dari tempatnya
“ aku masuk dulu”(katanya lalu pergi)denis terus memperhatikan punggung gadis itu sampai menhilang di balik pintu ia begitu senang bisa berbicara langsung pada gadis pujaannya itu walaupun hanya beberapa menit saja.
       Hari esokpun tiba, aktivitas akan segera dimulai mereka dibagi beberapa kelompok mengajar anak-anak di desa yang belum sama sekali tehu tentang pendidikan dan sekolah dan terlihat juga beberapa mahasiswa yang ikut bergabung dengan mereka sekaligus mereka juga di ajar oleh para mahasiswa dan dibimbing langsung beberapa saat saja mereka sudah akrab dengan satu sama lain dan selam tiga hari berada di tempat ini mereka mulai terbiasa ikut menjadi bagian masyarakat itu.
       Malam ini akan diadakan upacara adat tentu saja yuna dan beberapa temannya yang lain tertarik untuk melihat adapula yang hanya tinggal termasuk rina.merka berjalan jaraknya tidak begitu jauh yuna terus berjalan didampingi raka dan yuna sedangkan intan dan dian berada didepan mereka;
“kalian tahu tidak?kak kenuh….!pria dingin yang sangat keren dan menakjubkan itu ada di depan kita berjalan dengan charisma tinggi dan bagaikan pengeran yang dikelilingi para dayan-dayannya.mendengar itu yuna tidak menhiraukan
“kamu tidak ikut mengagumi kenuh yang jadi bahan pembicaraan anak-anak?”
      Kata denis
“ yuna itu punya kelainan ia tidak tertarik dengan pria.” Gurau raka lagi-lagi membuat yuna kesal tapi gadis itu hanya diam
       Yuna berdiri diantara kerumunan sambil mengambil gambar,denis terus berada di sampingnya dan mengajak yuna keluar dari kerumunan.
“ aku ingin mengajakmu ke suatu tempat kumohon kali ini aku ingin kamu ikut denganku” masih mengenggam lengan yuna
“ mengapa hari ini dan sampai malam ini orang-orang terus membuatku kesal, kalau kamu ingin ..pergi saja sendiri “ berusaha melepas tangannya dari denis.
Tiba-tiba brukkkkk…….
Kamera yuna jatuh bersamaan dengan laki-laki yang menabrak tubuhnya
“ maaf kak”katanya kepada salah satu mahasiswa yang hanya melihat yuna menunggu kamera diambilkan oleh gadis itu dan yuna segera meminta maaf dan mengembalikan kamera yang jatuh kepada laki-laki yang sangat dikagumi oleh  teman-temannya.
“lain kali kamu harus lebih hati-hati” katanya lalu pergi
Dian dan intan menghampiri yuna
“mengapa bukan aku yang menabraknya” kata intan
“ kak kenuh bilang apa sama kamu?” tambah dian
Lagi-lagi yuna hanya diam denis menghampirinya
“ maaf yuna, kamu tidak apa-apa kan” ujar denis menunjukkan perhatianya
       Malam semakin larut tapi yuna belum bisa memejamkan matanya ia keluar rumah membawa kameranya dan duduk di bawah langit yang berbintang yuna menatap penuh harap dan harapan tersembunyi dihatinya ia menarik nafas panjang meraih kameranya memeriksa apa ada film atau foto yang rusak saat jatuh tadi. Ia sangat  terkejut mendapati foto-foto yang ada dalam filenya bukanlah miliknya tetapi milik laki-laki yang ia tabrak. Ia kembali  masuk kedalam rumah dan rencananya besok ia akan menemui laki-laki itu dan mengembalikan serta menukarnya.
       Pagi-pagi sekali mereka sudah di bangunkan Karena pagi ini mereka akan diajak berjalan-jalan keliling menikmati pemandangan bersama anak-anak didesa dan mahasiswa ikut berpartisipasi dan yuna terlihat kebingungan mencari seseorang.
“ kamu cari siapa ? dari tadi kebingungan. Apa kamu mencari denis?” intan menunjuk denis yang berjalan tidak terlalu jauh darinya
“ aku mencari laki-laki yang bertabrakan denganku” ujar yuna
“ kak kenuh memangnya kenapa?” kata dian penasaran lalu menunjuk pria yang yuna bicarakan sudah berada di belakangnya
Yuna menghampirinya tanpa mengucapkan sepatah katapun kenuh menyodorkan kamera yuna dan sebaliknya laki-laki itu tersenyum manis padanya seketika hati yuna hangat karena sebelum itu ia pernah melihat senyuman itu, yuna masih berdiri diam membiarkan kenuh pergi tanpa membalas terima kasihnya
“ hanya gadis gila yang tidak menyukai kak kenuh” kata dian dan intan bersamaan dan mengejek yuna yang berdiri tanpa berkata apa-apa
“ jangan bilang kamu juga ikut terkagum dengan pesona pria itu” sambil berjalan mereka masih mengoda yuna
       Mereka akhirnya tiba didekat air terjun yang mengalir sangat deras dan tingginya mencapai sepuluh meter mereka semua sedang menikmati kebersamaan bercengkerama sedangkan dari kejauhan yuna sedang mengambil gambar mereka melakukan aktivitasnya masing-masing ada yang berenang bersama anak-anak dan bercerita dengan para mahasiswa tanpa sadar kamera yuna tertuju pada kenuh dan mengambil gambarnya yuna ternyata malu sendiri ia tersenyum mencari-cari foto kenuh yang baru saja ia ambil dan bermaksud akan menghapusnya. Dari belakang sosok kenuh muncul dengan tiba-tiba seperti angin yang berhembus, spontan yuna kaget dan salah tingkah dan pura –pura tidak tahu apa-apa dan menyembunyikan kamera miliknya.
“sepertinya aku akan menjadi malaikat pengambil hatimu” kata kenuh yang melihat ekpresi yuna
“ dari mana kata- kata itu??” ucap yuna dalam hati perasaanya kacau ia mengingat mimpinya tidak pernah muncul lagi dalam tidurnya.
“ ucapan mu itu bisa kamu ulangi lagi?” kata yuna berdiri
“ aku tidak suka mengulang kata-kata yang sudah kuucapkan” kemudian kenuh pergi karena teman-temannya memanggilnya. Yuna lalu datang
“ apa yang baru saja ia katakana padamu?’ kata yuna
“ dasar pria aneh” ucap yuna yang memutuskan akan kembali ke desa karena begitu kesal sambil berjalan beberapa kali ia menendang batu meluapkan rasa kekesalan yang selalu ia pendam. Sudah hampir petang seseorang mengagetkanya dan menarik tangannya yang ternyata adalah denis yang sejak tadi mengikutinya.
“ sikap apa ini. Apa yang kamu akan lakukan?”( kata yuna )tetapi denis terus menariknya kesuatu tempat. yuna berpikir macam-macam, sejuta pertanyaan ia lontarkan tak satupun terjawab, tibalah mereka di tempat yang kosong langit yang berwarna merah senja baru saja akan dimulai
“ bagaimana kamu menemukan tempat ini” kekesalan yuna hilang semua seakan langit dan matahari yang terbenam menyerap semua rasa kegalauan hatinya.
“ malam itu aku ingin megajakmu kesini tapi kamu mengotot bersikap keras tidak mau ikut denganku..memang menurutmu aku akan berbuat macam-macam denganmu” (kata denis) ia sangat puas menikmati senyuman gadis itu yang baru pertama kali tergores di bibirnya.

“ aku harap kamu senang..!” kata yuna
“ seandainya kamu bilang lebih awal aku tidak akan mengacuhkan ajakanmu ”
Ujar yuna.
      Belum puas menikmati pemandangan ditempat itu yuna harus kembali ke desa cahaya bulan menerangi perjalanan mereka bersamaan teman-teman yang lain juga baru tiba. Baru melangkahkan kaki masuk kedalam rumah dian dan intan berlari menghampiri yuna.
“ tadi ada yang mencarimu.!” kata dian yuna mengira pak rudi mencarinya
“ada apa pak rudi mencariku.?” Ujar yuna tetapi justru bukan itu yang ingin dikatakan dian. Yuna begitu kaget saat mendengar kalau yang mencarinya adalah kenuh.
“ kakak itu mencariku?memang ada apa?” Tanya yuna sedikit bingung, rina yang mendengar perkataan dian menyeringai
“ kak kenuh mungkin menyuruhmu menganti kameranya yang sudah jatuh jangan cepat berpikir yang aneh-aneh kamu……………….” Belum sampai ucapan rina yuna menghampiri rina menatap tajam penuh kesal ingin sekali ia menghajarnya yuna pergi begitu saja karena ia tidak ingin mencari masalah dengan rina.
Besok adalah hari terakhir yuna berada didesa ini sebelum pulang mereka akan di ajak melihat padang rumput yang sangat menakjubkan salah satu tempat terindah didesa itu. Jaraknya cukup jauh mereka menempuh perjalanan dengan jalan kaki selama dua setengah jam matahari sudah menampakkan cahaya indahnya mereka berkumpul dan yang membuat mereka tambah semangat adalah ikutnya mahasiswa.
Perjalanan begitu sangat menyenangkan karena bisa menikmati langsung hijaunya alam dan pepohonan yang masih basah karena embun udara pagi yang masih sangat segar dan seperti biasa yuna berjalan paling belakang di temani yuna dibelakang masih ada seseorang lagi yang berjalan sendiri tepat dibelakangnya dan yuna tidak begitu peduli lama setekah itu kenuh sudah berada disampingnya dengan menyodorkan  salaman berharap yuna mau membalasnya
“ apa maksudnya ini?” (Tanya yuna) denis yang sedikit cemburu pergi meninggalkan yuna.
Yuna melanjutkan perjalanan berusaha mengejar ketinggalannya tetapi kenuh masih mengikuti
“ aku hanya ingin tahu namamu, dasar bodoh tidak ada satupun gadis yang menolak berkenalan denganku.” Tapi yuna masih tidak menghiraukan, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika sadar teman-temannya yang sudah tidak kelihatan lagi.
“ lihat gara-gara kamu kita kehilangan mereka” kata yuna melihat jalan yang bercabang dihadapannya yuna mulai kebingungan dan memarahi kenuh.
“ jangan mengikutiku lagi” tambah yuna memilih jalan tengah sekitar sepuluh menit berjalan dengan tergesa-gesa tapi ia masih belum menemukan teman-temannya keringat membasahi tubuhnya matahari mulai meninggi ia sangat lelah dan sadar kalau dirinya tersesat ia memperhatikan sekitarnya peohonan yang menjulang tinggi dan semak terkadang bergerak terkena terpaan angin.
“ gara-gara pria itu……………..!!!” gerutu yuna dirinya mulai ketakutan dan terus berjalan dan berteriak memanggil teman-temannya hari mulai panas yuna sudah kehabisan air ia menyandarkan tubuhnya di pohon kering, kepalanya pusing tubuhnya tidak kuat lagi bibir yuna masih terus mengatakan hal-hal yag kurang jelas dan berharap seseorang menemukannya.” Apa aku akan mati disini menjadi santapan binatang yang kelaparan”
Ucapnya dalam hati penglihatannya tidak jelas lagi tubuhnya jatuh dan terkulai lemas.
      Kabut asap yang tebal yuna tidak dapat melihat dengan jelas angin bertiup kencang memaksakan langkahnya terus berjalan dirinya berada di alam mimpi tampak bayangan yang mendekatinya bagai malaikat pencabut nyawa perasaan ini selalu hadir dalam mimpinya yuna ingin berlari tetapi tubuhnya terasa kaku ia menjatuhkan tubuhnya diatas tanah ia sudah pasrah.
“ aku mohon pergilah dari mimpi burukku jangan mengangguku, aku lelah mempunyai mimpi seperti ini”
Tapi sosok itu semakin mendekat mengulurkan tangannya membantunya berdiri yuna mengankat pandangannya wajahnya tidak terlihat jelas dan laki-laki itu berkata,
“ aku malaikat pengambil hati yang sendiri sepi dalam cahaya yang gelap dan jadilah cahaya dapatkah kamu menerangiku”
      Yuna terbangun dari pingsannya seseorang membelakangi dirinya dekat api, langit terlihat gelap, suara air mengalir menandakan mdirinya berada tidak jauh dari sumber air yuna penasaran dengan laki-laki yang berda didepannya ia berusaha bangun.
Betapa terkejutnya yuna ketika orang yang ada dihadapannya itu adalah kenuh
“ kita ada di mana?”(Tanya yuna) berusaha berdiri melihat sekitarnya hutan lebat dan pepohonan didekat mereka ada sungai dan gua.
“ sebaiknya kita mencari jalan pulang sebelum malam tiba” kata yuna berpikir sejenak lalu melangkahkan kakinya pergi, kenuh melerai yuna tapi yuna tidak menghiraukan kenuh dan pergi begitu saja
“ sampai kapan kita akan berada ditempat ini? Menunggu untuk ditemukan dan bagaimana kalau kita berdua tidak ditemukan?” kata yuna lagi melanjutkan langkahnya walaupun ia tidak tahu akan mengarah kemana, baru berjalan beberapa meter yuna berhenti ia mendengar suara aneh bergerak dibalik semak-semak.
Beberapa monyet melompat kearahnya mencakar lengan kirinya, yuna menjerit ketakutan berusaha mengusir monyet-monyet liar itu yuna berhasil meraih kayu dan mengusirnya suara kenuh mencarinya dan mendekati yuna dengan tubuh terluka kakinya sakit dan tidak bisa berjalan
“ kamu tidak apa-apa? Aku sudah mengatakan sebelumnya sejak tadi, aku mencari arah yang tepat tapi tidak menemukan jalan yang tepat” kata kenuh mengangkat tubuh yuna mengendongnya mereka kembali ketempat pertama , entahlah perasaan mereka berdua kacau saat itu kenuh yang dikatakan dian dan intan terpatahkan dengan sikap kenuh yang menolong yuna, ia memperhatikan wajah kenuh yang berkeringat mengendongnya dan meletakkan tubuh yuna diatas dedaunan kemudian kenuh mencari obat untuk mengobati luka yuna sweater yang digunakan kenuh tersobek-sobek menutupi luka yuna yang cukup parah di lengannya,
“ ini tanggung jawabmu jadi jangan mengeluh sedikitpun gara-gara kamu aku tersesat bayangkan seandainya hanya aku sendiri yang tersesat mungkin tubuhku sudah tidak utuh lagi di makan harimau” ujar yuna ia masih kesakitan dan menyindir kenuh
“ seharusnya orang yang menbuat masalah ini sadar dan meminta maaf karena gara-gara diyal ah sekarang kita berada disuatu tempat yang entah dimana?” kata yuna
Mendengar ucapan yuna kenuh menatap yuna yang sejak tadi mengeluh
“ baiklah in salahku jadi aku minta maaf sebagai gantinya aku akan menemanimu” kenuh menyodorkan tangannya kepada yuna dan lagi-lagi yuna mengacuhkan tangan kenuh.
“ tentu saja siapa lagi yang akan menemanimu kecuali aku”
Kata yuna, kenuh mulai merasa kesal
“ dasar bodoh.. berterimah kasih saja susah untuk kau ucapkan, kalau tidak ada aku kamu sudah jadi mayat dan menjadi arwah gentayangan dihutan ini” yuna sangfat kesal tiba-tiba kilat dan halilintar menyambar hujan turun begitu lebat yuna menutup telinganya dan kenuh menarik tangan yuna dan mengendongnya masuk kedalam goa untuk berteduh.
“ awas kalau kamu berani macam-macam denganku?” kata yuna yang sudah duduk diatas batu besar yuna tersenyum
“ siapa juga yang mau macam-macam dengan gadis yang tidak mempunyai……?” yuna mengarahkan pandangannya ke sekitar dada yuna, dengan cepat yuna paham kata-kata kenuh dan melemparnya dengan kayu kering kepada kenuh yang sedang berusaha menyalakan api untuk penerangan mereka tidak lama kemudian yuna merasa lapar ia terus memegangi perutnya kenuh yang tidak bicara sepatah katapun  berdiri memberikan kayu kepada yuna
“ aku akan segera kembali, kalau ada ular pukul saja dengan kayu ini”
Kenuh pergi keluar goa ia ingin mencari makanan
Pria itu kemudian pergi cukup lama ia menunggu sampai-sampai ia tidak sadar tertidur, tak berapa lama kemudian kenuh datang membawa tiga ekor ikan tubuhnya basah kuyub bibirnya putih pucat dan gemetar kedinginan, ia menghampiri yuna yang tertidur, tidak lama  yuna terbangun perutnya semakin lapar mencium bau ikan bakar.
Walaupun terkadang mereka berdua sering bertengkar kecil nyatanya mereka berdua mulai akrab, yuna yang menceritakan teman-temannya kepada kenuh lama mengobrol yuna tidak menyangka ceritanya itu membuat kenuh tertidur, ia mengambil beberapa lembar daun dan digulung-gulungkan sampai membentuk bantal dan menaruhnya di bawah kepala kenuh, yuna tersenyum dalam hatinya ia terus bertanya-tanya
“ apa teman-teman yang lain sibuk mencariku?”

            Disisi lain sekitar desa itu disibukkan dengan mencari keberadaan yuna dan kenuh yang hilang seacara bersamaan, terpaksa kepulangan mereka untuk sementara dibatalkan para penduduk ikut serta mencari, sahabat yuna, intan masih menangis dipelukan raka ia terus menyalahkan dirinya yang pergi meninggalkan yuna.
“ seandainya saja aku tidak meninggalkannya pasti semua ini tidak akan terjadi” kata dian,,
Rina yang senang menambahkan
“ dia gadis yang lamban, seandainya kalian tetap tinggal dipondok ini pasti semua ini tidak akan terjadi, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada yuna bagaimana dan dimana dia sekarang?” ujar rina, intan hampir saja melayangkan pukulannya kewajah rina apabila yuna tidak melerai
“ mengapa yuna dan kenuh bisa bersama?” kata yuna baru mengetahui hilangnya kenuh
“ semoga saja kak kenuh dan yuna bersama-sama” dian mendoakan yuna sambil menangis.
             Mereka mulai mencari disekitar hutang sebelum malam tiba, karena apabila malam tiba mereka tidak berani mencari..

            Pagi itu digua kenuh masih tertidur, yuna keluar dari gua tubuhnya sudah lebih baik , ia menuju kesungai mencuci wajahnya yang sangat lengket, ia menuju batu dan duduk menikmati suasana pagi yang menyegarkan dan pemandangan air terjun yang sangat indah, ingin sekali ia mandi disungai itu tetapi udara begitu dingin dan mengurungkan niatnya, ia berjalan-jalan mencari sesuatu yang bisa untuk dimakan sambil menunggu kenuh terbangun,
Gadis itu melihat pohon pisang yang berbuah lebat dan buahnya sudah menguning, yuna berusaha mengambalnya dengan kayu yang lebih panjang dan bisa mendapatkan beberapa buah cukup untuk dia dan kenuh dan memutuskan kembali ke gua yang masih belum bangun, akhirnya yuna mendekati kenuh tubuhnya panas dan wajahnya sangat pucat ia bingung tidak tahu pa yang harus ia lakukan.
“ kak” kata yuna pelan
Kenuh membuka matanya yuna membantunya duduk , tiba-tiba tangan kenuh melingkar di tubuh yuna memeluk yuna, ia tidak bisa berkata apa-apa kecuali menahan tubuh kenuh yang berat, jantung yuna berdetak tidak teratur, ada sesuatu yang menganggu perasaan yuna, tubuh yuna tidak kuat lagi menahan tubuh kenuh tubuhnya masih sangat panas, tangan yuna terangkat dan membelai rambut yang menutupi wajah pria itu, cukup lama ia menahan kenuh dan memperhatikan wajahnya yang terlihat jelas di pelukannya.
Kenuh akhirnya terbangun sadar ia memeluk yuna terkejut dan melepas tubuh yuna yang slah tingkah dihadapan laki-laki itu, kenuh yang masih lemah berdri dan  meminta maaf karena tanpa sadar ia melakukan itu kepada yuna.
“ anggap saja tidak terjadi apa-apa..!!” kata yuna keluar dari mulut gua berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi
“ sebaiknya kita pergi dan mencari jalan pulang, aku baru ingat kalau didesa itu ada air terjun, kita bisa mengikuti arus air sungai kalau beruntung kita akan tiba didesa” ujar yuna memang pandai dalam memutuskan sesuatu. Sudah dua jam mereka berjalan tanpa berbicara satu kata pun, kenuh menyuruh yuna berhennti sejenak beristirahat masing-masing mereka malu untuk memulai percakapan di tambah kenuh merasa tidak enak hati kepada yuna.
Sesekali yuna menatap kenuh begitu pula sebaliknya dan kenuh berbicara lebih dulu
“ mereka semua pasti sangat khawatir karena kamu meghilang terutama pria yang selalu bersamamu. Kekasihmu yuna…??” ujar kenuh membuat yuna tertawa
“ aku dan dia tidak berhubungan apa-apa, yuna sudah lama mengincarku” kata yuna
“ tetapi yuna sendiri yang mengatakan itu kepadaku!”
Yuna menjelaskan bahwa semua yang dikatakan yuna tidak benar
“ kekasih……? Aku bahkan tidak memikirkannya sama sekali hal semacam itu, kalau aku pulang dengan selamat aku tidak  segan-segan menhajarnya” ujar yuna
“ gadis kasar, pasti semua laki-laki akan menjauhi wanita kasar sepertimu, bahkan aku berpikir lima kali untuk menjadi pacarmu” kata-kata kenuh kembali membuat yuna merasa kesal
“ aku juga akan berpikir berhubungan dengan pria aneh sepertimu” uajr yuna beranjak pergi menjauhi kenuh yang tertawa.
Dengan langkah cepat yuna terus memikirkan kenuh yang terkadang menyenangkan dan terkadang menyebalkan. Kenuh tersenyum  dengan suara pelan…….
“ setelah ini… mungkin aku tidak akan bertemu dengan malaikatku” ucapnya dalam hati ia kembali berdiri dan beberapa kali mereka harus berhenti untuk menghilangkan lelah sampai pada akhirnya yuna sampai kesuatu tempat yang ia kenal tempat yang ia datangi bersama yuna, tentu saja yuna sangat gembira dan berteriak senang karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan ibu dan teman-temannya dan langsung memeluk kenuh, dan tiba-tiba kepala yuna pusing, tubuhnya semakin lemah, detak jantungnya melemah, tubuhnya hampir terjatuh ditanah dengan sigap kenuh menangkap tubuh yuna.
“ yun kumohon bertahanlah” kenuh mengangkat yuna, penglihatanya samar-samar ia hanya bisa melihat wajah kenuh sekilas yang mengendongnya dan tidak tersadar lagi setelah itu.



Part 2
Yang jauh
         Dunia yang putih tubuh terasa ringan suara kecil dari bibir” apa ini didunia langit, ternyata ? aku sudah mati”
Terdengar suara memanggil lama-kelamaan lebih banyak suara yang memanggil namanya perlahan matanya terbuka seorang wanita berdiri disampingnya memegangi tangan anaknya dan orang –orang yang mengelilinginya wanita yang disampingnya tersenyum menemaninya selama berbaring dirumah sakit.
“ ibu……” katanya
“ yuna anakku ibu bahagia melihatmu terbangun” memeluk yuna
Yuna bahkan tidak tahu berapa lama ia tertidur
  melihat yuna sudah sadar sahabat dan teman-teman yang selalu menungguinya bisa bernafas lega saat ini setelah mereka melihat dan menengok kondisi yuna satu persatu teman-temanya pulang. Dian menghampiri yuna disertai intan
“ senangnya rasanya bisa melihatmu kembali tersenyum dan berada diantara kami semua” ujar dian
“ aku tidak akan mati, kalian terlalu berlebihan dan bahkan aku tidak ingat apa yang sudah terjadi kemarin” ujar yuna berusaha mengingat kejadian yang diyalaminya, dia ingin sekali tahu dan menanyakan keberadaan kenuh tetapi yuna tidak berani. Intan langsung menebak apa yang dipikirkan sahabatnya itu.
“ tadi malam kenuh datang melihat kondisimu, ketika tahu kamu belum sadar ia tanpa mengatakan apa-apa dia pergi” jelas intan, raka yang berada tidak jauh dari mereka mengatakan sesuatu yang membuat wajah yuna memerah.
“ satu hari dan satu malam kalian bersama, apa tidak ada yang terjadi diantara kalian…….??”
  Raka menghentikan ucapannya, dian dan intan terdiam menunggu yuna mengatakan sesuatu, melihat yuna bingung raka melanjutkan ucapanya.
“ maksudku apa kalian sudah saling mengenal lebih dekat dan pastinya kalian berdua sudah punya sesuatu yang tidak bisa dilupakan “ kata raka salah tingkah dan keluar dari ruangan tempat yuna.
Setelah cukup lama mereka mengajak yuna bercanda dan pamit untuk pulang tinggal ibu dan kakeknya yang menemani yuna jam menunjukkan pukul lima sore ingin sekali yuna kembali kerumah tetapi yuna dilarang keluar sampai besok ia bisa diizinkan untuk kembali.
“ kakek pasti lelah menjagaku, sebaiknya kakek dan ibu pulang saja, lagipula sudah tidak yang dikhawatirkan” ujar yuna tetapi kakeknya tetap ingin menemaninya ia sangat menyayangi cucu perempuannya itu dan yuna sudah menganggapnya sebagai ayahnya karena sejak umur sepuluh tahun ayahnya meninggal tinggal dia,kakek dan seorang kakak laki-laki yang tidak datang menjenguk adiknya itu karena sedang mengikuti ujian skripsi
Yuna tidak bisa melihat kelelahan ibunya yang kurang istirahat selalu menunggunya selama berada dirumah sakit ditambah kakeknya yang juga sering sakit.
            Tiba-tiba dari balik pintu laki-laki yang tidak asing lagi buat yuna, masuk dan mengobrol dengan kakek dan ibunya, ibunya lalu menghampiri yuna dan mengatakan bahwa ibunya akan pulang dan kenuh akan menjaga yuna untuk malam ini, yuna tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya bisa melihat ibunya pergi.
Yuna tidak tahu harus memulai percakapan dari mana pria itu yang membuatnya kebingungan, kenuh menghampiri dan duduk disampingnnya yuna yang masih terbaring mengatakan ucapan terima kasih dan meminta maaf, pria itu hanya mengangguk dengan sikap dingin seperti itu yuna tidak tahu harus berbuat apa umur yuna yang masih Sembilan belas tahun dan usia kenuh yang lebih dewasa enam tahun dari umur yuna.
“ sebagai gantinya aku yang akan menemanimu malam ini” katanya singkat
“ kakak sendiri keadaanya bagaimana?” Tanya yuna sedikit gugup
“ jangan panggil aku kakak lagi aku bukan saudaramu dan seperti yang kau lihat keadaanku baik-baik saja dan tidak usah banyak bertanya lagi sebaiknya kamu istirahat karena pagi-pagi kamu sudah chek out dari rumah sakit” lanjut kenuh memakaikan selimut kepada yuna, walaupun waktu masih menunjukkan pukul tujuh malam dan masih terlalu awal untuk tidur perawat masuk memeriksa keadaan yuna dan membawakanya makan malam, yuna menyantap makanannya sedangkan kenuh hanya diam dan sibuk dengan notebooknya. Setelah sarapan yuna kembali berbaring perawat mematikan lampu dan cahaya sedkit redup  yuna menyentuh dada dan merasakan hati yang tidak bisa ia tebak menahan sesuatu yang menganjal dihatinyan sesekali yuna membuka mata memandang dari jauh wajah kenuh. Malam semakin larut yuna tertidur lebuh cepat karena pengaruh obat , kenuh menghampiri yuna memperhatikan wajah gadis itu walaupun agak gelap membelai pipi dan membisikkan selamat malam pada gadis yang tertidur bagaikan putri tidur. Kenuh merebahkan tubuhnya dikursi ia juga sangat lelah aktivitas yang sibu dikampusnya dan menemani yuna dirumah sakit.
            Waktu menunjukkan pukul delapan pagi ibu dan kakeknya sudah datang dan menyiapkan barang-barang yuna untuk dibawa pulang, kenuh sudah pergi sebelum yuna terbangun. Yuna merasa senang dan bahagia bisa kembali kerumah. istirahat beberapa hari dirumah membuat kondisi yuna makin membaik rencananya hari ini yuna akan diantar oleh kakaknya danu mendaftarkan dirinya diuniversitas yang sama. Kakaknya sangat menyayangi adik perempuannya itu walaupun yuna terkadang kesal dengan danu yang sering mengodanya.
“ kalau ada pria yang menganggumu bilang sama kakak atau kamu bisa menghajarnya dengan karatemu itu” sambil mencubit pipi yuna
“ mana ada pria yang menyukai gadis seperti aku” ujar yuna
“ hei hei… seorang putri yang duduk disampingku ini terlalu merendahkan diri. Seandainya kamu jelek pastinya aku tidak akan menemanimu dan malu membawamu kekampusku” ujar danu membelai rambut adik kesayangannya.
Sementara menunggu danu memarkir mobil ,yuna memperhatikan kampus yang cukup besar dan terkenal di kota itu yuna sebentar lagi akan menjadi mahasiswa dan memutuskan mengambil jurusan manajemen dan fotografer, yuna dibawa berkeliling. sambil menunggu danu mengambilkannya formulir yuna bangga berjalan dengan kakaknya karena dia cukup terkenal dikampus dari kejauhan seorang wanita menghampiri kenuh dan mencium pipi danu wanita itu adalah desi kekasih kakaknya.
“ ini pasti yuna , dia manis sekali” katanya mencubit pipi yuna hanya tersenyum dan sedikit kesal karena masih dianggap seorang remaja kecil. Setelah selesai mengisi formulir yuna menunggu kakaknya yang kuliah untuk mengusir kebosananya ia mendengarkan music dan membaca novel kesukaanya, menunggu selama dua jam danu akhirnya selesai ia mengajak adiknya untuk makan siang, sambil mengandeng tangan kakaknya mereka menuju lift, betapa terkejutnya yuna saat pintu lift terbuka , tatapan yuna tepat di mata kenuh yang berdiri memasukkan kedua tangannya di saku celananya. danu yang terus berbicara tidak terdengar lagi saat yuna bertemu dengan kenuh, atmosfer tiba-tiba berubah begitupun perasaan yang dirasakan kenuh yang hanya bisa melihat yuna tanpa bisa menyapanya,pendingin ruangan menyala tetapi yuna berkeringat, yuna terkejut saat kakaknya menegurnya dan memegangi kepala memeriksa suhu tubuh yuna.
“ kenapa kamu berkeringat ditempat ber-AC jangan-jangan demanmu kembali lagi” kata danu membawa yuna keluar menuju mobil , dia menoleh kebelakang tetapi kenuh sudah tidak kelihatan lagi, sedangkan kenuh memperhatikan yuna dari kaca jendela dari jauh
“ kita pulang saja yah” kata danu yuna mengangguk dia tidak bisa berkata apa-apa sepanjang perjalanan yuna masih saja diam sampai dirumah yuna langsung masuk kekamar ia begitu lelah saat ini kenuh memenuhi pikirannya. Keberadaan kenuh dipikirannya membuatnya resah ia tidak bisa berpikir tenang dan tidak menyamgka akan bertemu dengan cara seperti itu dengan kenuh.
Part 3
Hati yang kacau
            Hari berlalu dengan cepat kejutan datang bergantian dihari itu, ucapan ulang tahun dari ibunya dan hadiah dari kakek dan kakaknya membuat yuna merasakan kebahagian yang sangat ia impikan ditambah lagi dihari ulang tahunnya yuna diterima diuniversitas danu sahabat-sahabatnya datang mengunjungi yuna. Mulai besok yuna sudah masuk kekampus tetapi yuna harus melalui tahap pertama masuk universitas seperti pada saat dirinya di orientasi semasa SMA, hidupnya sangat lengkap karena intan dan dian satu kampus dengannya walaupun beda jurusan, dian yang sangat suka dengan dunia modelin dan busana  memilih  jurusan designer  sedangkan intan memilih jurusan kedokteran, rina juga diterima ia memilih jurusan kesenian dan drama.
Keesokan harinya terasa berat buat yuna melelahkan, danu menawari yuna untuk didampingi agar senior-senior tidak memberikan hukuman lebih kepada yuna, tetapi yuna menolak dengan alasan ia ingin mandiri, tetapi semua itu tidak dirasakan yuna, apalagi hari ini hari terakhir ia digembleng, tapi saat ini dian dan intan tidak bersama lagi karena mereka sudah dikelompokkan kekelas jurusan mereka masing-masing dan yuna bisa berkenalan dengan orang-orang yang akan menjadi teman nantinya, yuna menunggu dikelas bersama yang lainnya.
Mereka  menunggu ketua mahasiswa yang akan memberikan arahan dan peraturan-peraturan yang berlaku diuniversitas, betapa terkejutnya yuna saat orang yang ditunggu-tunggu para mahasiswa adalah orang yang ia kenal, baginya suasana yang ramai kini berubah senyap gadis yang ada duduk disamping yuna terkagum-kagum kepada kenuh dan terperangah melihat pria itu, kenuh tidak habis pikir ia menjelaskan dihadapan yuna selama dua jam memberikan materi kepada mahasiswa juniornya, yuna tidak berani memandang wajah kenuh yang berada dihadapannya pandangannya tertuju pada kertas  yang tadinya putih berubah dengan coret-coretan yang tidak jelas .
            Perasaan yuna saat ini seperti bom yang ingin segera meledak, ingin sekali ia berteriak dan menceritakan perasaan ini kepada orang lain yuna bahkan tidak menyimak baik-baik apa yang dikatakan ketua mahasiswa itu, kenuh mengakhiri materinya dan para mahasiswa akan segara pulang seketika perasaan yuna menjadi lega dan membereskan buku-bukunya, yuna keluar dengan langkah santai seseorang sudah berdiri didepan pintu menghalangi jalan yuna, kenuh menatap matanya, yuna tidak memiliki keberanian menatap kenuh yang jadi pusatnya saat ini adalah dada kenuh.cukup lama terdiam tanpa bicara apa-apa kepada yuna.
“ maaf kak, aku harus pulang karena kak danu sudah menungguku” yuna mencoba ,menghindar dari kenuh dan berusaha mendorong tubuhnya, kenuh menarik yuna masuk kembali keruangan menutup pintu, yuna yang merasa takut kini tidak bisa mengerakkan tubuhnya, perasaan yuna  hangat bercampur kegelisahan atas sikap kenuh, tetapi kenuh yang sejak kemarin tidak bisa menahan perasaannya pada yuna, dia menarik nafas belum mengatakan apa-apa kenuh melepaskan genggamanya dan meminta maaf kepada yuna dan pergi begitu saja meninggalkan yuna, dia menyandarkan tubuhnya ditembok merasakan hatinya yang kacau menyakiti pikirannya , yuna kembali melangkah dian dan intan menunggu didepan lift. mereka akan  makan siang bersama yuna juga ingin menceritakan dan berbagi  tentang sesuatu yang selalu mengganggu pikirannya, wajah dian tampak seram menatap yuna dengan serius mengatakan jawaban yang ditunggu yuna
“ kamu tahu tidak..? gejala yang kamu alami sekarang adalah………………..?” yuna tampak serius mendengarkan lanjutan ucapan dian.
“ gejala itu termasuk dalam kategori penyakit jatuh cinta, deman cinta perasaan yang kacau,,,,haaaaaa…………..” dian membuat yuna semakin penasaran
“jangan-jangan kamu menyukai seseorang dan jatuh cinta, baru kali ini kamu jujur tentang perasaanmu kepada kami” ujar intan memeluk yuna yang wajahnya sangat merah mereka berdua berusaha mendesak yuna menyebutkan pria yang membuat sahabatnya resah
“ yuna yah?” tebak intan
“ kak kenuh…..?” sahut raka dari jauh yang baru saja tiba setelah yuna menghubunginya
 Seketika wajah yuna memerah mendengar raka menyebut nama kenuh
“ dia pasti malaikat pengambil hati yang ada dalam mimpimu itu” tambah raka
Yuna masih saja melamun terus mengaduk minumannya
“ baiklah kalau kamu belum siap menjawab pertanyaan kami…” kata intan pamit pergi karena dia akan menjemput pamannya dari bandung disusul dian dan raka, yuna ikut pulang bersama dengan raka

             Malam itu hujan turun dengan lebat, yuna melanjutkan lamunannya ia masih mengingat kejadian yang terjadi tadi siang sesuatu yang dikatakan kenuh kepadanya “ tapi apa?” desah yuna, waktu telah menunjukkan pukul satu malam mata yuna sulit untuk dipejamkan, ia beranjak dari kamarnya menuju dapur membuka lemari es, mengambil segelas susu mungkin saja itu akan bisa membuatnya bisa tertidur tidak lama kemudian dia bisa tidur.
Matahari muncul tersenyum pada yuna pagi itu dia resmi menjadi mahasiswa dan hari pertama ia akan memasuki hidup yang berbeda dari masa SMA, yuna masuk keruangan teman-temannya sudah memenuhi ruangan mereka saling berkenalan. Sementara itu yuna sangat menikmati hari pertamanya. Ketika tidak ada perkuliahan s sesekali yuna menghampiri dian dan intan diruangannya masing-masing kesibukan disemester pertama membuat gadis itu sedikit melupakan kenuh walaupun terkadang yuna bertemu tanpa sengaja dengannya dia bersikap layaknya senior dengan junior bahkan tahun pertama yuna menjalani proses pendidikannya ia lupa berapa hari yang sudah terlewatkan.









Selamat datang
         Musim kemarau sebentar lagi akan berakhir dedaunan yang coklat, jatuh berguguran angin bertiup membuat kulit yuna dingin sampai menusuk tulang-tulangnya, ia membuka tas dan mengambil buku harian menghitung waktun yang sudah dua tahun ini berlalu begitu saja dan begitu cepat kini yuna berada ditengah semester jenjang pendidikannya hari ini tepat ulang tahunnya yang ke 22, yuna hanya bisa tersenyum membaca pengalaman yang tertulis di buku hariannya.
“ rasanya baru kemarin aku berusia 19 tahun” ujar yuna
Yuna memasukkan bukunya kembali ia berdiri menunggu bus yang selalu ia tumpangi angin membuat rambut gadis itu menari-nari, sesesorang memanggil namanya memegang pundaknya.
“ hari ini  kamu punya waktu” kata kenuh, yuna yang tidak seperti dulu lagi merasa gugup. karena mereka cukup lama tidak saling bicara dan menyapa.
“ kakak……..” ujar yuna mereka kembali duduk kenuh memberikan yuna mascot handphone berbentuk kelinci
“ selamat ulang tahun” ujar kenuh senyum
“ kakak tahu dari mana kalau hari ini aku berulang tahun dan terima kasih” ucap yuna langsung memasangnya dihandphone.
“ aku lega kamu senang, bisa menyapa, melihat dan menghampirimu membuatku benar-benar akan perasaanku” ujar kenuh menatap wajah yuna yang memegang tangannya, karena dia juga tidak bisa melupakan perasaan yang pernah ia alami terhadap kenuh sejak lama yuna dan kenuh merasakan hal yang sama tetapi yuna masih tidak yakin akan perasaannya. Dia menarik kenuh dan menyuruhnya berdiri
“ aku ingin mengajak kakak untuk makan, itupun kalau kakak punya waktu” yuna mengubah suasana yuna mengajaknya ketempat dimana ia selalu datang bersama teman-temannya, ia ingin mengakrabkan diri kepada kenuh agar ia tahu tentang perasaan yang pernah hilang dan kini muncul lagi sambil menikmati makanannya kenuh ingin mengajak yuna kesuatu tempat,
“ malam ini apa kamu punya acara?” Tanya kenuh
Yuna berpikir
“ sepertinya tidak ada..kenapa?” Tanya yuna lagi terkejut saat kenuh menawarkannya dua buah karcis pertunjukkan teater dan drama mucikal.
“ nanti malam akan ada pertunjukan teater music dan drama musical, aku hanya ingin mengajakmu,?” jawab kenuh menunggu kepastian yuna
“ aku punya kebiasaan tertidur saat menonton teater sebaiknya kakak tidak mengajakku” ujar yuna malu harus jujur dengan kenuh yang tampak kecewa
“ aku jamin kamu tidak akan tertidur saat bersamaku.” Tambah kenuh, yuna tertawa dan menyetujui ajakan pria itu, mereka sudah berjanji akan bertemu di gedung teater, tidak seperti biasanya yuna berdandan lebih rapi tapi sederhana mengunakan sepatu tanpa hak dan mengunakan gaun pendek, pakaian yang sangat yuna sukai rambutnya dibiarkan terurai bibirnya diberi polesan lipstick rasa melon kesukaannya. Ibunya sangat bahagia melihat putrinya itu tersenyum apalagi setelah tahu pria yang mengajaknya anaknya adalah kenuh, kebetulan danu juga akan menghadiri pesta pernikahan temannya dia dan kakaknya keluar bersamaan dan diantar sampai kegedung teater. Sesampainya disana yuna pamit pada kakaknya terlihat kenuh sudah berdiri di pintu masuk pertunjukkan akan segera dimulai mereka duduk dibangku paling belakang pertunjukkan berlangsung sangat bagus yuna terus menguap menahan rasa mengantuknya dia tidak tahan dan tertidur juga kenuh tersenyum melihat yuna, pertunjukkan hampir selesai satu persatu orang-orang meninggalkan ruangan. Hanya mereka berdua yang belum keluar kenuh menunggu yuna terbangun, ruangan yang sedikit gelap kenuh menatap dengan jelas wajah yuna, saat itu perasaan kenuh bergejolak.perlahan kenuh mendekatkan wajahnya agar dia bisa melihat secara jelas yuna, bibirnya terbuka sedikit basah dengan lipstiknya, seperti air yang mengalir deras perasaan kenuh membuat dirinya lupa ia merasakan bibir gadis itu begitu hangat tersentuh.
Tidak lama kenuh sadar apa yang dilakukannya itu kenuh berdiri dari kursi penonton yuna terbangun, ingin sekali kenuh pergi bahkan ia tidak berani memandang wajah yuna yang memanggilnya dan menanyakan akhir dari pertunjukkan sambil berjalan keluar dan menuju mobil kenuh yang hanya diam.
“ kakak kecewa karena aku tidak melihat semua pertunjukkanya, sejak awal sudah kukatakan sebelumnya” jelas yuna kecewa
“ jangan dipikirkan, malam semakin larut aku akan mengantarmu pulang” katanya mengantar pulang yuna memperhatikan bibir kenuh
“kakak pake lipstick?” Tanya yuna,kenuh tentu merasa sangat terkejut dan gugup mencari alas an yang masuk akal
“ ini bekas cream soda, mungkin pertunjukannya sangat seru sehingga aku lupa membersihkannya” jawab kenuh yuna tidak tahu lagi apa yang akan dikatakannya.
            Kenuh berhenti tepat didepan rumah yuna gadis itu masuk dan berterima kasih, ia pergi setelah yuna masuk kedalam rumah, kenuh memperlambat laju mobilnya kejadian yang baru saja terjadi masih terbayang dia benar-benar tidak sadar apa yang telah ia lakukan. Kenuh berhenti mengambil foto yang terselip di jog belakang mobilnya, foto yang ada digambar itu adalah gadis yang menjadi tunangannya sejak dua tahun yang lalu dan akan menikah setelah dia meraih gelar sarjananya dia telah berjanji akan menikahinya.
            Tapi kini perasaannya benar-benar berubah setelah mengenal yuna, tubuhnya kini berada dirumahnya sendiri, membuka laci meja dan membuka lembar perlembar album foto kenangan mereka berdua, gadis itu bernama Stefani yang lebih memilih melanjutkan studinya di negeri kangguru Australia.

            Sementara itu yuna bangun terlambat buru-buru ia sarapan bersama danu, danu mengajak adiknya itu kepusat perbelanjaan bersama desi kekasih danu yang akan mengenalkanya keseorang pria juga yuna juga setuju ia ingin belajar untuk membuka hatinya.

Selesai mengikuti mata kuliah yuna menghampiri danu dan desi yang sejak tadi menunggunya dan bertemu kenuh saat menuruni tangga, ia ingin mengajak yuna bermain skate ring, yuna bingung karena ia juga terlanjur janji dengan kakaknya.
“ kamu ada janji?” kata kenuh
Yuna lalu mengajaknya ikut bersama dengan danu karena tempat yang ingin dituju danu dan kenuh adalah tempat yang sama.
“ bagaimana kalau kakak ikut denganku, karena tempat yang akan aku kunjungi adalah tempat yang sama. Kenuh setuju dan mengikuti yuna ketempat parkir dan betapa terkejutnya yuna saat bertemu danu laki-laki yang membuat dirinya menghindari yuna, laki-laki yang selalu bersama dengan yuna, danu dan kenuh berkenalan ia bahkan tidak tahu bahwa danu adalah saudara laki-laki yuna selama ini yang ia tahu kalau danu dan yuna sepasang kekasih. Kenuh merasa tidak enak hati kemudian ia memutuskan untuk tidak ikut.
“ maaf kalau aku akan menganggu kalian” tutur kenuh bersiap-siap pergi tetapi danu melarangnya.
“ ayo ikut saja dengan kami, lihat wajahnya kamu membuatnya bersedih” danu menepuk bahu kenuh menarik yuna dan dan pria itu menuju mobilnya, kenuh berusaha menolak tetap danu sangat memaksa karena ia tahu kalau adik perempuannya menyukai kenuh. sebelum meninggalkan kenuh dan yuna, danu mengatakan hal yang membuat kenuh kecewa
“ aku akan segera menyusul… ken, jaga dia baik-baik” danu mengedipkan matanya kepada kenuh.
Segera kenuh menyalakan mesin dan mengemudikan mobilnya menuju ketempat yang sama dengan danu, pria itu membahas tentang danu
“ kamu dan danu sangat dekat, buktinya dia sangat mengkhawatirkanmu” ujar kenuh
“ tentu saja kami berdua sejak kecil saling menyayangi, hanya kak danu yang aku punya” jelas yuna semakin membuat kenuh kecewa         
“ kalian benar-benar cocok, wajah kalian juga sangat mirip” tambah kenuh
“ tentu saja …?” ujar yuna mulai bingung tentang pernyataan aneh kenuh kepada danu dan dirinya.
“ maksudmu apa?” Tanya yuna lagi
“ danu pasti sangat bangga memiliki kekasih seperti dirimu” ujar kenuh.
Yuna tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata yang diucapkan kenuh yang salah paham dengan danu. Kenuh bingung dengan sikap yuna yang menganggap ucapannya hanya sebuah lelucon.
“ dasar pria aneh…!!” cetus yuna  menahan tawanya
            Setelah lama menunggu jawaban,yuna menjelaskan tentang danu , kakaknya sendiri,raut wajah kenuh berubah setelah mendengar penjelasan yuna.dia meminta maaf karena salah paham
“ karena kalian berdua seperti sepasang kekasih,waktu itu aku mendapat kalian berdua bergandengan tangan, itu dua tahun yang lalu aku merasa waktu itu………………!???” kenuh terdiam sejenak memikirkan kata-kata yan ingin sekali ia utarakan. Yuna menunggu jawaban kenuh tan tiba-tiba  diam. Kenuh membelokkan mobilnya masuk kearea parkir.
“ maaf, “ tutur kenuh masuk bersama yuna dan menghampiri danu yang tiba lebih dulu perasaan yuna berubah saat kenuh mengenggam tangannya memasuki mall besar sampai ke restoran tempat danu menunggunya, yuna melepas tangan kenuh saat dihadapan kakaknya.
Danu memperkenalkan adiknya kepada seorang pria yang juga sahabat danu tidak lama kemudian danu dan desi meninggalkan mereka bertiga.danu berusaha mengenalkan yuna kepada seorang pria  yang bernama Kelvin cukup lama mengobrol, Kelvin memutuskan untuk pergi.
“ baiklah malaikat, aku harus pergi lagipula sudah ada yang menemanimu” katanya pergi kebetulan kenuh mengenal Kelvin kekasih adik sepupunya.kenuh membawa yuna ke arena  skating.
“ kakak saja yang main aku akan menunggu kakak disini” ujar yuna kenuh tetap memaksa dan memakaikan skate blade pada yuna walaupun ia tahu yuna sama sekali tidak tahu bermain ski diarena.
“ aku bahkan tidak pernah bermain permainan yang sulit ini” jelas yuna memegangi ring arena kakinya masih kaku, kenuh tertawa sehingga orang-orang mengarahkan pandangan mereka kepada yuna dan kenuh. Kenuh menarik tangan yuna dan menunjuk beberapa pasang kekasih mengajarkan pasangan bermain ski.
“ kita berdua bukan sepasang kekasih dan lagi pula mereka itu sudah mahir melakukan ini, mereka itu Cuma memamerkan kemesraan mereka” tutur yuna kesal berusaha keluar dari arena, kenuh masih mengenggam tangannya dan menarik kembali yuna masuk ke arena dan memegangi pinggang yuna yang hampir jatuh, yuna tidak bisa menolak ia memegangi leher kenuh yang cukup tinggi untuk diraihnya, ia mengajak kenuh untuk segera keluar dari arena, perasaan yuna kembali kacau teringat terakhir kali yuna bisa sedekat ini saat kejadian yang terjadi dua tahun lalu.
“ jangan mengeluh kamu tidak akan bisa sebelum mencoba, kamu sudah dewasa jangan biarkan orang-orang disampingmu menganggapmu aneh dengan panggilan gadis remaja” bisik kenuh menasehatinya dan mengikuti langkah kakinya, yuna mendekatkan kepalanya di telinga yuna
“ lihat tubuhmu, tidak ada sesuatu yang bisa membuat laki-laki tertarik padamu” ujat kenuh, mendengar kenuh mengatakan hal itu yuna langsung melepas tangannya dari tubuh kenuh yuna terjatuh, dia hanya bisa memegangi bagian belakangnya yang sakit, yuna benar-benar malu,ini kedua kalinya kenuh memprotes tubuhnya, kali ini yuna sangat kesal, berusaha keluar dari arena melepas sepatu dan pergi memasuki lift, kenuh mengejarnya dan berhasil masuk bersama yuna berusaha membujuk yuna agar ia tidak marah, sesampainya dilantai dasar yuna bermaksud pulang tetapi kenuh kembali menekan tombol naik menuju lantai paling atas.
“ aku benar-benar bingung dengan sikapmu. Pria aneh..terkadang sikapmu itu membuatku bingung, apa laki-laki semua bersifat seperti itu?” tutur yuna panjang lebar
            Kenuh kembali memikirkan kata-kata yuna dia juga berusaha mencari dan menggali perasaanya kepada kenuh, pintu lift terbuka kenuh menarik tangan yuna menaiki tangga membawanya ke lantai atas, kenuh kembali melepaskan tangannya, angin bertiup hangat walaupun udara dan panas matahari yang sangat menyengat kulit, yuna mendesah.
“ betapa bodohnya aku bisa mengikutimu” ujar yuna terus menanyakan sesuatu yang bisa saja kan membuatnya lega, tanpa mengatakan apa-apa kenuh yang terlihat pusing, samar-samar ia melihat punggung yuna yang membelakanginya, kenuh menahan sakit, cairan darah keluar dari hidungnya. Tubuhnya tersungkur ditanah yuna yang baru menyadari berlari menghampiri kenuh, ia tidak bisa berteriak minta tolong karena tidak ada satu orangpun yang berada ditempat itu. Yuna mengeluarkan sapu tangannya membersihkan darah yang keluar dari hidung pria itu, kenuh masih tersadar ia masih sempat tersenyum dan meminta maaf kepada yuna.
“ jangan banyak bicara tunggu sampai darahnya tidak keluar lagi,..!? “ kata yuna
“ mungkin udaranya terlalu panas.. maaf merepotkanmu.” Ujar kenuh pelan
“ aku sudah bosan mendengar maafmu” tambah yuna
Tidak berapa lama kemudian kenuh bisa berdiri, dan membawa kenuh turun, yuna yang mengantinya mengemudikan mobil, membawa kenuh pulang sedangkan yuna pulang dengan taksi.
            Kenuh tidak bisa menahan sakit, ia segera kekamar meminum obat yang hanya bisa menahan sakit tanpa bisa memperbaiki keadaan dirinya, sore itu kenuh berbaring setelah meminum obat, dia memejamkan matanya mengingat perkataan dokter yang memvonis dirinya mengidap kanker, kerap kali ia bersedih memikirkan dirinya yang hanya menunggu kematian.
            Setelah kejadian itu kenuh dirawat dirumah sakit selama seminggu, semenjak itu juga yuna tidak pernah bertemu kenuh lagi yang ada dibenaknya kenuh sibuk mempersiapkan studi akhirnya karena sebentar lagi pria itu akan wisuda maka dari itu kenuh tidak pernah muncul dihadapannya.
            Dua minggu berlalu kenuh masih belum terlihat sama sekali, yuna tidak berani menanyakan tentang kenuh kepada teman-temannya ia merasa hatinya sedang merindukan seseorang yang tiba-tiba tanpa kabar.hari ini dia akan keperpustakan mencari bahan kuliahnya yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampusnya. Berjalan selama sepuluh menit tidak terasa baginya.
Hari ini pengunjung tidak seperti biasanya, begitu sepi hanya terlihat beberapa orang, sambil mencari-cari buku dan mencari tempat duduk paling pojok, tempat yang sangat di sukainya, serius mendalami bacaanya, seseorang duduk disampingnya ia tidak begitu peduli. Tidak lama kemudian laki-laki yang ada disampingnya menutup dan mengambil buku yang dibacanya, yuna berbalik dan siap memarahinya tetapi amarah yuna seperti api yang tersiram air, ia terlalu senang bertemu dengan kenuh sampai-sampai ia memeluknya dan menangis di bahu kenuh.
            “ aku tidak tahu kenapa? Tapi aku……”ujar yuna,  kenuh menutup kata-kata yuna, dan berbisik ditelinganya
            “ sudahlah aku juga merasakan hal itu” kata kenuh mengajaknya berjalan-jalan, kenuh tidak mengerti akan perasaanya yang sangat menyayangi yuna , saat bersamanya kenuh tahu dia akan menyakiti, hatinya terasa ringan menatap senyum yuna, walaupun hatinya berdebat seperti angin yang berbisik
            “ maafkan aku memberimu harapan yang tidak pasti meski aku tahu perasaanmu yuna, sikapku akan menyakitimu tapi inilah yang kurasakan aku justru sangat sakit bila membiarkan hati ini jujur kepadamu walau aku tidak bisa berkata-kata, kamu membuatku bertahan untuk ini, kamu obat hatiku yuna, aku tidak bisa memilikimu dan kamu akan sakit
            Hari ini ia begitu puas begitupun dengan yuna waktu berlalu terlalu cepat, kenuh semalaman terus mengurung diri dalam kamar walaupun orang tuanya memaksanya. Saudara laki-laki kenuh masuk menanyakan apa yang terjadi padanya.ia menceritakan semua yang dialaminya. Rio menasehati kenuh
“ ingatlah Stefani sudah menerima segala kekuranganmu walau ia tahu tentang penyakitmu, jangan rusak semua ini karena gadis itu” ujar rio
“ aku belum mengatakan apa-apa padanya” jelas kenuh
“ken, dengarkan aku baik-baik.! Jauhi dia kamu dan Stefani akan menikah” rio berdiri meninggalkan kenuh sendiri, kata yang terucap dibibir kenuh.’perasaan ini begitu sakit, aku tidak bisa’ ia terkadang menyesal telah mengenalnya.



menunggunya
            pagi menjelang, kenuh menunggu yuna di pintu masuk gerbang kampus, dari kejauhan dia melihat yuna berjalan dengan seorang pria yang terlihat akrab dengannya, pria yang bersamanya adalah iyal ketua tingkat yuna, kenuh memutuskan tidak menghampiri yuna, ia masuk lebih dulu baru melangkah yuna berlari menghampiri kenuh, menanyakan kabarnya.
Kenuh ingin mengajaknya kesuatu tempat dan akan menjemputnya setelah selesai jam kuliah.       Iyal sekaligus teman sebangkunya juga cukup lama mengkagumi yuna, ia menanyakan tentang kenuh .
“ kamu dan dia menjalin hubungan?” bisik iyal, yuna yang serius memperhatikan dosen terkejut mendengar pertanyaan iyal.
“ sama sekali bukan, aku dan dia sekedar teman, “ tutur yuna singkat
            Iyal sedikit lega mendengar kata-kata yuna, kini ia tidak akan mendiami perasaannya lagi, saat ini ia akan memberi perhatian untuk mendapatkan perasaanya. Selesai kuliah yuna keluar bersama iyal dan kenuh sudah datang menjemputnya, iyal menatap kenuh tajam pria yang juga sama-sama menyukai yuna.
            Iyal melihat mereka pergi dengan perasaan cemburu tentunya, sambil mengemudikan mobil, kenuh menanyakan tentang iyal kepada gadis itu.
            “ iyal sepertinya menyukaimu terlihat pandangannya saat melihat kita berdua bersama” ujar kenuh
            “ bagus kalau dia menyukaiku itu bertanda kalau aku masih menarik dan bisa mematahkan ucapanmu tentang tidak akan ada pria yang tertarik padaku,” katanya tersenyum.
            Sampailah mereka, yuna di bawa ke pantai tempat dimana kenuh selalu pergi, walaupun yuna belum tahu maksud kenuh membawanya ketempat ini, gadis itu hanya mengikuti kenuh tanpa bertanya sedikitpun, yuna berhenti membiarkan kenuh berjalan lebih dulu, memperhatikan pria yang ia sukai dari jauh memungut beberapa kerang dia begitu menikmati suasana yang tenang tanpa satu orang pun yang menganggunya, gadis itu begitu bahagia bisa bersama dengan kenuh walau ia sendiri tidak tahu perasaan yang dimiliki kenuh sama ataukah hanya bertepuk sebelah tangan.           
            Yuna merebahkan tubuhnya di atas pasir tanpa beralaskan apa-apa, kulitnya yang putih terpancar jelas di bawa terik matahari, tak lama kenuh ikut berbaring disampingya, mereka berdua memandang satu sama lain cukup lama, kenuh menutup matanya, yuna memperhatikan wajah kenuh, satu-persatu, bibirnya, mata bahkan hidungnya, entah berapa lama yuna menatap kenuh yang tertidur, perasaannya berkata” cinta itu datang, kamu tahu perasaan ini kepadamu?”. Cahaya matahari yang tadinya panas tiba-tiba berubah gelap dan mendung, yuna bangun duduk disamping kenuh, yuna mendekatkan wajahnya dengan maksud bisa melihat wajah kenuh dengan jelas, tangan yuna terangkat merapikan rambut kenuh yang menutupi matanya dengan pelan agar kenuh tidak terbangun, menyentuh hidung dan bibir serta pipinya, yuna tidak memikirkan hal apapun kecuali keinginannya bisa dekat seperti saat ini, hanya kesempatan ini ia bisa melihat kenuh yang diam tanpa membuat yuna kesal sedikitpun.
            Sementara itu kenuh yang sebenarnya tidak tidur bisa merasakan tangan hangat yuna menyentuhnya, segala kesedihan dan tentang penyakitnya ia lupa terbersit perasaan ‘aku mencintaimu lebih dari kekasihku, lebih dari apapun walau hanya sesaat mengenalnya, malaikat yang begitu cepat mengubah hatiku iyalah dirimu yuna’.tetapi tubuh kenuh terasa pegal ia tidak tahan tanpa bergerak sedikitpun sejak beberapa jam berlalu, agresif secara tiba-tiba tangan kenuh bergerak, meraih tangan yuna dan menarik tubuhnya lalu membuka matanya, yuna berusaha melepas genggaman tangan kenuh, yuna bisa merasakan detak jantung kenuh, wajah mereka lebih dekat tubuh yuna tersihir dengan tatapan kenuh kepadanya, tubuhnya kaku, hembusan nafas yuna yang tidak ada jeda-jeda, tiba-tiba petir mengelegar ditelinga mereka, gerimis membasahi kedua tubuh mereka, yuna yang terkejut langsung berdiri dan berlari menuju mobil untuk berteduh, hujan turun begitu deras tanpa kompromi, pakaian yuna sudah basah kuyub sebelum sampai, yuna berhenti dan tersenyum mengingat senyuman tulus kenuh kepadanya, yuna mengangkat kedua tangannya dan, kepalanya diangkat ia memejamkan mata, merasakan titik demi titik bulir air yang turun dari angkasa langit, kenuh menghampiri yuna, memeluk tubuh yuna, inilah manusia yang di rundung bahagia, tubuh yuna menerima tubuh kenuh memeluk dirinya, perasaan yuna berubah menjadi aneh sesaat sebelum kenuh yang memeluknya sangat erat kini lepas, melihat tubuh kenuh jatuh dan tidak sadarkan diri, ia tidak tahu harus melakukan apa., secara perlahan yuna menari tubuh kenuh masuk kedalam mobil, sangat berat menarik tubuh kenuh yang lebih besar, yuna membaringkan tubuhnya didalam mobil, menyalakan pemanas mencari sesuatu yang bisa menutupi dan membuat tubuh kenuh hangat, beruntungnya kenuh mempunyai selimut dan beberapa pakaian yang selalu dibawanya.
            Seketika itu yuna juga tidur karena lelah menunggu kenuh sadar, tak lama kenuh sadar, lagi-lagi darah keluar dari hidungnya dan untungnya yuna tidak mengetahuinya dengan segera kenuh meminum obat yang sedikit mengurangi rasa sakitnya, ia kasihan melihat yuna yang kelelahan, tertidur masih menggunakan bajunya yang basah, pria itu mencari baju yang bisa yuna gunakan, baju kemejanya yang cukup besar dan bisa mengurangi dingin agar gadis itu tidak masuk angin,.
            Tangan kenuh bergetar ia agak takut jikalau yuna tiba-tiba bangun dan mengira dirinya akan berbuat macam-macam, sedikit ragu kenuh menganti pakaian yang dikenakan yuna.,pria itu diserang rasa ngantuk akibat pengaruh obat yang dikomsumsinya, langit masih saja menumpahkan air yang ditampungnya.
            Sepanjang hari mereka bersama, kenuh membuka matanya, hujan kembail reda tetapi langit sudah gelap karena malam telah tiba, waktu menunjukkan pukul tujuh, kenuh belum bangun, yuna memperhatikan dress yang digunakannya berganti kemeja milik kenuh, yuna menjerit kenuh terbangun yuna menjauh dan mendorong tubuhnya seraya dalah hati berkata ‘pria ini sudah pernah mengatakan sesuatu tentang tubuhku, dan sekarang dia melihatnya, apa yang harus kulakukan !! bagaimana aku harus bersikap padanya’.
Yuna menarik selimut dari kenuh menutupi wajahnya.
“ apa yang sudah kamu lakukan,” yuna tidak bisa berkata apa-apa ia masih menutupi wajahnya dengan selimut sehingga suaranya tidak begitu jelas.
“ maksudku baik dan lagi pula……..” kenuh menyumbat telinganya mendengar jeritan yuna dan menutup mulut yuna.
“ hentikan teriakanmu itu untungnya tidak ada penduduk disekitar sini, kalau ada mereka akan menuduh kita berbuat zina, dan langung menikahkan kita” lanjut kenuh kembali melanjutkan ucapanya.
“ lagipula aku tidak menyentuh apa-apa, dan itu hanya…” kata kenuh gugup
“ hanya apa. Dasar……!!!” yuna mengacak-acak rambutnya sendiri, yuna membuka pintu dan pindah dan menyetir melaju dengan cepat dan mengerem tiba-tiba membuat kenuh khawatir akan terjadi sesuatu.
“ yuna hentikan… berhentilah bersikap seperti itu, aku tidak tega melihatmu kedinginan tidur dengan tubuh basah kuyub seperti itu, tubuhmu membiru dan terluka gara-gara berusaha membawaku kemobil. Percayalah padaku!!” jelas kenuh membentak yuna walau ia sangat menyesal, yuna menginjak rem dan berhenti, perkataan kenuh membuatnya hangat yuna masih terdiam mendengar kenuh.
“ maaf membuatmu kesusahan selama bersamaku” tambah kenuh
Perasaan yuna masih kesal dan hanya mengatakan kepada kenuh dan menyuruhnya melupakan hari ini dan cukup mereka yang tahu, yuna kembali menyetir menuju rumahnya dan turun begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun kepada kenuh, yang hanya tersenyum melihat malaikat pengambil hatinya.
Waktu menunjukkan pukul Sembilan malam kenuh membawa kebahagian yang tidak bisa terlupa, ia menaiki tangga ibunya sejak tadi menunggu dan lega bis melihat kenuh pulang dengan membawa senyuman yang tidak biasa.ayahnya memanggil dan menyuruhnya duduk di sofa
“ dari mana kamu dengan pakaian basah seperti itu?” Tanya ayahnya kenuh hanya menjawab dengan alasan yang masuk akal, rio datang
“ dia habis bertemu dengan gadis yang dibawanya kerumah sakit, gadis yang tersesat bersamanya. Gadis itu yang membuatnya bahagia” tutur rio.
Ibunya mendekati kenuh mengusap dada anaknya itu
“ ibu tidak tahu apa yang kamu pikirkan, demi kebahagian? Kamu yang memilih dan memutuskan” kata ibunya ia sangat mengerti ucapan tersirat ibunya ia hanya bisa mengucapkan kata maaf dihadapan keluarganya sendiri, kenuh masuk kekamar, ia bingung dengan apa yan ia lakukan, dilain sisi ia tidak bisa menahan perasaanya yang deras kepada yuna.
             Aktifitas yuna berlanjut dengan kesibukan tugas kuliah semesternya, hari berlalu tanpa terasa, semenjak kebersamaannya dengan kenuh yuna cepat melupakan kenuh jia ia kenuh tidak sering menghampirinya, karena ia tahu yuna akan bertemu lagi saat wisuda kenuh bersamaan dengan danu.
            Hari itu dikampusnya suasana sangat ramai dan kendaraan sejak tadi penuh di parkiran, untung yuna datang lebih cepat karena yuna ditunjuk sebagai juru foto dan kamera, ruangan hampir penuh, keluarga yuna duduk tidak terlalu jauh dari panggung, agar ia bisa melihat dengan jelas putranya.
            Diakhiri tepuk tangan dan penerimaan piagam bertanda berakhirnya acara tersebut, yuna akan menghampiri kenuh dan memberinya selamat, yuna menunggunya dipintu keluar, tidak lama kenuh keluar, yuna begitu sulit mendekati kenuh gara-gara banyaknya orang.kenuh tersenyum padanya, seorang wanita cantik, tinggi, kulitnya bersih memancarkan cantik alami mengandeng tangan kenuh, yuna berusaha mendekati dan menyapanya, tapi danu kakaknya memanggilnya kembali pulang, rencananya hari yuna akan mengundang kenuh tetap niatnya diurungkan, danu membuat pesta kecil-kecilan ia tidak menyangka acara yang tadinya hanya kakek,ibunya serta desi kekasih danu bertambah dengan hadirnya dian,intan serta raka yang menambah jumlah orang menjadi lebih ramai, iyal pun tidak ketinggalan.
            Yuna bercengkrama bersama sahabat-sahabatnya sekedar mengingat masa-masa sma mereka, yuna pamit meninggalkan keramaian memandang foto ayahnya yang cukup lama dan mulai usang tertempel didinding, yuna meneteskan air mata mengingat ayahnya tidak bisa merawat dan melihat dirinya dan danu tumbuh, ayahnya meninggal saat umurnya 10 tahun, meninggal akibat kanker darah, masih terbayang di ingatannya orang yang ingin mendonorkan tiba-tiba membatalkannya,ibunya menghampiri yuna, memeluknya anaknya menatap foto suaminya seraya berkata’ lihatlah anak kita, mereka tumbuh dengan cepat dan bisa membanggakanmu’.
Yuna meminta maaf kepada ibunya karena membuatnya mneneteskan air mata ia sangat bersalah, yuna tidak tega melihat ibunya meneteskan air mata, yuna mengantarkan ibunya istirahat, yuna menghela nafas sambil menuju kedapur mengambilkan minuman untuk teman-temannya, yuna yang tubuhnya berada di antara sahabatnya dan pikirannya melayang kesuatu tempat, iyal menyapa yuna dan ia terkejut sehingga gelas yang dipegang yuna jatuh dan pecah, iyal sigap memungut pecahan dan meminta maaf.
“ aku minta maaf,  “ kata iyal memungut satu persatu pecahan, yuna melarang kenuh melakukannya dan membuat tangan iyal terkena pecahan beling.
“ biar pembantu yang membersihkannya, lihat tanganmu ini, kalau tidak segera di obati akan infeksi” katanya meraih tangan iyal mengobatinya, sangat puas perasaan iyal bisa melihat yuna tersenyum dan memberikan perhatian kepadanya, iyal tersenyum terus memperhatikan yuna dan berterima kasih kepadanya, iyal masih memandangnya yuna memukul bahunya dengan keras yuna tertawa.
“ tatapanmu itu membuatku gugup, bersikap apa adanya saja padaku, bagaimana kalau aku jatuh cinta padamu” tutur yuna membereskan kotak obat, iyal menyentuh kepala yuna
“ ternyata kamu bisa juga bercanda, aku kira kamu itu gadis yang tidak menyenangkan, dan kalau kamu jatuh cinta padaku, itu akan semakin bagus.”kata iyal dengan serius
“ ayo kita keluar, mereka menunggu kita” yuna beranjak disusul iyal, setelah cukup lama mengobrol, hari semakin malam, semuanya juga telah pulang, yuna berlari kekamar menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur, memandang langit-langit kamar terbersit dipikirannya bertanya-tanya siapa wanita yang bersama, mengandeng tangan kenuh, atau hanya Cuma saudara perempuannya, yuna mengambil handphonenya mencari nama kenuh dikontakya, menekan satu persatu huruf membentuk kalimat yang bermakna, sekedar menyapa dan mengucapkan selamat malam kepada kenuh, yuna begitu lelah membuatnya langsung tertidur lelap.
            Sementara itu kenuh yang sedang berkumpul dengan keluarganya serta kedatangan Stefani, kenuh memandang layar handphonenya membuka pesan yuna, Stefani yang duduk disampingnya menanyakan apa yang dipikirkan kenuh, gadis itu mengajaknya ke halaman belakang agar mereka bisa bicara dengan leluasa.
“ beberapa minggu lagi kita akan segera menikah, apa yang merisaukanmu, apa ini tentang pernikahan kita?” Tanya Stefani yang cukup lama mengenal kenuh.
“ ini masalah hidupku yang entah kapan seperti ini. Seharusnya kamu yang memikirkan tentang pernikahan ini, apakah aku pantas untukmu.!” Ujar kenuh gadis itu mengengam tangannya,
“ apapun yang terjadi aku akan selalu menemanimu, berada disampingmu, aku yakin tuhan tidak akan memberi cobaan kepadanya sebatas kemampuan yang dimilikinya” tutur Stefani menasehati membuatnya percaya diri dan mengembalikan semangatnya kemudian memeluk kenuh membisikkan penyemangat buat pangeran hatinya.
“ kamu percaya tidak akan adanya keajaiban? Keajaiban itu akan datang kepadamu..?”





Don’t forget me
         Malam begitu panjang bagi kenuh, jendela di biarkan terbuka agar angin bisa bebas masuk, udara mengetarkan tulang-tulangnya tapi semua itu seakan tidak terasa hatinya saat ini dirundung kegelisahan dan kerinduan kepada yuna, mengingat kebersamaanya , pertama kali menciumnya, kejadian itu meninggalkan kesan yang sangat mendalam baginya mulutnya hanya bisa mengucapkan kata-kata mencintai yuna dan tidak bisa memilikinya, kenuh memejamkan matanya mengantuk, bersamaan dengan itu seakan-akan ada hubungan bathin di antara mereka, yuna tiba-tiba terbangun, keringat membasahi tubuhnya seolah-olah dia sudah berlari, mimpinya muncul lagi tentang malaikat pengambil hati yang menusuknya, yuna melihat jam digital yang menunjukkan pukul Sembilan pagi, bergegas yuna mandi ia sudah terlambat, hari ini dia mengikuti ujian final, ditambah lagi kesibukannya mengurus pernikahan danu yang akan berlangsung saat pergantian tahun, sengaja yuna memilih waktu seperti itu agar  terkesan sangat fenomena.
            Yuna menarik nafas, ia cukup lelah dan kurang semangat hari ini gara-gara pesan singkat yang dia kirim sama sekali tidak mendapat respon, iyal menghampirinya dan menanyakan apa yang terjadi padanya,
“ wajahmu sangat kusut hari ini, jangan-jangan soal – soal final test tadi menyusahkanmu” kata iyal yang dipikirkan yuna saat ini mengirimkan pesan singkat mengajal kenuh mencari lokasi pra wedding danu serta melihat undangan yang sudah dipesannya, tetap tetap saja tidak mendapat respon sama sekali.
            Yuna tidak ingin kecewa berkepanjangan sebagai gantinya ia mengajak iyal dan menunggu persetujuannya yang cukup lama berpikir membuat yuna penasaran.
“ tentu saja aku ada waktu untukmu” iyal begitu semangat menarik tangannya menaiki motor milik iyal, iyal berjanji akan membawanya ketempat yang terkenal di kota ini, berjam-jam mencari lokasi tetap saja yuna belum menemukan tempat yang sesuai dengan keinginannya, ia mencari tempat yang tinggi, terbuka dan angin bisa bertiup alami, yuna akan memakai konsep era 90-an untuk kakaknya.
“: masih ada tempat yang belum kita kunjungi dan aku yakin kali ini kamu akan suka, tapi jaraknya agak jauh dekat dengan perbatasan?” ujar iyal waktu sudah sangat siang, terlebih dahulu iyal mengajak yuna untuk makan siang,mereka kemudian masuk ke warung yang berada dekat dari taman, yuna ingin sekali makan nasi goreng,iyal Cuma mengikuti selama bersamanya, apapun akan ia lakukan.
“ maaf gara-gara hari ini, kamu menunda semua acaramu!” katanya kepada iyal
“tidak apa-apa lagi pula aku juga senang, habiskan makanamu kita akan ketempat itu” ujar iyal membuat yuna penasaran, sesekali memperhatikan yuna makan dengan manis itu yang  terucap dihatinya.
Dari kejauhan kenuh juga berada ditempat itu memperhatikan mereka, nafas kenuh sesak, wajahnya kesal hatinya meminta maaf karena ia tidak bisa menemani yuna dan beberapa hari ini ia tidak menghiraukannya, ia menghindar agar yuna tidak terlalu berharap padanya”
Stefani yang bersamanya aneh melihat sikap kenuh yang akhir-akhir ini mulai berubah padanya.
“ apa kamu ingin kita masuk kewarung itu..?” Tanya Stefani.
“ tidak, aku akan mengantarmu pulang, karena hari ini aku ada janji bertemu dengan dosen” ujar kenuh sedikit berbohong, Stefani memaksa ikut menemani kenuh yang menolak dengan alasan teman-temannya akan membuat pesta sampai larut malam.
Sedangkan yuna dan iyal kembali melanjutkan perjalanannya, kali ini tempat yang ditunjukkan oleh iyal benar-benar sesuai dengan keinginannya, dataran tinggi dan permandian air panas, pohon berdahan yang kering berguguran, yuna menjelajah dan menaiki anak tangga yang cukup panjang keatas, tempatnya cukup jauh dan tinggi bukit kecil yang sudah terkenal indah dengan pemandangan laut serta sore yang selalu ditunggu menanti matahari terbenam indah merupakan sesuatu yang sangat nenyenangkan bagi yuna, iyal mengatakan kepada yuna bahwa dia akan mengatakan perasaan dan membawa wanita yang sayanginya kelak, sebaliknya yuna mengatakan hal yang sama dengan iyal.
“ bagaimana jika kamu adalah wanitanya dan sekarang aku akan mengatakanya,” tutur iyal, yuna yang mendengarnya mengucapkan kalimat itu dianggap bercanda olehnya.
“ aktingmu itu menyakinkanku, aku harus segera pulang dan memperlihatkan gambar-gambat yang kuambil hari ini” ujar yuna kali ini gadis itu membuat iyal bingung akan sikap yuna.
Karena terlalu senang yuna tidak hati-hati saat menuruni tangga sehingga kakinya terkilir, iyal membantunya berdiri tetapi yuna tidak bisa melangkahkan kakinya, iyal kemudian mengendok yuna di punggungnya.
“ maaf iyal, hari ini aku benar-benar membuatmu susah, seharusnya aku pergi saja sendiri tanpa melibatkanmu” ujar yuna
“ justru aku senang bisa membantumu,” kata iyal
“……………….dan bisa sedekat ini denganmu…!!”pikir iyal tersenyum bahagia.
“ tapi tetap saja aku tetap menyusahkanmu” lanjut yuna
Yuna sudah tidak bicara apa-apa lagi, begitupun iyal yang kemudian memakaikan jaketnya kepada yuna untuk menutupi badan yuna yang kedinginan, betapa bangganya dia bisa bersama yuna selama satu hari penuh, membuatnya semakin percaya akan bisa memiliki yuna cepat atau lambat.
Esok harinya yuna berencana keperpusatakaan mengembalikan buku yang di pinjamnya, setelah ini yuna akan akan bertemu dengan danu melihat gaun pengantin, setelah cukup lama, yuna berpamitan kepada danu pergi lebih dahulu. Saat melangkah keluar toko tak disangka-sangka seseorang telah berdiri di hadapannya, yuna mencoba menghindar.
“maaf aku buru-buru , tidak ada yang pentingkan? Aku harus ke sesuatu tempat” yuna mencoba menghindar agar hatinya tidak bingung dengan perasaan yang dimilikinya ia menjauh dari kenuh yang segera menarik tangannya, yuna menarik nafas, ia tidak ingin melihat wajah kenuh yang masih saja diam.
“ dasar pria aneh..!! begini cara kamu memperlakukan wanita ? entah alasan apa membuatnya berharap dan sekaligus bingung akan sikapmu..” ujar yuna yang tertawa sinis menyindir dirinya sendiri, mendengar ucapannya, kenuh melepaskan genggamannya, yuna menahan air matanya, berusaha tetap kuat di hadapan pria itu yang membiarkannya pergi, yuna melangkah yang terpikir saat ini hatinya sedikit lega yuna berharap kalau pria itu akan menghalanginya pergi, yuna menunggu taksi tekanan perasaanya mengebu, yuna menaiki taksi, tiba-tiba kenuh meghampiri taksi membukanya dan masuk kedalam duduk disamping yuna, tanpa mengatakan apa-apa. Kenuh menyodorkan sejumlah uang kepada supir taksi dan menyuruhnya pergi sesuai dengan petunjuk kenuh.
Yuna berusaha turun dari taksi  yang sudah jalan, mengancam kenuh akan melompat turun, tetapi kenuh tahu kalau dia tidak akan berani melakukan itu, yuna sudah sangat kesal, yuna mengambil handphone menekan nomor polisi.
“ hentikan mobilnya sekarang atau aku menelepon polisi dengan tuduhan kamu ingin menculikku.” Ancam yuna yang tiba-tiba kenuh merebut handphone milik yuna, melepas baterai dan memasukkannya kesaku celana, kini ia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali melipat kedua tangannya membelakangi kenuh.
Taksi berhenti tepat didepan gedung olahraga, kenuh membuatnya bingung dan menyuruh keluar dari taksi, yuna tidak habis pikir pria itu tidak memikirkan perasaannya, bahkan masih sempat mengajaknya kegedung olahraga.
“ apa yang kamu pikirkan sebenarnya,?? Menyuruhku menemanimu menonton pertandingan…!!! Kakak membuatku gila..” katanya mengikuti langkah kenuh yang tidak mengatakan apa-apa kepadanya.kenuh membawanya masuk ke dalam ruangan basket yang kosong, yuna duduk di kursi ia hanya meperhatikan kenuh mengambil bola dan melemparnya ke ring berulang-ulang, ia menunggu apa yang akan di jelaskan pria itu kepadanya.
“ aku minta maaf hanya ini yang bisa aku lakukan….” Tutur kenuh yang lelah dan berkeringat. Yuna menunggu apa yang akan dikatakan selanjutnya
“ hanya ini untuk bisa membuatku lebih dekat denganmu” ujar kenuh
“ dengan cara ini?? Menurutmu apa yang kurasakan saat kamu melakukan ini. Tiba-tiba hadir, dan pergi seenaknya saja. ! kamu pikir ini gampang memahami seseorang yang belum tentu menyimpan harapan” ujar yuna, kenuh menjatuhkan bola yang dipegangnya melihat yuna dari atas bangku penonton yang menatapnya kosong.
“ lupakan,, apa untungnya aku mangatakan ini. Perasaan cepat berubah sebelum memiliki, untuk apa……???” yuna berdiri dari kursi dan beranjak pergi pertanyaannya tidak mendapat jawaban  apapun.
Yuna menarik nafas, melegakan perasaannya tersenyum kepada kenuh, berusaha memahami hatinya sendiri, yuna tidak ingin egois gara-gara hal yang tidak berarti.
Dari jauh kenuh memanggilnya menyuruh yuna tidak pergi. Mendengar kenuh mengatakan itu membuat seluruh tubuh menuruti ucapan kenuh bagaikan angin yang menyentuh sanubari menhangatkan kekosongan hatinya, kenuh melangkah mendekati yuna, yang berdiri diam.
“ tetaplah disisiku walaupun hanya sesaat, “ ujar kenuh
“ aku bahkan tidak mengerti apa yang terjadi, aneh aku mengikuti ucapanmu” ujar yuna masih membelakangi kenuh yang tiba-tiba memeluk tubuhnya, yuna hanya diam, cukup lama kenuh memeluknya sampai kenuh yang berbisik kepadanya,
“ aku mohon, jadilah malaikatku aku ingin kamu tetap disini, disisiku,” kata kenuh memejamkan matanya tepat disamping wajah yuna.
“ jangan selalu membuatku bingung.” Tambah yuna yang hatinya rancu bagaikan benar kusut yang tidak bisa dibenahi lagi
“ aku hanya ingin memastikan perasaanku, agar aku tidak menyakitimu tapi yang menbuatku sakit adalah tidak berada dipikiranmu, aku hanya menyakinkan. Dan maaf membuatmu seperti ini” lanjut kenuh
“ tapi mengapa, kenapa aku, dalam pertemuan yang singkat??” Tanya yuna
“ karena aku juga tidak  tahu..!” suasana berubah saat itu langit kembali menjatuhkan tetesan-tetesan airnya, bagaikan langit yang  terharu melihat kisah mereka.
“ kamu tahu,? Ucapanmu seperti perpisahan yang tersirat” ujar yuna
“ kebingungan memutar dikepalaku, apa perasaan ini sekedar mengagumi atau…………..!!” kenuh melanjutkan ucapan yuna
“ karena aku mencintaimu “
Mulut yuna tidak bisa berucap mndengar bisikan kenuh yang mendalam, terlalu lama ini tersimpan sampai pada akhirnya tentang mereka diketahui masing-masing hati. Tidak akan ada yang tahu…..!!
Siapa…..!!!
Angin datang bertiup di musim basah yang membuat sebagian orang malas beraktivitas pria yang dihadapkan pada dua masalah sekaligus, pernikahan yang akan tejadi dan hati yang di sakiti demi keegoisan hati yang tidak bisa di tahannya, keyakinannya akan umurnya yang tidak lama lagi, kesakitan sudah sangat terasa, kenuh dibawa kerumah sakit, ingatan tentang yuna yang membuatnya harus kuat, janjinya hari ini harus ia tepati kepada yuna, kencan pertama mereka, waktu menunjukkan pukul dua siang kenuh tersadar, tubuhnya sangat lemah, wajahnya masih pucat demi keinginannya ingin menepati janjinya, kenuh melepas infusnya , Stefani hanya bisa membiarkannya pergi, ia menangis tidak ada yang bisa ia lakukan mendengar cerita kenuh tadi malam, menceritakan semua tentang yuna, Stefani berusaha menerima ucapan kenuh, karena gadis itu berhasil membuat hidupnya lebih kuat dan semangat menjalani sisa hidupnya.
Meskipun masih pusing kenuh tidak bisa membawa mobil, sehingga ia menyewa taksi, sampailah ia dirumah yuna yang sangat ramai dengan keberadaan keluarganya, kenuh di sambut ramah oleh ibunya, yuna pamit pergi menarik tangan kenuh keluar.
“ apa yang kau lakukan, ini tidak sopan..!!” ujarnya mengikuti naik taksi dan pergi
“ aku tidak ingin mereka nantinya bertanya-tanya tentang hubungan kita” jelas yuna
“ kenapa tidak mengatakannya dengan jujur” ujar kenuh
“ kakak tidak paham dengan situasi..” tambah yuna, kenuh yang memaksakan keadaanya berusaha tidak menunjukkan sakitnya kepada yuna, gadis itu sedikit khawatir dengan keadaan kenuh, yuna menunjukkan jalan ke tempat yang pernah dikunjunginya bersama iyal,
“ permandian air panas, kamu mengajakku mandi ditempat ini” ujar kenuh
“ jangan berpikir macam-macam? Ikuti aku..” kata yuna melangkah lebih dulu
Mengayunkan langkahnya dengan semangat, sesampainya angin bertiup membuatnya sejuk, dressnya menari tertiup angin, hati sedikit terobati, kekacauan hati kenuh tersenyum melihat gadis itu tersenyum lepas di hadapannya,
“ bagaimana kamu bisa tahu tempat ini atau seseorang pernah mengajakmu sebelumnya?” Tanya kenuh, tetapi yuna tidak menjawab.
Tepat mereka sampai, pemandangan yang mengejutkan yuna, matanya tertuju kepada sepasang kekasih yang seakan larut dengan indahnya cinta sampai-sampai tidak menghiraukan orang yang akan memandangnya, kekasih yang mencurahkan perasaannya dengan ciuman, kenuh menarik tangan yuna menjauh
“ jangan ganggu mereka, kita cari tempat lain, “ ujarnya membawa yuna duduk di kursi yang tiba-tiba memikirkan sesuatu.
“ apa yang kamu pikirkan, jangan-jangan kejadian tadi terbayang dibenakmu, gadis aneh” ujar kenuh memancing yuna kesal
“ entahlah, aku Cuma teringat sesuatu yang sulit aku ingat,” ujar yuna mencoba menggali yang berusaha tumbuh, tidak lama yuna mengejutkan kenuh yang membahas saat pertama kali mereka pergi bersama di pertunjukkan teater music.
“ saat tertidur aku bermimpi, mimpi yang aneh seseorang menciumku.” Ujar yuna yang wajahnya merah, kenuh yang biasanya membuat yuna kesal mengalihkan pembicaraan.
“ perutku sudah lapar, bisa kita makan siangnya sekarang” tutur kenuh membuka kotak makanan yang di bawa yuna langsung dimasak sendiri olehnya.
Seperti mimpi baginya bisa menghabiskan waktu bersama pria yang ia sukai, selesai menyantap makanan penutup buatan yuna, kepala kenuh pusing, wajahnya pucat, darah kembali keluar dari hidungnnya, yuna terkejut mencari bantuan orang yang ada ditempat itu, tapi tidak satupun ia temukan, ia takut meninggalkan kenuh sendirian, yuna memegangi kepala kenuh yang masih sadar walaupun suaranya tidak terlalu jelas, yuna tidak tahu harus melakukan apa, yang hanya menangis, meneteskan air matanya ke wajah kenuh yan g tersenyum.
“ gadis bodoh, lihat dirimu terlihat aneh menangis,” kata kenuh meminta izin padanya untuk beristirahat sejenak, yuna tidak bisa menanyakan lebih banyak kepada kenuh, dan menunggunya bangun menjelaskan apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini.
Entah berapa lama kenuh tertidur, yuna sudah tidak bisa menahan kakinya yang mati rasa, ia hanya bisa sabar sampai pria itu terbangun, yuna terus berharap laki-laki yang ia sukai baik-baik saja, agar ia bisa melihat matahari terbenam bersamanya, tak lama kemudian kenuh terbangun meminta maaf kepada gadis yang selalu setia menunggu jawaban pasti darinya, tetap saja kenuh bersikeras tidak akan memberi tahu apa yang terjadi padanya,yuna berdiri kesabaranya habis untuk mengerti kenuh, air mata gadis itu tidak bisa ia bendung lagi menyalahkan dirinya sendiri, kenuh tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengengam jari-jari yuna
“ maaf, aku ingin suatu saat nanti mencintaiku atau tidak mencintaiku,aku ingin kamu tetap menungguku, tetaplah di sisiku untuk saat ini,…… yuna ku mohon jangan menangis” ucap kenuh yang langsung membuat perasaan yuna seperti es yang mencair, yuna membalikkan tubuhnya agar ia bisa melihat wajah kenuh.
“ apa maksud dari kata-katamu, apa ini perpisahan? Sebenarnya apa yang terjadi kepada kakak?” teriak yuna
“ apa kakak menyembunyikan sesuatu dariku?” ujarnya, kenuh memeluknya
“ bukan saatnya aku memberi tahumu, bukan hari ini aku tidak ingin merusak suasana yang susah payah kehatiku jadi jangan paksakan, aku mohon bisa kah kamu bersabar sebentar saja……….?” Ujar kenuh, kini ia tidak bisa mengucapkan sependek kalimat apapun kecuali memahami masalah pria itu.
“ biarkan aku memelukmu” lanjut kenuh akan mengawali kesakitan hati gadis itu, yuna menarik nafas
“ baik,,! Aku akan mencoba untuk mengerti… dan apa kamu bisa melepasku sekarang “ ujar yuna tubuhnya kesakitan akibat kenuh memeluknya dengan erat, dan mengajak kenuh pulang.
“ apa tidak terlalu cepat, belum tentu besok cuaca secerah ini, sayang kita berdua tidak bisa menikmati bintang besar petang ini.” Kata kenuh menatap gadis itu penuh kasih sayang hatinya kini seperti burung yang terbang bebas walaupun suatu saat akan bercengker di pohon lain. Yuna belum mengatakan apa-apa
“ baiklah…. Bagaimana kalau kita turun menikmati permandian air panas,” kata kenuh melihat jam tangannya dan menunggu jawaban yuna.
“ masih ada dua jam menunggu senja..” lanjut kenuh berjongkok membelakangi yuna.
“ naik kepunggungku..aku tahu kakimu sakit menahan kepalaku” ujar kenuh, dan yuna hanya menuruti kemauan kenuh.
Yuna menunggu kenuh mendaftar tempat dan setelah itu mengikuti mencari-cari tempat yang cukup ramai karena tempat itu berkamar-kamar dan ada pula yang umum, tetapi yuna tidak menemukannya.
“ kak, tempatnya dimana ini Cuma ruangan khusus.
“ bodoh, mana mungkin aku memesan tempat yang ramai, pikiranku sama saja tidak tenang.” Ujar kenuh membuka pintu yang suasananya tidak kalah dengan permandian air panas yang ada di negeri sakura, tempatnya seperti berada di luar alam nyata.
“ bersenang-senanglah, aku pergi dulu “ ujar yuna pergi, ia tidak tahu kalau pria itu memesan untuk mereka berdua.
“ mau kemana?” Tanya kenuh
“ ke permandian umum, kakak tidak suka berendam disana karena terlalu banyak orang, biar aku sendiri” yuna melanjutkan langkahnnya. Kembali kenuh menarik tubuh kecil yuna masuk bersamanya dan menutup pintu.
“ dasar bodoh !!susah payah aku merayu gadis yang ada dikasir untuk mendapatkan tempat ini” tutur kenuh
“ kakak yang aneh, masa kita berdua mandi di tempat dan satu ruangan seperti ini, bisa-bisa akan terjadi sesuatu” yuna membuka pintu dan akan pergi
“ keras kepala…..!!kalau kamu keluar sekarang, bisa saja, dian, intan dan sebagian teman-teman masa SMAmu melihat kita berdua karena mereka semua ada di sini dan bersebelahan dengan ruangan kita dan jika mereka melihat ..kamu bisa bayangkan apa yang akan mereka pikirkan tentang kita berdua…??” tutur kenuh yang berpapasan dengan dian saat memesan tempat, yuna terdiam
“ aku bertemu dengan mereka tadi, dan terserah kalau kamu tidak percaya.” Katanya yang sudah sejak tadi menganti pakaiannya, yuna tidak bisa menolak  Karena dian dan intan kemarin memang mengajaknya kumpul lagi dengan teman – teman SMAnya tetapi karena ia ada janji lebih dulu dengan kenuh, yuna berbohong dengan alasan mengurusi pernikahan kakaknya. Kini yuna sudah mengganti pakaiannya.
Kenuh sudah berada di bawah, merebahkan kepala dan menutup matanya, yuna dengan pelan-pelan turun dan membuka handuknya. Yuna meperhatikan pria itu dari jauh ia senang bisa berbagi perasaan dengan kenuh, ia cukup lega walaupun ada ganjalan dihatinya yang terkadang muncul menakuti hatinya.
Hampir satu jam mereka berendam, yuna kembali naik dan memakai handuknya menghampiri kenuh yang begitu nyaman akan tempat itu.
“ cukup lama kita di sini, sebaiknya kita kembali naik sudah hampir senja” kata yuna kemudian kenuh membuka matanya melihat wajah gadisnya yang berada tepat di atas wajahnya.
“ kamu mengangguku. Ini baru sejam masih terlalu cepat” kata kenuh ikut naik mengeringkan tubuhnya kemudian menghampiri yuna dengan tatapan aneh,yuna mundur beberapa kali, tentu yuna merasa takut apalagi hanya mengenakan handuk, kenuh mendorong tubuh yuna masuk kekolam, serta kenuh ikut melompat menghampiri yuna yang sangat kesal kepada pria itu.
“ apa yang kamu lakukan..?” teriak yuna kesal
“ karena wajahmu itu selalu memerah dan gugup saat berada di dekatku” ujar kenuh mendekati yuna memercikkan air ke wajahnya, yuna melarang kenuh mendekatinya ia tidak ingin kenuh melihat bagian tubuhnya untuk kedua kalinya.
“ sebaiknya kamu naik dan ambilkan aku handuk itu kembali” bentak yuna
“ aku sudah melihat tubuhmu sebelumnya, mengapa harus takut jika aku melihatnya lagi”. Ujar kenuh yang hanya ingin membuat yuna kesal.
“ pria aneh, apa yang ada di pikiranmu itu?” yuna tambah kesal tetap saja kenuh menghampirinya, lagi-lagi kenuh berhasil meraih tubuhnya dan memeluknya.
“ jangan melarang aku untuk memelukmu, karena kamu tujuan dan semangatku untuk hidup… ada yang ingin aku tanyakan padamu?”
Ujar kenuh memeluk yuna dari belakang, melingkarkan kedua tangannya di leher yuna.
“ katakan!” yuna tidak sabar menunggu apa yang akan di katakan kenuh kepadanya, dia berharap itu bermakna untuknya.
“ waktu aku mengganti pakaianmu, aku melihat di……??” belum sampai ucapan kenuh yuna berteriak dan menjauh dari kenuh.
“ kamu tidak ingat, kita berdua sudah berjanji tidak akan membahasnya” kata yuna mengingatkanya, kenuh yang tidak bermaksud apa-apa kembali menghampiri yuna menutup mulutnya.
“ jangan berteriak seperti itu, orang-orang akan mengira aku berbuat macam-macam padamu” kata kenuh kembali naik memakai handuknya membalikkan tubuhnya agar yuna bisa naik.
“ aku Cuma ingin tahu, mengapa ada bekas operasi di didadamu??” Tanya kenuh
Yuna tidak ingin menceritakannya sebelum kenuh jujur kepadanya, tetap saja kenuh tidak mengatakan apa-apa, mengengam jari-jari yuna keluar ruangan, yuna yang lupa keberadaan teman-temannya, berpapasan dian menghampiri yuna.
“ ternyata kalian berdua juga ada disini, katanya kemarin sibuk sehingga menolak ajakan kami?” ujar dian
“ sibuk bersama kenuh dan kalian berdua mandi dalam suatu ruangan??” tambah intan membuat yuna diam dan salah tingkah dan menjelaskan kepada mereka ditambah raka yang semakin membuat yuna tidak bisa mengelak.
“ jangan berbohong, aku melihatmu berpelukan dengannya, sebelumnya aku meminta maaf karena sempat salah masuk ruangan “ tutur raka
“ sudah jangan buat dia malu seperti itu” kata kenuh merangkul yuna dan mengajak teman-teman yuna makan malam bersama merayakan hubungannya bersama yuna, dan   mengajak yuna melihat matahari terbenam di waktu lain.
Sekaligus yuna membagi undangan pernikahan danu kepada teman dan kenuh. Setelah mengantar yuna pulang kenuh harus kembali kerumah sakit dan Stefani serta keluarga kenuh menunggu kepulangannya,satu persatu keluarganya keluar membiarkan mereka berdua untuk berbicara, karena selama ini Stefani membela kenuh dan berbohong tentang kenuh yang sering keluar tanpa izin dari dokter, tentu saja orang tua kenuh percaya.
“ maaf membuatmu menunggu, sebaiknya kamu pulang dan beristirahat, “ ujar kenuh yang sangat bersalah kepada gadis itu, gadis yang sangat lembut dan selalu ada menemaninya, tetapi justru itulah ia tidak bisa mencintai Stefani dengan sempurna dan kenuh akan berusaha.
“ aku hanya ingin tahu mengapa dia sangat berarti untukmu?” ujar Stefani menahan kesedihannya.
“ maafkan aku” kenuh hanya mampu mengatakan hal yang sudah Stefani ketahui, gadis itu tidak bisa memaksakan kebahagian kenuh, dan berjanji selalu berada di sisi kenuh.
 Semakin  hari kondisi kenuh semakin buruk, beberapa hari ini ia begitu jarang menemui yuna, apalagi mengingat malam ini  yuna sangat mengharapkan kedatangannya, yuna sibuk melayani teman-temannya yang mulai berdatangan tetapi yuna tidak melihat kemunculan kenuh sama sekali, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, yuna sangat gelisah dan memberanikan menghubungki kenuh yang sama sekali tidak menjawab, karena handphonenya berada ditangan Stefani, kenuh sejak tadi menyusul yuna, Stefani melarang kenuh untuk pergi tetap saja kenuh memaksa, Stefani tidak bisa melakukan apa-apa meskipun hatinya sakit dan terluka, membiarkannya pergi agar ia bahagia itulah yang di inginkan Stefani, dia menatap layar ponsel kenuh, nama yang tertulis ‘ angel heart’ dikontak ponsel kenuh, jari-jarinya gemetar mengangkat panggilan yuna, mengatakan kepadanya menunggu sebentar lagi, Stefani kembali menangis menyembunyikan kegalauan hatinya.
Yuna mematikan panggilannya dan tak lama kemudian datang ia tidak khawatir lagi, melihat kenuh yang begitu menakjubkan dengan sangat rapi menghampirinya meminta maaf atas keterlambatannya, menahan sakit disekitar tubuhnya. Ibu yuna menghampiri kenuh yang terlihat sangat aneh dan berbisik kepada putrinya.
“ apa kenuh baik-baik saja? Ibu lihat dia tidak begitu baik” Tanya ibunya
“ aku juga sudah menanyakannya dan jawabanya tetap saja” kata yuna memperhatikan kenuh dengan baik.
“ ajak dia bicara, ibu khawatir akan terjadi apa-apa padanya!” kata ibunya meninggalkan mereka berdua dan mengajak kenuh menjauh dari pesta ke taman belakang tempat yuna dan keluarganya bersantai agar mereka bisa berbicara banyak.
“ jangan khawatirkan aku, dan mungkin aku akan jarang menghubungi dan menemuimu saat ini, karena di perusahaan ayahku mempersiapkan proyek dan membuka cabang-cabang perusahaan, aku katakan ini agar kamu jangan mengkhawatirkanku dan focus sama kuliahmu” ujar kenuh alasan yang dapat diterima yuna karena ia tidak ingin melihat gadisnya itu sedih memikirkannya dan bingung dengan sikapnya.     
Kenuh memeluk yuna hanya ingin melepaskan kerinduannya karena ia tidak tahu apa besok ia masih bisa melihat senyuman yuna lagi, tetapi perasaan yuna saat itu berubah menjadi ketakutan, yuna mencoba melupakannya ia tidak ingin merusak suasana hati mereka,menanyakan sekali lagi apa yang di sembunyikan kenuh kepadanya,
“ beberapa kali aku ahrus bilang, keadaanku baik, aku Cuma merindukanmu, aku ingin memelukmu” ujar kenuh
“ nanti ada yang melihat , kalau mereka sadar kita kita berdua tidak ada dipesta bagaimana…?” tutur yuna
“ tidak aka nada yang mencari kita jadi diamlah….!!” kenuh melepas pelukannya, menatap yuna lebih dekat, menyentuh pipi dan bibirnya.
“ aku ingin meminta sesuatu padamu….?” Kenuh mendekatkan wajahnya
“ ka…..” yuna tidak bisa berkata apa-apa lagi, terperangah ketika bersentuhan dengan bibir kenuh dan mengelap bibir yuna yang basah, yuna kembali teringat pernah merasakan hal yang sama.
“ aku minta maaf, kejadian teater music benar-benar ada yang menciummu dan itu bukan mimpi, itu ku lakukan di luar kesadaranku..” jelas kenuh kembali memeluk tubuh yuna.
“ jadi sebelum itu…..? dasar maniak, mengapa aku menyukai pria sepertimu” ujar yuna meronta dari pelukan kenuh yang  susah untuk dilepasnya.
“ maniak katamu,, baru kali ini aku melakukannya pada wanita yang ku sukai”Kata kenuh, tubuh kenuh menjadi panas dan wajahnya lebih pucat.
“ apa kakak menyembunyikan sesuatu padaku “ Tanya yuna mendesak kenuh agar mau jujur padanya.
“ percayalah aku tidak apa-apa, aku memang pria yang dingin” ujar kenuh
“ kalau tidak memberi tahuku, besok aku akan datang kerumahmu dan bertanya langgsung kepada orang tuamu, bagaimana,…?” ancam yuna kali ini ia sangat serius.
“ dengarkan aku…!! Suatu saat nanti akan ku jelaskan, sebelumnya sudah aku katakan, aku jarang menemuimu dan menghubungimu, mungkin aku hanya kelelahan, dan aku baik-baik saja dan aku tidak mau kamu mengkhawatirkanku” jelas kenuh,cukup lama mereka mengobrol dan dikagetkan dengan kedatangan dian dan yang lainnya.
“ ternyata kalian berdua ada disini,,kalian curang” sahut dian“ kami akan pulang, tidak baik jika tidak berpamitan dulu padamu” tambah intan
“ maaf “ yuna berdiri menghampiri temannya dan kembali kepesta, kenuh juga meminta izin pulang ia ingin tinggal lebih lama lagi tetapi tubuhnnya sudah merasakan kesakitan. Sedangkan yuna justru tidak merasa baik-baik saja setelah bertemu dengannya memikirkan kata-kata kenuh yang terus mengalun di telinganya, dia memegangi dadanya yang sesak, yuna naik kekamarnya meninggalkan pesta tanpa mengganti gaunnya ia terbaring  memikirkan sosok kenuh dan tertidur seperti putri.
Bumi berputar, waktu berjalan seperti biasa , kesibukannya mengerjakan tugas kuliah dan harus ikut pemotretan diluar daerah membuat yuna tidak begitu memikirkan kenuh yang kadang mengirim kabar dan ucapan padanya membuat yuna tidak terlalu mengkhawatirkan kenuh yang saat ini terbaring lemah di rumah sakit.
Seminggu berlalu liburan selesai semester yuna tiba, tidak biasanya dia menghabisi waktu dirumah, perpustakaan dan panggilan oleh teman-temannya untuk memotret, awal penghasilan buat yuna yang cukup untuk jajannya, terkadang iyal selalu menemaninya dan mengajaknya jalan.
Siang ini yuna menhabiskan waktunya di taman membaca buku serta mencari literature untuk pengerjaannya makalahnya, beberapa kali ia menatap layar ponselnya berharap kenuh memberi kabar, ia akhirnya mengirim pesan buat kenuh yang mengatakan bahwa hari ini sangat cerah mengingatkan akan janjinya untuk melihat matahari terbenam dan menyempatkan waktunya walau hanya sebentar dan menyuruhnya untuk menjaga kesehatan. Pesan yang dikirim yuna di baca oleh Stefani yang duduk di ruang tunggu memandangi kenuh yang yang tidak sadar dengan bantuan oksigen di hidungnya, dan untuk saat ini keadaan kenuh lebih baik.
Dua minggu berlalu, kegiatan yuna berjalan normal walaupun terkadang ia kesunyian, menjelajahi hidup berjalan mencari kegiatan yang menarik, ia tidak bisa mengajak iyal untuk makan siang karena sedang keluar daerah menjenguk ibunya yang sedang sakit. Yuna selalu pergi ke taman melihat anak-anak bermain sekedar unuk menghiburnya, yuna memandang langit sore yang cerah , perasaanya merindukan seseorang, akhirnya ia beranjak dan menaiki taksi menuju kesuatu tempat dan tiba ke bukit permandian air panas, yuna berlari menaiki tangga ia tidak ingin ketinggalan melihat bintang senja yang indah, tempat itu sudah sangat ramai inilah waktu yang ia tunggu-tunggu yuna merasa senang dan terus memuji akan ciptaan tuhan yang luar biasa cahayanya pada sore hari membuat orang-orang merasa bahagia.
Seseorang disamping yuna juga mengatakan hal yang sama dengannya bahwa keindahan itu ada di jiwa setiap orang dan abadi serta ada untuk selamanya, karena tanpa matahari manusia tidak akan hidup. Suara yang terdengar di telinga yuna tidak asing lagi ia sangat mengenal suara itu, dan yuna pun berbalik untuk memastikan orang itu, betapa terkejut, dan senangnya yuna melihat sosok pria itu adalah kenuh membentangkan kedua tangannya agar yuna menghampirinya dan masuk kedalam pelukannya, yuna masih tidak bisa bergerak saat kenuh memeluknya, seakan-akan tidak ada satupun orang yang berada didekat mereka.
Matahari sudah meninggalkan peraduannya, lampu-lampu di nyalakan dan tempat itu berubah menjadi lebih indah, tempatnya yang tadinya ramai kini sepi dan hanya beberapa orang yang berada di tempat itu, yuna menyandarkan kepalanya didada kenuh.
“ gadis bodoh “ kenuh memeluknya seakan-akan tidak ingin melepaskannya rasa rindu berkecamuk di hatinya sampai-sampai ia memaksakan diri meminta izin untuk keluar hanya untuk menemuinya.
“ kakak yang bodoh, mengapa menyukai aku?” ujar yuna
“ karena kamu yang membuatku tersihir dan bodoh seperti ini” ujar kenuh melepaskan pelukannya agar ia bisa melihat desic muka yuna dengan jelas.
“ bagaimana kabarmu?” Tanya kenuh
“ seperti yang kamu lihat, justru kakak yang terlihat kekurangan gizi dan tidak begitu sehat bisa-bisa karena sibuk kamu akan mati “ ujar yuna memutar tubuh kenuh
“ kamu mendoakanku mati….” Ujar kenuh menarik yuna memeluknya
“ berapa kali kamu harus terus memelukku?” Tanya yuna
“ sampai aku tidak bisa meraih dan menyentuhmu lagi, aku mohon jangan melarangku untuk memelukmu hingga saat itu tiba” ucap kenuh pelan dan menghela nafas menatap langit berharap permohonannya untuk hidup lebih lama atau mati agar tidak menyakiti hati dua gadis, mendengar kata-kata tersirat kenuh yuna memandangnya.
“ jangan memandangku seperti itu, kata-kata itu hanya bait puisi” tutur kenuh membuat yuna bingung.
“ bagaimana kalau besok lusa kita berdua piknik di tempat ini lagi seharian penuh Cuma berdua” ajak kenuh
Kali ini yuna begitu senang, kenuh tidak ingin membuat gadis itu bersedih apalagi sampai menangis untuknya.
“ saat kita bertemu jangan menggunakan rok ataupun dress karena terlalu terbuka untukmu” tegur kenuh
“ sudah lama aku menggunakannya mengapa kamu baru melayangkan protes “ kata yuna
“ karena kita hanya berdua di sini, kamu ingin aku melakukan sesuatu padamu..?” ujar kenuh
“ pria aneh, bisa lepaskan aku tubuhnya terasa pegal” ujar yuna
“ ini demi kebaikanmu juga” kenuh membelai rambut yuna mengankat kepalanya sebelum meneruskan kata-katanya.
“ karena aku tidak bisa selalu menjagamu suatu saat nanti “ lanjut kenuh, kembali yuna menjauh dari kenuh ia ingin tahu apa yang disembunyikan kenuh.
“ kamu tahu apa yang aku rasakan…..? terlalu banyak yang kamu sembunyikan dariku, aku selalu merasakan hal-hal aneh, entah perasaan apa ini..apa kamu tidak tahu…..?” Tanya yuna kembali melanjutkan ucapannya,
“ perasaan akan kehilangan dan berhentilah mengatakan hal-hal bodoh di depanku, aku tidak akan mengharapkan jawabannmu karena sia-sia “ lanjut yuna
“ besok jangan terlambat” katanya lagi kemudian pergi meninggalkan kenuh sendiri agar ia bisa berpikir jernih dan paham maksud yuna.
Ada untuknya
Sepanjang hari yuna menghabiskan waktu membereskan kamarnya dan sorenya ia pergi bersama desi kakak iparnya menemaninya untuk berbelanja baju, tanpa sengaja yuna berpapasan dengan iyal bersama denis, teman sma yuna yang pernah menyukainya, desi pulang terlebuih dahulu sedangkan denis dan iyal mengajak yuna untuk mengobrol, yuna tidak menyangka kalau denis sepupu dengan iyal, cukup lama mereka mengobrol bercerita kembali tentang masa yang sangat berkesan baginya.
Malam berganti pagi, yuna bangun lebih cepat dan masih mengantuk, sesuatu membuatnya tidak tidur dengan nyenyak, yuna melangkah pelan menaiki tangga bukit sesuatu membuatnya memikirkan sesuatu, kenuh sudah datang lebih dahulu, yuna memperhatikan pria itu dari kejauhan memastikan sebelum ia mendekatinya terucap di bibirnya ‘ apa harus berakhir hari ini..sebelum sakit lebih dalam, mengapa harus memilih aku..?’ pertanyaan yang selalu terpikir olehnya, yuna menarik nafas menghembuskan beberapa kali agar hatinya bisa tenang.
Seharian mereka bersama, tidak satu orang yang menganggu, senja hampir tiba yuna berbaring dilengan kenuh yang memeluknya,
“ aku tidak ingin ini berakhir, tetapi mengapa kamu lakukan ini dan tidak jujur kepadaku sebelumnya” kata-kata yuna membuat kenuh terheran apa yuna sudah mengetahui tentang sakitnya.
“ kamu sudah bertunangan…??” kata yuna, kenuh bangkit dan memegang kepala yuna
“ aku sudah tahu semuanya” yuna menundukkan kepalanya menangis kenuh tidak bisa mengatakan apa-apa, yuna berdiri dan berlari turun tangga kenuh tidak menyangka semuanya terjadi begitu cepat, yuna beberapa kali terjatuh,lututnya terluka, yuna berusaha berdiri, tiba-tiba seseorang mengulurkan tangan kepadanya menyuruhnya berdiri.
“ iyal, apa yang kamu lakukan disini “ Tanya yuna
“ aku tahu semuannya dari denis” iyal mengankat yuna naik kemobilnya, kenuh meneriaki yuna yang sudah tidak tampak karena berada di mobil iyal.
“ mungkin dia ingin menjelaskan sesuatu, sebaiknya kamu turun dan dengarkan dia” ujar iyal walaupun ia juga merasa sakit dan tidak rela tetapi ia juga tidak akan memaksa yuna.
Yuna memaksa iyal pergi,tiba-tiba iyal menghentikan mobilnya, ia melihat kenuh jatuh tergeletak di tanah, segera iyal turun dan di ikuti yuna, kenuh tidak sadarkan diri,darah kembali mengalir di hidungnnya dan membawanya kerumah sakit.
Satu jam mereka menunggu, yuna tidak henti-hentinya bolak-balik di depan ruangan UGD, akhirnya dokter yang memeriksa kenuh keluar dan meminta salah satu orang untuk masuk, yuna ingin sekali masuk tetapi iyal mencegahnya, iyal menutup pintu, kenuh masih tertidur, dokter menceritakan apa yang sebenarnya yang dialami kenuh dan iyal tidak percaya dan menyuruh dokter merahasiakan kepada yuna. Kenuh tersadar, iyal menghampirinya.
“ yuna berhak tahu, kamu sudah menyakitinya lebih dalam walaupun yuna tahu kamu tidak akan menjadi miliknya” ujar iyal
“ dia tidak berhak tahu, aku hany ingin menghabiskan waktu bersamanya, aku harap kamu mengerti” kata kenuh berusaha bangun dari tempatnya
“ kamu benar-benar egois, mementingkan perasaanmu sendiri dan menyakitinya” iyal menghampiri kenuh yang akan membuka pintu. “ aku tahu kamu juga menyukai yuna” papar kenuh
“ rahasiakan ini biar aku yang akan yang memberi tahunya sendiri” kenuh membuka pintu yuna yang sudah tidak sabar menghampiri kenuh dan menanyakan keadaannya.
Kemudian iyal pergi, yuna sedikit melupakan kemarahannya, langkah demi langkah yuna berjalan di ikuti kenuh mereka tidak mengucapkan apa-apa sampai salah satu dari mereka bicara lebih dulu, jalan yang mereka lalui serta suara jangkrik terdengar jelas. Kenuh memanggilnya agar ia bis menjelaskan dengan jelas penjelasan kenuh.
“ aku tidak tahu mengapa..? yuna…!!!” kata kenuh
“ aku mengerti jangan katakan apa-apa, ini demi kebaikan kita dan mulai sekarang kamu jangan menemuiku lagi “ ujar yuna berbalik memperhatikan kenuh yang berjarak dua meter dari hadapannya. Yuna tersenyum di balik kesedihannya.
“ stefani juga sudah tahu tentang hubungan kita “ tutur kenuh
“ kamu menyakiti wanita yang akan menjadi istrimu, aku tidak akan memikirkan masalah ini “ papar yuna sudah yakin akan kata-katanya.
“ tapi…..” singkat kenuh
“ inilah resiko mencintai seseorang, aku menyukaimu karena kamu adalah pria yang jujur sikap dinginmu padaku membuatku selalu merindukanmu” jelas yuna berusaha tersenyum walaupun sakit yang sangat mendalam yang di rasakannya.
“ aku akan melupakan semuanya sebelum semuanya sakit”
Yuna melangkah pergi menaiki taksi kenuh berdiri tidak bisa melakukan apa-apa tubuh yuna sulit untuk di jangkaunya saat ini, apa yang terbayangkan kini menjadi kenyataan, sulit percaya semuanya terjadi begitu cepat angin meninggalkan banyak cerita bagi mereka.semakin jauh angin itu tidak terasa, setelah kejadian ini semua bagi yuna adalah mimpi yang tidak nyata, hari demi hari ia jalani seperti biasa tanpa melibatkan masalah pribadinya, entah kenuh di mana? Karena tanpa tahu apa yang terjadi dirinya terbaring sekarat, kritis.
Musim cepat berganti, Indonesia tropis dengan pemandangannya, yuna lebih banyak menghabiskan waktu ikut perjalanan mengabadikan indah asri hidup, walaupun terkadang ada yang mengingatkannya kepada kenuh, tanpa terasa pendidikan yuna akan berakhir, kelelahan menjalani kegiatannnya merupakan obat yang sangat harus ada untuknya.
Waktunya santainya tiba, kesunyian rumah membuatnya bosan, ibunya sedang sibuk-sibuknya melatih para karyawan yang ada di toko baju menjahit, kakeknya berada di desa tempat kelahiran ibunya, sedangkan danu kakaknya mengikuti istrinya keluar kota karena tugas istrinya yang seorang dokter. Sesekali yuna berkunjung walaupun jaraknya sangat jauh demi melihat lucunya keponakan perempuannya yang sudah berumur satu tahun.yuna keluar rumah cuaca tidak secerah kemarin, awan hitam menyelimuti langit yuna tertarik untuk berjalan-jalan sejenak menuju temannya yang tidak terlalu jauh, ia hanya menggunakan celana kain panjang serta baju kaos dan rambut acak-acakan tergulung di kepalanya.
Seorang wanita muda dan cantik berdiri di samping rumahnya, yuna tidak menghiraukannya, berjalan sambil menikmati music kesukaannya, udara tidak terlalu panas yuna begitu semangat, yuna memelangkan langkahnya karena dirinya merasa di ikuti, wanita yang berdiri di samping pagar rumahnya, yuna terus berjalan melewati gank sempit dan sunyi jalan ini jarang di lalui orang karena terkenal banyak preman yang tinggal dan sering berkumpul di gank itu sehingga mereka menghindar walaupun ada yang lewat pada malam hari akan berbahaya, yuna tidak mengetahui sama sekali.yuna berhenti dan membalikkan badannya memperhatikan wanita yang ada tidak jauh dari hadapannya, yuna merasa pernah melihat wanita itu sebelumnya, wanita itu kemudian menyebut namanya, yuna heran mengapa wanita yang tidak ia kenal sama sekali bisa tahu namanya dan mengikutinya tanpa alasan, wanita itu tersenyum dalam hatinya berkata ‘kenuh, ini gadis yang kamu kagumi, dia memang wanita yang kuat dan tegar, aku sangat iri padanya,tapi entah kenapa aku sangat tertarik ingin mengenalnya.?’.
“ apa aku mengenalmu.? Kalau tidak ada urusan pergilah..?” ujar yuna
Yuna kembali melangkahkan kakinya, tidak lama kemudian wanita yang baru ia temui berteriak minta tolong, yuna berbalik tiga pria yang bertubuh besar memegangi tangan wanita itu, menganggunya layaknya laki-laki hidung belang yuna menghampiri para preman itu, yuna terus maju tidak ada ketakutan di wajahnya sedikitpun.
“ ternyata dua wanita cantik berada di sini..!!” gertak salah satunya
 “ lepaskan wanita itu jangan membuatku kesal,jangan merusak suasana hatiku yang baik, kalian ini hanya pengecut yang berani menganggu wanita, payah!!!” yuna menarik lengan wanita itu tetapi ketiga pria itu menghalangi mereka, pemandangan yang seru terjadi di depan mata Stefani wanita yang mengikuti yuna ia tercengang melihat gadis itu selang beberapa menit tendangan dan pukulan yuna yang bertubuh kecil itu menjatuhkan tiga laki-laki sekaligus.
“ hari ini aku tidak ingin bertemu siapa-siapa dan kalian semua menjadi penganggu “
Ujar yuna pergi, Stefani mengejarnya memperkenalkan namanya.
“fani, aku tidak mengenalmu dan mengapa kamu mengenalku? “ Tanya yuna
“ aku tahu dari seseorang, bisa kita bicara karena aku ingin mengenalmu “ katanya
yuna menyetujuinya dan mengajaknya ke taman yuna sama sekali tidak tahu bahwa wanita yang ada di sampingnya adalah tunangan kenuh.begitu cepat mereka akrab dan cukup lama bercerita Stefani menanyakan apa yuna memiliki kekasih.
“ aku tidak tahu apa bisa di sebut sebagai kekasih, pria aneh itu membuatku benar-benar bingung dan aku tidak pernah bertemu lagi dengannya” ujar yuna
“ mengapa kalian berpisah” Tanya Stefani
“ karena aku yang memintanya, dia sudah menjadi milik orang lain, aku tidak ingin menganggu mereka” jelas yuna
“ aku tidak ingin membahasnya,” lanjut yuna
Lama mengobrol Stefani meminta izin untuk pulang.






Dalam sebuah rahasia

Pertemuannya dengan yuna hari ini membuat kesan tersendiri bagi Stefani,walaupun ada rasa kecewa yang mendalam di hatinya tetapi justru hal itu yang membuat dirinya sangat penasaran dengan sosok yang selalu ada dalam mimpi dan terucap  saat kenuh terbaring, hampir setiap hari Stefani menemui yuna sekedar hanya ingin mengetahui dan memberi kabar kepada kenuh agar pria itu tidak khawatir, yuna juga sangat senang, wanita itu seperti saudara perempuan baginya.malam itu Stefani mengundang yuna makan malam bersama karena Stefani akan memberitahu tentang kondisi kenuh sebenarnya kepadanya.
“ kenuh merindukanmu.” Tutur Stefani, yuna terkejut mendengar nama kenuh.
“ kamu mengenalnya..? katanya
“ kamu tidak ingin tahu selama ini kenuh menghabiskan waktunya di mana?” ujar Stefani
“ selama bersamamu dan selama beberapa bulan ini, kenuh menghabiskan waktunya berbaring di rumah sakit.” Kata Stefani
“ rumah sakit??” yuna semakin ingin tahu
“ kenuh mengidap kanker darah, hidupnya sangat sedikit.” Kata Stefani, tubuh yuna bergetar seketika, sendok yang dipegangnya jatuh di lantai, jantungnya melemah.
“ kenuh berbohong?? Dia berbohong  agar aku tidak  menemuinya “ ujar yuna beranjak dari tempat duduk sedikit tidak percaya.
“ apa kamu buta,selama bersamanya tidak ada kejadian aneh yang kamu lihat??” tambah Stefani yuna tersenyum tidak percaya dan tidak ingin mendengarkan kata-kata yang dianggapnya omong kosong, yuna berlari keluar ia tidak ingin percaya dengan wanita yang baru saja ia kenal dan tidak ingin tahu apa hubungan mereka.
Malam yang panjang, angin malam bertiup menusuk kulit, pikirannya dipenuhi kenuh yang terucap di bibirnya apa itu benar dan berapa lama? Jadi yang di sembunyikan kenuh selama ini tentang keadaanya adalah penyakitnya dan juga perasaan takut jika kenuh mengucapkan sesuatu terkadang kata itu adalah amukan baginya.
Hari berganti, perasaan apa yang membawa yuna berjalan sampai di depan rumah kenuh, ia ingin memastikan tentang kenuh, ia terus memperhatikan rumahnya nyalinya untuk melangkah sedikit yang keluar dari mulutnya tidak benar, yuna kemudian pergi ke tempat yang pernah ia kunjungi bersama kenuh, sesuatu membawanya sampai di bukit, kala itu banyak kenangan yang terjadi di tempat itu, yuna memejamkan matanya agar kenangannya bisa tampak jelas.
Sungguh tidak diduga, pria yang di bayangkannya ada disampingnya saat ini, yuna membuka matanya, yang dilihatnya hanyalah bayangan seseorang yang mirip.
“ kamu tidak bermimpi “ ucapnya mendekat.
“ aku ada disini karena seseorang yang ada di hatiku merindukanku saat ini “ katanya
Yuna maju beberapa langkah menyentuh pipi dan tubuh pria yang ada didepannya.
“ kenuh “ ujar yuna
“ aku ingin memelukmu, apa itu masih berlaku “ katanya membentangkan kedua tangannya, yuna menyambut.
“ maafkan aku “ kata yuna
“ maaf untuk apa ? seharusnya aku yang minta maaf membuatmu seperti ini “ kata kenuh
Tidak ada kata-kata yang keluar, mereka berdua melepaskan kerinduan yang mendalam.
“ ada yang ingin aku katakan, apa benar kamu sakit” kata yuna ingin mendengar langsung dari kenuh.
“ Stefani yang memberi tahumu,? dia banyak cerita tentangmu?” kata kenuh
“ jadi wanita yang menemuiku itu adalah…… aku minta maaf aku akan jadi penganggu kalian berdua “ yuna bangkit dan meminta izin untuk segera pulang.
“ mengapa selalu menghindar dariku saat membicarakan masalah ini?” tegur kenuh berdiri.tubuhnya sangat lemah saat itu.
“ lebih baik begini, kamu sudah menemukan hidupmu “ kata yuna.tiba-tiba dari belakang beberapa orang menghampiri kenuh.
“ ken, apa yang kamu lakukan di tempat ini..” kata rio.
Adik kenuh purti serta Stefani dan rio datang menyusul kenuh yang tiba-tiba menghilang dari ruangan rumah sakit. Tidak lama kenuh kembali tidak sadarkan diri kondisi yang semakin lemah memaksakan kehendaknya untuk bertemu yuna dan akhirnya iapun di bawa oleh rio,lalu Stefani menghampiri yuna.
“ kamu lihat…” kata Stefani.
“ kalian semua melibatkanku seperti ini, kalian berdua sudah menikah mengapa menganggu hidupku.  Dan………… aku tidak ingin tahu !!” kata yuna mengira mereka berdua telah menikah.
“ menikah…!! Kami berdua belum menikah, pernikahan di batalkan, apa aku harus menikah di saat kondisi kenuh mengkhawatirkan seperti itu “ kata Stefani menunjuk mobil yang membawa kenuh pergi.
             
Kini yuna sendiri, kata – kata yang didengarnya seperti cambukan jiwa dia menjatuhkan tubuhnya tanpa bisa berbuat apa-apa ketika kenuh di bawa pergi. Sejuta pertanyaan tentang apa yang terjadi sebenarnya membuat seluruh tubuhnya kaku dan dingin.
Yuna berteriak keras agar hatinya bisa sedikit tenang dan bisa mempercayai apa yang terjadi, kedua lutut yuna tidak merasakan sakit walaupun mengeluarkan darah, nafasnya sesak, ia bahkan tidak sadar bahwa dalam hatinya kini ada kemarahan karena kebohongan orang yang dicintainya.
Bayangan kejadian kembali terlupakan di saat membuka matanya pagi itu yuna kembali mengingat apa yang baru saja terlewatkan, tanpa mandi,mengganti pakaiannya ia berlari turun dari tangga tanpa mengatakan sepatah katapun berlari keluar rumah menaiki taksi lalu turun tepat dihadapan rumah kenuh, menatap rumah yang begitu sepi, yuna menghampiri satpam kediaman kenuh menanyakan apa yang terjadi.
Yuna kembali berlari segera menaiki taksi yang baru saja ditumpanginya, menuju kerumah sakit, dengan keringat yang bercucuran dia berlari masuk kerumah sakit tidak peduli orang-orang yang ia temui meneriakinya.langkahnya terhenti saat seseorang yang dikenalnya memanggilnya dan menghampirinya.
“ dia tidak disini lagi…!” sahut Stefani menatapnya dengan wajah pucat.
Yuna tidak bisa berkata apa – apa hanya air mata yang mewakili perasaannya saat itu.
“ kenuh dibawa kebandara menuju rumah sakit di eropa tempat ayahnya bertugas “ kata Stefani membuat yuna sedikit lega karena yang dipikirkannya, kenuh tidak tertolong lagi, yuna memegang kedua pundak Stefani.
“ kenuh……..?” ujar yuna sulit mengucapkan kata-kata.
Tiba – tiba iyal datang
“ dia kebandara masih ada waktu untukmu melihatnya,aku akan membawamu.!” Iyal dan yuna berlari menuju mobil, iyal tidak ingin melihat orang yang disayanginya menangis ia akan berkorban untukknya apapun itu walau terkadang didalam hatinya ia berharap kenuh tidak akan kembali, selepas ucapan kenuh yang terakhir didengarnya di rumah sakit membuat iyal merasa bersalah, gadis yang bersamanya adalah tanggung jawabnya untuk ia jaga.
Setibanya di bandara papan digital yang tertulis depan pintu masuk keberangkatan eropa lepas landas 5 menit lagi, yuna tidak tahu apa yang akan diperbuatnya mencoba menerobos pengamanan juga tidak akan membuatnya batalnya keberangkatan, entah karena apa akhirnya yuna berhasil masuk walau ia hanya melihat pesawat yang sedang siap mengudara, yuna hanya bisa tersungkur menangis menyesali apa yang terjadi melihat kejauhan burung besi yang pergi meninggalkan kedukaan.
“ kenapa “ ia tidak sanggup lagi mengatakannya, iyal memegang pundak dan membantunya berdiri, dan gadis itu kini berada di didadanya menangis tersedu-sedu, ia tidak pernah melihat yuna menangis bersuara seperti ini, bagaikan kesedihan yang tersembunyi bertahun-tahun baru membludak dengan derasnya.
                  

























WAKTUKU(perasaan baru)!!

Oktober panjang seperti adegan novel stephenie meyer “eclipse” Isabella swan yang hanya menghabiskan waktu untuk  dekat jendela memperhatikan perubahan keadaan cuaca salju dan dedaunan yang berguguran, ingatannya hanya Edward cullens kekasih yang pergi meninggalkannya, tetapi itu hanya contoh dan itulah yang dirasakannya saat ini, yuna duduk memeluk lutuknya melihat kejadian musim berganti, hujan bahkan tidak bisa menghapuskan kesedihannya, saat ini dia tidak setegar dulu karena rasa cinta dan bersalahnya kepada kenuh,mimpi buruk selalu menemani kekhawatiran malamnya.
Waktu berputar tanpa henti,matahari tetap ditempatnya setia menyinari bumi,bulan masih tetap setia mendengar masalah malam yang berkelut panjang dan rumit,waktu semakin berubah dengan cepatnya apakah ini termasuk gejala alam yang semakin tua dan berat menampung manusia.
Sungguhpun suatu kematian tetap tidak akan berubah segalanya, penyesalan tidak akan pernah memberitahu kedatangannya sendiri.
Waktu penantian bagaikan panjang baginya, kini yuna berdiri dari kursi,menghapus embun yang sisa air hujan yang menghiasai kaca jendelanya bercermin memandang wajahnya yang sayu dan sekarang kesedihan itu mulai hilang walau tekadang mimpi membuatnya ingat seseorang yang kini mulai ingin dilupakannya.suara ketukan pintu membuat lamunanya buyar seseorang dengan langkah tersenyum masuk menghampirinya mencium keningnya dan membelai lembut kedua pipinya dan selanjutnya memeluknya dari belakang melingkarkan kedua tanganya di perut,yuna menyambut merasakan kehangatan yang tidak pernah ia rasakan selama tiga tahun ini.
“ selamat ulang tahun sayang “ katanya
“iyal” sahut yuna pelan
“ulang tahunku sudah tiga hari yang lalu,apa kamu harus setiap hari mengucapkan itu kepadaku!?
“supaya aku bisa bertemu denganmu setiap hari,sebentar saja tidak berada disampingmu rasanya aku begitu merindukanmu,bagaikan tidak bertemu selama 5 tahun” kata iyal masih memeluk yuna.
“apa perlu setiap hari kamu juga memberikan hadiah untukku”ujar yuna memperhatikan hadiah-hadiah iyal yang hampir memenuhi lemarinya.
“aku tidak tahu harus membalas apa dengan mencintaiku,bahkan ini tidak sebanding dengan apa yang kurasakan saat ini”bisik iyal menutup matanya
“baiklah kalau begitu,apa yang ingin kamu berikan untukku hari ini”yuna berbalik dan melingkarkan kedua tanganya dileher iyal.
“hadiah ini selalu membuatku ketakutan dan tidak bisa tidur memikirkannya”
“jangan-jangan hadiahnya hal-hal yang tidak aku sukai!” kata yuna
Iyal mengeluarkan sesuatu dari saku celananya,memberikan kunci kecil kepada yuna
“kunci?”ujar yuna memperhatikannya kunci itu begitu kecil dan berbentuk dua hati
“apa ini?” yuna mencoba menebak
“kamu ingin membeli rumah,tapi mungkin tidak ini tidak seperti hal bodoh yang aku pikirkan”lanjut yuna,iyal langsung memegang tanganya menariknya keluar kamar sehingga hadiah yang ingin diperlihatkan iyal kepadanya sudah berada didepan kamarnya.kotak besar berukuran besar dan tinggi.
“kuharap kamu tidak memberikanku hewan yang buas”kata yuna menghampiri kotak itu dan membuka gemboknya.
Seperti angin musim bunga yang tercium,yuna tercengang tanpa berkata apa-apa memperhatikan isi kotak itu,sebuah gaun putih yang begitu indah dan mewah berdiri mematung dihadapannya.yuna tersenyum dan meneteskan air mata membelai gaun itu.iyal menghampirinya kejutan dari pria itu selalu membuat hatinya selalu merasa bersalah pria itu begitu mencintai dirinya lebih dari dirinya sendiri.sebuak kotak kecil yang berisi cincin dengan kilauan yang indah membentuk namanya.
“please marry me” iyal meraih jari-jarinya menunggu persetujuan yuna sebelum melingkarkan cincin itu kejari manisnya.tidak alasan baginya untuk menolak bahkan terlalu banyak perasaan yang terbuang sia-sia dan kebahagian itu menghampirinya.yuna mengangguk memeluk iyal memperhatikan jari-jarinya melingkar cincin indah yang didambakannya selama ini.
“ini hadiah terakhirku untukkmu”lanjut yuna kembali mengeluarkan kotak kecil serta amplop
“hei,ini lebih dari cukup bagiku” kata yuna iyal menyuruhnya berbalik dan memasangkan kalung kepada yuna.
“aku ingin kamu membukanya ketika aku sudah pulang nanti”lanjut iyal memperhatikan wajah yuna yang bisa tersenyum walaupun ia tahu yuna masih memikirkan kenuh.
“al,aku berusaha untuk mencintaimu selama ini bukan karena hadiah yang kamu berikan kepadaku,tetapi karena kamu…………………..?” iyal tiba-tiba memeluknya tidak ingin mendengar kata-kata yang ingin diucapkan yuna.
“aku harus pulang,karena pekerjaan dikantor membuatku sibuk.”
“apa aku menganggu pekerjaanmu?”
“aku tidak mengatakan itu.sampai bertemu nanti malam”iyal lalu pergi
“malam ini……?”iyal pergi tanpa mengatakan maksudnya.
Yuna masuk kekamar ponselnya berbunyi yuna tersenyum melihat panggilan masuk dari  iyal.ia mengankatnya sebentar mendengar ucapan dari iyal.
“ I love you “
Yuna mendapatkan kotak lagi,kini kotak itu berada di atas tempat tidurnya yuna membuka amplop yangs sejak tadi membuatnya penasaran


“bahagia bisa melihatmu bahagia,terima kasih telah mencintaiku.
Gaun putih itu kupersiapkan untuk pernikahan kita kuharap kamu senang
Hadiah kecil yang ku simpan diatas tempat tidur itu.aku ingin kamu memakainya saat makam malam nanti”
malam ini di puncak hotel selaprince pukul 08.00.aku menunggu
“aku mencintaimu”

     iyal

tidak pernah ia merasakan kebahagian seperti ini,selepas kenuh pergi meninggalkannya tanpa tahu kehidupan nyatanya ataukah ia meninggal,ia tidak ingin mengingat kisah-kisah yang begitu saja terlewatkan meninggalkan duka yang mendalam baginya dan harapannya hanya  bisa berdoa untuk kenuh bisa bahagia jauh dialam disana.
Kini iyal sudah mengisi hidupnya,kebahagiannya lebih dari lengkap.
Yuna memperhatikan angka lift menuju lantai paling atas,ia diperlakukan bagai seorang putri,dua pengawal yang berada disampingnya,sebelum membuka pintu yuna memperhatikan dirinya yang memakai gaun biru ia ingin terlihat sempurna dimata iyal.
Pintu terbuka taburan bunga mawar mengiringi langkah yuna,menghampiri iyal yang berdiri menunggunya,
Malam yang panjang tapi terasa singkat baginya,melihat yuna bisa tersenyum merupakan kebahagian tersendiri.
“menikahlah denganku”kata-kata itu kembali terulang dibibir iyal.
“apa harus mengatakannya..!!”lanjut yuna
“kuharap kamu memberikanku jawaban sempurna seperti yang kuharapkan”
“aku tidak ingin membuatmu menunggu lagi,kamu tahu???” yuna kembali terdiam agar iyal mngerti makna ucapan yang dilontarkan kepadanya.
Iyal beranjak menghampiri yuna menunduk menatap wajah gadis itu dengan keseriusan wajah dan denyut nadi di pergelangan tangannya.
“aku serius”
“aku lebih serius” yuna berdiri membalas pelukan iyal,yang menangis di sisinya kebahagian yang terindah yang dirasakannya kali ini.

***
Tepat januari keluarga iyal mengunjungi keluarga yuna,membicarakan rencana pernikahan mereka yang akan dilangsungkan 3 bulan lagi,masih terlalu lama buat yuna dan iyal tetapi rencana untuk mempercepat yang awalnya bulan januari karena iyal harus menghadiri pertemuan dan peluncuran produk jasa  di cina selama dua bulan.
Awal kali iyal harus berpisah dengan yuna sulit baginya untuk jauh darinya,sore itu iyal mengajak yuna mengunjungi salah satu pantai.saat menginjakkan kaki ditempat itu angin menerpa rambutnya,gulungan ombak seakan mengingatkan kenangan yang pernah terjadi,pasir yang hangat menyentuh sanubari hatinya untuk menyebut nama kenuh dalam hatinya air laut yang terkadang tenang seakan membisikkan ‘mengapa aku baru melihatmu setelah 3 tahun berlalu’ bayangan sosok kenuh hadir dihadapannya menghampiri tubuh yang terdiam meratap meneteskan air mata.yuna tiba-tiba memeluknya’kenuh’ucapnya dalam hati.
“ada apa?”tanyanya.
Yuna kembali memperhatikan tubuh yang dipeluknya adalah iyal.
“aku tahu kamu masih mengingatnya?”ujar iyal
“maafkan aku”
Iyal menghapus air mata yuna yang kini berada didekap dadanya.
“aku mencintaimu” bisik iyal
“aku memang mengingatnya tapi aku mencintaimu lebih dari perasaan yang pernah kurasakan padanya”
“ikutlah denganku” katanya mengajak yuna ikut bersama ke cina
“2 bulan itu tidak lama”kata yuna
“bagiku 2 bulan itu lebih dari setahun”
“aku harus menjaga ibu”
“aku akan terus menghubungimu”
“baiklah pak wahyu faisal” yuna melingkarkan kedua tanganya dileher iyal
“baiklah nyonya faisal,aku mencintaimu” mendekatkan wajahnya pada yuna
“apa aku akan dipanggil seperti itu”
“tentu saja,” lebih mendekatkan wajahnya,menyentuh bibir yuna perlahan dengan bibirnya.
Yuna tertawa mendorong tubuh iyal.
“aku belum mengizinkanmu untuk menciumku”ujar yuna menghampiri bibir pantai,duduk diatas pasir yang basah menunggu tenggelamnya matahari.
“alasan apa kamu melarangku untuk menciummu”duduk memeluk yuna dari belakang
“karena kita belum resmi menikah,itu alasan yang logiskan!”lanjut yuna
“baiklah “kata iyal tersenyum
“al bisa pejamkan matamu sebentar!”ujar yuna memandang wajah iyal berada disampingnya.
“beritahu aku,kenapa?”
“ini kejutan”
“kamu tahu aku benci kejutan”
“kalau benci dengan kejutan,mengapa sering memberikan kejutan padaku”
Iyal lalu menutup matanya tangan yuna menutup kedua mata iyal.yuna tersenyum menatap wajah iyal mendekatkan wajahnya menyentuh pelan bibir iyal,ciuman yuna yang membuat iyal heran,dengan tersenyum malu yuna menjauhkan wajah merahnya di hadapan iyal yang masih terheran dengan apa yang terjadi.iyal menyusul yuna yang lebih dulu menuju mobil.
“jangan Tanya apa-apa,”yuna melipat kedua tangannya memandang keluar jendela.
“yuna”sahut iyal
“apa perasaanmu akan tetap seperti?”memperhatikan tatapan iyal kepadanya.
“aku tidak bisa berpikir tanpamu,perasaanku terlalu dalam kematianku ada di hatimu semuanya milikmu jika suatu saat kamu berubah,berarti hidupku ditentukan olehmu.?”
Yuna menatap wajah iyal,ia mengerti pria yang berada disampingnya begitu mencintainya,perasaan kosong setelah kepergian kenuh membuat yuna terguncang,perasaannya hancur setiap hari terbangun yuna hanya duduk diam tanpa mau berbicara dengan siapapun,nilai semester semakin menurun dan iyal yang selalu mengerjakan tugas-tugas kuliah yuna.saat perasaan kosong itu iyal hadir dalam kehidupan yuna sedikit demi sedikit membuat yuna melupakan kesedihannya.2 tahun berlalu setiap saat menghabiskan waktu bersama iyal,perasaan menyayangi muncul di hati yuna untuk menjalin hubungan serius dengan iyal.perhatian berlebihan yang diberikan iyal kepadanya terlalu cukup untuknya.
“yuna,jika suatu saat kenuh hadir didepanmu.apa kamu akan berubah dan perasaan itu….”
Yuna terdiam menunggu kata-kata yang ingin diucapkan iyal selanjutnya.
“perasaan itu hilang dan kamu…………………” yuna memotong
“aku tidak bisa memastikan dan jika itu terjadi…..” yuna kembali terdiam menunduk
“aku akan membunuhnya untuk mendapatkanmu lagi”kata iyal mengangkat wajah yuna
“aku bahkan tidak bisa membunuhnya,untuk orang yang kucintai aku akan menyerahkan mu padanya”lanjut iyal
“apa yang kamu rasakan jika itu terjadi?”Tanya yuna
“perasaanku terlalu dalam,aku bahkan tidak bisa menjalani hidupku dengan sempurna tanpamu disisiku”
Yuna memeluk iyal cukup sudah mendengar perkataannya,bahkan ia sendiri tidak bisa menjawabnya jika itu benar-benar terjadi? entah apa yang dilakukannya.
            Sore itu iyal lebih cepat satu jam menuju kebandara bersama yuna agar dapat mengobrol banyak sebelum pergi. berpisah selama dua bulan begitu berat bagi iyal.yuna pun harus menghabiskan waktunya sendiri tanpa iyal yang biasa selalu menemaninya walaupun iyal dalam keadaan sibuk tetap saja ia selalu hadir dan ada didekat yuna.
            Yuna mengunjungi ibunya dirumah danu kakaknya,karena semenjak danu dan desi memiliki anak ibu memutuskan untuk tinggal bersama mereka agar lebih dekat dengan cucunya.hanya yuna dengan pembantu tinggal berdua,yuna memiliki toko bunga dan souvenir yang dijalankan oleh orang-orang yang dipercayainya semua ini berkat iyal yang selalu memberikan motivasi kepada yuna untuk berkarya diluar.fotografer yang selama ini disukai yuna sudah dilupakan setelah lulus kuliah dan mendapatkan gelarnya yuna tidak ingin lagi berbuat apa-apa selain belajar menjadi calon isteri iyal.dirumah dihabiskan hanya mempelajari cara memasak yang dibantu oleh pembantunya.yuna berencana akan membuka café dan restoran.
Seminggu berlalu,baginya cukup lama walaupun komunikasi dengan iyal lancar tapi baru dirasakan oleh yuna begitu kesepian tanpa suara,canda,dan pelukan iyal.yuna menghela nafas menatap jam yang masih sejak tadi masih menunjukkan pukul 8 pagi ia bahkan tidak punya rencana ingin mencari keramaian diluar sana.cukup lama berpikir yuna memutuskan untuk berjalan-jalan sudah lama ia tidak melakukanya.tetap sebelum itu yuna meraih kotak yang berada diatap lemari,sudah berdebu tapi kameranya masih bisa digunakan.
Berjalan memperhatikan sekitarnya, orang-orang begitu bahagia tersenyum dan bercanda.
Menaiki taksi menuju suatu tempat,dan tempat itu adalah permandian air panas yang berada disamping bukit.terlalu banyak perubahan yang terjadi selama 3 tahun berlalu,tempat ini 3 tahun yang lalu begitu sepi dan jarang pengunjung dan saat ini berdiri tempat-tempat penginapan,restoran serta café.yuna melangkah kerestoran karena restoran itu milik raka dari kejauhan raka dan intan menyambut yuna. mereka berdua sudah resmi menjadi suami isteri sejak 6 bulan yang lalu.intan memeluk yuna.
“mengapa baru mengunjungi kami,?”ujar yuna
“maaf,aku terlalu sibuk dan tidak sempat mengunjungi mengunjungi kalian”
“bagaimana dengan iyal? Aku dengar dari dian tanggal pernikahan kalian ditetapkan” tambah raka menyuguhkan teh panas
“kenapa tidak menghubungiku”
“maaf”yuna tersenyum
Waktu masih sama jika bersama dengan teman-temannya yang kini sudah mendapatkan kebahagian sendiri sedangkan dian menetap di las vegas melanjutkan studinya dan berjanji akan pulang menghadiri pernikahan yuna dan iyal.
Ketika melangkah keluar memandang bukit yang banyak menyimpan kenangan tentangnya,menaiki tangga menelusuri ingatannya tentang kenuh,ia tidak ingin menangis lagi kembali ketempat ini membuatnya sedikit bahagia dengan mengenang ini  kenuh bisa tersenyum di atas sana,yuna menutup mata berdoa berharap Allah  mendengar doanya dan menyampaikan kebahagiannya kepada kenuh.
            “Seiring daun kering berjatuhan bayangan kenangan dijadikannya cerita berharga untuk dirinya dan hatinya hanya untuk iyal.”


            Menunggu dalam penantian,setiap hari waktu bermakna bagi yuna melakukan semua tanpa terencana bahkan hari ini yuna hanya berjalan memperhatikan anak-anak jalanan berlomba mencari uang dengan mengamen,menjajakan surat kabar dan ada pula yang hanya meminta-minta.seorang gadis kecil berumur 7 tahun menghampirinya menawarkan surat kabar,yuna mengumpulkan mereka dengan senyum lebar di wajah mereka yuna tahu bahwa anak ini begitu berharap sesuatu darinya.akhirnya yuna mengajak  mereka ke  tempat makan yang tidak terlalu jauh dari lokasi mereka.sekitar 30 anak membaur dengan cepat mengakrabkan diri dengan yuna,berbagai cerita hidup mereka dengan gamblang dijelaskan tanpa rasa malu-malu mereka bercerita .yuna mengajak mereka ketaman hiburan,mendengar hal itu anak-anak begitu sangat senang.
            Seperti yang telah direncanakan,keesokan harinya yuna menjemput mereka membawa bus anak-anak  yang sejak pagi menunggu begitu cepat,kebahagian bisa melihat anak-anak yang kurang beruntung seperti mereka tersenyum tanpa rasa beban yang mereka tahu hanyalah bagaimana mencari sesuap nasi tanpa memikirkan pendidikan itu bisa membawa lebih dari sesuap,tapi dibenak mereka hanyalah bekerja dan untuk itulah yuna ingin membagi kebahagiannya,serta tidak sabar menunggu kepulangan iyal yang seminggu lagi.
Dari kejauhan yuna menyaksikan kegembiraan mereka berlari ,tertawa entah apa yang mereka rasakan saat ini.yuna duduk di pondok memegang gitar beberapa kali memetiknya mencari lagu yang cocok untuk diperlihatkan dan diperdengarkan  kepada anak-anak.ini berkat iyal yang mengajarkannya bermain gitar dan bagi yuna menguasainya cukup sulit.
Bersenandung kecil,menikmati lagu yang dimainkannya ia tidak berharap suaranya bagus dan setidaknya dia ingin memberikan hiburan kepada mereka selagi menunggu makan siang.tiba-tiba langit menjadi gelap,terdengar gemuruh dari langit angin bertiup kencang,gerimis perlahan membasahi daratan manusia yang berlarian mencari tempat meneduhkan dirinya.
Anak-anak berlarian menghampirinya mendengar kekesalan mereka karena hujan mereka harus berhenti bermain.
Yuna di temani oleh pembantunya membagi-bagikan makan siang untuk mereka.
Dan tiba-tiba tersentak akan sesuatu yang dilihatnya dari orang-orang berlarian.seseorang yang sempat tersenyum padanya menggunakan topi sehingga wajahnya tertutup.
“malaikatku”
Seperti angin berbisik ditelinganya,yuna berlari diantara kerumunan orang mengejar seseorang yang baru saja dilihatnya.tidak ada yang dipikirkannya orang-orang yang ditubruknya tidak lagi dihiraukan orang-orang yang berteriak mengatakanya gadis gila juga tidak dihiraukannya.yuna dengan tubuh kecilnya menerobos,orang itu terlihat dari kejauhan bersama seorang wanita.
“tidak mungkin dia??” ucapan itu mengejolak di benaknya orang itu menghilang entah kemana.yuna masih mencari pria yang baru saja menyorotkan matanya dengan angin bisikan mimpi buruk 4 tahun lalu.
“tidak mungkin….?” Seperti dikelilingi orang-orang yang mengejek kebingungan menyelimutinya.dia tidak akan puas sebelum mendapatkan pria yang ingin diketahuinya.
Yuna sudah lelah mencari,ia kembali kembali kemobil bersama anak-anak yang sudah menunggunya,tubuhnya basah kuyub yuna menyerahkan anak-anak kepada pak sudar supirnya untuk mengantar mereka pulang,tubuh yuna begitu lemah dan pucat.suhu tubuh yuna panas,sehingga ibunya datang untuk menjaganya.ia bahkan tidak tahu apa yang sudah dilewatkannya seseorang baru saja ditemuinya membuat yuna melemah seakan orang itu mencabut nyawanya.yuna menutup mata berharap ketika membuka mata semuanya akan baik-baik saja.
            Dua hari terbaring di rumah,suara bisik dan genggaman tangan membuatnya terbangun,menatap jam yang menunjukkan pukul 9 pagi.
“sayang” suara itu terdengar jelas ditelinganya.
“iyal” yuna bangun dan berusaha duduk
“kapan kamu datang?” Tanya yuna
“mendengar kamu sakit,aku langsung membeli tiket dan pulang untuk melihatmu” ujar iyal masih menggengamkan tangannya pada jari-jari yuna.
“aku juga deman biasa,dirawat di rumah juga akan membaik.” Jelas yuna
“aku lebih tenang jika melihatmu langsung.”lanjut iyal.
“dia Cuma deman biasa karena kehujanan,seharusnya yuna berterima kasih kepadamu”
sahut ibu yuna dari luar pintu dan membawakan sarapan untuk mereka.
“akan kutinggalkan kalian berdua”tambahnya setelah menciup kedua pipi yuna.
“aku menggangu pekerjaanmu lagi!” seru yuna
“itu sama saja aku tidak bisa tidur dan melakukan pekerjaanku dengan benar “
“ini penting bagimu” yuna menghela.
“kamu segalanya bagiku” lanjut iyal menaruh tangan yuna di dadanya,dan langsung memeluk tubuh iyal.
“maafkan aku” bisik yuna
“jangan mengatakan maaf didepanku,sungguh kesalahanku yang tidak menjagamu”
Kata iyal memperhatikan gaun pengantin yang dihadiahkannya kepada yuna terpajang di samping tempat tidur.
“aku ingin melihatmu memakai gaun itu!”
“tidak sekarang”yuna melepaskan pelukannya
“aku harus kembali kebandara,” iyal mendekati yuna kembali memeluknya.
“tidak.aku akan menunggumu dan setelah itu kamu akan melihatku memakainya”tambah yuna
“baiklah,aku harus kembali seminggu lagi kita berdua akan merencanakan pernikahan kita dan,………………………….” Iyal membalikkan tubuh yuna agar ia bisa melihat tatapan kejujuran di mata gadis itu.
“dan aku mencintaimu” yuna melanjutkan ucapan iyal.
            Musim berlanjut,waktu yang ingin diketahui yunapun tidak terjawab,setiap jam memikirkan kejadian itu,di taman hiburan berdiri seseorang memberikan angin di bisikan telinganya,tersenyum kecil lalu pergi.         
“itu hanya bayangan,tidak mungkin orang yang sudah meninggal muncul dihadapanku.”
Ucapnya memperhatikan dirinya di cermin meraih ponsel rencananya hari ini dia akan kesuatu tempat yang cukup lama tidak di datanginya.
Tempat yang sudah menyimpan kenangannya.perlahan dia melangkah menaiki anak tangga,tidak ada perubahan yang di dapatnya ia menghamipiri bangku kosong duduk menikmati rintik hujan dan udara dingin yang menembus kulit.di genggaman tanganya ia memperhatikan mascot kelinci pemberian kenuh yang masih disimpannya.
“membuang benda ini,agar mimpiku tentangnya bisa hilang.maafkan aku kenuh"ia mendekati pagar pembatas sambil memperhatikan benda itu di tangannya untuk terakhir kali.
“haruskah itu dibuang untuk melupakan seseorang”
seseorang dari belakangnya mengejutkannya, bersamaan dengan ucapan yang dikatakannya hujan turun lebat mengawali sesuatu telah terjadi.perasaan aneh menyelimutinya bayangan perasaan muncul di balik kegundahan yuna.benda yang ingin dibuangnya ditarik kembali ia berbalik memperhatikan sosok pria yang hampir sama di lihatnya.dibalik wajah yang tertutupi topi pria itu mendekati tubuh yuna yang gemetar ketakutan.
“ tidak mungkin.kenuh sudah meninggal kamu hanya ilusinasi jahat yang ingin menggangu kebahagianku.pergi” yuna menjatuhkan tubuhnya menunduk agar orang yang dihadapanya bisa segera menghilang,yuna menutup mata menenangkan dirinya terus berbicara pada dirinya sendiri.
“dia tidak nyata.ku mohon kenuh jangan membayangiku terus” yuna membuka matanya,orang itu masih berdiri di hadapannya.yuna memperhatikan wajah itu wajah yang tidak tertutupi apa-apa terlihat dengan jelas wajah pria yang berdiri dekat darinya memperhatikan yuna yang menangis berlutut.
“ pergi!” yuna melempar mascot kelinci tepat dihadapannya.pria itu menangkapnya ia menunduk agar bisa melihat jelas wajah gadis yang telah lama di tinggalkannya.
“apa menurutmu ini mimpi”katanya
“aku kembali untukkmu.”mengangkat wajah yuna
“aku benar-benar kenuh,ceritanya begitu rumit untuk aku jelaskan sekarang” pria itu tersenyum yuna mengangkat kedua tanganya memegang pipi kenuh dan menamparnya dengan keras.
“apa itu cukup untukmu?”kenuh mengangkat wajahnya menunggu tamparan kedua dari yuna.
“jangan diam seperti ini gadis bodoh,katakan sesuatu padaku” kenuh memegang pipi yuna dan menghapus air matanya.
“kamu tidak nyata bagiku” bisik yuna di hatinya saat ini belum menerima apa yang terjadi,antara nyata dan tidak nyata kenyataan yang belum bisa di percayainya,sesuatu yang ingin menghilangkan kebahagiannya.keraguan di dirinya apakah saat ini ia berada di alam mimpi yang membuatnya terjebak dalam pelukan mimpi kenuh.
“aku bukan mimpi yuna,aku nyata untukmu” bisiknya memeluk yuna. Perasaan hangat dalam pelukannya.

“yuna bangunlah”

m
engapa mimpi ini seperti nyata untukku” yuna membuka mata melihat sekeliling tempat yang asing   baginya melihat tubuhnya terbaring di atas tempat tidur yang hangat.
“kamu deman” suara wanita berambut pendek membawakannya air jahe wanita yang tidak asing baginya menghampirinya.
“sudah cukup lama yuna,aku merindukanmu?”katanya tersenyum
“Stefani,”
“aku bahkan tidak tahu memulai dari mana menceritakannya untukmu,kenuh masih hidup dan aku meminta maaf telah membohongimu”
“ di mana dia?”Tanya yuna memperhatikan sekelilingnya
“membelikan obat untukmu,tubuhmu panas”
“apa yang terjadi sebenarnya” Tanya yuna
“keajaiban,karena dirimu kenuh begitu semangat untuk hidup”
“kenuh sudah di vonis meninggal,setelah operasi gagal beberapa menit kemudian kenuh membuka mata,baginya semuanya berubah golongan darah berubah,penyesuaian yang membutuhkan waktu lama” jelas Stefani
“sudah berapa lama ini terjadi?”
“selama 3 tahun,kenuh memutuskan kembali ketanah air 3 bulan yang lalu”
Yuna menyeringai
“semuanya membingunkanku”
Tiba-tiba seseorang dari balik pintu tersenyum kecil.
“aku juga bingung,mengapa dengan diriku.”
Kenuh masuk duduk di samping yuna,Stefani keluar membiarkan mereka leluasa berbicara.
“waktu berubah,begitupun dirimu dan diriku”ujar yuna
“yuna,aku sama sekali tidak berubah maaf membuatmu menunggu.”
“menunggu katamu…?”
“yuna bisa aku memelukmu,”menarik tubuh yuna
“aku merindukanmu,maaf selama ini hanya memperhatikanmu dari kejauhan,aku begitu takut menghampirimu” jelas kenuh
“semuanya terlambat” yuna tidak bisa mengetahui perasaanya kini,benar semuanya berubah begitupun diri dan perasaannya kepada kenuh.
Kenuh melepas yuna,mengenggam jari-jari yuna,memperhatikan cincin yang melingkar di jarinya.
“yuna aku mencintaimu,”
“kenuh, jangan menatapku seperti itu”
“ aku tidak tahu pria yang bisa mengambil hatimu dariku,”
“bagaimana denganmu,? Stefani dan gadis kecil yang aku lihat diluar “
Tiba-tiba Stefani masuk bersama seorang pria yang merupakan kakak kenuh mengendong seorang gadis kecil berusia 2 tahun.
“anak kami berdua,”kata rio
“kalian membuatku gila” kata yuna ingin segera pergi dari tempat itu tetapi kenuh memaksa yuna untuk tinggal sebentar lagi,kenuh menyuruh rio dan Stefani keluar dan kenuh segera menutup pintu dan menguncinya.
“aku tidak ingin mendengar penjelasan kalian lagi.” Yuna memberontak dari genggaman tangan kenuh.
“kenuh,haruskah kamu begini,selalu memaksakah kehendakmu” kata yuna
“aku tidak bermaksud membuatmu seperti ini,aku hanya ingin kamu mendengarkanku “kenuh melepas tangan yuna perlahan duduk di tempat tidur memperhatikan yuna tatapan yuna.
“apa perasaanmu berubah padaku?”Tanya kenuh.
Yuna menghampiri duduk disamping kenuh
“selepas kepergianmu,aku tidak bisa melakukan apa-apa kosong,hampa,kesepian,bahkan hidupku tidak bisa kuatur,segalanya berubah selepas kepergianmu menyakitiku.kamu tahu? Keinginanku terlepas begitu saja menunggumu selama tiga tahun menunggu kepastianmu dan selama itu aku juga harus meraih hidupku kembali,aku kasihan dengan orang-orang yang menyayangiku,melihatku hidup tanpa pegangan,demi aku mereka harus ikut sedih,apa aku harus egois?”
Jelas yuna
“maaf membuatmu tersiksa selama ini”kenuh menatap yuna
“ken,apa yang ingin kamu lakukan sekarang?”
“bersamamu”kenuh kembali memeluk yuna,kali ini yuna menangis tak tertahankan disisi kenuh.
Rasa lelah dimata yuna membuatnya tertidur di di pelukan kenuh.dia membaringkan yuna di tempat tidur memperhatikan wajahnya membelai rambut dan pipinya,
“kamu sudah menjadi milik orang lain” ujar kenuh pelan meraih tas yuna mencari sesuatu yang sejak tadi berdering dan itu berasal dari ponsel yuna.panggilan dari iyal,kenuh mengabaikannya 40 panggilan tidak terjawab darinya,bahkan sms yang belum terbaca darinya.
“jadi orang itu iyal,orang kupercaya untuk menjagamu,tetapi lebih memilikimu dengan utuh” kenuh menonaktifkan ponsel yuna.
“tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang” kenuh berbaring di samping yuna,terus memperhatikan wajah yuna,bahkan mengedipkan mata tidak bisa ia lakukan membuang sisa detiknya hanya untuk yuna.

Kapankah dunia itu menjadi gelap dan terang,?disaat seseorang menutup mata dia bisa merubah terangnya dunia menjadi gelap,di saat menginginkan terang buka mata dan tatap apa yang ada disekitarmu.
Yuna terbangun,ia baru saja mengalami hal yang membuatnya tersentak kaget, kenuh tertidur di sampingnya sambil memegangi tangannya.yuna membangunkan kenuh untuk pamit pulang.
“apa kita bisa bertemu lagi” kata kenuh memperhatikan yuna dari luar rumah
Entah apa yang ingin diucapkan yuna,ia memandang kenuh dari kejauhan hatinya berkecamuk ingin meluapkan rasa kesal serta rindu kepada kenuh,tapi jauh di dalam hatinya bagaikan benteng kokoh yang tidak bisa di lewatinya,ingin melepaskan diri memanjat sebisa memungkin tidak bisa membuatnya lari untuk meraih kenuh lagi.
Kakinya melangkah pelan di depan rumahnya sendiri,yuna berhenti menarik nafas menghapus air matanya sendiri,ia tidak ingin ibunya tahu kalau dirinya sedang menangis.
Tiba di dalam rumah yuna di sambut oleh semua anggotanya keluarganya yang berkumpul di saat itu iyal berdiri memperhatikan yuna yang hanya tersenyum kecil kepadanya lalu pamit kekamarnya untuk beristirahat.
“yuna,”terdengar suara iyal dari luar pintu kemudian masuk menghampiri yuna.
“apa yang terjadi?”ujar iyal
“baterai ponselku habis,hujan begitu deras kebetulan aku berada di restoran raka dan intan,mereka berdua menyuruhku untuk tinggal sebentar lagi,dan aku tertidur tidak sadar pagi sudah menjelang.” Jelas yuna berbohong ia tidak ingin membuat semuanya kacau dan mengalihkan pembicaraan
“aku ingin tahu suasana cina bagaimana,apa disana dingin?”tanyanya mencoba tersenyum
“sama saja.?”singkat iyal
Yuna memandang iyal,saat ini iyal mencoba menggali perasaan yang disembunyikan yuna darinya.
“apa kenuh sudah menemuimu?” Tanya iyal pertanyaan yang membuat yuna heran.
“iyal kamu……”
“dia menemuiku di bandara kemarin,aku begitu terkejut tidak percaya orang yang dihadapanku saat itu adalah dia,aku terus menghubungimu untuk memberitahu semua ini” jelas iyal.
“memikirkan kenuh,membuatku sedikit takut akan kehilanganmu,awalnya hanya ingin menjagamu demi kenuh tapi perasaan ini ingin menjadikan kamu orang yang harus ku jaga untuk selamanya di dalam hatiku” iyal meraih tangan yuna
“kamu berhak memilih,tapi kecil kemungkinan bagiku untukmu,dia orang pertama mengisi hatimu,orang pertama yang membuatmu harus kehilangan separuh kehidupannya untukmu,sedangkan aku tidak berarti apa-apa,hanya sebagai pengisi kekosongan hatimu” iyal terdiam kemudian,menunggu pernyataan dari yuna.
“pernikahan ini bisa kita batalkan sebelum kamu memutuskan,tiga hari lagi kita bertemu aku harap kamu bisa memikirkannya walaupun itu tidak mungkin bagiku,aku hanya ingin tahu”iyal melangkah keluar menutup pintu,yuna benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya hatinya sendiri tidak bisa di tolongnya ia ingin berteriak seketika itu juga.
Hatinya terjebak dengan pilihan yang sulit masa yang lalu masih terbayang dan perasaan baru saat ini,mencintai lebih dari satu apa yang di pikirkannya.
“aku mencintaimu,”
“aku mencintaimu”
“aku tidak sanggup bernafas tanpamu”
“aku akan selalu ada untukmu”
Bila aku pergi dan tidak kembali,aku ingin kamu menjaga dirimu karena tidak selamanya aku berada disisimu”
“kamu berhak memilih walau aku tahu kamu tidak akan memilihku”
“aku ingin mengembalikan kekosongan hatimu,menebusnya dengan meninggalkanmu”
“awalnya hanya ingin menjagamu deminya tapi perasaan ini ingin menjadikan kamu orang yang harus ku jaga untuk selamanya di dalam hatiku”
“apa perasaanmu berubah?”
“perasaanmu padanya aku tahu,”
Kata-kata itu muncul bersamaan di benak yuna,email dari kenuh yang di bacanya berulang.

Send : email
From : kenuh
Besok  Aku menunggumu di atas bukit,aku harap kedatanganmu,kita perbaiki semua ini aku ingin memulai hidup denganmu mengabulkan keinginan kita,membuatmu bahagia,aku tahu di dalam hatimu perasaanmu padaku terikat erat.
Dan satu lagi sms iyal begitu singkat yang dibacanya

From message : iyal
Untuk terakhir kali aku ingin sekali melihatmu memakai gaun itu.
I love you

            Merasakan kebimbangan yang berlebihan saat ini yang diperlukannya orang yang ingin mendengar segala keresahannya,saat seperti ini iyal yang selalu ada menemaninya,tap untuk saat ini dia harus ikut dalam penentuan keputusannya.di lain sisi ia menginginkan kenuh,saat perasaan emosi di dirinya memuncak,seseorang dari balik pintu begitu sedih melihat perubahan yuna.
“anakku” ibunya masuk memeluk anak perempuan satu-satunya.yuna tidak bisa menahan arus deras airmatanya di sisi ibunya.
“aku tidak ingin menyakiti salah satu dari mereka ibu,aku harus jujur aku masih menunggu kedatangan kenuh walaupun aku mendapat kabar ia sudah meninggal.sedangkan iyal yang bukan bagian siapa-siapa dariku begitu bermakna dalam kehidupanku.” Isak tangis yuna membuat seluruh tubuhnya menahan beban kepedihan.
“mereka berdua bukan barang yang harus kamu pilih kualitasnya,tapi salah satu dari mereka adalah bagian masa depanmu.”membelai yuna
“jika ini berat untukmu,jangan memilih salah satu dari mereka dengan begitu tidak akan ada yang kamu sakiti” kata ibunya berdiri ingin membiarkan yuna sendiri dan sebelum pergi
“pikirkan baik-baik nak.jika kamu belum memutuskan ibu akan menjual rumah ini dan kita akan pindah jauh dari kota ini.” Katanya menutup pintu.
“apa itu akan membuatku lebih baik jika tidak memilih?” pertanyaan itu berulang-ulang muncul di benaknya.
Hari berganti lebih cepat dari dugaan yuna,hari ini seharusnya menjadi hari di mana ia akan memakai gaun pengantin dan berdampingan dengan iyal tetapi itu tidak lagi,ataukah kenuh yang akan mengganti kerisauhan hatinya yang berlalu menjadi lebih bermakna mengganti hari-hari yang terlewatkan begitu saja.hari ini keputusannya akan dibuat atau tidak sama sekali.
Terdengar seseorang memanggil namanya dari luar yuna membuka pintu kamarnya,iyal berdiri di hadapannya.
“selamat pagi” katanya
“iyal aku….,” yuna langsung memeluk iyal .
“aku bahagia kamu merindukanku” tambah iyal
“iyal maafkan aku,aku sudah memikirkan hal ini dan…” ujar yuna
“aku tahu yuna,apapun yang bisa membuatmu bahagia aku yang akan lebih bahagia untukmu”iyal membalas pelukan yuna yang membuat sesak nafasnya.kini iyal benar-benar tidak bisa menghalangi yuna.pria yang mengeluarkan airmatanya untuk wanita yang sangat di cintainya termaksud hal yang wajar.
“aku punya permintaan untukmu?” Tanya iyal memegang kedua pundak yuna memperhatikan cincin yang masih melingkar serta kalung yang terpasang di leher yuna.
“aku ingin kamu jangan membuang barang-barang yang aku berikan kepadamu,karena itu akan lebih menyakitkan bagiku”lanjutnya berusaha tersenyum sebisa mungkin di hadapan yuna
“yal,maafkan aku,”isak tangis yuna yang sulit dibendungnya sendiri
“kamu terlalu banyak meminta maaf,pergilah temui kenuh,dia pasti menunggu kedatanganmu”
“aku…” yuna berusaha mengeluarkan ucapan yang terbendung di di mulutnya.
“hei,tersenyumlah untukku,” menghapus airmata yuna
“dan bisakah aku memelukmu untuk terakhir kali” pelukan terakhir baginya untuk yuna,berusaha menyembunyikan kesedihannya di depan yuna.
“masaku untuk menjagamu sudah selesai,” melepaskan pelukannya menyuruh yuna menyusul kenuh yang sudah menunggu dirinya.
            Dirinya bisa tersenyum dari kejauhan memperhatikan yuna yang pergi,iyal menghampiri gaun pengantin yang dihadiahkannya kepada yuna.melipatnya dan memasukkannya kedalam kotak,membawa serta hadiah itu hari terakhirnya berada di Negara ini,menetap di cina sudah menjadi keputusannya yang bulat tidak ada yang bisa di harapkan untuk tetap tinggal di sini.
“selamat jalan yuna,”ucapnya dalam hati

            Perasaan yang mengebu-gebu berlari tanpa lelah menuju sesuatu yang dicarinya,ia sudah memutuskan Dan memikirkannya matang-matang,yuna melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga tidak sabar menemui kenuh yang sejak tadi menunggunya di atas sana.
Setibanya di atas yuna memperhatikan kenuh yang berdiri menunggunya,
“perasaan apa ini?”ucapnya dalam hati yuna menghentikan langkahnya sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya,dalam khayalnya ia membayangkan pasir tinggi yang menumpuk penuh dan harus habis di tiup angin.malah perasaan kehilangan yang didapatnya.
Kenuh menghampiri yuna yang masih terdiam berdiri.
“yuna aku tahu kamu akan datang,terima kasih memberiku kesempatan” ujar kenuh mendekap tubuh yuna dan memeluknya.tiba-tiba tangannya bergerak mendorong tubuh kenuh.
“ada apa?”Tanya kenuh mendekat
“bukan ini yang ku inginkan.” Membelakangi kenuh baru saja ingin melangkah kenuh menariknya.
“sesuatu membawamu kesini,itu berarti kamu menginginkanku yuna,”
“maaf kenuh,melihatmu aku baru tersadar akan perasaanku,ini bukan milikku dirimu yang dulu berbeda dengan apa yang aku pikirkan” masih membelakangi kenuh.
“yuna aku mencintaimu,”katanya pelan.
“ yang aku sesali adalah dirimu,mengapa engkau hadir dalam perubahanku,mengapa tidak dari dulu saat aku berputus asa menunggu kedatanganmu.”
“yuna maafkan aku,”
“maaf tidak akan merubahku kenuh,awalnya aku kesini karena aku sering memikirkanmu,awalnya aku ingin memastikan perasaanku kepadamu tapi seketika itu berubah begitu saja”
“mengapa, ?” kenuh membalikkan tubuh yuna
“jawab yuna, mengapa kamu melakukan ini kepadaku”
“kamu sendiri yang membuatku seperti ini kenuh,mengapa di saat pserasaanku menghilang kamu hadir,” yuna berteriak ingin melepaskan tangannya dari genggaman erat kenuh yang di pikirkan saat ini adalah iyal,pikiranya penuh dengan iyal terlambat sedikit saja dia akan kehilangan iyal,sore ini dia berencana akan meninggalkan Indonesia dan menetap di cina entah sampai kapan?.
Perlahan kenuh melepaskan tangannya,kini gilirannya untuk menyesal yuna berlari menuruni tangga membiarkannya pergi.
“yuna” kenuh berteriak hanya ini yang bisa dilakukannya menahan sakitnya.
            Kali ini pikirannya tidak lagi kalut,dia yakin akan pilihanya sepanjang perjalanan yang keluar dari bibirnya “kumohon iyal jangan pergi” taksi berhenti yuna memperhatikan sekitarnya jalannya yang penuh dengan kendaraan.”
“sial macet di saat seperti ini” yuna turun dari taksi seseorang menghampirinya mengunakan motor,yuna memperhatikan wajah dibalik helm
“yuna” katanya kemudian menyuruh yuna naik mengantarnya kebandara.
“sudah menentukan pilihan yang tepat!” kata denis melaju begitu cepat
Setengah jam mereka berdua sampai di bandara,
“masih ada 25 menit untukmu mencari iyal” lanjut denis
Pandangan yuna kebenda yang sejak tadi dibawah denis
“ini hadiah yang dilupakannya,dia menyuruhku membawanya” tambah yuna membuat yuna semakin yakin bertemu dengan iyal,yuna merebut kotak itu didalamya ada gaun pengantin yang pernah diterimanya dari iyal. Yuna berlari membawa kotak itu,ia bermaksud akan mengenakan gaun itu denis tersenyum mengelengkan kepala memperhatikan yuna menggunakan gaun pengantin di tengah keramaian seperti ini.
“baru kali ini aku mendapatkan kisah cinta seperti ini” denis kembali tersenyum
Langkah yuna terhenti memperhatikan iyal berdiri dengan barang-barangnya di sampingya.
“benda yang kau minta… “ denis  menunjuk  pada yuna
“iyal,kamu pernah berkata aku segalanya bagimu,kamu tidak berarti apa-apa tanpaku,apa kamu masih ingat itu?” yuna menghampiri kenuh berdiri kaget tidak percaya yuna berada di hadapannya kini.
“apa aku harus seperti dulu lagi jika kamu pergi ? begitu sulit melewati perasaan kosong ini “
“yuna aku tidak mengerti” ujar iyal sekejap saja yuna kini memeluknya.
“meninggalkan aku,ini yang kamu inginkan?”bisik yuna membuat pundak iyal penuh dengan air mata.
“aku mencintaimu,bisakah kamu mengabulkan permintaanku!’jangan tinggalkan aku’” mendengar ucapan yuna iyal langsung memeluk erat yuna.
            Baginya yuna sudah memilihnya,ia bahkan tidak berpikir untuk menanyakan apa yang terjadi sebenarnya,ia sendiri tidak bisa mengutarakan perasaannnya.sulit baginya harus jauh dari iyal begitupu sebaliknya iyal yang benar – benar mengerti perasaan sesungguhnya yang didapatkannya dari yuna.
            kebahagian sesungguhnya pun di rasakan yuna saat itu,seiring berjalannya waktu,berlalu tanpa beban dan yang di kenangnya pun pergi,tentu kenuh terlihat untuk terakhir kalinya di saat pernikahannya dengan iyal,kejauhan kenuh tersenyum padanya tanpa menghampirinya sama sekali,yuna hanya bisa mengetahui raut wajah ketulusan dan keikhlasan kenuh di balik tatapannya dan semenjak itu kenuh menghilang bagaikan musim pergantian.kehadiran kenuh saat itu seperti mimpi baginya,ia tidak percaya kenuh pernah ada sebelumnya.kenuh baginya bagaikan malaikat.walaupun begitu yuna berulang kali mendatangi kediaman kenuh,berharap kenuh berada di sana.harapannya sia-sia rumah itu kosong.kenuh benar-benar menghilang, ia sendiri tidak paham akan situasi yang terjadi saat ini,semuanya masih sama tapi waktu yang berubah kadang kalanya harus ada yang mundur dalam mengharapkan kebahagian.















Pertanyaan kenuh
Dan dimana???  End final
            12 oktober 2010
Butiran Kristal salju memenuhi sela-sela jendela,dingin begitu menusuk sampai ke sum-sum tulang musim salju menyelimuti sebagian eropa waktu itu.tupai-tupai yang sering melompat dekatnya jendelanya kini tidak lagi muncul mungkin para tupai sudah berhibernasi.
Langkah gontai menuruni tangga,sarapan roti serta susu domba yang menjadi kesehariannya dan santapan wajib baginya.menikmati makanannya tetapi pikirannya saat itu tidak berada di tempat itu.seorang wanita menghampirinya menanyakan apa yang membebaninya saat ini.
“sudahlah nak,tidak semuanya harus engkau miliki setidaknya kamu pernah merasakan ketenangan saat bersamanya.” Menuangkan sebotol susu ke gelas anaknya itu.
“butuh waktu ibu,aku kira menyakitkan saat malaikat pencabut nyawa menarik rohku,tetapi yuna sebagai malaikatku lebih sakit rasanya dia  mengambil hatiku dan tidak mengembalikannya?” ujar kenuh memandangi wajah ibunya.
            Apa yang terjadi saat itu tidak lagi di ingatnya semuanya pergi,hatinya kini bagi spora yang berterbangan di udara mencari lahan untuk tempatnya tumbuh.
Semuanya kembali gelap dan  setelah itu mungkin penantangan,yah penantangan???dan apa itu???

The end
           

1 komentar: